Download App

Chapter 29: MCF - Tidak Peduli

Melihat kehadiran orang tersebut, sontak membuat Naura dengan seketika langsung bangkit dan berjalan ke arah di mana cowok itu berada.

"Kak di dalam ada Kak Dilan yang sekarang tengah berantem sama Ken, aku mohon Kakak suruh Kak Dilan untuk berhenti mukuli Ken Kak, aku mohon."

Naura dengan seketika langsung berucap seperti ini dan membuat banyak pasang mata langsung fokus kepada Naura yang sekarang tengah berhadapan dengan cowok yang sangat mereka kenali siapa.

Galang melangkahkan kaki mendekat ke arah pintu mengabaikan Naura begitu saja dan kemudian mengernyitkan alisnya kepada mereka yang sekarang tengah menjaga pintu.

"Di dalem ada Dilan sama Kenan anak kelas X, tadi Dilan tidak terima dengan kelakuan orang itu dan berakhir Dilan yang mengajak Kenan untuk berkelahi."

Secara singkat Andre menjelaskan hal tersebut pada Galang, karena dia tahu kalau Galang meminta sebuah penjelasan mengenai apa yang terjadi dan saat itu juga Galang mengerti semuanya.

Naura berjalan mendekat ke arah Galang. "Kak tolong buat Kak Dilan berhenti, kasian Ken." Naura kembali berucap lagi.

Di sini hanya Galang yang menjadi sumber harapan terakhirnya, karena tidak akan ada yang berani menyuruh mereka, apalagi untuk menyuruh Dilan ... kecuali Galang.

Mendengar hal tersebut, Galang menatap Naura dengan tatapan yang penuh dengan keseriusan. "Semua itu urusan dia, biarkan dia yang menyelesaikannya."

Galang sama sekali tidak memikirkan hal tersebut, biarkan saja semau Dilan dalam hal ini, karena dia sama sekali tidak merasa kasihan pada anak kelas X tersebut, terlebih dia sudah tahu siapa orang tersebut.

"Tapi Kak ..." lirih Naura. "Gak akan ada yang berani menyuruh Kak Dilan berhenti selain Kakak." Naura benar-benar menaruh harapan yang tinggi pada Galang sekarang.

Melihat Naura yang memohon pada Galang membuat banyak pasang mata fokus pada Naura, karena mereka merasa tanda tanya kenapa Naura bisa sampai seberani itu memohon pada Galang untuk Kenan.

Ada sebuah tanda tanya di mana mereka mengira kalau Naura punya sebuah rasa pada Kenan, sehingga Naura tidak bisa membiarkan Kenan dihajar oleh Dilan.

"Gue tidak peduli." Nada bicara Galang sangat datar, tidak ada sedikit pun rasa iba yang muncul dalam diri Galang setelah melihat apa yang terjadi di dalam.

Sebuah senyuman miring terukir dengan begitu jelas di bibir Galang setelah dia mengucapkan hal tersebut dan hal ini membuat Naura terbengong tidak percaya.

Sekarang Naura kebingungan dan juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang, karena kalau dia berusaha untuk membuka juga ada Galang yang ada dia malah takut pada Galang.

Rasa takut yang dia miliki terhadap Galang jauh lebih tinggi, dibandingkan rasa takut dia saat semula berusaha untuk membuka pintu padahal dijaga oleh dua orang.

"Ikut gue," ucap Galang yang kemudian menarik tangan Naura yang dengan seketika membuat Naura melangkahkan kaki mengikuti ke mana Galang melangkah.

Ke mana Galang akan mengajak Naura?

Naura merasa kaget dan juga merasa takut, karena bagaimana pun dia sudah melihat kalau ada sebuah rasa tidak suka dari ekspresi yang Galang pasang.

Status yang dia miliki sebagai tunangan Galang tidak akan mengurangi sikap menyeramkan Galang, meski tengah berdua besamanya, sehingga rasa takut itu begitu tercipta nyata.

"Kak, mau bawa aku ke mana?" tanya Naura. "Kak Galang mau ngapain?" tanya Naura lagi yang benar-benar sangat bawel.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C29
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login