Download App

Chapter 2: Bagaimana kalau kita masuk?

Negara Saskon, Provinsi Saskon IV di zaman modern.

Di salah satu sudut selatan Provinsi Saskon IV, tepatnya Kabupaten Sholk, terdapat sebuah area hutan yang masih asri, tanpa tersentuh perkembangan zaman. Hutan ini bernama Bambu Emas, berdekatan langsung dengan Gunung Ungaran yang memisahkan antara Kabupaten Sholk dan Kabupaten Grore.

Hutan ini merupakan hutan wisata, jadi tak mengherankan bila ada banyak orang berlalu-lalang di sini, contohnya seperti sekelompok anak muda ini. Beranggotakan 5 orang laki-laki, mereka adalah anggota klub MAPALA dari salah satu sekolah menengah tinggi swasta yang ada di Kota Bultol yaitu SMA Sunshine.

Dengan matahari yang berada di ufuk timur masih belum sempurna menyinari area hutan, mereka berjalan menyusuri hutan menuju ke arah spot kemah yang disediakan oleh pengelola hutan ini.

Memang, udara sejuk dan suasana tenang yang ada di hutan menjadi pilihan utama kelompok ini untuk mengurangi penat dalam sehari-hari pembelajaran. Tapi sayangnya takdir berkata lain, tanpa disangka-sangka cuaca tiba-tiba berubah membuat rencana mereka terganggu.

"Sial! Sudah tahu dari kita tidak ada yang membawa jas hujan malah di kasih hujan?! Bikin sebel aja!" Gerutu Yang Weisheng yang sedang memotong daun talas untuk digunakan sebagai payung.

Su Yun melihat ke langit, dia ingin memeriksa ketebalan awan hujannya, agar dapat memprediksi apakah intensitas hujannya rendah atau tinggi. Jika rendah, dia akan meneruskannya, dan jika tinggi dia ingin menyarankan kepada temannya untuk menyerah.

Karena berkeliaran di hutan saat hujan berintensitas tinggi sangat berbahaya, rawan akan tanah longsor dari atas Gunung Ungaran. "Kayaknya cuma hujan ringan, mending cari gua atau gubug untuk menunggu reda!" Saran dari Su Yun setelah melihat ketebalan awan yang tidak begitu tebal.

Mereka semua mengangguk setuju, dan tidak ada yang menyarankan untuk berteduh di bawah pohon saja. Semua orang juga tahu, bahkan untuk anak TK, berteduh di bawah pohon itu sangat rawan tersambar petir. Lalu mereka mulai menindaklanjuti saran dari Su Yun, mereka berpencar dan menggunakan tempat mereka berhenti tadi sebagai titik berkumpul.

Setelah 5 menit, satu per satu dari mereka mulai berkumpul kembali. Mereka sengaja membatasi waktu pencarian yang tidak terlalu lama, ini dilakukan agar mereka tidak mencari hingga terlalu jauh.

"Bagaimana?!" Su Yun menatap wajah mereka masing-masing untuk menanyakan hasil yang mereka temukan. Dia bertindak seperti pemimpin, dia merasa memiliki tanggung jawab mencari tempat berteduh karena saran yang dia lontarkan.

"Aku menemukan gua, sepertinya cukup besar untuk kita berlima!" Celetus Shao Long disaat yang lainnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Kemudian, dengan dipimpin oleh Shao Long, mereka berlari menuju ke gua yang dibicarakan. Sampai di lokasi, hal pertama yang mereka lakukan adalah mengganti baju yang basah dengan baju yang lebih kering. Lalu membuat api unggun untuk mengeringkan baju sekaligus untuk menghangatkan tubuh.

"Meski cuma gerimis, sepertinya tidak terlihat tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat!" Song Qingge yang sedang memegang segelas wedang jahe menatap rintik-rintik hujan dari dekat mulut gua. Dia sedang berjongkok dengan posisi membelakangi mereka yang sedang berkumpul di dekat api unggun.

"Tak apa! Sekarang masih sekitar jam 8-nan, jadi kita masih punya banyak waktu!" Su Yun yang datang dari arah api unggun berjalan mendekat ke Song Qingge dengan membawa segelas wedang jahe dan sepiring bacon kambing bakar. Dia lalu berjongkok disamping Song Qingge sambil menyodorkan sepiring bacon kepadanya, yang kemudian disambut dengan Song Qingge mengambil selembar.

"Iya juga sih! Tapi ngomong-ngomong, apa kamu tidak merasa aneh, 1 jam yang lalu cuaca masih cerah, bahkan tidak ada tanda-tanda akan hujan dari pintu masuk wisata, dan berubah hujan saat kita tiba di area ini!" Song Qingge yang sedang menikmati baconnya mengutarakan apa yang ada dipikirannya.

Apa yang Song Qingge katakan membuat Su Yun menjadi terdiam sebentar. "Kalau dipikir-pikir memang benar sih! Tapi aku tidak percaya dengan hal-hal mistis!" Su Yun menaruh piring bacon itu di depannya, lalu mengambil 1 untuk menikmatinya.

"Hei, Apa kalian sedang membicarakan diriku?!" Shen Guiren yang juga sedang membawa segelas wedang jahe datang dari belakangnya Song Qingge dan Su Yun, dia memotong percakapan diantara mereka.

"PEDE!!!" Song Qingge dan Su Yun secara serempak menjawab dengan suara yang keras.

"Hahaha! Aku hanya bercanda! Aku tidak tertarik membahas hal seperti hantu, mending membahas tentang percintaan?!" Shen Guiren berjongkok disebelah Su Yun.

Setelah kedatangan Shen Guiren, mereka bertiga hanya membicarakan omong kosong, seperti wanita tercantik disekolah dan gosip-gosip tentang mereka. Lambat laun, tidak ada lagi topik yang bisa dibicarakan, membuat suasana yang tadi ramai menjadi sepi dan sunyi, hanya ada suara mereka saat menikmati makanan mereka masing-masing. Tak tahan dengan rasa kesunyian, Shao Long pun menyarankan untuk menjelajahi gua sembari menunggu hujan reda, dan saran itu disambut baik oleh semuanya, mereka semua setuju.

Mereka lalu mempersiapkan perbekalan dan peralatan yang dibutuhkan untuk penjelajahan nanti, mereka tidak bermaksud membawa tas, dengan beban tas yang mereka bawa hanya akan membuat penjelajahan nanti terasa sangat tidak menyenangkan.

Setelah persiapan selesai, dengan dipimpin Shao Long, mereka mulai berjalan menuju kedalaman gua. Sampai di kedalaman 1000 meter, mereka dibuat takjub dengan yang mereka temui, selain karena disini tidak gelap, ada panorama dari stalaktit dan stalagmit yang begitu indah.

Su Yun mendekati salah satu stalagmit yang ada di dekatnya, dia sangat penasaran dengan stalagmit yang satu ini, bentuknya yang tinggi hampir menyentuh langit gua dan lebarnya selebar ban truk trailer membuatnya terlihat paling besar di antara yang lain. Su Yun lalu menggetoknya, inilah yang membuat dia penasaran, dia pernah membaca di salah satu artikel online, dimana ada stalaktit dan stalagmit unik yang dapat menimbulkan suara seperti alat musik. Sesuai dengan dia duga, stalagmit yang dia getok tadi menggemakan suara seperti bunyi gong.

Seperti menemukan mainan baru yang sangat menarik, mereka yang lainnya pun mengikuti apa yang dilakukan Su Yun, hingga akhirnya mereka mendapatkan sebuah ide untuk menggabungkan suara-suara itu menjadi sebuah alunan lagu.

"Keren juga nih batu, bisa menghasilkan suara kayak gini!" Shen Guiren yang sedang menabuh-nabuh stalagmit bersama yang lainnya.

Saking asyiknya, mereka tidak menyadari bahwa di dinding gua bagian kanan mulai ada retakan karena getaran yang dihasilkan oleh apa yang mereka lakukan. Retakan yang awalnya hanya sebuah bentuk 'ל' kecil, lama kelamaan berubah menjadi besar dan jumlahnya semakin banyak.

"Hei guys berhenti! Lihat disana!" Retakan pada dinding secara tidak sadar terlihat oleh Su Yun yang bermaksud mencari stalagmit baru.

Mereka yang lainnya melihat ke arah dimana Su Yun tadi tunjuk, menyadari ada retakan, mereka langsung menghentikan apa yang mereka lakukan. Kemudian satu per satu dari mereka mulai menyusul Su Yun yang terlebih dulu mendekati retakan itu dengan maksud ingin memeriksa, apakah retakan itu akan membuat gua ini runtuh atau itu cuma kerak yang menempel pada dinding.

"Apakah akan runtuh?!" Shao Long yang tiba terlebih dulu bertanya kepada Su Yun yang sedang memeriksa retakan-retakan itu. Yang kemudian disusul dengan yang lainnya bersama ajuan pertanyaan yang intinya hampir sama dengan yang Shao Long tanyakan. Selain Su Yun, wajah takut terlihat jelas di antara mereka semua. Apa yang mereka takuti bukan saat gunung itu runtuh, tapi setelah gunung itu runtuh, mereka takut jika dimintai ganti rugi atau dipenjara karena merusak pendapatan orang yang menguasai kawasan ini.

"Kalian bisa tenang! Lihat itu!" Su Yun menyuruh mereka untuk tidak khawatir, yang diikuti dengan penjelasan dari Su Yun, yang menjelaskan bahwa ternyata itu bukan retakan di dinding, tapi retakan di kerak yang menutupi sebuah ruang kosong. Itu terlihat ketika Su Yun menerangi retakan dengan senter yang dia bawa.

"Bagaimana kalau kita masuk?!" Shao Long yang tidak lagi merasa takut, dan kembali ke dirinya seperti biasa yaitu menyarankan penjelajahan.

Mereka tidak langsung setuju, mereka hanya saling memandang satu sama lain sambil mempertimbangkan saran itu pikirannya masing-masing. Ada yang berpikir tidak setuju karena takut jika di dalamnya ada hewan buas yang sedang hibernasi, ada juga yang setuju karena berpikir di dalamnya mungkin saja terdapat harta karun. Ada bermacam-macam pikiran hingga waktu memberikan pilihan mereka tiba, 4 dari 5 setuju, dengan Shen Guiren sendiri yang tidak setuju. Dikarenakan mayoritas setuju, Shen Guiren hanya bisa menerima dengan muka masam untuk mengikuti mereka menjelajahi ruang yang ada dibalik retakan.

Setelah pilihan ditentukan, Shao Long sebagai penggagas memiliki kewajiban untuk memimpin kelompok dalam penjelajahan ini, dan Shao Long menerimanya. Dengan dipimpin Shao Long, mereka mulai bekerja sama untuk merobohkan retakan kerak itu, dan ketika roboh, terlihatlah sebuah lorong gelap yang tidak tahu mengarah kemana.

Disaat mereka bersiap memasuki lorong, ada beberapa hal sepele yang tidak disadari oleh mereka selama proses merobohkan kerak, seperti suara keras mereka berbicara, suara kerak berjatuhan, dan suara pukulan pada kerak yang bergema sangat keras. Suara gema itupun merembet dari lorong menuju ke dalam hingga sampai di ruangan yang ada di dalamnya. Karena gelap, apa yang ada disana sama sekali tidak terlihat, hingga tiba-tiba ada sepasang mata menyala yang muncul, sebelum akhirnya 2 detik setelah kemunculannya, mata itu menghilang, seperti tidak pernah muncul sekalipun.

"Siapkan sentermu guys?!" Shao Long mengingatkan mereka tentang senter, terutama bagi mereka yang baterai senter akan habis. Bukan tanpa alasan Shao Long mengingatkan mereka, Shao Long yang menggunakan senter jarak jauh dengan jangkauan 2000m saja masih tidak melihat ujungnya, jadi dia menduga perjalanan ini akan sedikit lebih panjang. Dengan medan yang gelap gulita, pasti akan membutuhkan banyak baterai untuk tetap menyalakan sumber cahaya.

Setelah memastikan tidak ada masalah apapun dengan senter, mereka mulai berjalan menyusuri lorong dengan Shao Long yang paling depan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login