Download App

Chapter 2: Chapter 1 Selamat Datang Di Metropolitan City School

"Kringg!!!.

Bunyi alarm yang aku setting di hari sebelumnya.

Aku pun segera mematikan bunyi alarm yang ada di sebelah tempat tidurku dan segera bangun untuk bersiap siap pergi ke sekolah.

Waktu menunjukkan jam 6 pagi. Itu berarti masih ada 1 jam lagi sebelum aku masuk ke sekolah.

Aku pun segera pergi dari kamar ku menuju ke kamar mandiku.

Setelah aku membersihkan diriku. Aku segera kembali ke kamar ku untuk memakai baju yang diberikan oleh pihak sekolah.

Kemeja putih berlengan panjang..... Jas sekolah bewarna biru serta celana hitam panjang dan dasi yang terpampang jelas di lemariku.

Aku pun segera memakai mereka semua.

Sambil melihat ke arah cermin yang ada di lemariku aku pun merapihkan dasiku yang nampaknya sedikit miring sebelumnya.

"Warna jas sekolah ini benar benar mencolok ya.

Aku bergumam sambil melihat ke arah cermin.

Setelah itu aku pun merapihkan sedikit rambutku ke kanan bawah sambil melihat ke cermin lagi.

"Seperti biasa tidak ada ekspresi yang terlihat di wajahku hanya saja warna rambutku yang berwarna sirver ini benar benar cukup mencolok ya.

Setelah aku bercermin sambil merapihkan baju ku... 

Aku pun segera turun dari kamarku menuju ke dapur untuk membuat sarapan pagiku sebelum aku pergi ke sekolah.

Waktu menunjukkan jam 06.10.

Set sarapan yang selesai aku buat kini terpampang jelas di meja makanku.

Nasi goreng. Roti bakar serta segelas susu sudah terpampang jelas di meja makanku.

Aku pun segera memakan mereka semua sambil meminum segelas susu yang ada di meja makanku.

Setelah aku selesai makan dan minum susu. Aku pun segera menuju ke ruang tamu untuk mengambil sarung tangan khusus dan tas yang diberikan oleh paman kami.

Sarung tangan ini tidak sepenuhnya menutupi jari jari ku hanya saja mereka sampai di garis jari tangan yang ada di tanganku.

Aku pun menemukan mereka semua di meja ruang tamu ku dan segera memakai satu sarung tangan ke tangan kanan ku sedangkan yang satunya aku simpan di kantong celanaku.

Setelah semuanya sudah siap aku pun segera pergi ke pintu dan segera memakai kaos kaki bewarna hitam serta sepatu bewarna putih yang menutupi area bola mata kakiku.

Aku pun sudah siap.

Dan segera pergi untuk menuju ke sekolah.

Aku pun berjalan menuju ke halte bus tempat dimana aku dan yang lainnya bertemu di sana dan juga berangkat bareng bersama dengan yang lainnya.

Kalian pasti bingung dengan apa yang aku katakan sebelumnya bukan??.

Sedikit yang perlu kalian ingin tahu tentang diriku dan yang lainnya.

Sebelum aku masuk ke sekolah menengah atas aku dan yang lainnya berada di ruangan khusus yang didirikan oleh paman kami.

Nama dari ruangan itu tidak akan aku kasih tahu untuk saat ini.

Namun yang boleh aku kasih tahu tentang ruangan itu adalah... Bahwa bukan hanya aku saja yang berada di ruangan itu melainkan ada 3 orang lainnya yang saat itu berada di ruangan yang sama denganku.

Kemana 3 orang itu sekarang???.

Mereka semua saat ini pasti sedang berada di halte bus tempat dimana aku dan mereka akan bertemu.

Apakah mereka musuh? Atau teman?.

Jawabannya mereka bukan musuh maupun teman.

Aku menggangap mereka sebagai saudara saudaraku.

Apakah kamu yakin mereka adalah saudara saudara mu??.

Tentu saja aku yakin.... Karena aku dan mereka sudah tumbuh bersama semenjak kami di ambil oleh paman kami pada usia kami memasuki 5 tahun.

Kemana aku sebelum aku memasuki usia 5 tahunku?.

Soal itu aku tidak akan memberitahunya untuk sekarang.

Setelah aku berjalan cukup jauh aku pun segera sampai di halte bus.

Belok ke kanan di depanku aku pun sampai di halte bus tersebut dan segera melihat ada 2 orang laki laki yang berdiri di sana dan salah satu dari mereka sedang memegang sebuah chiki keripik kentangnya.

"Yoo.Kau sedikit terlambat bukan.

Salah satu dari laki laki tersebut yang berdiri menyapa diriku berbicara kepadaku.

Dia memiliki bola mata bewarna merah dengan rambut lurus ke bawah tengah dengan warna rambutnya yang pirang dan juga dia cukup keren jika dilihat dari sudut pandangku.

"Nyam.nyam..... Kau membuat kami berdua menunggu tahu.

Salah satu dari mereka yang sedang memegang chiki kentangnya berbicara kepadaku.

Dia memiliki bola mata bewarna merah serta rambut lurus ke kiri bawahnya dengan warna rambutnya bewarna merah dan juga dia cukup keren dari sudut pandangku.

"Maaf ya.. Teo Daniel dan Teo tulus.

Aku meminta maaf ke mereka dan segera menuju ke arah mereka.

"Sudah ku bilang bukan... Panggil aku Daniel saja jangan pakai teo.

"Aku juga panggil aku tulus. Jangan panggil aku dengan nama lengkapku.

"Baiklah jika itu yang kalian mau Daniel. Tulus.

"Nah gitu dong.

"Itu bagus.

Pamanku mengatakan kepada aku bahwa jika hubungan kalian cukup dekat maka kalian boleh memanggil orang yang dekat dengan kalian dengan nama panggilan saja.

Sedangkan buat yang belum cukup dekat dangan orang tersebut maka orang tersebut harus memanggilnya dengan nama lengkapnya kecuali jika orang yang mempunyai nama mengizinkan mereka untuk memanggil nama panggilan mereka.

"Dimana Teo Alip?.

"Ouh dia katanya agak terlambat sedikit datangnya.

"Begitu kah?.

"Iya.

Setelah itu kamipun menunggu salah satu dari saudara kami di halte bus.

Aku mengambil ponsel ku dan segera memainkan ponsel ku sambil menunggu salah satu saudara kami datang ke halte bus.

Aku membuka aplikasi Whatsapp dan melihat pesan yang masuk ke group keluarga Teo.

Group ini diisi kami semua kecuali paman kami.

Kenapa bisa begitu???.

Karena ponsel yang diberikan ke kami bukanlah ponsel yang sembarangan.

Ponsel ini diberikan oleh pihak sekolah di hari kami dipastikan berhasil lulus dari test yang diberikan oleh pihak sekolah.

Aku juga baru menyadari bahwa ada lambang sekolah di belakang ponsel kami.

Lambang itu berbentuk sebuah burung Phoenix yang sedang mengibarkan sayapnya.

Namun aku tidak memperdulikannya dan segera membuka aplikasi aplikasi yang ada di ponsel kami.

Setelah aku mengecek aplikasi aplikasi yang ada di ponselku.

Ada beberapa aplikasi yang menarik perhatianku salah satunya yaitu.

"{Dds}.

"Aplikasi apa ini.

"Ada apa Mar?.

"ini aku kaget karena ada aplikasi yang menarik perhatianku.

"Ouh gitu. Apakah itu {Dds}.

"Iya kenapa kamu bisa tau kalau aku terkejut dengan aplikasi {Dds} ini.

"Itu sudah wajar bukan....karena saat aku pertama kali buka ponselku aku terkejut juga dengan aplikasi itu namun tulus mengatakan kepadaku sebaiknya jangan di buka aplikasinya.

"Kenapa??.

"Kres.kress. bukan kan akan menarik jika kita tidak mengetahui apa yang ingin kita ketahui.

"Maksudmu??.

"Tunggu saja... Nanti juga kita akan tahu di sekolah nanti.... Sudah jangan tanya lagi aku ingin makan chiki kripik kentang lagi.

"Baiklah.

"Hahahahaha.baru kali ini aku mendengar tulus mengatakan hal itu.

"Sama aku juga.

"Kalian berdua tahu bukan..... Ada beberapa yang aku benci.... Yang pertama adalah mengambil makanan ku.... Yang kedua mengganggu waktu makan ku.... Yang ketiga berbicara saat makan... Itu baru beberapa hal yang sangat kubenci... Apakah kalian ingin tahu secara lengkap hal yang kubenci??.

"Tidak.

"Tidak juga.

"(Bukankah Hal yang kau benci semuanya mengaruh pada makanan).

Untung saja aku menjawab tidak.... Jika aku menjawab iya maka aku pasti akan diceramahi tentang topik makanannya.

"(Fuhh.... Selamat dah).

Sambil bergumam aku membuang beberapa nafasku.

Setelah kami sibuk berbicara kami pun tidak menyadari bahwa salah satu saudara kami sudah datang dan bus menuju ke sekolah kami pun sudah tiba di halte bus.

"Jadi apakah kalian ingin melanjutkan pembicaraan kalian disini atau menaiki busnya.

Dia berbicara sambil langsung menaiki busnya.

Kami yang tidak menyadari kehadirannya segera sadar dan melihat orang tersebut.

Dia memiliki bola mata yang sama denganku dengan warna birunya serta rambut belah tengah bewarna sirver dan juga dia memiliki hal yang berbeda dariku yaitu dia memiliki sebuah anting yang berbentuk seperti cincin di kuping kirinya dan dia juga cukup keren.

Semua saudara ku pada dasarnya memiliki tinggi badan yang hampir sama denganku yaitu 175cm dengan bentuk tubuh yang proporsional.

Setelah kami melihat bahwa saudara kami sudah semuanya tiba kami pun memasuki busnya.

Setelah beberapa saat kami masuk bus. Bus tersebut langsung jalan menuju ke arah sekolah kami.

Kami pun mencari tempat duduk yang bisa kami tempatin.

Dan akhirnya kami menemukan 4 kursi kosong dibelakang bagian kanan dekat dengan jendela.

Kami pun segera menduduki tempat itu.

Setelah aku dan 3 saudara ku sudah mendapatin tempat duduknya. Aku pun berbicara kepada Teo Alip yang ada di sampingku.

"Apa pendapatmu tentang kita yang masuk ke sekolah?.

"Merepotkan.... Aku bukanlah tipe orang yang suka bangun pagi.

Seperti diriku. Teo Alip ini bukanlah tipe orang yang periang atau tipe orang yang ceria. Dia adalah tipe orang yang bahkan tidak bisa membentuk ekspresi apa yang dia inginkan.

Jika Daniel dan tulus adalah tipe orang yang suka senyum, ceria dan ramah.

Maka kami berdua adalah kebalikannya. Kami tidak tau ekspresi apa yang kami ingin buat tapi kata daniel dan tulus kami berdua adalah tipe orang yang dingin dan cuek.

Daripada membantah hal tersebut kami malah tidak mempermasalahkan tentang hal itu.

"Ouh iya Mar.... Lu tau aplikasi {Dds} ini.

Alip berbicara sambil menunjukkan ponselnya ke arah ku.

"Tidak tau.

"Ouh begitu ya.

Setelah itu keheningan menghampiri kami.

Berbeda dengan yang lainnya... Kami bukanlah tipe orang yang ingin mencari cara untuk melanjutkan pembicaraan malahan kami hanya ingin melanjutkan pembicaraan kami jika itu menyangkut hal hal yang penting saja menurut kami.

Saat keheningan menghampiri kami. Aku pun melihat ke arah jendela luar dan mendengar 2 saudara kami yang dibelakang sedang saling berbicara.

Bukan mereka saja si yang berbicara namun ada beberapa orang juga yang saling berbicara bahkan ada juga yang memakai seragam Sekolah seperti kami sedang saling berbicara.

Disaat keheningan menghampiri kami.

Daniel berbicara kepadaku.

"Mar... Apakah kita boleh membocorkan informasi tentang ruangan yang didirikan paman kita disaat kita sudah tiba di sekolah?.

"Tidak... Bagaiamana pun rahasiakan tentang ruangan itu untuk sekarang.... Jangan sampai mereka semua tahu kalau kita berasal dari ruangan itu.

Saat aku mengatakan hal itu semua saudara ku menganguk dan langsung mengerti kenapa aku harus memaksa mereka untuk tutup mulut tentang ruangan itu.

"Namun jika dalam keadaan terpaksa kita harus menceritakan.... Maka cerita saja... Lagian juga mereka yang mendengar belum tentu percaya kepada cerita kita.

"Ok.

"Dimengerti.

"Siap bosque.

Setelah itu daniel dan tulus pun melanjutkan pembicaraan mereka.

Sedangkan aku dan alip sama sama sibuk dengan hal apa yang sedang kita lakukan.

Alip sibuk dengan ponselnya sedangkan aku sibuk melihat ke arah jendela luar.

Sebenarnya kenapa aku harus memaksa mereka menutup mulut tentang ruangan itu.

Karena paman kami pernah menceritakan ke kami bahwa bukan hanya ruangan yang didirikan paman kami saja yang ada di kota ini.

Melainkan ada beberapa ruangan khusus yang didirikan oleh pemerintah kota kami.

Ruangan itu bersifat non publik atau tidak boleh dipublikasikan di media media yang ada di kota ini.... Dan juga tentang ruangan itu hanya beberapa orang saja yang boleh mengetahui tentang ruangan yang didirikan oleh pemerintah itu.

Kenapa paman kami bisa mengetahui tentang ruangan yang didirikan oleh pemerintah??

Karena paman kami dulunya ada seorang pengajar di salah satu ruangan yang didirikan pemerintah.

Dan kenapa juga paman kami harus keluar dari salah satu ruangan yang didirikan pemerintah? .

Karena paman kami tidak bisa bertahan secara mental bukan karena dia kekurangan materi yang harus di ajarkan kepada murid muridnya.

Paman kami pernah bercerita sedikit tentang ruangan yang didirikan pemerintah itu ke pada kami.

Intinya di ruangan yang didirikan oleh pemerintah.... Semua anak anak yang lolos seleksi masuk ke ruangan itu harus dipaksakan untuk tinggal di ruangan itu sampai mereka memasuki usia 15-16tahun.

Apa saja yang dapat mereka pelajari dari ruangan itu.

Semua materi baik itu akademik maupun non akademik akan diajarkan kepada mereka semua.

Bukan kah itu hal yang bagus untuk mereka.

Memang hal yang cukup bagus untuk mereka semua.... Namun kata paman kami.

Didikan yang ada di ruangan itu cukup sangat kejam dan sampai membuat paman kami syok melihatnya.

Anak anak akan diberlakukan seperti robot. Lalu jam makan dikurangi menjadi 2 kali 1 hari. Lalu jam waktu belajar akan dari pagi sampai menuju malam.

Lalu malamnya mereka harus belajar lagi tentang non akademik dan jam tidur mereka cumang 2-3 jam saja.

Bukan hanya itu saja melainkan tempat tidur mereka sudah seperti sebuah sel penjara bagi mereka.

Alhasil ruangan itu tidak pernah bisa berhasil menciptakan apa yang ingin mereka ciptakan namun itu adalah dulu.... Aku tidak tau yang sekarang apakah ruangan itu berhasil menciptakan apa yang mereka inginkan.

Itulah cerita yang diceritakan paman kami tentang ruangan yang didirikan oleh pemerintah.

Setelah beberapa lama bus kami berjalan kami sedikit bisa melihat sekolah kami di kejauhan.

Ada sebuah pantai bebas di samping kanan kirI sekolah kami.. Namun pantau tersebut nampaknya masih kosong pengunjung.

Sedangkan dikejauhan di belakang sekolah kami ada sebuah pulau serta ada gunung yang nampaknya sudah tidak aktif lagi.

Kami pun telah tiba di pemberhentian bus di depan sekolah kami dan segera turun dari bus.

Kami terkejut saat kami melihat di atas gerbang sekolah terdapat sebuah patung burung phoniex yang mengibarkan sayapnya seperti yang ada di belakang ponsel kami.

Dan bukan hanya itu saja yang membuat kami terkejut..... Ada beberapa pengawas berseragam lengkap menjaga sekolah itu..

Baik itu di dalam lingkungan sekolah atau di sekitar ruangan sekolah.

Kami pun segera menuju ke gerbang sekolah kami dan memindai kode Qr yang ada di tembok gerbang sekolah.

Setelah kami selesai memindai kode tersebut kami di izinkan masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Dan segera mencari dimana kelas kami berada.

Bagaiamanapun bangunan dan struktur di sekitar lingkungan sekolah ini sangat besar.

Saat kami sudah melewati pagar Sekolahan. Kami akan disajikan bukan gedung sekolahnya melainkan sebuah jalan raya yang di wajibkan dilewati oleh pejalan kaki.

Kemudian di samping kanan kiri kami terdapat beberapa pohon serta beberapa tempat duduk kosong.

Dan tidak lama saat kami berjalan lagi. Kami melihat sebuah jalan pertigaan di sekitar area tersebut.. Dan di tengah tengah pertigaan jalan tersebut ada pohon besar serta beberapa tempat duduk kosong yang menutupi bagian bawah pohon tersebut.

Kami pun sampai di area tersebut dan melihat ada petunjuk arah di kanan kami.

^Bagian Kanan petunjuk^.

Ada tempat olahraga. Kolam renang. Lapangan bola. Lapangan basket. Serta lapangan untuk orang berlari jarak jauh dan lain lainya.

^Bagian kiri petunjuk^.

Berisikan tentang tempat santai atau tempat nongkrong murid murid yang ada di sekitar sini seperti. Mall. Cafe. Indimart.supermart.game store.dan lain lainnya.

^Sedangkan untuk di tengah tengahnya menunjukkan^.

Gedung sekolah. Aula. Perpustakaan. Asrama dan lain lainya.

Walaupun kami pernah ke sini sekali waktu saat kami di test.

Namun kami tidak percaya melihat hal ini lagi di pandangan kami.

Kami pun segera pergi untuk menuju ke gedung Sekolahan dan mencari ruang kelas kami berada.

Saat di tengah perjalanan menuju ke gedung Sekolahan kami.

Aku dan 3 saudara ku sudah memasang sebuah earphones yang menempel di kuping kami.

Dan segera menyetel musik yang kami inginkan.

Setelah tidak cukup lama bagi kami berjalan. Kami pun telah tiba di gedung sekolah kami dan diatas gedung sekolahan itu terdapat tulisan.

^Selamat Datang Di Metropolitan City School^.

Struktur dari Sekolahan ini terdiri dari 3 lantai serta 1 ruangan khusus yang mengarah ke atap sekolah.

Sedangkan bentuk dari sekolahan berbentuk seperti huruf C yang memutar.

Yang dimana kami sedang berada di depan gedung sekolahan dan samping kanan kirinya terdapat beberapa ruangan kelas dan ruangan guru. 


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login