Download App

Chapter 14: Apa Yang Harus Aku Lakukan?

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan diriku, karena aku dapat merasakan bahwa hatiku seperti berbunga saat ini. Rasanya seperti mendapatkan hadiah terindah dari orang yang kita cintai, tapi yang terjadi justru aku mendapatkan hadiah dari orang yang aku sukai. Bisa dibilang itu yang aku maksud.

Agak bingung ya? Aku juga bingung untuk menjelaskan apa yang aku sedang rasakan saat ini, karena pada dasarnya sangat senang bisa bertemu langsung dengannya.

Nicholas sangat senang ketika mendapatkan momen bersama gadis yang disukainya, dan hari ini hatinya seperti berbunga.

Hari ini Nicholas pulang lebih awal dari biasanya karena bunga yang dijualnya sudah habis terjual dan dipesan untuk hari ini. Jadi dia memutuskan untuk pulang karena dia punya janji dengan ibunya untuk makan malam dengannya.

Setelah merapikan semua yang terlihat berantakan, Dia meraih ranselnya dan berjalan perlahan menuju pintu keluar. Sambil berjalan menuju pintu keluar, Dia memutuskan untuk membuka ponselnya, mencatat nomor yang sekarang ada di tangannya.

"Oke, aku akan menyimpannya dengan nama ini..."

[My Emily]

[Menyimpan]

Hatinya rasanya ingin meledak seketika saat bisa menyimpan nomor gadis yang disukainya, Meski baru pertama kali bertemu dengannya, perasaannya tidak bisa dibohongi. Nicholas tertarik pada gadis ini.

Sebelum meninggalkan toko bunga ini, tangan Nicholas seolah otomatis menarik pintu di sebelah kirinya, lalu menutupnya dan menguncinya dengan perlahan.

Karena setahun ini kebiasaan yang ia lakukan sama, selalu melakukannya berulang-ulang ketika dia keluar dari toko. Jadi bahkan tanpa melihat, dia bisa melakukannya.

"Mengapa Wadsworth terlihat sangat berbeda malam ini dari sebelumnya, ini adalah tempat yang cukup bagus di sini, tetapi hari ini terlihat sangat tidak nyaman. Mungkin aku saja yang tidak menyukainya." Nicholas bergumam pada dirinya sendiri dan berjalan perlahan ke sisi jalan, Seperti biasa, dia berjalan di jalan ini untuk sampai ke rumahnya. Meski jaraknya bisa dikatakan lumayan jauh, biasanya ia menggunakan kendaraan umum untuk pulang.

Rumah Nicholas ada di jalan Acme, jadi sebenarnya dia hanya perlu lurus saja dan dia bisa kembali ke rumahnya. Tapi menyebalkan, biasanya Richard sudah menghubunginya saat Nicholas sudah punya waktu luang seperti ini.

Ketika dia melihat ponselnya, dia memeriksanya beberapa kali, dia tidak melihat Richard aktif di WhatsApp. Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya, karena sejak dari hutan tadi, Richard bertingkah aneh. Tidak seperti biasanya.

Apalagi sekarang dia tidak mengirimi pesan kepada Nicholas, itu pertanda ada sesuatu yang terjadi tetapi dia tidak ingin memberi tahu Nicholas.

Nicholas memutuskan untuk membuka ponselnya lagi, dan mencari nama Richard di WhatsApp-nya.

[Hei, kamu baik-baik saja? Dari tadi rasanya kamu bertingkah aneh setelah kami kembali dari hutan.]

[Kirim]

[√]

Setelah dia mengirim pesan, dia tidak melihat sahabatnya itu aktif seperti biasanya, karena sekarang notifikasi hanya tercentang satu. Richard tidak seperti biasanya, karena dia biasanya sangat cepat merespon jika mendapat pesan dari Nicholas.

Yah, mungkin dia sedang tidak ingin diganggu jadi aku memutuskan untuk tidak mengganggunya dulu. Nicholas bergumam dan memasukkan kembali ponselnya ke saku celana, lalu dia memutuskan untuk langsung berjalan pulang ke rumah.

Sangat tidak nyaman jika teman yang dulu dekat dengannya tiba-tiba berubah.

[Drtttttt]

Dia berhenti sejenak untuk merogoh kembali ponsel di saku celananya, karena dia merasakan sebuah pesan masuk. Siapa tahu itu dari Richard.

[Kamu ada di mana?]

[Aku akan menjemput mu.]

[Kamu masih di toko bunga kan?]

[Jangan keluar dulu,]

[Jika bisa bersembunyi lah dan matikan lampu tokomu ...]

[Hai!!! Apa kamu masih di sana?]

[Nicholas???]

Semua pesan yang dikirim dari Richard baru saja tiba di ponselnya sekarang, Setelah lima menit berlalu. Nicholas membaca pesan yang dikirim olehnya cukup banyak, dengan mengirimkannya secara singkat di setiap obrolan.

Seolah-olah dia sedang terburu-buru.

Nicholas langsung membeku di seberang jalan, ketika membaca pesan dari Richard. Karena jika Richard mengatakan itu, rasanya apa yang dia katakan juga benar. Karena sejak Nicholas meninggalkan toko, dia juga merasakan sesuatu yang aneh.

Sial, apakah saya harus kembali ke toko lagi? Tapi apa yang bisa aku lakukan!

Nicholas tidak membalas pesan Richard, dia hanya membacanya dan menutup ponselnya lagi. Kemudian dia berjalan agak cepat menuju kembali ke arah di mana toko bunga itu berada.

Nicholas memelankan langkah kakinya, karena dia merasa langkah kaki yang sekarang bisa dia dengar bukan hanya darinya. Tapi ada langkah kaki lain yang bisa dia dengar juga di belakang nya.

Dia berhenti sejenak untuk memastikan dia tidak salah dengar, lalu tepat saat dia berhenti, tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki yang berhenti terlambat setelah dia berhenti.

Persetan!, Apakah seseorang mengikuti ku.

Nicholas bersumpah dalam hatinya Sambil mencoba melihat sekelilingnya. Tetapi Nicholas tidak dapat menemukan siapa pun di sekitarnya. Kemudian perlahan dia memutuskan untuk melihat ke belakang, karena hanya di belakangnya saja yang dia tidak sempat lihat.

Baru saja dia akan melirik ke belakang, dia bisa melihat bayangan di belakangnya, karena untungnya ada lampu jalan yang bersinar, jadi dia bisa melihat bayangan itu tanpa menoleh ke belakang.

Ia berjalan perlahan sambil masih melirik bayangan di belakangnya, Nicholas mengira ia adalah sosok laki-laki tinggi, lalu yang membuatnya bingung adalah mengapa di dalam bayangan tersebut ia melihat telinga bayangan itu berbeda.

Apa yang dilihatnya adalah telinga sosok bayangan itu lebih runcing darinya. Dan itu membuatnya penasaran ingin melihat ke belakang. Karena tidak mungkin jika manusia memiliki telinga yang runcing seperti itu.

Dan dia juga baru sadar kalau jalan yang dia lalui saat ini sangat sepi, tidak ada orang yang berlalu lalang di sekitar area ini. Dan rasanya hanya Nicholas dan sosok bayangan itu saja...

Nicholas memutuskan untuk mencoba melihat ke belakang, karena dia adalah salah satu dari orang-orang yang penasaran, jika tidak dia tahu kebenarannya sendiri maka dia akan selalu penasaran.

Nicholas perlahan melihat ke belakang, remang-remang lampu jalan membuatnya harus menyipitkan mata untuk melihat area di sekitarnya.

Ketika dia sekarang benar-benar melihat ke belakang, tubuhnya juga melihat ke arah yang sama, tiba-tiba lidahnya mati rasa, dan tidak bisa berbicara ketika dia melihat bahwa sosok di belakangnya adalah yang pernah dia temui sebelumnya. Nicholas tidak tahu bagaimana menyebutnya, Orang atau sesuatu? atau Makhluk? Astaga...

Tepatnya malam itu, saat ia berada di hutan. Mata merah yang bersinar itu membuatnya lemas dan tidak bisa bergerak sama sekali. Nicholas bisa melihatnya dengan sangat jelas sekarang, dia berdiri dengan sedikit membungkuk, Nicholas tidak bisa melihat dengan jelas seperti apa wajahnya karena sorot lampu jalan membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas sosok di depannya. Telinganya runcing, dan Nicholas mengira tubuhnya juga berbulu, tangannya memiliki cakar yang begitu tajam karena Nicholas bisa merasakannya ketika Nicholas melihatnya.

Nicholas yang hendak mengangkat kakinya untuk berlari itu sangat berat, karena dia tidak bisa melakukan itu saat ini.

Dia mencoba berteriak minta tolong, tetapi suara dari bibirnya tidak bisa keluar.

Dan sekarang dia jatuh lemas di pinggir jalan. Dia menyerah dan tidak bisa berbuat apa-apa karena sosok itu sekarang mendekatinya.

[Ggrrrrr]


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C14
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login