Download App

Chapter 17: Haewon dan Kekesalannya

Sesampainya di rumah milik Yonghwa, Haewon turun dari mobil dan menggendong Seunghan ke kamarnya. Setelah memastikan Seunghan tidur dengan nyaman, Haewon keluar perlahan dari kamar bocah itu.

"Ini sudah terlalu larut untuk pulang. Menginap lah di sini malam ini," titah Yonghwa sambil membuka dasinya. Pria itu meletakkan jasnya di atas sofa.

Haewon duduk di atas sofa dan berpikir sejenak. Gadis itu menatap Yonghwa yang juga mendudukkan diri di sofa tak jauh darinya.

"Lalu aku tidur di mana," tanya Haewon.

"Aku sudah menyiapkan kamar untukmu," jawab Yonghwa.

Pria itu berdiri dan pergi ke arah kamar Haewon, gadis itu mengekor di belakangnya dan mereka tiba di depan sebuah kamar utama. Ya, tepatnya adalah kamar Yonghwa. Haewon bingung, gadis itu menatap Yonghwa. Dia bertanya melalui tatapannya.

"Kita adalah suami istri, apa kau berpikir untuk memakai kamar yang berbeda denganku? Lalu apa yang akan Seunghan pikirkan? Bukankah kau tau bahwa Seunghan sangat pintar?" ujar Yonghwa sambil membuka pintu kamarnya.

Dia mempersilahkan Haewon untuk masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu takjub dengan pemandangan yang dia lihat. Sebuah kamar mewah dengan warna grey terlihat begitu menawan dan elegan.

"Apa aku akan tidur bersamamu?" Haewon kembali bertanya.

"Lalu kau mau tidur di mana? Di sofa ruang tamu?" Yonghwa malah balik bertanya.

"B-bukankah ada perjanjian bahwa kita akan saling menghargai privasi masing-masing?" Haewon terbata, dan dengan isengnya Yonghwa memojokkan gadis itu ke dinding kamarnya.

Pria itu bergaya seakan adegan dalam sebuah drama, di mana sang antagonis pria memojokkan seorang gadis tak berdosa sambil membuka kerah bajunya.

"Ya! Apa yang akan kau lakukan?" teriak Haewon.

"Sst…" Jari Yonghwa berada di depan bibir gadis itu mengisyaratkan agar gadis itu tak berisik. Tangannya mengunci pergerakan Haewon.

Haewon menutup matanya pasrah dan sedikit ketakutan dengan perlakuan Yonghwa. Dalam pikirannya gadis itu berpikir apakah pria di hadapannya ini tengah mabuk?

Sayangnya Yonghwa tak mabuk, pria itu sepenuhnya sadar dan dia benar-benar hanya ingin mengerjai Haewon untuk melihat bagaimana reaksi gadis itu saat digoda oleh seorang pria.

Tawa Yonghwa pecah saat melihat ekspresi Haewon yang ketakutan sambil menutup matanya. Jahat sekali memang perlakuan Yonghwa. Haewon sadar bahwa dirinya tengah dikerjai oleh Yonghwa. Gadis itu membuka matanya dan secara spontan memukul dada Yonghwa lalu segera menghindar dari hadapan pria itu.

"Maaf, aku tak tau kalau kau akan ketakutan seperti itu. Aku hanya ingin bermain denganmu. Kau sungguh menggemaskan," ucap Yonghwa sambil terkekeh.

"Apa kau pikir itu lucu? Itu sangat tidak lucu Lee Yonghwa!" Haewon marah dan hendak keluar dari kamar, tapi lengannya ditahan oleh Yonghwa.

"Maaf," ujarnya sekali lagi.

"Kemarilah, aku sudah menyiapkan sebuah kamar di dalam sini." Dia mengajak Haewon menuju sebuah pintu yang menghubungkan mereka dengan sebuah kamar lainnya.

Sesaat setelah membuka pintu itu Haewon di sambut dengan nuansa coklat pastel elegan yang cukup luas. Berbanding terbalik dengan kamar Yonghwa yang berwarna abu-abu gelap. Kamar ini memang sudah Yonghwa persiapkan untuk Haewon, melihat sebuah meja rias dengan kaca telah siap di sana.

"Kau boleh memakai kamar ini mulai malam ini," kata Yonghwa.

"Kalau begitu beristirahatlah, besok Seunghan pasti akan mengajakmu bermain seharian," ucapnya sebelum akhirnya meninggalkan Haewon dalam kamar itu.

Haewon segera mengunci pintu kamarnya, tak ingin kejadian tadi terulang. Rasanya dia masih sangat kesal dengan perlakuan Yonghwa. Tapi, tunggu dulu. Bagaimana bisa seorang Lee Yonghwa tertawa di hadapannya?

"Bukankah barusan aku melihat Lee Yonghwa tertawa? Dan dia menjahiliku? Ya! Luar biasa… Lee Yonghwa bisa bercanda juga ternyata. Huh, aku pikir pria itu hanya bisa serius saja," gumamnya.

"Tapi bagaimanapun juga aku masih belum memaafkannya. Ya! Bagaimana bisa dia mempermainkanku seperti itu?" Haewon masih lanjut bersungut-sungut.

Wajahnya memerah kembali tatkala mengingat kejadian tadi, gadis itu menggulingkan badannya di kasur dan menutupi wajahnya dengan selimut.

"Wah Kim Haewon! Kau sudah gila!" ucapnya merutuki diri sendiri. Haewon akhirnya tertidur dengan wajah yang masih memerah karena perlakuan Yonghwa.

***

Keesokan paginya, Haewon terbangun karena cahaya matahari yang masuk dari jendela kaca besar. Yonghwa lah pelakunya, pagi ini dia membuka kamar Haewon dengan kunci cadangan dan masuk ke kamarnya untuk membangunkan gadis itu.

Sudah tiga puluh menit Yonghwa mengetuk kamarnya dan tak ada jawaban dari gadis itu, hingga akhirnya Yonghwa berinisiatif untuk membuka pintu kamarnya, lalu membuka gorden jendelanya dan membiarkan cahaya matahari masuk ke dalamnya.

Haewon mengernyitkan dahinya karena cahaya matahari yang masuk mengusik tidurnya. Perlahan gadis itu membuka matanya dan mendapati Yonghwa tengah duduk di samping kasurnya.

"Good Morning baby girl," ucapnya.

Haewon yang masih setengah sadar berulang kali mengerjapkan matanya dan melihat ke arah Yonghwa. Dia tak salah lihatkan? Dan apa tadi "baby girl?" dia tak salah dengarkan?

"Apa tidurmu nyenyak?" tanya Yonghwa.

"Eung," jawab Haewon sekedarnya.

"Gantilah pakaianmu, lalu keluarlah untuk sarapan," ucap pria itu sebelum akhirnya keluar dari kamar Haewon.

"Ya! Bukankah semalam aku sudah mengunci pintu? Bagaimana kau masuk ke kamarku Lee Yonghwa!" Teriak Haewon sesaat setelah sadar tentang apa yang terjadi.

Sedangkan Yonghwa tertawa mendengar teriakan gadis itu dari balik pintu. Entah kenapa hati ya menghangat semenjak kedatangan Haewon dalam hidupnya. Kini hari-hari nya bersama Haewon seakan penuh warna.

Sementara itu Haewon tengah kebingungan di dalam kamar, tadi Yonghwa menyuruhnya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Dengan apa dia akan berganti pakaian.

Haewon akhirnya berinisiatif untuk membuka lemari dan betapa terkejutnya dia, di sana sudah tergantung beberapa pakaian untuk Haewon bahkan lengkap dengan pakaian dalam.

"Wah gila pria ini benar-benar memenuhi kebutuhan ku. Tapi tunggu, bagaimana caranya dia membeli pakaian dalam? Ya! Apakah aku membuat perjanjian dengan pria gila? Astaga Kim Haewon kau tak boleh mengatakan hal itu. Tapi, pria ini benar-benar gila!" Haewon bersungut-sungut.

"Ah sudahlah itu akan ku pikirkan nanti, sekarang aku akan membersihkan diri dan ganti baju, huh aku sudah sangat bau karena semalam ketiduran dan tak sempat membersihkan diri," ucapnya sambil memilih salah satu baju yang akan dia kenakan.

Setelah selesai membersihkan diri, Haewon keluar dari kamarnya dan mendapati Seunghan dan Yonghwa telah duduk di meja makan.

"Selamat pagi," sapa Haewon.

"Pagi mama…"

"Pagi sayang…"

Seunghan dan Yonghwa menyapa Haewon bersamaan. Haewon segera duduk di samping Seunghan dan tersenyum pada bocah kecil yang telah berdandan rapi itu. Sedangkan pada Yonghwa, gadis itu menatap jengah. Sejak kapan dia memanggilnya dengan sebutan sayang?

"Hari ini kita akan pergi ke taman hiburan, Seunghan bilang ingin pergi ke sana," ucap Yonghwa.

"Benarkah? Seunghan ingin bermain di sana?" tanya Haewon pada Seunghan.

"Eung… bersama mama dan papa," kata bocah kecil itu sambil melahap sepotong roti.

"Baiklah kita akan bersenang-senang di sana," kata Haewon bersemangat.

"Kau mengabaikanku?" tanya Yonghwa.

"Seunghan ingin bermain apa di sana nanti?" Haewon masih mengabaikan Yonghwa dengan asik bertanya pada Seunghan.

Ya, mereka terlihat layaknya sepasang suami istri yang tengah berkelahi semalam. Entah sampai kapan Haewon akan mendiamkan Yonghwa.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C17
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login