Download App

Chapter 3: 3. TERJEBAK MASALAH

Jam menunjukan pukul setengah tujuh pagi ,Dimana Felix sarapan dimeja makan bersama kedua orangtuanya

"Felix, nanti malam mama sama papa agak malam pulangnya karna, pekerjaan kantor banyak sekali belum lagi urusan mama diluar negeri belum siap"ucap mamanya dengan Felix.

"Iya nak kamu juga jangan lupa makan,jangan keluyuran Mulu diluar sana" sahut papanya.

"Felix udah biasa di tinggalin dirumah sendirian, sepertinya papa dan mama hanya makan,tidur dan menemani Felix sebentar itupun waktunya singkat hanya gara-gara pekerjaan kantor" jawabnya dengan kesal.

"Kamu kok ngomong nya gitu, papa sama Mama kerja buat kamu bukan berfoya foya diluar sana Felix, ingat kamu bukan anak kecil lagi kamu sudah dewasa"

"Felix apa yang dikatakan mama kamu benar nak" jawab ayahnya tersenyum.

Felix tidak menjawabnya lagi dan meninggalkan makanannya yang belum habis dan langsung pergi dari rumah

"Felix!! Kamu mau kemana?makanan kamu belum habis lho! Mamanya langsung kaget melihat sikap Felix yang begitu kesal

Jam menunjukan pukul delapan malam tiba tiba listrik dirumah Jihan padam, dia bingung dan panik

"Waduh pake padam segala lagi lampunya,oh iya gua belum bayar listrik bulan ini mampus gua!

"Mana duit gua lagi gada,bulan depan gua harus bayar SPP lagi yatuhan tolong hambamu ini" ucapnya sambil mengeluh, Jihan tak habis pikir dia langsung pergi membayar listrik kerumah ibu Yanti yang mempunyai komplek disana.

"Nah kamu baru datang pas lampunya sudah padam! Ucap Bu Yanti dengan marah

"Maaf Bu soalnya saya lupa, ini Bu bayarannya hehe" jawabnya dengan sedikit tertawa

Jihan langsung menyodorkan uang ditangannya kepada Bu Yanti

"Yasudah bulan ini telah lunas dan selanjutnya bayar tepat waktu!"

"Makasih bu, saya permisi dulu yah Bu"

Jihan pamit pulang dan pergi.

Sesampai dirumah Jihan masih memikirkan uang SPP disekolahnya

Dan bingung harus bagaimana lagi mencari uang untuk SPP bulan depan

belum lagi uang kontrakannya masih belum dibayar karna sebelumnya ayah nya yang membayar itu semua tetapi lama kelamaan berita ayahnya tidak ada kabar sejak Jihan masuk SMA

dan juga pamannya juga sebelumnya membelikan kebutuhan Jihan selama ini tapi Jihan sudah tidak ingin lagi merepotkan pamannya.

pagi hari dia terbangun bersiap siap sarapan, melihat isi kulkas terdapat roti tawar dan susu Dia pun sarapan dimeja makannya.

Setelah sarapan dia bersiap siap untuk berangkat menanyakan pekerjaan paruh waktu tetapi saat menanyakan semua pekerjaan di sana sudah berjam jam dia pergi ketempat lain dan dia tidak diterima sama sekali terakhir dia pergi ke cafe menanyakannya.

"Harus bagaimana lagi, bulan depan harus bayar SPP"

Telepon berdering....

"Halo dengan siapa?

"Halo Jihan,ini gue teman lo dian saat di SMP udah lama banget kita gak ketemu " jawab dian teman lamanya, tapi Dian ini sebenarnya membenci Jihan sejak lama dan sampai sekarang karna dulu Jihan mendapatkan peringkat satu di kelas dan membuat Dian jadi iri kepada Jihan.

"Oh....Dian udah lama gak ketemu Lo sekarang sekolah dimana?"

"Gua sekarang sekolahnya di SMA favorit dijakarta, btw gua dengar² Lo nyari kerja yah?

"Iya kok lu tau? Tanya Jihan heran.

"Jadi gini barusan lu mampir di cafe kan?itu cafe milik bokap gue, Nah pekerja di cafe kami ngasih tau ada gadis yang mau kerja disini eh tau nya elu pas gue tanya,jadi sory yah Lo gabisa diterima gatau kenapa karna itu urusan manager bokap gue" jawabnya dengan sombong ,Gini-gini gua punya kerja buat lu,biar lebih jelas kita ketemuan"

Jihan menutup teleponnya dan menuju bertemu dengan Dian.

Akhirnya di cafe lain mereka bertemu

sesampainya Jihan...

"jihaaaan, yaampun udah lama gak ketemu" ujar Dian.

"Iyah gua kangen Ama lu, Lo juga makin cantik" jawab Jihan tersenyum.

"haha ....pasti dong gue tetap cantik dari Lo.... becanda Jihan hehe"

"Jadi gimana yang tadi? tanya Jihan.

"Lu kan sekarang nyari kerja kan dan gue bisa bantu Lo kerjanya gampang kok ga berat-berat amat kok palingan kerjanya malam doang "

"Ga masalah kerjanya malam yang penting gua dapat duit" jawab Jihan.

Jam delapan malam Dian membawa Jihan ke sebuah tempat yaitu club malam, Dian berpikir Jihan tidak akan tau bahwa tempat ini adalah club

Dian dari dulu membenci dan tidak menyukainya Jihan tapi Jihan tidak tau selama ini karna Jihan sudah menganggapnya saudaranya sendiri dan dia merencanakan malam ini dian ingin mengerjai jihan

"Nah lu pake baju ini" ujar Dian dengan tersenyum seperti penipu yang begitu baik saat didepan tapi aslinya sangat licik

"Lu gila?gua make ini? malah terbuka banget bajunya"

"Katanya Lo mau dapat duit,dan sekarang mau menentang,lu mau gak kalo enggak yaudah Lo bisa pergi"

Jihan tanpa basa basi lalu memakainya

Dia melihat dirinya di cermin

"ini kek nya terlalu seksi deh,bajunya terlalu terbuka,celananya juga pendek amat".

"Dian, gua gapapa pake baju ini depan banyak orang? tanya Jihan heran

"Yaelah ini udah pas banget apalagi Lo cantik banget"

"Trus gua harus apa setelah memakai pakaian yang ga jelas ini?"

"Ikut gua" ajak Dian menuju ke sebuah ruangan

Jihan dan Dian pergi keruangan dimana di ruangan itu banyak sekali laki-laki yang minum,mabuk, bahkan perempuan juga ada

"Dian gua ngapain kesana?banyak cowok-cowok yang gajelas disana"

"Lu ga ngapain-ngapain disana cuman temanin mereka minum doang kok..trus Lo dapat duit..... dan satu lagi mereka ga akan sentuh elo jadi jangan khawatir" Dian pun mengantar Jihan didepan orang-orang itu tapi disana ada Felix juga

"Hei Dian mari minum" ajak seorang cowok yang sedang mabuk

"Hari ini gabisa,gue punya pertemuan lain kali aja,btw ini sebagai gantikan gue namanya Jihan

Gua cabut dulu, bersenang senanglah kawan" Dian langsung pergi meninggalkan tempat itu,Felix kaget melihat Jihan dengan pakaian yang sangat seksi yang membuat dia heran masa perempuan seperti dia datang ketempat ini apa jangan-jangan dia selama ini kerja di tempat ini? pikir Felix

Jihan juga panik melihat Felix disitu.

"Felix kok ada disini,tamatlah riwayatku"

"Ngapain dia disini?tanya Felix dalam hatinya juga

"Cantik juga,seksi dan menawan"ujar salah satu cowok yang duduk disitu

"Iya nih gasalah Dian milih dia,sini mari minum!

Felix melihat jihan yang kebingungan dan panik ,Jihan pun duduk dan mulai meminum satu botol minuman di atas meja melihat itu Felix terkejut

"Lo tau gak ini minuman keras Lo berani minum ini??"

"Ha? serius Lo? "Jihan tersedak saat meminumnya dan berhenti terdiam.

Felix yang daritadi khawatir melihat Jihan, laki-laki yang disampingnya menyentuh pahanya Jihan dan merangkulnya, melihat akan hal itu Felix

marah dan langsung berdiri

"Lo gak bisa begini" ujarnya melepaskan tangan laki-laki itu dari bahunya jihan

"Jangan ikut campur,punya masalah apa loh sampe ngelarang gue?"

Jihan terkejut melihat mereka berdua.

Keduanya saling menatap dan mulai berdebat

"Ikut gua,lo harus pulang"Felix menarik tangan Jihan dan pergi dari tempat itu.

Sampainya diluar....

"Lo udah berapa lama kerja disini,Lo tau gak tempat ini berbahaya bagi perempuan apalagi Lo masih sekolah?"

"Lo juga ngapain kesini?gue baru kerja disini".

Tak heran Felix berpikir bahwa temannya tadi sengaja memberi pekerjaan ini kepada jihan.

Felix melihat Jihan sejenak

"Lu ngapain liatin gua?"

"Sekali lagi Lo gaboleh kerja disini berbahaya dan akan ditangkap polisi karna pergi ke club malam, apalagi pakaian Lo yang terlalu terbuka

"Haaa? Club malam?Lo serius ini club malam?

"Sekali lagi jangan pergi ketempat ini"

Felix tanpa basa basi langsung pergi dan meninggalkan Jihan.

"Yaelah maen pergi aja,ditinggal lagi gua" Jihan yang kebingungan melihat jam nya sudah semakin larut

Saat dimobil Felix berhenti dan berpikir

"Gua kenapa ninggalin dia ntar terjadi apa-apa apalagi bajunya kek gitu amat

Haaa....bodo amat" lalu dia kembali menjemput Jihan dan melihatnya di pinggir jalan "eh lo,naik ke mobil gua

Udah larut apalagi pakaian Lo terlalu terbuka.

"Gua??naik?"

"Iya buruan naik"

Jihan pun langsung naik dimobil

Dan sesampainya dirumah .....

"Makasih, Lo udah nolongin gue tadi. "sama-sama, sekali lagi Lo gaboleh kesana kalo bisa Lo gausah kerja disana" kemudian Felix pergi

Begitu saja

"Ga nyangka banget dia nolongin gue

Dasar PSYCHOPATH! Jihan kemudian masuk kedalam rumah dan mengganti pakaian yang menjijikan katanya.

Diperjalanan Felix memikirkan Jihan

"Gua lupa tadi nanya namanya siapa

Dia cantik,polos dan juga lugu....kok gua jadi mikirin dia yah?

Jangan sampe gua suka dia!

Keesokannya Jihan berangkat kesekolah,

"Jihan!" Teriak Reno dari belakang.

"Kenapa pangeran Reno yang menyebalkan?

"Lo udah dapat kerja semalam?"

"Belum,gua bingung harus bagaimana lagi?bulan depan harus bayar SPP disekolah belum lagi uang jajan gue,makanan lah semuanya"jawabnya mengeluh.

"Gini,gua semalam nanya sama sepupu gue, mereka punya minimarket jadi dibutuhkan pekerjanya disitu jadi gua kasitau sama sepupu gue biar Lo bisa kerja disana,katanya sih bisa tapi Lo sif malam" ucap Reno menjelaskan.

"Serius? Lo ga becandakan?

"Iya gue serius, btw lu mau? gajinya sih lumayanlah dua juta perbulan"

"Yah mau dong gua butuh banget makasih loh yaah! lo teman terbaik yang pernah adaaa"

"Ntar kalo gajian traktir gua!"

"Belumpun kerja udah minta ditraktirin"

Mereka pun menuju kekelas,les pertama yaitu les olahraga yang masuk pak dito guru olahraga

"Semalam bapak udah pesan untuk membawa pakaian olahraga siapa yang belum membawa? Tanya pak dito pada semuanya.

"Semuanya udah bawa pak"sahut Sasa mengangkat tangannya.

"Bagus,tunggu apalagi pergi ganti pakaian kalian setelah itu mulai pemanasan keliling lapangan sebanyak lima kali dan kamu ketua kelas bawa mereka nanti kalau semuanya sudah siap

"baik pak"jawab serentak semuanya.

Jihan dan kedua temannya pergi mengganti pakaian ditoilet

"Jihan,lu udah dapat kerja yang semalam?"tanya rina

"Oh yang itu udah,nanti malam gua udah mulai kerja di minimarket saudaranya Reno" jawab Jihan.

"Syukurlah kalo begitu" sahut Sasa

Setelah selsesai mengganti baju mereka pergi menuju kelapangan

"Rin Lo sama Sasa duluan aja, gua lupa ngambil tisue ditas gue ntar gua nyusul kok" ujar jihan.

"Oke, kami duluan yah" jawab Rina dan lalu pergi kelapangan.

"Nah ini dia yang gua cari-cari tanpa Lo siapa yang akan ngelap keringat gue"

Setelah mengambil tisue dia keluar dari kelas dan pergi kelapangan.

"Baik anak-anak, mulai hitungan satu..dua....tigaaa mulai berlari!"

Merekapun berlari memulai pemanasan keliling lapangan

"Semangat sa.....aku padamu" kata Jihan tertawa yang sedang berlari

"Aduuuh capek gua padahal baru satu kali putaran" jawab Sasa mengeluh.

Di area tangga sebelah kiri, Felix dan teman-temanya ada disana melihat kelas yang sedang berolahraga

Felix melihat Jihan yang sedang berlari dilapangan "kenceng banget larinya kalo masuk lomba lari maraton pasti dia yang juara pertama heee.." ujarnya tertawa sendiri.

Les olahragapun berakhir kemudian mereka beristirahat

"aduuuh capek banget,mana panas banget lagi" ucap Sasa meminum airnya

"Yaah gue lupa botol air minum gue di kelas,bentar yah gua mau ambil" Jihan kemudian pergi kekelas mengambilnya tapi saat menuju ke kelas seseorang menyodorkan air minum kepadanya

Ternyata Felix yang memberikannya

"Nah, pasti Lo haus" ujar Felix menyodorkan air minum kepada jihan

Jihan yang begitu heran melihat Felix memberikan air minum itu

"Kok tiba-tiba diaa....gamungkin si PSYCHOPATH ini " pikirnya

"Lo mau ambil ga?malah melamun"

"i..iya btw makasih" lalu Jihan mengambilnya dan langsung meminumnya

Felix lalu pergi, Jihan terheran heran

kok bisa Felix berawal cuek jadi begini

apa jangan-jangan Jihan berhasil mencairkan cowok kulkas ini

"Apa jangan-jangan kejadian semalam yah? Karna gue make baju itu dia nafsu? Haaa!!tidaaak!!ga!gaa mungkin, apa dia mesum?Jihan berpikir bahwa Felix seorang mesum akan kejadian semalam memakai pakaian itu


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login