Download App

Chapter 9: Tidak Setuju

"Ah sial, aku sudah menunggu sampai malam, tapi anaknya itu tidak pulang sebenarnya kemana kita pergi harusnya dia pulang ke apartemennya bukan ini sudah malam, baiknya kita lakukan besok saja," kata Sella yang kesal dan mengurungkan niatnya untuk melakukan kegiatan yang mana ia sudah mempersiapkan semuanya dengan menyuruh para preman, untuk kembali datang esok hari karena mereka tidak pulang ke apartemennya tersebut dan Sella pun akhirnya tidak melanjutkan rencananya.

Mika sendiri yang berada di apartemen milik Raka pun tidak bisa melakukan hal banyak, karena hanya bisa mengikuti perkataan Raka apalagi dia juga yang tidak membawa baju ganti pun harus meminjam baju mereka karena dia hanya membawa baju kerja yang dia pakai.

"Aku tidak membawa baju sama sekali, dan aku ingin ganti baju, karena baju ini tidak nyaman, aku sudah menggunakannya dari pagi, jadi akubingin manganggantinya," kata Mika ia masih mengenakan baju kerja hal tersebut membuat mereka tersenyum dan mengambilkan baju gabti un

Mika yang akhirnya selesai mandi dan mengenakan baju milik Raka, memang sedikit kebesaran tapi tidak ada yang bisa ia kenakan selain itu.

Saat Mika keluar dari kamar dengan mengenakan kaos milik Raka tentu saja hal itu membuat Raka tambah menyukai Mika yang terlihat imut.

Untuk mengalihkan pandangannya dan detak jantungnya yang sedari tadi membuat Raka tidak bisa tenang ia membuatkan teh hangat untuk Mika dan menawarkannya pada Mika.

"Aku sudah membuatkan teh hangat untukmu," kata Raka yang sengaja membuatkan teh hangat untuk Mika.

"Kau yang membuatnya sendiri?" tanya Mika yang tidak mengira jika Raka bisa bersikap baik dan hampir saja membuat Mika memujinya.

Tapi ia urungkan karena tahu jika orang yang membuat hidupnya, jadi tidak karuan adalah Raka.

"Tentu saja siapa lagi," jawab Raka dengan cepat menunjukkan bakatnya.

Ia yang bisa masak dan juga sudah terbiasa dengan memasak makanan sendiri saat kuliah di luar negeri menjadi seorang Raka yang lebih mandiri.

"Aku ingin melihat perjanjian kemarin yang sudah ditandatangani," kata Mika sambil mencicipi teh hangat yang tidak terlalu manis hingga sangat enak untuk dinikmati saat santai.

"Sebentar." Raka berdiri dan berjalan menuju meja kerja ia mencari dokumen tersebut sampai ia menemukan dokumen perjanjian itu dan ia berikan pada Mika.

"Ini, aku belum membuat salinannya jadi jangan dirusak," kata Raka sambil menunjukan Dokumen tersebut.

Mika membca setiap poin perjanjian disana yang sangat tidak masuk akal.

"Perjanjian ini berlaku dua tahun? yang benar saja kenapa lama sekali?" tanya Mika tidak Setuju.

"Itu sudah ditandatangani tidak bisa diganggu gugat," kata Raka membuat Mika makin bingung.

Mika tidak tahu jika poinnya sangat merugikan untuknya.

"Harus bersikap baik dan manja selama pernikahan, apa kau gila menuliskan ini dalam kontrak perjanjian?" tanya Mika yang jelas tidak setuju.

"Kau tidak akan mau bersikap layaknya seorang pasangan jadi aku juga perlu menulis itu," jawab Raka yang membuat Mika tidak bisa melawan.

"Harus datang setiap kali dibutuhkan, kau kira aku ini apa? Polisi atau keamanan yang siap siaga setiap saat." Mika yang masih mengomel membaca isi kontrak yang tidak masuk akal.

"Tidak aku akan memanggilmu jika Sella datang menggangguku atau aku butuh bantuanmu untuk hal lain," kata Raka yang jelas membuat Mika makin marah di buatnya dan menyesal menandatangani kontrak tersebut.

"Selama menikah harus tinggal satu rumah? yang benar saja apartemenku mau diapakan," tanya Mika lagi membuat Raka tersenyum karena memang ia sengaja menuliskan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh Mika.

"Iya, memang ada suami istri yang tidak tinggal serumah," jawab Raka dengan santainya.

Raka seakan tahu apa yang tidak bisa dilakukan Mika tanpa paksaan jadi sengaja menjelaskan itu semua dan tidak menyangka jika Mika langsung menandatanganinya tanpa membaca terlebih dahulu.

Kesalahan terbesar Mika adalah percaya 100% dengan Raka yang mana pasti akan membuatnya kesulitan, apalagi dengan menandatangani kontrak tersebut, tanpa membaca nya terlebih dahulu itu juga sudah merupakan suatu kesalahan yang Mika lakukan.

"Kalau begini kau merugikan, aku bisa tambahkan isi kontrasnya bukan, ini tidak adil menuruku," kata Mika yang juga ada hal yang ingin dia tambahkan.

Mika tidak terima dengan isi perjanjian kontrak tersebut, tapi karena dia sudah menandatangani sehingga membuatnya pun tidak bisa melakukan apa-apa, dan akhirnya dia pun meminta untuk menambahkan perjanjian kontrak tersebut menurut apa yang diinginkan , tidak mungkin kontrak itu terisi semua keinginan dari kakak sedangkan keinginannya tidak tercatat dalam kontrak.

"Baiklah aku boleh menambahkan isi kontrak tersebut, sesuai dengan apa yang kau inginkan tapi tidak boleh melanggar kontrak yang sudah tertulis di atas," kata Raka menjadi kesempatan baik untuk menikah agar bisa menuliskan semua keinginannya dan membuat dia tidak akan kesulitan dalam melakukan perjanjian tersebut yang mana membuatnya sangat kesulitan.

"Tidak akan menambahkan banyak, aku hanya akan menambahkan beberapa saja dalam perjanjian ini," kata Mika yang selanjutnya menuliskan keinginannya dalam perjanjian kontrak tersebut.

"Silahkan," kata Raka lagi memperhatikan Mika mulai menulis.

Mika menambahkan isi perjanjian tersebut sesuai dengan yang ia inginkan dan dia juga tidak mau dirugikan atas perjanjian itu yang benar-benar memberatkan dirinya.

Dia juga harus bisa mempertahankan dirinya sendiri yang tidak menyukai Raka sama sekali dan terpaksa harus mereka dengan perjanjian tersebut, maka dari itu mereka tidak ingin, jika pernikahannya diketahui oleh publik, karena hal itu juga akan merugikan dirinya.

"Tidak tinggal dalam satu kamar," kata Mika lagi menambah dalam perjanjian tersebut.

Karena diatas dituliskan bahwa mereka akan tinggal dalam satu rumah dan hal itu membuat mereka pun tidak nyaman, jika harus bersama dengan Raka, maka dari itu Mika menambahkan untuk tidak tinggal dalam satu kamar. Karena Mita jelas masih membutuhkan privasi untuk dirinya sendiri, apalagi sama dengan Raka yang merupakan sahabatnya sendiri benar-benar membuatnya pun bisa merasa kesal setiap hari.

"Oke tidak masalah," kata Raka yang tidak mempermasalahkan hal itu karena memang apartemen yang besar dan ada dua kamar di sana. Jadi tidak perlu untuk menyewa apartemen baru untuk mereka berdua nanti.

"Tidak mengumumkan pernikahannya ke publik," kata Mika yang jelas membuat rakyat tidak setuju dengan hal itu karena jelas Raka ini menghubungkan nya ke publik agar mereka semua tahu dan orang-orang tahu jika mereka berdua sudah menikah dan agar keluarga Sheila tidak lagi mengganggunya terjadi jika tidak diumumkan ke publik Maka hal itu akan menjadi masalah yang sangat besar sela pasti akan selalu datang untuk mengganggu dan hal itu benar-benar di luar dugaan.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C9
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login