Download App

Chapter 261: Cuma Bisa Bantu Do'a

Tanpa Hening dan dikta sadari ada sepasang mata yang melihat keakraban mereka dengan mata berkca-kaca. Siapa lagi kalo bukan Ara, tadinya mau jumpain Dikta dan bicara serius sekali lagi, usaha terakhirnya.

Tapi apa yang dilihatnya sungguh membuat hati sakit. Dikta gak pernah tertawa lepas seperti itu padanya. Padahal dia sudah berusaha keras menjadi gadis manis yang polos tapi Dikta gak pernah melihatnya.

Dan apa yang terjadi padanya adalah bentuk depresi dan harusnya orang yang bertanggun jawab atas hal ini adalah Dikta tapi apa? Pria itu langsung menyudut dan menuduhnya tanpa melihat dari sudut pandangnya.

Memang kalo dasarnya gak suka sampe mati tetap gak suka. Dengan langkah gontai dia berbalik pergi kembali kerumahnya, hatinya sakit sekaligus marah. Gak terima dengan penghinaan ini.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C261
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login