Download App
8.22% Chosen Blood

Chapter 19: Keluarga

Malam itu suasana menjadi mendadak berubah, suasan yang biasanya sunyi dan tenang berubah menjadi sesuatu yang sangat baru. Dimulai saat pintu ruang baru terbuka sangat lebar disertai suara tawa yang ikut menyerbu masuk rumah ini.

"Kami pulang … kau pasti merindukan kami! Tinggal sendiran pasti tidak menyenangkan" suara itu berasal dari seorang lelaki yang mendadak masuk kedalam kediaman Clay.

Rachel langsung menatap kearah suara tersebut, mereka bertiga baik Clay dan Shine duduk ditempat makan, menatap kearah kebisingan secara serempak. Rachel menghentikan makannya, garpunya masih berada di udara.

Dari saat pertama kali aku menatapnya, dengan ketampanan dan kulit sebersih itu … aku sudah dapat memastikan jika dia adalah seorang vampire. Ya, ampun vampire?

Secara insting, Rachel langsung berdiri dari tempat duduknya, ketika otaknya mediteksi keberadaan vampire lain. Tanpa dirinya sadari, ia langsung memanjat meja makan dengan sebelah kakinya dan melompat kebelakang tubuh Shine. Sepertinya pengalaman mengajarkannya untuk memiliki nalurih yang lebih kuat.

Shine juga otomatis ikut berdiri ketika mengetahui keberadaan vampire lain, tangannya otomatis menghadang tubuh Rachel yang berada dibelakangnya, kukunya yang tajam keluar dari jari-jarinya, senjata yang selalu dapat dihandalkan, selalu berada di sampingnya dan tentu saja tidak kata tertinggal dan terlupakan. Shine telah dalam posisi siaga, ia memasang kuda-kuda yang siap meloncat dan mencabik siapapun yang mendekat.

Clay berdiri dengan sangat cepat, membalikkan badan menghadap Shine, ia merentangkan kedua tangannya untuk menghentikan langkah Shine.

"Tenanglah … mereka bukan musuh kita, mereka adalah keluargaku. Jadi turunkan cakarmu!" perintah Clay sekaligus menenangkan Shine sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

Lelaki yang menjadi pusat perhatian tersebut langsung memutuskan untuk menghentikan langkah kakinya, ia diam disana dengan posisi siaga yang sama. Perlahan terdengar langkah kaki yang mulai mendekati pintu, bukan hanya sebuah langkah kaki … ada beberapa langkah kaki yang mengikuti langkah pertama.

Rachel mencengkram erat pakaian Shine, ia tidak ingin menjadi satu-satunya yang tertinggal saat yang lain mulai bergerak dengan kecepatan super.

"Tenang … aku sudah katakan kalau itu adalah saudaraku," Clay sekali lagi menenangkan Shine.

Dibalik pintu muncul beberapa orang lagi, mereka berdiri sambil membawa beberapa belanjaan ditangan mereka dengan berpenampilan layaknya pesta ulangtahun, mereka memakai topi kerucut yang terikat dikepala mereka, memengang balon dan juga terompet tiup dibibir mereka. senyum mereka yang cerah mendadak sirna, mereka terdiam disana. Berhenti menatap dua orang yang terasa sangat asing.

"Clay? Selain membawa anjing yang bau … kau juga membawa manusia?" tanya lelaki yang terlihat masih sangat muda.

Rachel yang mendengar perkataan lelaki itu perlahan mengendus-endus aroma Shine yang dikatakan bau oleh mereka.

"Aku tidak sebau yang mereka katakan," Shine menjawab pertanyaan yang tak terucap oleh Rachel, ia mendengar jelas suara endusan Rachel karena dirinya dalam keadaan siaga. Semua yang tidak terdengar oleh pendengaran manusia menjadi sangat jelas diindera pendengarannya.

Clay berjalan kearah mereka yang dianggapnya keluarga, ia memeluk mereka satu persatu dengan pelukan yang sangat hangat sambil tersenyum.

"Selamat datang kembali, bagaimana liburan kalian?" tanya Clay pada mereka.

"Oh … ya Tuhan, bau mu seperti anjing. Kau harus membersihkan dirimu," lelaki yang sama mengucapkan kembali perkataan itu.

Clay tertawa mendengar candaan yang menyindir dari saudara lelakinya.

"Perkenalkan ini keluargaku. Cadee … adalah papaku dalam hitungan kartu keluarga manusia," Clay menunjuk salah satu lelaki yang berada di sampingnya.

Secara wajah ia terlihat seperti lelaki berumur lima puluhan, wajahnya sedikit berisi namun tubuhnya sama sekali tidak gempal seperti bapak-bapak yang pada umumnya, ia memiliki tubuh yang cukup berotot dengan rambut bewarna brown chesnut.

Cadee berjalan mendekat kepada Shine sambil tersenyum, ia mengulurkan tangannya kepada Shine.

"Tentu tidak dengan kuku itu," Cadee menunjuk kuku-kuku tajam Shine dengan sebelah tangannya sambil tersenyum lebar.

Shine terlihat sangat ragu untuk menyentuh tangan itu, walaupun dia sangat dekat dengan Clay secara terpaksa. Namun ia tidak pernah tahu jika Clay memiliki keluarga angkat, kemana mereka salama ini?

Sementara lelaki yang satunya lagi mulai melangkah maju dan memasang kuda-kuda, ia bersiap jika si anjing busuk itu akan meloncat dan mematahkan tulang leher Cadee.

Clay memukul mundur lelaki itu dengan menahan dadanya sambil mengelengkan kepalanya kepadanya.

"Aku tidak bersalaman dengan kaum vampire, aku tidak akan tahu apa yang akan kuku-ku lakukan jika menyentuh tubuh kalian. Mungkin saja ia akan keluar begitu saja," Shine beralasan.

"Baiklah …, kalau begitu aku boleh mengetahui namamu Nona?" tanya Cadee kepada Rachel sambil berjalan kedepan Rachel.

Cadee sekali lagi mengulurkan tangannya kepada Rachel, Rachel terlihat sangat ragu dengan tangan itu … perlahan ia sedikit melirik kepada Shine seolah mempertanyakan kepada Shine. Dengan sangat ragu tangan Rachel terulur kedepan.

Pada saat itu juga, Shine telah berada di belakang Cadee secepat kilat, hingga tidak ada yang tahu bagaimana ia bergerak ke sana, ia meletakan kukunya yang tajam tepat dileher Cadee. Hingga Cadee harus mendongkak keatas agar kulitnya tidak menyentuh sedikitpun kuku-kuku yang berbahaya untuknya.

Sementara lelaki yang sangat membeci anjing busuk itu langsung meloncat kebelakang Shine, ia mendekap leher Shine dengan sebelah tangannya sementara sebelah tangan lainnya memengang sebuah pisau dapur yang cukup tajam. Mereka bertiga saling mengancam satu sama lain.

"Ya … apa kau perlu meletakkan cakarmu di bawah sana?" Lelaki itu bertanya kepada Shine.

Dengan mata melirik ke arah sesitivitas bagian bawahnya, tangan Shine beserta kuku tajamnya hampir menyentuh barang berharga miliknya.

"Kenapa? Kau juga tidak akan memerlukannya lagi," jawab Shine santai.

"Bagaimana bisa kau mengatakan hal tersebut? Lelaki tanpa kelakian apa akan tetap di sebut lelaki?" lelaki itu kembali membantah perkataan Shine.

"Sebentar … apa yang sedang kalian lakukan dirumah ku?" tanya Clay.

Ia berjalan dengan santai kepada mereka … perlahan tangannya melepaskan kuku-kuku Shine dari Cadee dan mengancam lelaki di belakang Shine untuk mundur dengan tatapan mematikannya. Perlahan lelaki itu mundur … ia tahu jika Clay bisa sangat mengerikan, dan ia pernah melihatnya … vampire turunan langsung kekuatannya lebih mengerikan dibandingkan dirinya yang merupakan vampire baru.

"Tidak ada saling menyerang didalam keluarga," Clay menekankan perkataannya.

"Aku tidak pernah mengatakan jika aku bagian darimu," Shine menolak pernyataan tersebut.

"Jika seseorang tinggal bersama dalam satu atap, makan bersama, dan berburu bersama … jika bukan keluarga apa itu?" Clay menaikan alisnya sambil bertanya.

"Numpang," Jawab lelaki tadi sambil tertawa kecil.

"Tenanglah … mereka semua vegetarian seperti diriku. Dan yang berada di belakangmu bernama Bravely … dia vampire baru. Dan yang termuda diantara kami semua," Clay menujuk Bravely.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C19
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login