Download App

Chapter 5: 5. Ku Kira itu Kejutan

Zara langsung mendapat penangan, pria itu hanya bisa menunggu di kursi tunggu yang tersedia di depan ruang UGD itu. Pria itu duduk sambil menunduk, menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya, ia benar-benar menyesali apa yang terjadi pada Zara.

Saat pria itu sedang larut dalam ke kawatiran nya, tiba-tiba datang seorang guru bersama seorang wanita berusia sekitar lima puluh tahun berdiri di meja receptionis dan menanyakan perihal keberadaan gadis kecil korban kecelakaan yang terjadi sekitar tiga puluh menit yang lalu yang kejadian nya berlokasi tak begitu jauh dari lokasi sekolah dasar.

Mendengar hal itu, sang pria itu pun langsung berdiri dan menghampiri guru dan wanita lanjut usia itu. Pria itu menghampiri mereka dan langsung memberitahukan keberadaan Zara yang sedang mendapat penanganan serta memberitahukan mereka bahwa mobil nya lah yang tak sengaja menabrak Zara.

x

Sontak wanita lanjut usia itu terduduk dan menangis mendengar penjelasan dari sang pria. Sang guru mencoba menenangkan sambil mengelap air mata wanita itu dengan helaian dari kerudung wanita itu.

"Maaf tapi kalau saya boleh tahu, ibu-ibu berdua ini siapa nya gadis kecil itu? Apakah kalian kerabat nya?" tanya pria itu kepada kedua wanita yang sedang menangis itu.

"Saya adalah guru sekolah nya Zara, dan ini buk Inah, ia adalah pengasuh yang sudah seperti orang tua kandung bagi gadis kecil yang kecelakaan itu" kata guru itu menjelaskan tentang mereka kepada pria itu.

Pria itu hanya menggangguk saja sebagai isyarat bahwa ia sudah memahami penjelasan yang di sampaikan oleh guru muda itu. Selanjut nya pria itu mengatakan kepada guru itu bahwa ia akan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan yang menimpa Zara dan akan segera mengurus administrasi nya.

"Kalau begitu, saya akan mengurus segala admisnistrasi nya, kalian silahkan menunggu kabar tentang keadaan anak itu dari docter di sini dan saya akan kembali lagi setelah selesai nanti" kata Yudha kepada Inah dan ibu guru.

"Kalau begitu saya ikut bapak, untuk memberi informasi mengenai non kecil"kata Inah kepada Yudha sambil berjalan mendekati Yudha.

Yudha dan Inah berjalan menuju receptionist. Di sana Yudha mengatakan kepada petugas receptionist bahwa segala administrasi gadis malang itu adalah tanggung jawab nya, dan untuk data gadis kecil itu, pria itu menunjuk Inah wanita yang bersama nya ini yang akan memberikan nya.

"Segala informasi mengenai data pasien, ibu ini yang akan memberikannya" kata pria itu sambil menunjuk Inah.

Saat Inah memberikan semua data pribadi tentang Zara pada petugas receptionist, pria itu terkjut ketika mendengar nama ibu dan ayah nya Zara.

Setelah Inah selesai dengan petugas receptionis, pria itu langsung bertanya pada Inah apakah benar Zara putri tunggal dari Yudha dan Disti seorang dokter ahli penyakit dalam.

"Maaf bu, apakah anak yang ada di dalam sana adalah putri tunggal dari Yudha dan Disti? Apakah disti yang ibu maksut adalah seorang dokter ahli penyakit dalam?" kata pria itu bertanya dengan rasa penuh penasaran.

"Iya pak, Zara anak tunggal dari mendiang bapak Yudha dan Ibu Disti, dan memang benar, bu Disti adalah seorang dokter ahli penyakit dalam" kata Inah berkata dengan nada bicara yang terdengar lirih karna menahan kesedihan yang mendalam di setiap kata-kata yang di ucapkan nya.

"Oh ya Tuhan, syukurlah, aku lansung bertemu dengan kalian tanpa harus mencari kesana-sini" kata pria itu lagi sambil tersenyum bahagia.

Inah tak mengerti dengan maksut perkataan pria ini. Karna Inah belum pernah ketemu pria ini sebelum nya. Namun mengapa tiba-tiba pria ini begitu senang bertemu dengan nya dan Zara, seakan-akan ia adalah keluarga dekat untuk Zara.

"Maaf maksut bapak berkata syukur apa ya? Saya tidak mengerti, apakah bapak mengenal non Zara atau mendiang kedua orang tua nya?" tanya Inah dengan sopan.

"Oh ya, saya sampai lupa, kita sudah berbicara jauh sekali dari tadi, tapi saya lupa untuk memperkenalkan diri saya" kata pria itu dengan gaya bicara yang mulai ramah dan hangat.

"Saya adalah Kenedi, saya adalah sahabat Disti saat kami sama-sama berkuliah kedokteran di Malaysia, saya pun sudah bersahabat dengan Yudha sejak Disti dan Yudha menikah, hanya saja kami tak pernah bertemu semenjak mereka memutuskan untuk pulang dan menetap di Indonesia, sedangkan saya tetap di Malaysia" kata Kenedi menjelaskan perihal dirinya dan hubungan nya dengan Yudha dan Disti kepada Inah.

"Oh begitu, tapi sekarang ibu dan bapak sudah tidak ada lagi, hanya tersisa putri kecil mereka satu-satunya non Zara yang bapak tabrak tadi" kata Inah sambil sesegukan karna kembali menangis teringat pada nasib pilu yang dialami majikannya.

"Ya saya sudah mendengar apa yang dialami oleh mendiang kedua sahabat saya, maka dari itu saya datang langsung ke Indonesia dan akan menetap disini agar saya bisa merawat dan membesarkan Zara menggantilan Disti dan Yudha, karna memang mereka sudah seperti saudara bagi saya buk" kata Kenedi pada Inah sambil memegang pundak Inah.

"Pak izinkan saya mengikuti kemana non Zara pergi pak, bapak tidak perlu menggaji saya, asalkan saya diizinkan merawat dan menjaga non Zara sudah lebih dari cukup bagi saya pak" kata Inah yang langsung memohon kepada Kenedi hingga berlutut.

Melihat Inah yang langsung bersimpuh memohon dikaki nya membuat Kenedi terkejut dan langsung membangunkan Inah. Tanpa basa-basi atau keraguan, Kenedi membawa Inah dan Zara tinggal bersama nya dan keluarga nya, dan Zara diperlakukan layak nya seorang putri di rumah nya.

Sejak saat itu Zara tumbuh dan dewasa dirumah Kenedi sebagai seorang putri untuk Kenedi dan keluarga nya. Zara mulai menjalani kehidupan normal lagi, ia mulai bersekolah di sekolah nya saat kedua orang tua nya masih ada, makanan dan pakaian Zara semua serba mewah dan lebih dari cukup.

Kehidupan Zara hampir kemabali sempurna bersama kedua orang tua angkat nya. Hari-hari Zara dilalui dengan senyum dan tawa, hingga waktu tak terasa Zara dewasa menyelesaikan kuliah kedokterannya, Zara menjadi dokter spesialis anak, karna Zara ingin membantu anak-anak kecil yang sakit seperti nya dulu menjadi sehat dan gembira lagi.

Suatu hari untuk merayakan kelulusan Zara sebagai dokter spesialis anak yang berhasil lulus dengan predikat lulusan terbaik, Kenedi dibantu istri nya dan Inah merencanakan sebuah kejutan pesta kecil-kecilan untuk merayakan keberhasilan Zara itu.

Hari itu Kenedi sengaja meliburkan diri nya dari segala kesibukan nya di kantor dan memboyong istrinya dan juga Inah kesebuah pusat perbelanjaan untuk membeli segala keperluan yang di butuhkan untuk acara kejutan Zara.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login