Download App

Chapter 2: Pulang

•Paris 20.45

"Princcess Mommy, turun sayang! Mommy mau bicara" ucap Dara

Nea yang sedang mengutak ngatik laptopnya serasa berbincang dengan seseorang di ponselnya. Karena orangtuanya tidak mengetahui apa yang putrinya lakukan.

Mereka mengira bahwa nea sedang mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Padahal tidak belajar pun Nea sudah cerdas diatas rata-rata seperti Revan dan Dara.

"Gue gak tahu pulang kapan nih liburan kesitunya" ucap Nea

"Pokoknya kalau lo pulang nanti gue ajak jalan-jalan muterin kota Jakarta, Bandung, Bogor, dan jangan Lupa cikarang bekasi uh disana banyak makanan loh" ucap seseorang diseberang sana.

"Asyik banget pasti. Ya udah kayaknya gue dipanggil Nyonya Dara deh" ucap Nea

"Tante Dara, Mommy lo bego. Ya udah sana nanti ngamuk" ucap seseorang itu.

Tutt tutt tuttt

"Iya Mom. Sebentar ya Nea beberes dulu" ucap Nea dari ruang baca yang pintunya sedikit terbuka.

Nea berjalan menuruni tangga dengan perlahan memancarkan aura keimutanya dengan piyama merah, rambut tergerai lurus berwarna coklat dengan sedikit ombre grey dan jangan lupa sandal rumah berbulu dengan motif kucing oren.

"Sini sayang, duduk samping Daddy. Ada yang mau Daddy sampaikan ke kamu" ucap Revan menepuk sofa kosong disebelahnya

Nea yang mendengar perkataan yang jarang oleh sang heronya dia ganya menuruti dan duduk disampingnya diruang keluarga. Daddy nya yang super duper sibuk akan pekerjaannya sekarang mengeluarkan kata-kata yang hangat untuk sebuah keluarga yang menginginkan kumpulan kecil keluarga ini.

"Ada apa Dad?Mom? Kok kelihatanya serius nih. Daddy juga gak lagi sibuk? Nea lupa belum sholat isya nih mau sholat dulu" ucap Nea menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Nanti aja sayang. Habis ini sholat ya jangan lupa. Kamu boleh bebas tapi jangan melupakan kewajiban kamu okey" ucap Dara.

"Siap kanjeng Mommy" ucap Nea dengan melakukan hormat layaknya upacara.

"Nea? Kamu kangen sahabat kamu di Indonesia?" tanya Dara.

"Banget Mom. Emang kenapa kok tumben Mommy ngomongin mereka? Mereka gak papa kan Mom?" Nea yang panik karna jarang sekali Dara menanyakan sahabat kecil putrinya.

"Mereka baik-baik aja sayang. Kamu besok pindah ke Indonesia tinggal sama Abangmu ya. Ada yang harus Daddy dan Mommy lakukan disini. Kami tidak bisa menjagamu karna jarang pulang nanti. Dan kamu lebih baik di Indonesia agar dijaga oleh kedua Abang tampanmu" ucap Daddy hati-hati karna tidak ingin Nea mencurigainya.

"Loh kenapa Dad? Nea udah gede kok. Mommy sana Daddy mau kerja, kerja aja kan ada para Maid bersama Nea" ucap Nea. Tanpa sepengetahuan mereka pun sebenarnya Nea sudah curiga sejak lama dengan sikap kedua orangtuanya. Apakah ada yang disembunyikan? Terutama pada Mommy yanng kebetulan Nea lihat Dara yang sedang mengobrol dengan pasien di taman Rumah Sakit.

Apakah Oma masih ada? Apakah itu kembaran Mommy? Atau Mommy ada kerja sampingan di Rumah Sakit? Karna meninggalnya Oma sangat tertutup dan bahkan Nea dan Abangnya tidak tahu meninggalnya karna apa. Hanya diberi tahu bahwa Oma jatuh sakit.

"Emang Nea gak kangen sama bang Bara? bang Arga? Hem sama tiga serangkai kamu?Sama keluarga kedua kamu? Kan kalian udah gak ketemu selama 6 tahun loh pasti mereka kangen Nea bukan?" ucap Dara meyakinkan putrinya agar setuju dengan keputusanya.

"Hemm kangen sih Mom, kangen banget. Apalagi Tasya sama Neina. Bang Bara sama Bang Arga udah sebesar apa ya Mom? Setinggi apa mereka? Setampan apa mereka? Nea hanya melihat dari unggahan di instagram mereka yang upload Abang. Mereka tampan ya Mom kaya Daddy" ucap Nea tanpa disadari meneteskan air mata kerinduan.

"Jangan nangis sayang, kok jadi mellow gini sih, besok kan kalian ketemu. Ya sudah kamu sholat isya sekarang ya dan jangan lupa packing. Besok penerbangan kamu pukul 09.45 dan sampai disana malam. Daddy udah ngatur kepindahan sekolah kamu milik sabahat lama Daddy" ucap Daddy

"Siap Daddy. Sayang Daddy sama Mommy banyak-banyak. Good Night Mom Dad. I Love You" ucap Nea mencium pipi kedua orangtuanya

"Good night too baby, maaf kami belum bisa memberi tahu kamu tentang Oma. Karna kita punya rencana untuk masa depan kamu sayang" batin Daddy

••••••••••

•Kamar Nea

"Duh kok gue gak bisa tidur? mau cepet-cepet Ke Indonesia deh rasanya" gumam Nea

Nea memutuskan untuk menonton Drakor Hotel de Luna. Agar matanya terasa berat dan mengantuk. Sesekali Nea melihat jam tetap saja tidak bisa tidur.

"Tante IU bisa bantuin Nea tidur gak? Tante kan punya kekuatan huhu. Nea capek melek mulu nih mau tidur" monolog Nea pada laptopnya

"Gue mirip Tante IU ga ya? Tapi kelihatanya sih mirip kan ya"

"Tapi Tante IU cantik banget, bening, mulus, dan seksi. Seperti sang bidadari kan kupeluk dia sampai mati.."

"Lah kenapa gue jadi nyanyi lagunya Charlie Kangen Band"

"Bisa gak ya nanti gue mimpi Oppa Sehun NCT nembak gue. Kan gue cantik kaya Jennie Blackforest"

"YA ALLAH NEA MAU TIDUR NIH GIMANA DONG" gumam Nea yang jengah menonton film

"Meremin aja kali yak siapa tau dipeluk Oppa Chen" monolog Nea yang memejamkan mata

Lima belas menit kemudian Nea memasuki alam halunya

•••••••

Indonesia

"Bang, emang bener ya hari ini kata mommy adek pindah ke Indonesia dan bakalan tinggal bareng kita?" Tanya Arga pada Bara yang sedang meminum secangkir kopi hitam dibalkon kamarnya.

Arga yang yang dikabari oleh ibunya pun terkejut dan bahagia. Bagaimana tidak? Enam tahun mereka dipisahkan kan tidak bertemu bahkan hanya melihat perubahan wajahnya hanya dari foto saja.

"Hm" singkat Bara

"Gila gak ada perubahan tetep dingin padahal denger berita bahagia" ucap Arga kesal dan meninggalkan Bara.

"Gue tau Bar lo pasti udah tau apa yang terjadi sama Nea. Dan lo juga ikut andil dalam rencana Daddy. Gue emang gak setuju tapi ini demi kebaikan Nea dan kita juga bakal lulus gak kuliah disini.Gue gak akan biarin siapapun yang nyakitin Nea mau itu suaminya nanti" batin Arga yang masih terdengar oleh Bara.

"Gue juga masih ragu Ga. Gue baru ketemu princess tapi harus ngerelain lagi.Kalau gak karna musuh Daddy kita gak akan punya rencana kayak gini" batin Bara yang sendu menatap kepergian kembaranya.

Baraya Devano Geo Hartono. Anak sulung keluarga Hartono serta Abang kembar dari Argano Devino Deo Hartono. Sifat Bara berbanding terbalik dengan Arga. Bara yang dingin, cuek, tegas dan lebih dewasa. Sedangkan Arga yang hangat, penyayang, periang dan ramah. Keduanya mempunyai kesamaan yaitu posesif akan Adik bungsunya.

Mereka adalah teman Gavin bahkan sahabat dekat Gavin. Walau mereka mempunya geng sendiri-sendiri namun persahabatan masih mereka jaga. Bahkan geng mereka dapat menjadi 2 in 1. Mereka sama-sama kelas 12 mengambil jurusan MIPA di sekolah milik keluarga Baskara.

Usia mereka berbeda satu tahun dengan Nea. Mommy kebobolan saat si kembar sedang memasuki umur 3 bulan. Namun bagi keluarga Hartono ini merupakan sebuah rezeki yang dititipkan oleh Tuhan.Bagi mereka, Nea sosok bayi kecil yang harus mereka jaga. Seorang princess yang harus mereka sayangi.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login