Download App

Chapter 2: Asrama

"Guys, perkenalkan ini David dia mahasiswa baru di kampus ini. Kami harap kalian bisa saling akrab. Ada yang mau di tanyakan?"

"Tidak kak"

"Kalau begitu kalian boleh istirahat kembali dan jangan lupa beres-beres asrama sebelum matahari terbenam"

"Baik kak"

"Saya pamit dulu, kalau ada apa-apa. Kalian boleh ke lorong asrama, disana saya tinggal."

"Terima kasih kak" ucap Mahasiswa serempak tak terkecuali David.

"David?"

"Ya?"

"Semoga kamu nyaman disini. Perkenalkan saya Anton, ini teman kamar kami Riko dan Beni"

"David, Terima kasih"

"Gua kira, lo kakak tingkat."

"Gua sepantaran kalian"

"Anton, apa itu tempat tidur gua?"

"Ya itu punya lo"

David merasa canggung, dia berusaha menyesuaikan diri dengan teman kamar asramanya. Ketika dia masih SD SMP atau SMA dia selalu sendirian. Ini merupakan pertama kalinya David mendapatkan sambutan hangat dari teman kamar Asrama nya.

"Lo boleh tukeran tempat tidur kalau lo tidak merasa nyaman"

"Tidak apapa, Terima kasih..?"

"Beni, gue Beni"

"Terima kasih Ben"

"Sama-sama"

"Well, saatnya kita beres-beres lagi sebentar lagi akan ada makan malam"

"Oke bro, btw Ko, lo merokok?"

"Jangan keras-keras Ton, nanti bisa jadi masalah"

"Rokok lo jatuh" ucap Anton

"Ini bukan punya gue" ucap Riko

"Ini punya gue" jelas David

"Sorry bro" jawab Anton

"Santai" jawab David

"Tenang-tenang, sebenarnya kami merokok, hanya saja kami bisa menyimpan rokok itu dengan baik"

David tersenyum melihat teman sekamarnya tidak keberatan jika dia seorang perokok.

Hari mulai gelap, semua mahasiswa asrama berkumpul di ruang makan. Pertama kalinya David melihat ruang makan gabungan.

"Tidak hanya mahasiswa kedokteran yang bergabung di asrama, jurusan seni musik, FMIPA, Fakultas hukum, semua berkumpul bersatu.

"Kepada seluruh mahasiswa baru, kini saatnya kalian makan malam gabungan, jangan lupa duduk ditempat yang sudah disediakan. Jangan mencoba melanggar peraturan yang ada di kampus, untuk peraturan yang dilanggar akan di kenakan sanksi di setiap pelanggarannya. Selamat menikmati makan malam, besok kalian sudah mulai diperkenalkan sebagai mahasiswa baru secara resmi. Selamat makan, selamat beristirahat."

"Iya Kak" ucap serentak seluruh mahasiswa yang ada di ruang makan.

"Vid, lo mau kemana?"

"Mau cuci tangan"

"Gua ikut"

"Lo takut?"

"Gak, gua sebenarnya baik, nungguin lo, supaya hidup bersih sehat dan kuat. Lo cuci tangan sekalian nganterin gua ke kamar mandi"

"Ayo cepetan"

"Ben, Ko, gua cabut dulu ya bareng David"

"Jangan lama-lama"

"Iya".

David dan Anton berjalan terpisah, Anton berlari sekeras mungkin, dia menahan buang air kecil sejak keluar dari asrama sampai pidato kakak tingkat nya selesai. Sebenarnya David sudah mengetahui sejak awal, karena kaki Anton tidak bisa diam. Hanya saja David gengsi menawarkan bantuan kepada Anton, dia hanya berpura-pura ingin cuci tangan supaya Anton ikut dengannya.

"Ton, lama banget"

"Bentar lagi"

David selesai cuci tangan dia pergi keluar toilet, matanya selalu penasaran terhadap suatu bangunan besar yang menjadi pusat perhatian nya, semenjak dia masuk ke kampus ini. David merasa dia selalu diperhatikan oleh seseorang di jendela bangunan tersebut. Tapi ketika David memperhatikan nya dengan baik, David tidak melihat apapun.

"Bro" David seperti jantungan, ketika Anton menepuk pundaknya dari belakang.

"Ayo cabut, gua laper nih"

"Ayo"

"Lo kenapa Vid?

"Gak apapa"

David dan Anton memasuki ruang makan asrama. Terlihat Beni dan Riko sedang menunggu mereka. Ruangan asrama terlihat ramai, suasananya hangat sampai membuat nyaman dalam keheningan palsu.

David berfikir, sesuatu terjadi dalam dirinya sejak dia menginjakkan kaki ke kampus ini. Semua mahasiswa baru yang telah menyelesaikan makan pergi meninggalkan ruang makan asrama. Beni berjalan membereskan piringnya diikutin dengan David, Anton dan juga Riko. Dalam perjalanan mereka berbincang sedikit tentang asrama kampus.

"Mana ada yang mau tinggal di Asrama kalau rumornya seperti itu

"Bener Ben, cuma orang-orang bodoh yang mau masuk di asrama."

"Berarti lo bodoh Riko Pamungkas"

"Enggak juga, gua gak punya uang. Makanya gua disini"

"Jangan salah bro, lo merendah untuk meroket. Gue tau lo Riko. Tapi Seseorang di ruang makan tadi berkata, yang bisa masuk asrama adalah orang pilihan"

"Maksud lo?" tanya Anton.

"Gini Ton gue jelasin. Gua sama Riko, denger dari fakultas lain, mereka tidak mau lama-lama di asrama. Tau kan, maksudnya?

"Apa?" sela David.

"Ya elah bro gue juga kagak tau apa maksudnya? ucap Beni tertawa renyah.

"Gila lo Ben, gue kira mau ngomong apa. Gue udah takut"

"Lo penakut Ton?"

"Siapa bilang Ben"

"Lah, lo sendiri tadi bilang -Gue udah takut"

"Udah-udah, tapi bener sih sama apa yang dibilang Beni. Tapi mungkin mahasiswa pilihan yang mereka maksud adalah seperti mahasiswa rajin, cerdas, dan bisa akur dengan kakak tingkat." ucap Riko

"Gak gitu juga bro, sekarang kampus menetapkan kebijakan baru, siapapun bisa tinggal di asrama. Bahkan desas-desus nya Mereka bilang para penerus perusahaan harus bisa bertahan di asrama kampus." ucap Beni serius, sambil melirik Riko.

"Gua tau tentang anak Chaebol. Mereka harus bertanggung jawab, minimal mereka harus bisa beradaptasi di lingkungan luar rumah." ujar Anton.

"Ayo istirahat". David bersikap tenang seolah-olah tidak melihat apapun.

"Gua kira ada berita penting Ben"

"Sejauh ini kagak ada Ton" ujar Beni.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 22.00 malam Riko, Beni, dan Anton sudah pergi ke alam mimpi masing-masing. David terlihat gusar untuk pertama kalinya dia melihat sesosok wanita di asrama Putra. David mencoba memejamkan mata.

'ssssstttt' suara desisan terdengar di telinga David, David membuka matanya dengan perlahan sambil mengantuk, ia melihat sesosok perempuan berbaju merah duduk di kursi pojok kamar Asrama, sambil menggantung-gantungkan kakinya. Kemudian sesosok perempuan merah itu melihat ke arah David dan..

"Brugh"...

"Bro, bangun"

David terlihat kebingungan, dia terjatuh dari tempat tidurnya, dan merasa sakit di setiap bagian lengan nya.

"Vid, lo ngapain tidur di lantai?"

"Riko, Lo gak lihat David tadi terjatuh di tempat tidurnya?"

"Kan gue habis mandi bro"

"Si Anton panik, katanya sih lo kaya yang kejang"

"Jangan ngada ngada Ben" ucap Riko

"Beneran, tanya Anton"

"Iya bener, makanya gue syok hampir tidak bisa bicara apa-apa"

"Terus lo, gak apapa kan Vid"

"Gak apa-apa. Badan gue sakit semua"

"Yasudah, jangan terlalu di fikirkan, cepat gantian mandi. Bentar lagi kepala asrama bakalan ngecek"

"Gue mandi duluan" ujar Anton

"Nih bro, minum dulu"

"Anton memang penakut. Tapi lo gak punya penyakit epilepsi kan" tanya Beni

"Gak punya, sejauh ini gue baik-baik saja" jawab David

"Yasudah mungkin David tadi mimpi buruk"

"Ya, bisa jadi". Ucap Beni sambil merapikan pakaian, dia bersiap-siap mengantri mandi. Sedangkan David sedang sibuk dengan fikirkan nya sendiri. David merasa dia baru saja memejamkan mata dan tertidur, namun tak lama bertemu sesosok perempuan lalu terbangun dan terasa sangat nyata.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login