Download App

Chapter 2: Chapter 1

Di suatu tempat perumahan untuk hak asuh keluarga ninomiya.

Dari kamar di rumah, hal-hal yang seperti biasa sangat amatir.

Atau sebersih ruangan rumah cuma agak luas.

Apalagi ada foto Umika untuk dijadikan kenangan terindah oleh keluarganya sendiri.

Namaku Umika Ninomiya..

Aku harus membuka diri dari perubahan sifat tentang keluargaku.

Kepercayaan itu pasti akan di ubah dari impianku sekarang.

Pak Ninomiya..

Dia adalah seorang keayahan yang suka melindungiku dan dia membutuhkan kasih sayang untukku..

Pada pagi ini.

Pak Ninomiya sedang menyiapkan sarapan untuk gadis itu.

Nah.. seorang gadis mulai terburu-buru setelah bangun tidur, mandi dan bersiap-siap sendiri dengan meminta bantuan ayah angkatnya yang sedang membuatkan makanan untuk sarapan.

"Selamat pagi, Ninomiya-san." Ucapkan salam umika dari untuk kebaikan pria yang lebih tua.

"Pagi juga."

Setelah salam ucapkan selamat pagi.

Pak Ninomiya dia akan segera menyiapkan makanan.

dan makanan diletakkan langsung di meja makan.

Sementara itu, Umika sedang membuat secangkir teh bersama.

Mereka akan memulai waktu sarapan bersama, atau makan saat kita berduaan sedang bersama di ruang makan.

Dan aku ingin hanya berbicara dengan sopan kepada Pak Ninomiya.

dia hanyalah ketergantungan untuk menganggap sebagai seorang ayah sesuatu yang lebih layak untuk dilakukan dengan benar.

Pak Kazunari ninomiya dia akan memandangnya dengan yaitu umika.

tapi dia masih makan dengan tenangnya sendiri.

Bagaimana dengan alasan Pak Kazunari ninomiya ingin dipatuhi oleh gadis yang lebih muda?

Dan dia ingin bercerita tentang oleh umika karena masalah membahas masakan ala pak nino.

"Umika, Gimana rasanya?" Hampir mengatakan bahwa Pak Nino segera mulai dijawab oleh seorang gadis.

"Cukup enak. Tapi rasanya lebih enak.

Karena aku suka masakan buatan Ninomiya-san sangat enak." Jawab umika. Gadis ini lebih tepatnya sangat antusias.

"Syukurlah.."

Pak Ninomiya menghela nafas sampai membuat tekanan batin dan tersenyum kebaikannya oleh umika.

Katanya masakan yang disebut-sebut membuat makanan favoritnya Pak Ninomiya, pasti enak.

"Nino-san, ayo cepat waktunya makan bersama sama." Ujar umika.

"Aah.. hai (iya).. Itadakimasu (Selamat makan)." Pak Ninomiya sambil mengucapkan salam dalam puja berdoa saat sebelum makan.

****************

Setelah umika menyelesaikan sarapan pagi bareng sang ayahnya.

Dia akan memutuskan untuk bersiap-siap bekerja paruh waktu.

Hanya sebuah kesepakatan, menurut Umika, yang mengharuskannya diberitahu oleh seorang ayah bahwa hal itu akan mengizinkan saya untuk bekerja paruh waktu di layanan kafe.

Dan dia tentu saja ditegaskan oleh Pak Kazunari Ninomiya.

dia adalah seorang ayah yang membuatku sangat dihargai sebagai seorang anak.

Aku memang mampu sebagai seorang anak untuk suka menuruti kebaikan ayah.

Tetapi Pak kazunari ninomiya, pria itu tetap menjadi ayah yang berharga bagi anak.

"Nino-san, aku harus berangkat kerja dulu." Kata umika.

Umika sudah tidak sabar untuk bersiap-siap berangkat kerja.

"Eitss.. umika, chotto matte kudasai.." Pak nino memanggil dengan seorang gadis.

Umika langsung menyuruhnya meminta untuk dipanggil pak nino.

"Iya, apa?"

Dan giliran akan membalik dipanggil oleh pak nino.

Kebiasaan Umika pun terlupakan, karena sebagian masih tertinggal di rumah.

Duhh.. Kenapa sih Nino-san suka mengambil barang di kamarku seenaknya saja?

Apa lagi, Pak Ninomiya akan segera mengambil kamera di kamarnya.

Pria itu akan memberi perintah, membawa barang untuk sementara waktu pekerjaannya khusus umika.

"Ini. Kameramu. Ada yang masih ketinggalan barang barangmu." Si pak Ninomiya langsung diberikan kamera milik Umika.

"Oh.. ya.. aku lupa membawanya."

Biasanya umika hampir lupa membawa barang bukti sendiri.

Langsung ia membawa barang miliknya sendiri.

Umika akan segera berpamitan dengan pria itu.

"Nino-san, Ittekimasu (Aku pergi)." Ucapkan salam umika.

Setelah seorang gadis itu memutuskan untuk mengucapkan berpamitan pada Pak Ninomiya.

"Hati hati di jalan, mik." Kata yang lembut Pak Ninomiya.

"Iya...!" Sahut yang jauh umika.

Umika akan membuka pintu depan rumah dan

Dia pasti sedang keluar rumah.

Segera biarkan pintu rumah dalam keadaan tertutup agar tidak terkunci.

Ketika gadis itu ingin mempercepat dari keberangkatan untuk pergi bekerja paruh waktu di pagi hari yang cerah.

Di pagi hari suasana cerah. Aku pasti melakukannya dengan memikirkan impian terbaik dari saat ini dan melalui sesuatu yang ramah.

seorang gadis itu membuat segalanya lebih menarik dan dia akan berjalan untuk bersiap berangkat kerja.

******************

Dan aku pasti ingin menyayangi hal-hal lembut yang sama Pak Ninomiya.

Oleh karena itu, aku pasti akan merawat pria itu dengan baik.

Tepat pukul 09.00 pagi.

Umika ia lagi sedang sibuk bekerja paruh waktu di pelayanan kafe.

Tak lama kemudian, pelanggan akan datang ke restoran dan mereka perlu memesan makanan dan minuman.

Bagaimana jika restorannya agak ramai, karena pembelinya ingin menawarkan pesanan minuman berkafein?

Aku mulai bekerja paruh waktu selama seumur hidup. Pokoknya aku bisa ketergantungan pada pekerjaan pasti sesuatu yang orang lain lakukan dan sedikit kenyamanan.

Kerjasama membutuhkan hal-hal atas perintah rekan kerja.

Tetapi, Pekerjaan saya pasti akan menentukan sedikit kakunya kesepakatan dan ingin punya banyak uang untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

Beberapa kemudian.

Umika akan mencoba untuk bekerja hanya bagiannya untuk membersihkan mengambil cangkir, gelas dan piring kotor dan meletakkannya ke meja beroda.

Mungkin dia terlalu lebih mempercepat saat bekerja.

"Mik, kalau kamu lagi kerja. Jangan terlalu berlebihan cepat cepat.

Pelan pelan.

Lakukan niat pekerjaanmu harus di pelankan." Ujar eris.

Para karyawati senior tentu saja bersikeras agar saran yang diberikan Umika saja yang menyuruhnya bekerja harus dilakukan secara perlahan.

"I--iiya.. maaf, eris-san. Aku akan pernah pasti lakukan kerjaannya." Kata umika.

Dia entah bagaimana akan membungkuk untuk mulai meminta maaf oleh seorang karyawati dari pelayanan kafe.

"Ya udah, di lanjutkan bekerja kerasmu. Tapi jangan terlalu ke buru buru, 'ya.."

Seorang karyawati juga kembali bekerja keras dan dia masih menuruti perintah oleh umika.

"Iya.. baiklah, eris-san." Ucap umika yang menenangkan diri.

Seorang karyawati dari layanan di kafe, salah satunya bernama Eris.

Dia mengatakan semuanya disarankan oleh rekan karyawannya.

Apa yang harus ku lakukan dari pekerjaan yang masih utuh?

Dalam hati perkataan umika secara hal yang terdiamkan.

Si Eris-san..

Dia mungkin lebih di nasehati baik baik dariku..

Dan dia menyuruhku bekerja harus di perlahankan saja yang nyaman.

Umika hampir merasa sedikit gugup oleh seniornya. sehingga gadis itu merasakan kebencian atas kemarah - marahan para karyawannya. Tapi dia mungkin lebih sesukanya tergantung sifat hanya menasihati dengan baik pada eris senior.

....

Sementara Pak Ninomiya dia akan diwawancarai oleh orang lain, pria itu mungkin sejak itu tetap diam sambil duduk santai dan sosok di mata orang lain jika apa lagi yang menceritakan semuanya tentang masalah pengalaman dari pekerjaannya Pak Ninomiya.

"Pak Ninomiya, Bagaimana menurut Anda, dari tentang pengalaman kerja Anda?"

"Pendapatku?" Bergumam pak Nino, Sepertinya pria itu mungkin terdiam diam sendiri. Dia mulai menghela nafas dan Pak Ninomiya ingin menjelaskan kepada orang - orang perlu diwawancarai dari pekerjaan perusahaan.

"Pengalaman pekerjaanku akan menentukan masing-masing tergantung.

Dan saya ingin mengejar karir untuk bekerja dari pengusaha PNS yang paling sukses. Alibi untuk segala hal-hal tertentu yang harus dilakukan sejak dini."

Pak Ninomiya dia harus berpikir untuk melanjutkan karir dari pekerjaan sebagai karyawan dan bagaimana pengalaman pekerjaan oleh pria itu?

Tetapi Kazunari ninomiya terlihat berusia 39 tahun terlalu hampir awet masih muda.

Bagaimanakah aku harus memberikan kesempatan untuk menerima dari pekerjaan saya?

Pikirkan Pak Ninomiya berbicara tentang hal yang benar.

Sedangkan pak Ninomiya mulai memikirkan hal - hal yang kesempatan dia terdiam lagi sendiri.

Setelah itu orang lain pasti akan menjawabnya.

"Pak Ninomiya.." Orang yang dipanggil oleh pria itu belum dijawab.

"Oh, ya.." jawab pak Ninomiya.

Terus terang menjadi bersikap keras hanya Pak Ninomiya mulai bisa sanggup dijawab oleh orang pewawancara.

"Bagaimana dengan pekerjaan Anda dari kantor perusahaan?"

"Dan bagaimana dengan masalah tentang keluarga Anda?

Tolong beri tahu saya contoh pengalaman Anda."

Mereka akan menanyakan masalah penghasilan dari pengalaman kerja membahas Pak Ninomiya.

"Ehh... tooo..." Nampaknya, Pak Ninomiya ingin menjelaskan nada kecil dengan sambil mengusap kepalanya. "Pengalaman pekerjaanku hanya pasti di lancarkan. Aku pasti bakal merasa nyaman dari pekerjaan seorang karyawan perusahaan yang dibebaskan. Dan keluarga saya pasti baik baik saja tertentu. 10 tahun yang lalu, Istriku meninggal di sebabkan akibat, dia melahirkan bayi yang masih hidup."

Ia masih teringat kehilangan sang istrinya yang telah meninggal. Tapi Pak Ninomiya mulai memikirkan masalah keluarganya sendiri.

"Atau anakku akan mengirimkannya ke panti asuhan. Sebabnya, ayahku tidak bisa mempunyai keturunan atau dia tidak bisa merawat oleh cucunya.

Dia bernama Koharu Ninomiya.

Putri kandungku mungkin masih berada di panti asuhan, tapi dia akan baik-baik saja.

Dan saya belum pernah berpikir untuk membesarkan tentang koharu.

Jika sudah sekarang saya memiliki anak perempuan pengganti. Namanya Umika Ninomiya, dia masih berusia 23 tahun dan dia sudah bekerja paruh waktu di layanan kafe.

Aku pasti akan menjaganya.

Gadis itu.. dia ingin berhidup bersamaku.

Saya sebagai ayahnya memiliki tanggung jawab dengan umika hal-hal yang wajar." Ujar pak Ninomiya, ia sedang menceritakan pada dirinya sendiri tentang pemikiran telah membesarkan oleh anaknya.

"Oh.. begitu, ya."

"Dan bagaimana perasaan tentang keluarga anda? Coba di tanyakan hal yang lakukan tepat."

Orang orang yang mereka jadikan sosok ingin tetap bertanya pada karyawan pekerjaannya.

Tetapi Pak Ninomiya juga ingin menceritakan tentang masalah yang mudah dikelola.

"Aku.. aku mempunyai hak keluarga hal yang paling berharga. Sepertinya ayah, ibu, dan kakak perempuanku..

Mereka pasti bakal baik baik saja. Soalnya, kakakku sudah punya bersuami dan punya anak dua.

Aku harus demi bekerja keras secara rutin dan Mental fisik tentu akan dipuji karena memperbaiki diriku. Perkenankan saya untuk mengkonfirmasi pekerjaan karyawan yang akan diterima. Saya mohon atas bimbingan pada kalian." Pak Ninomiya akan mulai berdiri saling membungkuk menjelaskan oleh orang lain kepada staf kerja perusahaan. Dan ia ingin mengkonfirmasi lebih lanjut pekerjaan karyawannya.

.....

Pak Ninomiya, dia kembali dari kerja untuk beristirahat dan bersantai sendiri di perkantoran. Apalagi rekan kerjanya akan memberikan minuman di letak meja kepada Ninomiya. Sedangkan, dia masih sibuk mengkritik pekerjaan komputer.

"Otsukaresama (kerja yang bagus), Ninomiya-san." Cakap partnernya.

Rekan kerjanya akan membalikkan oleh pria itu masih sibuk beraktivitas sambil mengetik tercepat saat dia kembali bekerja sama.

"Oii..!"

Pak Ninomiya akan dipanggil oleh rekan kerja yang telah memberinya minuman kaleng.

Suatu di tengah hari. Pak Ninomiya dia akan mengobrol dengan rekan kerjanya yang sedang minum minuman kaleng sambil duduk bersama.

Pria itu mungkin telah kehabisan tenaga untuk sangat merepotkan oleh temannya yang membuatnya khawatir.

"Maaf aku telah menyusahi orang lain. Yamapi." Pak Ninomiya langsung meminta maaf atas kejadian yang sempat merepotkan rekan kerjanya sendiri.

Yup! Salah satu rekan kerja Pak Nino adalah Yamapi alias Tomohisa Yamashita.

Dialah tadi yang memberikan minum sebuah minuman kaleng untuk pak Ninomiya.

Asalnya, Yamapi tidak tahu pernah bagaimana harus berterima kasih padanya?

Tetapi dia masih terlupakan sedikit oleh rekannya.

Dan dia masih berbicara dengan pak nino sambil tertawa kecil.

"Tidak masalah, Nino-san. Kenapa kau telah menyusahkan sendiri?" Yamapi lebih jujur ​​saat menanyakan oleh Pak Nino.

Kebiasaan Pak Ninomiya juga mulai membingungkan dirinya sendiri dan tangannya sedikit gemetar sambil memegang sekaleng minuman.

Meskipun Pak Ninomiya berbalik untuk menatap rekan kerjanya, dia ingin berbicara sesuatu dengan Yamapi.

"Yamapi. Mengapa saya harus memikirkan hal yang benar demi pekerjaan?

Dan demi umika.." bergumam pak nino.

"Tidak usah dipikirkan sendiri, nino-san. Kau harus memiliki kewajiban dari pekerjaanmu yang lebih menegaskan diri." Terlihatnya Yamapi akan mengatakannya dengan tegas oleh Pak Nino, tapi Yamapi mulai membicarakan masalah tentang anak angkatnya Pak Nino. "Ngomong ngomong, bagaimana dengan seseorang gadis cantik itu? Umika, Anak angkatmu." Tanya Yamapi.

"Ehh.."

Tiba-tiba Pak Ninomiya tidak mendengar apa yang dibicarakan rekannya.

Dia mengatakan semua yang disarankan oleh temannya untuk dilakukan dengan jujur.

Nande? Kenapa temanku menanyakan pada bawa bawa tentang umika-chan?

Padahal kita sebagai partner kerjaku saling menolong.

Kenapa dia harus mengatakan hal yang aneh?

Pikirkan tentang hal yang harus dilakukan penjelasan Pak Ninomiya. Dia masih belum memikirkan sesuatu yang masuk akal.

Pak Ninomiya segera tenang dan memutuskan untuk mengobrol dengan temannya. Tapi dia masih memikirkan masalah kejadian umika.

"Umika-chan.. Dia sungguh baik baik saja. Mulai sekarang dia masih bekerja paruh waktu di pelayanan kafe.

Aku pasti menjaga kebaikan dengan mendampingi hal yang dilakukan oleh demi umika.

Dia bahkan pasti menyukaiku." Pak Nino masih berbicara dengan membuat dirinya tersenyum dan melepas kacamatanya sambil menggosok matanya. Dia telah memakainya.

Yamapi berbicara dengan terkejut dan dia memperhatikan oleh Pak Ninomiya, apa yang terjadi tentang masalah membawa bawain keluarganya?

"Serius.. Jangan jangan.. Di mana orang tua kandungnya umika?" Bergumam Yamapi dalam memperhatikan Ninomiya masih sempat bercerita tentang masalah seorang gadis itu.

"8 tahun yang lalu. Ibunya telah meninggal pas waktu umika masih kelas 3 SMP. Dan ayahandanya.. Dia sudah menghilang. Dan aku akan bisa merawatnya dengan umika.

Umika-chan.. Dia memiliki sifat dari hal yang di akui." Ujar pak Ninomiya yang tadinya setelah menatap oleh orang lain sehingga terkadang membuatnya risau.

Pria itu masih ingat tentang masa lalunya umika hayami. Apa yang harus diakui tentang gadis itu? Dan Pak Ninomiya terkadang berulah lagi alasan untuk berpikir bercerita tentang masa lalu demi umika.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Flashback on

POV

Latar belakang pada tahun 2014.

8 tahun yang lalu..

Ada seorang gadis remaja berusia 15 tahun bernama Umika Hayami.

Dia terlihat membuat kesedihan dan ibunya umika telah meninggal di sebabkan kanker darah.

Saya akan menemukan seseorang yang membuat gadis itu memanggilnya, hanya disebut umika. tapi sifatnya menjadi lebih sedih di rumah duka keluarga Hayami.

Dugaan umika membungkamnya dengan kesedihan karena kehilangan ibunya yang telah meninggal. Malah mereka selalu di ejek oleh umika.

"Lihat si umika.."

"Ngapain dia? Tapi kasihan dia. Soalnya, umika udah gak punya kedua orang tuanya."

"Alahh... Bacot!! Udah jadi anak yatim piatu, Dia malah cengeng terus tuh.

Sombong amat si umika..

Dia bahkan pasti menyalah nyalahin gue terus.."

Mungkin orang-orang mereka pasti kejam dan dihina dengan Umika.

Tiba-tiba Umika membuat dirinya sakit hati mendengarnya, karena dipermalukan oleh salah satu temannya.

"Heh!! Umika! Mau kemana kau?"

"Oii, Umika!"

Orang-orang meminta untuk dipanggil ke Umika dan bahkan dia telah meninggalkan oleh ke rumah ngelayat Hayami.

Gadis itu membuatnya diam sampai dia menangis dan dia akan kabur dari rumah berduka, sebabnya di rendahi sama orang lain.

Tap! Tap!

Terlebih lagi, Umika masih bersedih saat dia mulai berlari ke jalan sendirian.

Maafkan aku, ibu..

Aku tidak mau sendirian lagi.

Aku pasti ingin menetapkan pada ibu.

Dan bahkan aku sekarang aja kehilangan pada ibu...

...sampai di lubuk hatiku sakit dan membuatku semakin menyesal..

Uverworld - Nanokame No Ketsui (Keputusan di Hari Ketujuh)

Kimi wa fuyu no yume wo mite naku semi~~~

(Kau memimpikan musim dingin dan menangis~~~)

Maafkan aku, ibu..

Maaf aku telah menyakiti dan disia-siakan oleh teman yang buruk..

Kanashiku nante nai yo ichiban daiji na koto wa

Kanau toka kanawanai ja nai..

(Kau takkan sedih. Hal yang paling penting bukanlah jika hal itu menjadi nyata atau tidak.)

Mereka telah mengkhianati oleh dariku..

Nanokame wo ikinuku n da ne

(Kau hidup melewati hari ketujuh.)

Hoshikatta mono wa koko ni nai

Mirai ya kako ja naku

(Apa yang kau inginkan bukan disini

Bukan di masa depan, ataupun masa lalu.)

Aku ingin..

Aku ingin memiliki kebahagiaan keluarga hal-hal seperti kembali di masa kecilku.

Sono kimochi wo wasureta toki ni

(Ketika aku melupakan perasaan itu.)

Aku merasa sangat takut kesepian lagi..

Boku ga boku ja naku natte shimau

(Aku takkan menjadi diriku.)

Ibu, mulai sekarang aku tidak mau sendirian lagi..

Aku ingin kembali tetap hidup dengan ibu hal terbiasa..

Sou omoeru sonna ikikata wo

(Mungkin seperti itulah jalan kehidupan ini.)

Aku harus mengubah sendiri semua yang ku inginkan sekarang..

TIINTTTTTT!!!!

Suara sebuah truk pun mulai mendatang di jalanan.

Seketika umika harus terlihat di jalan raya karena waspada akan terjadi tabrakan dengan kendaraan.

Aku pasti akan menyelamatkan dengan gadis murid itu, bernama Umika saat berada di pinggir jalan raya.

"Abunai!!"

Seseorang pria tidak di kenal akan berlindung dalam penyelamatan sang gadis itu pasti tanpa terkena kecelakaan dari di tabrak sebuah truk.

GUBRAAAAKKK!!!

Setelah dia diselamatkan oleh seseorang gadis itu. Umika secara tidak sengaja membuatnya di dorong oleh seorang pria hingga mereka jatuh terduduk di trotoar jalan

"Ouchhh..." Pria memakai kacamata itu mendengar suara alasan setelah menyelamatkan Umika dan mereka terjatuh ke jalanan.

"i-itae (sakit).."

Parahnya Umika setelah jatuh sambil bergerak duduk dan dia mulai menatap pria tak dikenal.

"Oii! Bakaa!! Kenapa kau tidak mau berniat berhati hati?!

Nanti bakal kena kecelakaan menabrak mobil di jalan gimana?"

Pria orang tidak di kenal pun menasehati oleh umika, tapi dia masih tidak niat mendengarnya baik baik malah diemin sendiri.

"Sumimasen. Ini semua salahku sendiri.

Maaf aku tidak sengaja karena menyeberangi ke jalanan." Umika segera meminta maaf pada kesalahan oleh seseorang tidak di kenal.

"Lain kali kalau kamu pas lagi nyeberang di jalan, berhati hatilah, ya..

Tapi.. Jangan melamun sedang saat melintasi ke jalan. Ok." Ujar pria orang tidak di kenal.

"Iya.. maaf.. Hountou nii gomenasai." Umika membungkuk harus segera meminta maaf pada seseorang pria itu.

"Hei, gadis. Apa kau tidak apa apa? Apa kau masih terluka??" Tanya seseorang pria langsung di lihat, mendekat dan disentuh tangan oleh seorang gadis yang lebih muda.

Umika langsung mempercepat tergeleng geleng..

"Tidak. Tidak ada. Aku sungguh baik baik saja." Sepertinya umika tidak ada yang masih terluka karena setelah jatuh sendiri ke orang tidak dikenal.

"Aaahhh.. Yokatta nee.." Seorang pria hampir menghela nafas sampai dia tidak merasakan apa-apa.

Untungnya, Umika pasti merasa baik-baik saja jika tidak ada yang masih terluka dan dia mungkin tidak dikenali oleh pria memakai kacamata yang telah menyelamatkannya.

"Ka.. Kazu..  Kazunari Ninomiya.." Suara melirih umika.

Tetapi gadis itu pasti menunjukkan di lihat nama kartu identitas kerja milik pria itu.

Dia pasti tahu telah menunjukkan kartu identitas bawa bawa namaku.

Nah.. si paling bernama Kazunari Ninomiya. Pria berkacamata lingkaran itu pasti dilindungi penyelamatan oleh gadis bernama umika ke pinggir jalan.

Tapi seorang gadis juga mulai tahu bagaimana menyebut nama itu oleh seorang pria yang mengetahuinya?

Pak nino mulai bergerak sambil berdiri dan ia meminta saling menolong oleh gadis itu.

Setelah Pak Nino ditolong oleh gadis itu, dia mulai bergerak. Umika ingin bertanya pada pria yang memakai kacamata anehnya sendiri.

"Oji-san.. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu.

Jadi sebenarnya namamu.. Namamu Kazunari Ninomiya, ya.." Umika akan menjawab tanpa bermaksud oleh seseorang pria memakai kacamata.

Dia bahkan hal yang past mengetahui dari namanya oleh pria itu. disebut kazunari ninomiya yang ditulis dengan menggunakan kartu identitas kerja.

"Apa yang kau lakukan dengan ku maksud?" Pak Ninomiya si pria berkacamata itu pasti menoleh untuk memanggil dan dia tidak tahu arti maksud dengan umika.

"Anooo-san... Apa kau tidak niat mendengarku, Nino-san?

Maaf aku telah tersinggung karena bersikap tidak sopan padamu. Aku benar benar minta maaf.. Atas memberitahu nama di kartu identitas pekerjaanmu. Maaf.." Umika langsung meminta maaf sambil membungkuk untuk bertindak kesopanan kepada pria yang lebih tua, hal yang mengetahui sesuatu di sebut nama Kazunari Ninomiya.

"Aaa.. I-Iie.. Daijoubou desu yooo.. (Aaah.. T-Ttidak.. Tidak apa apa)

Jangan khawatir, gadis." Pak Ninomiya tampak tersenyum dan dia memutuskan untuk memberi tahu seorang gadis bahwa tidak ada yang harus dipanggil dengan namanya.

"Nino-san.. Terima kasih kau telah menyelamatkan nyawaku. Sebaiknya aku harus pulang rumah dulu." Umika setelah harus berterima kasih kepada seseorang pria karena telah menyelamatkannya di jalan.

Seorang gadis itu sebelum berlalu meninggalkan dan dia ingin segera pulang sendirian di tengah jalan pada malam hari.

"Oi, Chotto matte, Shōjo.. (Tunggu sebentar, gadis kecil)" Ujar pak Ninomiya menyuruhnya dipanggil oleh seorang gadis dan dia berbalik ketika umika melihat pria yang telah menyelamatkan nyawanya.

Pak Ninomiya memutuskan untuk memberi tahu seorang gadis bahwa tidak ada yang harus dipanggil dengan namanya. Pak Ninomiya pun bertanya "Ngomong - ngomong.. Siapa namamu sebenarnya?"

"Namaku Umika Hayami. Mau apa kau sekarang? Huuhhh?!!" Jawab umika.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login