Download App
28.57% Hamil

Chapter 2: Kehagatan malam

"ok. daa sayang i love you jagan lupa makan ya jaga kesehatanmu" perhatian reno kepada kekasihnya dan menutup telponnya

Dengan raut wajah sedih dan kcwa yuni meyakin kan dirinya bahwa kekasihnya benar sedang sibuk dengan kerjaan.

"Maaf lama ya nunggin nya, ini mama aku telpon tanyain kabar" bohong reno sambil mencium tangan wanita itu

crekk ckrekkk

seseorang pria memotret reno yang sedang mencium tangan seorang wanita,

"Siapa wanita itu, Berani sekali lelaki itu menghianati sepupuku ucap Bima sambil mengirim foto itu kepada yuni sepupunya.

"aku melihat reno bersama seorang wanita, apakah hubugan kalian baik" saja" WhatsApp bima kepada yuni

seketika yuni meneteskan air matanya saat melihat kekasihnya yang mencium tangan seorang wanita yang lebih dewasa darinya

"Apa ini yang kau sebut klayen mu ren" Tangis yuni pecah.

Yuni tidak bisa membalas WhatsApp sepupunya karena yuni lemes dan tak berdaya melihat foto lelaki yang dia cintai bersama perempuan lain.

sore itu yuni terlihat putus asa dan prustasi, akan tetapi yuni tidak inggin menghubugi Reno karena dia merasa jijik dengan lelaki itu, lelaki yang di kenal sangat sopan dan menyayaginya dengan tulus, Ternyata di belakang nya ada yang lain

* * *

Malam itu terlihat sebuah Mobil Mewah memasuki teras rumah yuni, Yuni berpikir itu adalah reno dengan segera membuka pintu dan tiba-tiba yuni kaget.

Ternyata yang datang itu adalah Ceo bertubuh kekar yang menabrak nya kemarin.

"Alex sedang apa kamu di depan rumahku" tanya yuni dengan gugup

"Aku inggin mengajakmu makan malam, sebagai minta maafku kepadamu, soal kejadian semalam" ucap alex

"Kamu tidak boleh menolaknya karena aku sudah mempersiapkan semuanya untukmu" Sambung alex

"Tapi aku sedang tidak enak badan" Alasan yuni menolak ajakan Alex

"Ini permintaan, ku harap kamu tidak menolaknya, jika kamu menolaknya aku tidak akan pergi dari sini" sambung Ceo tampan itu mematung

yaa ampung lelaki ini begitu agresif, dia sangat memaksa. sekilas terbayang di benak yuni foto kekasihnya bersama wanita lain.

sontak dia ingin meredamkan emosi nya dan ingin melupakan lelaki itu.

yuni segera siap-siap berdandan cantik dengan dress merah nya, dia akan kencan bersama lelaki lain sungguh perasaan yg sulit yuni rasakan, antara inggin bahagia karena kencan bersama lelaki Tampan dan tajir atau bersedih karena merasa sakit di hianati kekasihnya.

Setelah selesai berdandan Yuni segera melangkah keluar mengunci pintu rumahnya dan menghampiri Ceo tampan itu.

" Dia begitu indah bagaikan rembulan yang mengambang meneragi gelapnya malam" ah kenapa aku puitis seperti ini" bantin alex ngeledek dirinya sendiri

"kok cuma bengong, yaudah aku masuk rumah lagi, udah cape dandan malah di cuekin" ancam mawar ketika alex menatapnya dengan tatapan yang susah di artikan

" eeeh eehh tunggu, silakan tuan putri, masuklah" menarik lengan yuni dengan lembut membuka pintu mobilnya

"sebenarnya kita mau kemana" Tanya yuni memcah kebisuan

"Kesuatu tempat yang akan membuatmu terus mengigatku" ucap alex menatap yuni seperti mau menerkam

"Baiklah, jangan macam-macam ya, aku tidak takut dengan badan kekarmu itu" ejek yuni

* * *

akhirnya yuni dan alex sampai ketempat tujuannya

"wah tempat nya sangat indah" ucap yuni kagum

"Kamu menyukainya kan, ini khusus untukmu" ucap alex menatap yuni

Yuni hanya mengangguk kan kepalanya, Dia tidak tau harus bicara apa lagi.

keindahan tempat ini sangat menangkan, suara ombak menabrak tepian pantai memecahkan kebisuan. Meja makan yang putih dengan beberapa lilin di atasnya tirai berwarna putih di hiasi dengan lapu-lampu berwarna kuning di sekeliling nya.

Alex sengaja mendekorasi tempat itu dengan sangat indah sebagai ucapan maaf nya karena telah membuat kaki gadis itu keseleo,

Sepertinya Ceo tampan itu jatuh cinta pada pandagan pertama.

"Ayoo, duduklah" ucap Alex memecah kebisuan sambil menuntun yuni menuju kursinya dan memberikan stangkai bunga

"ii ya aa" seketika yuni gugup dengan sikap alex yang begitu romantis

"Alex ini terlalu berlebihan, aku tidak enak dengan semua ini" ujarnya

"ini hanya sebuah makan malam, Aku tidak merasa ini berlebihan. jangan bengong ayoo makan" ujar alex dengan terus melahap makanan nya

Saat sedang makan, Yuni merasa kedinginan di sekujur tubuhnya seketika wajahnya pucat, dan mengigil.

mendengar suara sendok yg jatuh dari tangan yuni, seketika alex melihat kearah yuni.

"Yuni, kamu keliatan sangat pucat"

"tubuhku terasa sangat dingin"

Mendengar ucapan yuni, alex dengan segera membuka jazz nya dan menyelimuti tubuh yuni.

"apakah aku terlalu memaksa nya, padahal sebelum pergi dia sudah mengatkan dia sedang sakit" Ujar alex yg kelihtan menyesal telah membawa wanita itu ketempat terbuka di tepi laut itu,

" Aaku tidak tahan lex, angin nya terasa masuk kedalam tubuhku" ucap yuni dengan tangan nya yang bergemetar

"Tenanglah aku akan antarkanmu kerumah sakit, Maafkan aku yun sudah memaksamu kesini" ujar alex penuh penyesalan melihat kondisi yuni yang terkulai lemah dengan tubuh bergetar

Dengan sigap Alex mengendong tubuh yuni, melangkah terburu-buru menuju mobilnya di parkiran.

dan membaringkan tubuh yuni di mobilnya, alex menyalakan mobil menuju rumah sakit terdekat dan mematikan Ac mobilnya, dia sangat hawatir melihat kondisi yuni yang tiba-tiba drop.

Sampai di rumah sakit Alex segera membawa yuni dan di sambut dengan seorang suster,

"sus segera tangani teman saya, lakukan yang terbaik sus" ujar alex panik melihat yuni yang setegah sadar

"tenang pak,silahkan tunggu di luar, kami akan menagani pasien" ujar sorang dokter

"dia hanya kecapean dan panas dalam tubuhnya sangat tinggi, ini rsep obat nya" ucap dokter yang menangani yuni

"terimakasih dokter, apakah dia akan di rawat di sini dok" Tanya alex

"pasien sudah boleh pulang, dia baik-baik saja" jawab dokter

Ceo tampan itu pun menebus obat untuk gadis itu dan membawa yuni pulang kerumah yuni.

Setelah sampai di depan rumahnya yuni memberikan kunci rumahnya kepada alex,

dengan sigap alex segera membuka pintu rumah itu dan mengendong yuni masuk dan membaringkannya di kamar.

Dengan sigap alex mencari dapur di rumah itu dan mengambil air putih untuk memberikan yuni obat

Alex menutupi tubuh yuni dengan selimut tebal, namun tetap saja tubuh yuni mengigil ia meraba kening yuni karena melihat wajah yuni yang memucat.

Panas sekali suhu tubuhnya, ia pun mematikan Ac kamar itu.

"eemmm maafkan aku yun, aku tidak akan meningalkanmu dirumah ini sendirian, aku akan merawatmu sampai kamu sembuh" ujarnya sambil mencium kening gadis cantik di depannya

seketika alex keluar kamar mengambil air hangat dan handuk kecil Ceo tampan itu mengompres yuni dengan tatapan sayu dan mengantuk.

Alex pun membaringkan dirinya di sebelah yuni dan masuk kedalam selimut yang menutupi tubuh yuni.

Ia pun memeluk tubuh yuni agar yuni berhenti mengigil, Beberapa saat setelah di peluk oleh Alex, Tanpa sadar yuni membalikan tubuhnya dan memeluk alex, wajahnya hampir terbenam di leher alex.

Alex Menatap wajah yuni dengan penuh cinta jantungnya berdetak kencang dan tubuhnya terasa panas.

Alex tak mampu menahan gejolak hasrat nya, seketika alex melepas pakaian yang menutupi tubuh yuni.

Dan hal yang tak di ingginkan pun terjadi kepada gadis malang itu.

Alex memasuk paksa rudalnya ke dalam dinding suci milik yuni, saat yuni masih terlelap tak sadarkan diri.

Tubuh yuni yang hangat justru membuat Ceo tampan itu semakin merasakan nikmat yang tiada tara

Alex di buat melayang sepanjang permainan panasnya.

Setelah beberapa ronde pertempuran cinta tanpa perlawanan tersebut

Alex pun turun dari atas tubuh yuni, dan duduk di sebelah nya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login