Download App

Chapter 2: bab-2

Kini Vira dan anak laki laki itu sudah berdiri di depan kelas,dikelas itu tertulis 'Kelas 7'd

"makasih ya em-??"ucap vira bingung.

"atqan."ucap anak laki-laki lalu pergi menuju kelasnya.

Vira pun masuk ke dalam kelas dan duduk dikursi kosong yang berada di tengah barisan.

"hai!" ucap gadis yang duduk di depan Vira.

"hai juga."jawab Vira.

"aku Lisa,nama kamu siapa??"tanya lisa

"aku Vira,salam kenal ya."ucap vira.

"apa kita bisa menjadi teman??"tanya Vira.

"tentu saja."jawab vira.

Tidak lama kemudian bell pun berbunyi.

ttteeenoonett**teteenoonett**

Wali kelas pun memasuki kelas dan mulai memperkenalkan diri.

"selamat pagi anak anak, bagaimana kabarnya??."tanya guru itu.

"baik bu."jawab seluruh murid.

"Baiklah,pertama Tama perkenalkan nama saya Septimita dan saya yang akan menjadi walas kalian."ujar guru itu.

"baiklah langsung saja saya akan memberikan kalian tugas.Tugasnya yaitu 'Tuliskan Bagaimana Perasaan Kalian Setelah Masuk Sekolah Menengah Pertama' Kalian tulis di buku kalian masing masing dan kumpulan di meja ibu jika sudah selesai."ujar Bu mita.

"baik Buu!."seru para murid.

Setelahnya Bu mita pun duduk di bangkunya.

Setelah Menunggu sekiranya 2jam akhirnya semua murid pun mengumpulkan tugas nya di meja guru.Kebetulan bell istirahat sudah berbunyi jadi mereka pun bisa beristirahat sejenak.

"Vir Ayuk kekantin nanti keburu rame."ujar Lisa

"iya iya,yukk."jawab Vira.

Mereka pun berjalan menuju kantin.Sesampainya mereka di kantin benar saja dikabarin sudah rame sekali.(Sudah seperti pasar malam saja.)

"yahh rame banged lagii."ujar Lisa lesu.

"yaudah gini aja kamu mu mesen apa??"tanya Vira.

"em??.. mie ayam campur bakso deh kayaknya enak."ucap lisa.

"yaudah gini aja,aku ngantri di tempat bakso kamu ngantri di tempat minuman sana biar cepett."ucap vira.

"oke,pinter kamu vir."ucap lisa lalu berjalan ke tempat jualan minuman.

Antrian Vira kini sudah tidak panjang lagi tinggal 2 murid lagi dan setelah itu giliran dia memesan.

"buk,mie ayam + bakso nya dua yaa."ucap vira.

"ini dek."ucap si ibu penjual setelah menyiapkan apa yang Vira pesan.

"makass-"ucap vira terpotong di kala sang Kaka yang tiba tiba muncul dan merebut mie ayam itu dari tangan si ibu penjual.

"buat gw..nih Bu duitnya."ucap luna.

"tapi kak itukan punya aku,aku udah pesen duluan kak."ujar Vira.

"Apa Lo hah??! Berani Lo sama gw?!"ucap luna dan pergi dari situ.

"huftt..Bu pesen lagi ya yang kayak tadi."ucap vira.

Setelah mendapat kan pesanannya Vira berjalan ke arah bangku dimana ada Lisa yang duduk di situ.

"ini pesanan kamu."ucap vira.

"makasih ya,nanti uang nya aku ganti."ucap lisa.

"gk usah gk papa.aku ikhlas kok."jawab Vira tersenyum.

"makasih ya Vira kamu baik deh hehe."ucap lisa dan mulai menyantap makanan nya.

Merek pun makan dengan tenang sampai bell berbunyi.Setelah bell berbunyi mereka mengembalikan mangkok dan gelas ke penjual nya kembali.

Saat ini Vira dan Lisa sedang berjalan di lorong sekolah.Mereka sedang bergibah, sebenernya Vira bukan lah tipe orang yang suka bergibah tapi ya mau gimana lagi lisanya ngajak duluan kan kalo gk di sahutin gk enak donkk.

Karna terlalu asik menggibah Vira tidak sengaja menabrak anak laki laki yang sedang berjalan di depannya bersama teman temannya.

brukk**

Vira yang hampir jatuh pun langsung di tangkap oleh anak laki laki itu dan membawanya ke dalam pelukan anak lelaki itu.

Mereka saling menatap mata satu tapi itu tidak terjadi lama karna salah satu teman ank lelaki itu membuat pandangan mereka terputus.

"ekheemm.."teman anak lelaki itu berdehem.

"eh-maaf gk sengaja.maaf yaa."ucap Vira.

"kalo punya mata tuh di gunain,jangan cuman di jadiin pajangan doank!!"ucap anak lelaki itu Kesal.

"maaf kan udah di bilang maaf kok kamu nyolot sihh."ucap Vira yang sedikit kesal.

"ck.gk guna Lo!"setelah mengucapkan itu ank itu pergi bersama teman temannya.

"vir,Vira Lo gk papa kan??"tanya lisa.

"Lo tau gk itu siapa..anjirrr gila lo-,anjirrr Lo harus hati hati sih..sumpah ini gw takut Lo malah berurusan sama dia."ucap lisa

"-_-"ekspresi Vira.

"kamu kenapa panik gitu Lis..emank dia Tuhan atau malaikat Izrail yang harus di takuttin."ucap Vira.

"udah Ayuk nanti keburu gurunya masuk."ucap Vira lagu menggandeng tangan Lisa menuju kelas.

Mereka pun sampai di kelas dan tak lama kemudian guru pun datang dan mulai mengajar.Pelajaran berlangsung sampai bell pulang berbunyi.

ttteeenoonett**teteenoonett**

para murid langsung bersorak gembira dan mulai merapihkan tasnya dan segera pulang.

"vir,pulang sama siapa??"tanya lisa.

"nanti di jemput kok."ucap Vira

"masih lama gk,kalo masih lama kmu ikut aku aja nanti aku anterin."tawar Lisa.

"gk papa Lis,kamu duluan aja bentar lagi juga nyampe."ucap Vira.

"yaudah aku tinggal ya..bye sampai bertemu kembali."pamit Lisa terus dadah dadah ke Vira.

"AYOKK pak jalan."ucap lisa pada sang supir.

Mobil jemputan Lisa pun mulai bergerak pergi.

Sudah 1jam Vira menunggu tapi tidak ada hasilnya.Mobil yang biasa menjemput nya tidak datang.Vira pun berjalan menuju halte.

Vira menunggu biss atau angkot namun hasilnya nihil,ini sudah jam 3 tapi tidak ada kendaraan yang lewat.Vira pun mulai khawatir jika nanti ayahnya mencarinya.

brumm**brumm**

Vira melihat ke depan dan ada sebuah motor yang berhenti di depan halte.Vira pun menghampiri nya kali aja dia bisa meminta tumpangan.

Saat Vira di sudah berada di depan si orang itu dia pun langsung berkata.

"permisi,apa aku boleh meminta tumpangan?? aku sudah menunggu 3jam namun tidak ada kendaraan yang lewat."ujar Vira.

Orang itu mengisyaratkan Vira untuk naik ke motornya tanpa mengatakan apapun.Vira yang mengerti pun langsung menaiki motor tersebut.setelahnya motor itu pun berjalan dengan Vira yang memberikan arah pada sang pengemudi itu.

Setelah beberapa menit mereka pun sampai di rumah Vira.

"makasih."ucap Vira.

"hm."jawab si pria itu.

"mau mampir dulu gk?? sebagai tanda terima kasih karena kamu udah Anterin aku pulang."tawar Vira.

Pria itu menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya.Setelah itu pria itu pun menjalankan motornya.

"huh dasar anehh.."ucap Vira berjalan memasuki rumah.

Setelah masuk kedalam rumah Vira melihat sang mamah sedang duduk di sofa sambil memainkan handphone nya.Vira berjalan mendekati sang mamah dan berniat untuk Salim.Namun sang mamah hanya diam dan lanjut memainkan handphone nya.

Vira menghela nafasnya dan pergi menuju kamar nya.Setelah sampai di kamar Vira langsung bergegas mandi.Dan kebetulan sekali saat di sudah mandi dan memakai pakaian nya sang mamah memanggilnya.

Vira bergegas turun dan menghampiri mamahnya.

"ada apa mah??"tanya Vira.

"bantuin mbok Sri masak sana,Udah gede jangan cuman bisa nyusahin aja."ucap sang mamah.

"Sono samperin bibi di belakang."ucap sang mamah.

Vira berjalan menuju dapur dan benar saja disana terdapa mbok Sri yang sedang mencuci piring.

"mbok."panggil Vira.

"eh.non ada apa ya??"tanya mbok sri.

"mamah suruh aku bantuin mbok masak."ucap vira.

"sebentar ya non,mbok selesaikan dulu cuci piringnya setelah itu kita pergi ke pasar."ucap mbok Sri.

"oke mbok."jawab Vira.

Setelah mbok Sri menyelesaikan tugas mencuci piringnya,Mbok sri dan Vira langsung pergi ke pasar.

"Kita mau masak apa mbok nanti??"tanya vira.

"kita masak sayur kangkung,ayam goreng sama tempe dan tahu,juga nanti kita akan membuat sambal.Tuan sangat menyukai itu."ucap mbok Sri sambil jalan.

"benarkah?? apa mbok bisa mengajarkan ku??"tanya Vira.

"aku juga ingin membuat sambal untuk papah."ucap Vira tersenyum.

Setelah percakapan itu mereka segera membelinya.Selelsai membeli semua yang di perlukan Vira dan mbok Sri pulang menggunakan angkot.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login