Download App

Chapter 2: Bab 1

Hari ini aku pergi ke kantor pagi-pagi sekali karena ada rapat penting hari ini. Setelah aku sampai diruanganku aku berniat memeriksa dokumen projects yang akan digunakan nanti.

"Loh kok gada!" Ucap ku mencari dokumen itu ditasku. Aku mengingat kembali dimana aku letakkan dokumen itu. "Astaga tertinggal diatas ranjang! Aku lupa membawanya," ucapku menepuk jidat.

Aku meraih ponselku dan menelfon Tania untuk memintanya mengantarkan dokumenku yang tertinggal dirumah. Beberapa kali aku mencoba menelfonnya tapi tidak kunjung diangkat. "Ah Tania kemana sih!" ujarku resah.

Karena tak kunjung diangkat, aku berfikir untuk menghubungi Zico--suamiku. Aku mencari kontaknya diponsel dan menghubunginya. Beberapa kali aku mencoba menghubungi suamiku tapi tak ada jawaban, mungkin ia sedang sibuk bermain game jadi tak mendengar aku menelfonnya.

"Aduh Zico juga gak bisa dihubungi lagi!" Kataku memijit pelipis.

Aku berfikir sebentar dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang kerumah sebentar untuk mengambil dokumen penting itu, karena aku buru-buru aku lebih memilih menggunakan ojol dibanding memakai mobilku. Rasanya akan lambat jika aku memakai mobil.

Segara aku memesan ojol lewat aplikasi diponsel pintarku, beberapa menit kemudian ojol yang aku pesan akhirnya datang.

"Neng Bella ya?" tanya ojol itu memastikan.

"Benar mang, tolong antar saya sesuai titik tujuan ya!" Jawabku buru-buru.

"Siap neng!" Serunya menyerahkan helem. Aku memakai helem itu dan segera naik ke motor.

"Yang cepat ya mang! Saya buru-buru soalnya," pintaku pada mang ojol.

"Oke neng!" Seru mang ojol menjalankan motornya.

.

.

.

Beberapa menit kemudian akhirnya aku sampai dirumah. "Tunggu disini mang!" pintaku melepas helem dan berlari masuk kerumah.

Saat aku masuk, rumah terlihat sepi tidak ada pelayan yang berjaga, biasanya ada pelayan yang menyambut jika ada tamu. Tak ku hiraukan keanehan itu dan segera naik ke atas.

"sayang, pelan-pelan dong, kok kamu bergairah banget yank!" ucap suara seorang wanita yang tidak asing.

Aku terhenti mendengar suara itu. "Itu seperti suara Tania, sedang apa dia?" tanyaku dalam hati.

Aku melangkah mendekati asal suara tersebut, ternyata dari kamar gamingnya Zico—suamiku. "Sedang apa Tania dikamar gaming?" batinku. Akupun mengintip dari celah pintu karena kebetulan sekali pintu itu terbuka kecil.

Degh! Mataku melebar, betapa kagetnya aku melihat Tania tanpa busana sedang bergerumul dengan seorang pria yang sangat aku kenali.

"Kamu cantik banget sayang, aku sampe gak bisa nahan hanya melihat kecantikan mu, untung saja Bella ada meeting pagi ini, setelah kupastikan ia pergi aku langsung tak tahan ingin menyerangmu," ucap Zico sembari menciuminya.

"Benarkah aku sangat cantik? Apa aku lebih cantik dari istrimu?," goda Tania merangkulnya.

terlihat mereka saling merangkul dan bercumbu mesra tanpa busana.

"Kau lebih cantik dari segi apapun dibanding Bella, kau bahkan lebih lihai memanjakanku diranjang," ucap Zico tersenyum.

"Dasar sayang aku, pinter banget mujinya, akh!" desah Tania.

Mereka berlanjut bergerumul mesra tanpa tahu, aku disini menyaksikanya.

Aku shock terdiam. Seketika tubuhku kaku diikuti dengar air mata yang tiba-tiba mengalir, badanku bergetar. Rasanya duniaku runtuh, aku mundur perlahan ingin rasanya aku masuk dan membunuh mereka berdua, tapi sangking shocknya badanku bergetar dan lemas. Aku memilih mundur berlari ke kamarku, dibalik pintu aku menangis keras menutup mulutku. Aku mencoba menahan suaraku.

Aku lemah, yah aku sangat lemah itu karena aku sangat mencintai mereka, tapi mengapa mereka tega sekali berkhianat hingga sangat menyakitiku, hati ini tersayat saat melihat suami yg sangat kucintai berhianat dengan adik yang sangat kukasihi.

Aku menangis sejadi-jadinya tanpa suara, aku menangis hingga hati ini mulai tenang.

Zico Betrand adalah suamiku, kami baru menikah 2tahun dan belum dikaruniai anak, sebelum menikah kami sudah pacaran 3tahun jadi aku sudah menjalin kasih dengannya selama 5tahun.

Aku bertemu dengannya saat masih kuliah, temanku yang mengenalkan aku padanya. awalnya aku tidak tertarik dengannya, aku bahkan tidak meliriknya.

Waktu itu, di lain hari ban mobilku bocor saat dalam perjalanan ketempat kuliah, saat itu aku sangat bingung dan panik karena hari itu ada mata kuliah penting yang harus ku hadiri. Aku sibuk menghubungi bantuan, tapi tak kunjung tersambung.

Tiba-tiba Zico datang menghampiriku dan menawarkanku tumpangan dengan motor maticnya. Aku menimbang sebentar, karena aku buru-buru aku memutuskan untuk menerima tawarannya.

Dijalan yang tertiup angin, ia menceritakan berbagai kisah padaku. Awalnya aku tidak mendengarkanya, ia terus menceritakan sesuatu yang akhirnya aku tertarik dan mendengarkannya. Kami mulai berbincang di lama dimotor.

Karena hari itu, ia mulai menghubungiku lewat pesan, ntah darimana ia mendapatkan nomor ponselku. Aku membalas pesan-pesannya karena tidak enak dia pernah membantuku.

Semakin lama aku bertukar pesan dengannya, hubungan kami semakin dekat. Bahkan kami sesekali sering bertemu, Aku merasa ia berbeda dengan semua pria yang mendekatiku, ia tidak kaya, wajahnya pun biasa saja. Tapi setelah lama kelamaan aku mengenalnya aku mulai menyukai karakternya yang lembut, penyayang dan apa adanya itu.

Dan saat Zico menyatakan cinta padaku, aku yang mulai terpikat padanya menerima cintanya. Saat pacaran ia memperlakukanku sangat istimewa, perhatiannya padaku membuatku semakin mencintainya. Walau ia tak kaya Ia rela melakukan apa saja demi diriku, dan ia selalu menatapku penuh cinta. Walau dia pria yang cemburuan, aku sangat menyukainya. Aku tidak terpengaruh dengan pria manapun kecuali dia, karena aku tidak ingin dia cemburu. Betapa aku sangat mencintainya karena mengira ia juga begitu mencintaiku hingga akhirnya ia melamarku dan aku menerimanya dengan cepat kamipun akhirnya menikah.

Dan sekarang mengapa ia melakukan itu padaku?

Tania Fellias adalah adikku, aku sangat menyanginya, apalagi setelah ibunda kami meninggal saat umurku 7tahun dan Tania 5tahun. aku semakin mencurahkan kasih sayangku pada Tania karena aku takut ia sedih kehilangan ibunda tercinta.

Aku sangat tulus menyayangi Tania, dimataku ia adalah adik kecil ku yang manis. aku selalu memanjakannya, mendengarkan sarannya, dan mengabulkan keinginannya.

Bahkan ketika ia meminta untuk tinggal denganku saat aku baru menikah dua tahun lalu, aku mengiyakan. Ia bilang ia tidak ingin pisah dariku, ia juga mengaku akan kesepian jika hanya tinggal bersama ayah, ia meminta tinggal denganku sampe ia menikah juga.

Aku yang sangat menyayangi adikku yang manis itu, tak ingin melihatnya sedih dan kesepian. Jadi tentu saja aku mengabulkan permintaan nya, walau bagaimanapun dia bukan orang lain. Dia satu-satunya adikku yang ku sayangi.

Ternyata kasih sayangku padanya tidak merata membuatnya juga menyayangiku. Ia selalu berkata ia sayang padaku Tapi apa faktanya? apa yang mereka lakukan sekarang? Mereka berdua menghianatiku!

Suami dan Adikku berselingkuh dibelakangku.

mereka berdua menghancurkan perasaanku berkeping-keping. Hatiku sangat sakit, aku memang menyayangi mereka sebelumnya tapi aku tidak bisa memaafkan pengkhianatan mereka.

Aku menata hatiku kembali agar lebih kuat, aku takkan membiarkan mereka! Amarahku membara, akan kubalas penghianatan yang telah mereka lakukan dengan rasa sakit yang lebih menyakitkan, tunggu saja brengsek!

Emh! Apa ku lenyapkan saja ya mereka berdua?

.

.

.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login