Download App

Chapter 8: INDAH MULAI MAGANG

Seperti biasanya rutinitas ku tanpa lelah kulakukan dengan rasa syukur atas rejeki yang ku terima. Dari semua musibah yang menimpa ku ada hikmah yang besar yang harus ku syukuri.

Jam sepuluh di hari terik ini kulihat Indah datang menghampiri ku, dan mengajak ku ngobrol tentang penelitian nya, sambil memandangi wajah nya.

Ku setuju semua rencana penelitian nya karena memang bagus, saya hanya perlu mendukung nya, dan saya yakin itu demi kemajuan peternakan ku serta program kuliah indah.

Hari demi hari berlalu penelitian indah berjalan dengan baik tanpa ada hambatan, dan kedekatan kami pun bagus menurut ku.

"semua nya makan siang yuk..."

"ok bang bos."

Hanya Cemen yang menjawab ajakan ku, karna Cemen lah yang paling ku percaya di peternakan ini, Cemen adalah orang yang pertama ku rekrut jadi pegawai.

Mamak Cemen juga kerja di peternakan ini sebagai juru masak untuk kami semua, karna memang masakan nya enak.

Setelah semua berkumpul kami pun makan siang bersama, dan lagi-lagi ku pandangi wajah Indah yang lagi makan, eh.... rupanya Cemen malah memperhatikan ku curi-curi pandang ke arah Indah.

"uhmm...

bang bos.... kalau suka sama Indah bilang langsung, perkara di terima atau ngak nya itu terserah nanti."

"apaan sih Cemen....

Rasa nya sangat malu karna ketahuan curi-curi panda ke Indah, tapi semua yang makan siang malah tertawa puas meledek ku

terlihat indah juga malu-malu.

"tuh kan Indah juga suka....

udahlah bang bos sikat aja"

"iya... bila perlu biar bunda yang ngomong sama mama nya Indah"

Mamak nya bang Cemen yang biasa kami panggil Bunda pun ikut bicara, begitu dengan ibu-ibu yang lain yang menjadi pegawai, 10 orang adalah ibu-ibu yang menjadi pegawai sisanya 5 orang laki-laki termasuk Cemen.

Dan Seketika itu pun Susana kembali ceria di iringi dengan tertawa kami semua, dan tanpa kami sadari Uda dan inang datang menghampiri kami sambil membawa potong buah segar dan juga es buah, sangat cock di cuaca yang terik ini.

"Iya mang.....

inang Uda dan Uda mu siap untuk mendatangi keluarga Indah, jika kamu sudah merasa mantap dengan Indah."

"ya Inang Uda....

indah kan masih kuliah inang Uda, lagian bang Dimon pun belum nikah."

"oh tenang Andre..... Minggu depan Diman pulang ke mari dan membawa calon nya."

"syukur...."

Hanya kata syukur yang ku ucapkan semua jadi tertawa sambil menikmati es buah yang di bawa Uda dan Inang Uda.

"bang bos kita bersyukur karna bang Dimon akan menikah jadi tinggal giliran nya bang bos kan?"

hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha

dan lagi-lagi kami tertawa dengan bahagia dan tak terasa es buah nya pun ludes, terlihat Indah menjadi salah tingkah dan malu, memang usia Indah masih Muda begitu juga dengan ku di usia yang 21 tahun ini.

tapi tak bisa ku pungkiri jika aku menyukai Indah.

"Indah..... gimana dengan mu?

suka nya sama Andre anak kami ini?"

Inang Uda menyebutkan kata anak kami ini membuat ku sangat bahagia, selain almarhum Uda Paima dan inang Uda Paima yang menyatakan kalau aku anak nya kini ada lagi yang menyebutkan nya lagi.

"iya bou Indah juga suka sama bang Andre"

"trus kalau kami datang ke rumah mu gimana?"

"Tunggu dulu lah bou sampai selesai kuliah ku dan minimal setahun kerja, lagian umur kami berdua masih muda untuk menikah"

kami semua sejenak terdiam dengan jawaban indah tapi ini adalah lampu hijau yang kedua untuk ku, memang benar kata indah kami masih terlalu Muda untuk mengarungi rumah tangga, saya juga ingin mengenal lebih jauh lagi sebelum ke jenjang pernikahan.

"inang Uda..... Uda.....

Andre juga setuju dengan Indah....

"cie..... cie...

Cemen mengolok-olok kami dan hal itu di sambut dengan gelak tawa semua yang meja makan ini.

Setelah selesai makan siang kami pun kembali beraktivitas sebagai mana biasa, dan tanpa terasa di hari sudah menjelang sore, dan semua para pegawai pulang kecuali Cemen, Boris dan Budi.

Cemen seharusnya tinggal sama orang tua, tapi lebih memilih tinggal di peternakan bersama Boris dan Budi untuk jaga malam karna ada tambahan gaji, katanya untuk membiayai adek-adek nya yang masih sekolah karena ayah mereka sudah meninggal.

Sementara Boris dan Budi adalah anak perantauan demi menghemat dan dapat tambahan gaji jaga malam.

Indah pulang naik motor bebek nya seperti biasa setelah berpamitan dengan ku.

setelah selesai mandi, ku temui Uda dan Inang Uda yang sedang bersantai di ruang tamu.

"Uda.....

kapan bang datang?

"katanya Jumat ini ndre...

"oh.... nanti kita jemput sama-sama bandara ya"

"setuju.....

inang Uda berkata setuju sambil berdiri dan berlalu ke arah Dapur.

"iya Andre.... nanti kita jemput sama ya"

" siap...

Kini Inang Uda sudah tiba di hadapan kami sambil menyajikan kopi buat kami berdua.

"Uda... inang Uda, bang Diman nanti akad nikah nya disini ya?"

"ngak Andre mereka sudah menikah secara Negera kata nya, jadi cuman pesta adat nya disini."

"Uda bilang nikah secara negara, berarti bang Diman bukan warga negara Indonesia lagi dong?"

"iya ndre.... Dimon sudah jadi warga negara Amerika"

"Uda sama Inang ngak melarang?"

"gimana mau melarang mang, itu kan kemauan nya jadi terserah nya lah, kami berdua dah sering di ajak pindah Negera, cuman kami berdua sudah betah disini.

Ku lirik wajah inang Uda terlihat rasa sedih di wajah nya karna mengingat bang Dimon.

"gitu ya Inang Uda?"

"ya ndre.... tapi kehadiran mu disini membuat ramai dan kembali seperti semula"

"inang Uda ini lah, dan Andre pun merasa nyaman tinggal sama Uda dan Inang Uda disini."

Kami bertiga saling bertatapan dan tertawa karna pandangan kami saling bertemu.

*****

Setelah sarapan pagi dan kembali beraktivitas seperti biasa nya, ku lihat indah datang dengan motor nya sambil tersenyum kepada mu, senyuman itu menjadi penyemangat ku di pagi hari ini.

Telur-telur sudah tersusun dengan rapi sebagian besar sudah masukkan ke dalam pickup untuk dibawah ke pasar dan itu adalah pesanan mamak nya Indah yang punya grosir telur.

"pagi semuanya selamat pagi bang Andre.....

drattt tak.....

belum juga ku sapa balik Indah sudah tersandung sesuatu dan mengenai telur-telur itu dan pecah.

Dengan wajah panik indah melihat ke arah ku kemudian ke arah Cemen dan Budi yang menyusun telur-telur itu dan mereka berdua pun bengong seketika.

"Maaf abang-abang.....

gimana ini iya .....

Telur yang belum masuk dalam pickup pecah semuanya, tapi tingkah dan rasa panik nya Indah membuat nya jadi gemes.

"Ngak apa-apa Indah nanti mintak maaf maaf aja ke pembeli nya karna stok telur nya berkurang."

Indah kemudian terdiam, panik dan merasa bersalah, tak berselang lama suara motor itu datang, iya siapa lagi mamak nya Indah nya calon mertua ku. jiwa menghayal ku pun datang menghampiri ku.

Seperti biasa mamak nya Indah datang, beliau sendiri yang menyetir pickup ke pasar, dan jika pickup nya kosong selalu parkir di peternakan ini.

"Giman....a....

telur-telur kok bisa gini?

"bang Andre... Mak-mak cerewet ini yang punya ya"

Mamak nya langsung menjewer kuping nya indah terlihat indah kesakitan saat di jewer.

tingkah mamak dan putrinya ini membuat ku harus menahan tawa ku.

"lihat ni indah... gara-gara ulah mu ini nanti pelanggan mama akan marah-marah."

"tenang Mak .....

bang Cemen masih ada stok nya kan?

"dah habis Indah, semua nya sudah sesuai hitungan."

"Mak tenang ya, nanti ku paksa ayam-ayam nya bertelur lagi ya."

"Indah.....

Kini mamak nya berteriak karna jawaban indah yang tidak masuk akal, dan lagi-lagi membuat ku harus menahan tawa.

dan kini namboru ini mendekati ku, seraya memegang tangan ku.

"Mang..... telur-telur nya tetap nantulang bayar kok, ngak apa-apa lah jika telur untuk bagian berkurang asal Indah jangan di jangan di pecat ya"

"dari namboru bisa jadi nantulang ya"

"hehehehe hehehe

kalau tetap jadi Namboru mu nanti Andre ngak bisa menikah dengan Indah."

"namboru eh nantulang ini ada-ada aja lah. nantulang ngak perlu bayar yang pecah ini, karna pegawai ku yang buat pecah jadi itu tanggung jawab ku"

terlihat mamak nya tersenyum aja, nantulang itu adalah panggilan untuk calon mertua dan juga panggilan untuk istri dari saudara laki-laki dari pihak ibu.

"kata Indah.....

disini magang dapat gaji kan, jadi potong aja nanti gaji nya ya"

"Itu urusan kami lah nantulang, tapi sebelum nya Andre mintak maaf karna pesanan nantulang berkurang"

"ngak apa-apa kok mang, bukan cuman sekali ini nantulang di protes pelanggan, indah kalau di toko ku suruh jaga kasir aja, karna tiap kali dia pegang telur pasti pecah. Pernah saat itu semua telur-telur yang baru disusun di kios pecah semua gara-gara Indah. padahal pelanggan biasa nya nantulang dah berbaris untuk membeli telur.

hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha

Akhirnya tak bisa ku tahan untuk tertawa sementara Cemen dan Budi masih terlihat menahan tawa nya karna memang mamak nya Indah masih terlihat kesal sambil melihat ke arah Indah.

"Mamak ku yang cantik sekarang pulang ya, kasian nanti pelanggan-pelanggan Mamak"

"diam lah kau nda...."

terlihat jelas mamak nya masih kesal, tapi indah hanya nyengir ke mamak nya itu.

sebenarnya saya iri melihat kedekatan mamak dan putrinya itu, karena putri nya bersalah berusaha untuk memaafkan nya, dan tetap melakukan yang terbaik untuk putri nya.

Setelah di bujuk Indah akhirnya Mamak pergi mengendarai pickup nya sementara untuk motor nya di tinggal biasa nya di ambil saat sore oleh suaminya.

Terlihat indah masih merasa bersalah dan membantu Cemen dan Budi untuk membersihkan pecahan telur, setelah selesai membersihkan pecahan telur, indah menemui ku di kandang kerbau.

"bang Andre.....

Indah mintak ya karna ceroboh, nanti gaji nya indah di potong aja ya bang.

bang... indah mintak maaf ya.

"ngak segampang itu indah....

Masih ku cuekin dan terlihat Indah semakin merasa bersalah, saya semakin gemes melihat nya.

"jadi apa yang harus indah lakukan supaya bang Andre mau maafin Indah"

Masih merasa bersalah dan suara yang pelan Indah masih berusaha untuk memintak maaf.

"Ada..... ni kan Sabtu nanti malam kita jalan yuk sambil makan malam di luar"

"hanya itu bang.

"iya trus apa lagi"

Seketika Indah pun mencium pipiku sambil tersenyum dan mengiyakan permintaan ku untuk jalan nanti malam.

Karena merasa malu akhirnya saya pamit ke rumah, dan indah pura-pura sibuk dengan penelitian nya.

Tak terasa waktu berlalu menjadi sore, ku lihat indah di peternakan sudah tidak ada lagi, kata Cemen tadi pamit untuk memberikan laporan ke kampus nya.

Apakah Indah menghindar saat ku ajak nanti malam, tapi kenapa indah tadi mencium pipi ku. suara klakson motor bapak indah membubarkan lamunan ku, beliau bersama anak nya untuk mengambil motor yang di tinggal istrinya, setelah pamit mereka segera meninggalkan ku.

Setelah Mandi kupakai pakaian yang menurut ku paling bagus, tapi ku ganti lagi setelah saran dari inang Uda.

Ku kirim Pesan melalui WA tapi masih centeng satu yang artinya pesan belum masuk, dan ku telpon ternyata tidak aktif, hati ku mulai gusar.

Terdengar suara klakson motor nya Indah, dan sesegera mungking saya keluar, kulihat indah dan mamak nya.

Hatiku kembali ber bunga-bunga karena melihat indah memakai gaun sungguh sangat cantik dan menawan.

"Andre.... ini putri ku, kesayangan ku, yang sering membuat dara tinggi naik, ku ijinkan jalan bersama mu tolong di jaga ya.

Saya tersenyum sambil mengangguk, inang Uda dan Uda Serta Boris dan Budi yang ikut menyaksikan hanya tertawa mendengar penuturan dari mamak nya Indah.

Sesegera mungking ku ambil mobil pribadi ku, yang ku beli dari hasil ternak ku. ku buka pintu mobil depan untuk mempersilahkan Indah wanita yang ku sukai untuk duduk di samping ku.

Penampilan Indah sangat cantik dan anggun malam ini, tidak seperti biasanya yang tomboy. Terlihat indah malu-malu saat melirikku, kami meninggalkan mereka yang sedang berkumpul di depan rumah.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C8
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login