Download App

Chapter 10: BANG DIMON TIBA DI MEDAN

Malam Minggu Indah bersama Indah membuat ku tidak bisa tertidur, ku raba bibir ku bekas ciuman Indah dan hal itu membuat jantung kembali berdetak kencang.

Kucoba memejamkan mata ini tapi tidak bisa terpejam juga, semkin ku pejamkan semkin jelas terlihat wajah Indah.

drrt drrrt drrt drrrt drrt

Ternyata Indah menghubungi ku lewat panggilan WhatsApp, ku geser ke tombol hijau, dan terdengar sapaan malam dengan suara merdu dari indah.

[selamat malam Abang sayang ku.!]

[selamat malam juga cintaku]

Jatuh cinta itu ternyata berjuta indah nya, bersama pemilik nama Indah, kenapa aku puitis gini ya?, masa peternak jadi puitis?

Tak terasa kami ngobrol sampai jam tiga pagi

akhirnya kami putuskan untuk tidur dan aneh nya setelah ngobrol dengan Indah baru bisa mataku terpejam.

***

Pagi-pagi sekali Uda dan Inang Uda tidak membangun ku, tidak seperti biasa nya.

antara sadar dan tidak sadar ku lihat Uda dan Inang Uda sudah berdiri dekat ranjang ku.

"Uda..... inang Uda...

kenapa?

"Andre.... bangun dong."

Inang Uda membangun kan dengan menarik-narik tanganku, ku lirik jam dingding ku ternyata masih jam enam pagi. masih keadaan terduduk ku lihat ke arah Uda dan Inang Uda.

"kenapa Inang Uda? apa yang terjadi jadi?"

"Dimon Abang mu sudah di bandara, tadi nelpon mang, sekarang perjalanan menuju kemari."

"ha....

bukan nya Jumat ini datang nya Inang Uda?"

"iya katanya gitu, tapi ini di percepat mang, karena istrinya nya juga ingin bertemu dulu dengan kita"

" iya dah, Andre bangun mandi dulu ya inang Uda."

"ya dah sana mandi, nanti kita tunggu di ruang tamu aja."

"iya inang Uda"

Dengan bergegas ke kamar mandi, setelah selesai mandi dan berpakaian ku temui inang Uda dan Uda di ruang tamu.

Ku hubungi Bunda, mama nya Cemen untuk mintak tolong masak di rumah untuk menyambut bang Dimon dan istrinya.

Tak berselang lama Bunda pun datang dan sudah mulai masak, dan kami bertiga masih menunggu kehadiran bang Dimon.

Butuh waktu satu jam menunggu bang Dimon dan istrinya tiba di rumah ini, Sampai akhirnya yang kami tunggu pun datang, ini lah pertama kali nya saya bertemu secara langsung dengan bang Dimon, biasa kami berkomunikasi hanya melalui Videocall.

Bang Dimon orang nya ramah begitu juga dengan istri Nya, bang Dimon bekerja sebagai direktur di bank Terkenal di Amerika, sehingga bang Dimon memutuskan untuk menjadi warga negara Amerika.

Setelah sekian lama ngobrol akhirnya masakan bunda sudah siap masak, dan kami pun sarapan.

setelah selesai sarapan kembali kami ke ruang tamu, sementara bunda langsung pergi setelah membuat kami minum, dan nanti siang kembali lagi.

"bang Dimon, jadi kan pesta adat disini?"

"jadi lah ndre, makanya kami pulang?"

Dengan tersenyum lega karna bang Dimon akan mengadakan resepsi pernikahan nya disini, karena mereka sudah menikah di Amerika.

"bang Dimon, Uda dan inang Uda, saya ada permintaan dan permohonan."

" apa itu Andre?

Uda menatap ku dengan tersenyum, mungkin karena tingkah seperti anak kecil yang mau mintak permen.

"bisa ngak Andre memanggil Uda dan Inang Uda dengan panggilan mamak dan bapak?"

Seketika mereka berempat memandangi ku dengan tersenyum.

"Bisa Andre....

tapi dengan syarat Dimon tetap anak pertama."

hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha hahahaha

kami semua pun tertawa karena jawaban Bang Dimon, dan Uda dan inang Uda akhirnya memeluk ku, dan saat ini mereka berdua sah ku panggil menjadi Bapak dan Mamak, dengan posisi saya menjadi anak ke dua.

"pak... Mak..... Dimon juga aja permintaan"

permintaan Dimon adalah semua lahan pertanian dan ternak bapak dan mamak ini di alihkan ke Andre aja, biar Andre yang mengelolanya."

"bang Dimon ....

memang Andre kok yang mengelolanya bang.

"bukan gitu Andre.....

"trus gimana maksud Abang?"

"kamu tau ngak ndre...

bapak sama bapak kalau cerita tentang kamu Sangat bahagia dan bersemangat, kamu mampu memberikan kebahagiaan buat bapak dan ibu Andre."

"trus bang?"

"jadi biar lah semua ini menjadi milik mu, karena bapak dan mamak tidak mau tinggal bersama ku di Amerika."

"bapak setuju nak"

"mamak pun setujui"

"ok lah kalau begitu, karna Dimon anak yang paling besar maka Dimon akan membuat keputusan, uang penjualan tanah ini akan menjadi tabungan hari tua bapak dan mamak."

"kalau begitu Andre pun setuju bang."

Kami berpelukan dan saling tersenyum dan tertawa rasanya bahagia sekali saya mempunyai keluarga lagi, keluarga yang sangat menyayangi ku.

Setelah membahas rencana adat dan terkait dengan pesta adat akhirnya kami bisa melaksanakan pesta adat untuk bang Dimon dan istrinya nya, saya sebagai Adek nya ikut mendampingi nya.

Rasa bahagia ini tidak bisa ku ungkapkan lagi, kami sudah bisa melaksanakan pesta adat nya bang Dimon dengan penuh makna, sesuai dengan kesepakatan kami, rumah dan semua kebun dan ternak menjadi milikku, dan hasil penjualan untuk masa tua bapak dan mamak.

Tanpa terasa bang Dimon harus kembali lagi ke Amerika untuk bekerja, bang Dimon sudah berulang kali memohon kepada bapak dan mamak untuk ikut bersamanya tapi selalu di tolak.

Sebenarnya saya bahagia karena Bapak dan mamak memilih tinggal bersamaku di Medan, dan kebahagiaan itu masih menjadi milik ku, kini saya bisa memanggil nya bapak dan mamak dan tinggal bersama ku.

Bapak dan mamak yang ku sayangi dan Indah pacarku yang ku cintai, lengkap sudah hidup ku, dan pesta adat bang Dimon Adalah berkah bagi ku, selain mengenal bang Dimon lebih dekat, ternyata hubunganku dengan Indah juga semakin dekat.

Bapak dan Mamak serta bang Dimon merestui hubungan kami berdua, hanya tinggal menunggu wisuda dan satu tahun kerja, baru indah mau menerima lamaran ku.

Itu tidak masalah bagi ku, karna saya juga berniat mengembang peternakan ku bersama indah, karna penelitian indah membuah kan hasil yang maksimal, yaitu pengolahan limbah kotoran ternak menjadi gas alternatif dan susu sapi menjadi yogurt serta pengelolaan menjadi mentega.

Kulakukan peminjaman uang ke bank dan juga bang Dimon berinvestasi di peternakan kan ku.

Bersama dengan Indah, kami berdua mengurus izin pembangunan pabrik ke dinas terkait.

Dan berkat investasi dari bang Dimon saya berhasil membeli lahan kosong yang siap dibangun pabrik.

Tinggal menunggu izin bangunan dan izin-izin lainnya dari dinas terkait, semua kami lakukan berdua bersama Indah, dan hal itu membuat kedekatan kami semakin intim.

Rasa cinta semakin bersemayan kuat di hati kami masing-masing, restu dari Bapak dan mamak serta restu dari bang Dimon dan istrinya, meyakinkan ku untuk melamar Indah menjadi istri ku.

Rasa Cinta untuk Indah yang sudah berakar kuat di hatiku, membuat ku memberanikan diri datang ke keluarga Indah untuk memohon dan meminta Indah menjadi istri ku.

Gayung bersambut, keluarga besar Indah merestui hubungan kami, tapi saya menghargai keputusan Indah untuk menunggu wisuda dan satu tahun bekerja.

Dengan semangat baru, kasih yang baru dan cinta yang baru, ku lalui hidup ku dengan kebahagiaan. Bersama Indah kami akan mengelola peternakan, calon istri ku dan masa depan ku.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C10
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login