Download App

Chapter 2: Bab 2 : Medan perang berdarah

Desa santuun.

Kantor balai desa.

Di meja rapat seorang pria paruh baya, berbicara dengan sopan.

"Ini ... Kita akan membahas masalah itu, Tuan dan Nyonya silahkan istirahat terlebih dahulu."

"Baik, kita akan menunggu kabar baik jika begitu!" Setelah mengatakan itu,Pria di seberangnya berdiri dan berjalan keluar, di ikuti oleh temanya.

Melihat, Tuan dan Nyonya itu meninggal,kan ruangan rapat orang yang tertinggal menjadi gembira.

"Kepala desa, jangan menolak, ini semua akan menjadi keberuntungan bagi kita!"

"Benar, 10 Milyar dengan dana sebanyak itu, kita bisa memajukan desa ke era baru,"

"Terlebih lagi orang itu mengata,kan, paviliun 'Seni bela diri' sudah memiliki cabang di berbagai negara,"

Melihat kerumunan yang gelisah, Kepala Desa menenangkan, "Diam! Aku tahu pikiran kalian semua tapi, jika ' Paviliun Seni Bela Diri ' di bangun di desa ini, apa yang akan terjadi pada ajaran Agama dan kultus suci yang telah di bangun selama berabad-abad,"

"Kalian sendiri mendengar orang itu mengata,kan, ' Paviliun Seni Bela diri ' Adalah sesuatu yang tidak dapat di ganggu oleh aturan Agama dan Kultus, jika tidak para master mereka akan menuntut kita semua!"

Mendengar kejelasan dari Kepala Desa, para pegawai menjadi terdiam, sebelum ada yang mengangkat pertanyaan.

"Kepala Desa, jadi apa yang harus kita lakukan?"

"Itu ... Sebenarnya Aku ingin menyetujui kontrak ini." Jawab Kepala Desa.

"Menyetujui?" Ruangan itu meledak oleh keterkejutan, Kepala Desa mengangguk!

"Ya lagi pula, dunia persilatan sudah banyak berubah selama ribuan tahun terakhir, sudah tidak banyak lagi yang mau belajar." Salah satu orang di ruang rapat meratap.

"Umm! Meskipun ' Paviliun Seni Bela Diri ' di dirikan di desa ini, itu tidak berpengaruh banyak!"

"Aku memberi vote untuk tuan dan nyonya itu mendirikan 'Paviliun Seni Bela diri',"

"Aku juga,"

"Aku mengikuti!"

Melihat Kepala Desa mereka setuju, tidak ada orang di ruangan itu yang memberikan pendapat berbeda, mereka segera memberi jawaban kepada tamu yang datang, dan 'Paviliun Seni Bela diri' Akan segera di bangun, tempat yang akan di ambil adalah wilayah paling ujung desa.

...

Gua mengerikan, Yusril perlahan bangkit dari keadaan kesurupan dan mulai mengawasi Gua itu, semakin dia mengawasi semakin rasa ngeri menjalari punggungnya, "Tempat ini sangat mengerikan, dimana sebenarnya tempat ini?"

"Lupakan saja, aku akan melihat kedalam kalau begitu."

Melempar Rasa takut untuk memenuhi rasa penasaran Yusril mulai berjalan kedalam gua.

Pemandangan disana lebih mengerikan dari pada yang dilihat dari luar, bau busuk dan tanah berlendir sangat menjijikan, Tiba-tiba Yusril tertarik oleh sesuatu di tempat itu, dan berjalan mendekati benda, "Benda apa itu?"

"Tolong ... Siapapun tolong ..."

"Hiikss ..."

Sebelum Yusril mencapai benda yang ia tuju, serangkaian Suara histeris mengejut,kannya.

"Pertolongan? Apa mereka sedang di siksa?"

Mempercepat langkah kaki menuju benda yang menarik perhatian, Yusril dapat mulai melihat bentuk dari benda tersebut tapi, ia masih ragu memastikan karena ruangan yang gelap penglihatan nya terbatas, beberapa saat kemudian, dia berdiri di depan benda itu, "Sebuah mata? Apa-apaan ini!" Yusril mengutuk marah, dia pikir apa yang dapat menarik perhatiannya, hanya setelah melihat itu rasa marah membajiri pikiran.

"Buang-buang waktu, bahkan jika Aku sudah jatuh sampai dimana aku membenci para bajingan itu, Aku tidak akan pernah melewati garis bawah untuk menyukai organ manusia yang sudah terpisah."

Tanpa membuang waktu lagi, Yusril berlari ke sumber suara meminta tolong, tepat ketika ia berlari Mata terpejam yang terletak di atas meja terbuka, terbang ke arah Yusril, memasuki kepala belakangnya, erangan kesakitan terdengar, "Ahhh ... Apa ini?" Ya itu adalah suara Yusril, dia berusaha melawan rasa sakit, menggapai belakang kepala, tapi ia tak dapat menemukan apa pun, masih di hantam oleh rasa sakit, Yusril tidak dapat berfikir dengan rasional, "Mungkin,kah Aku akan mati disini?, Tidak! Itu tidak bisa, Aku belum menyelesai,kan penyesalan ku , tidak bisa di biarkan!"

Berjuang sekuat tenaga menahan rasa sakit, Bahkan membuat kakinya bergetar hebat, membuat Yusril tak dapat melangkah, keringan dingin bercucuran dari pori² rasa sakit itu, membuat kesadaran Yusril terkikis, penglihatannya perlahan menjadi gelap sebelum jatuh pingsan.

Saat itu juga, teriakan kesakitan, histeris meminta tolong berhenti.

...

Shua!

Cahaya cemerlang naik ke langit, mengubah langit cerah menjadi gelap, awan hitam mulai berkumpul menutupi cahaya cemerlang yang naik ke langit, derakan gema benda berat berbenturan terdengar dari langit dan Sambaran petir mulai bermunculan.

Petir itu, seperti sedang menyiapkan energi untuk meledak, 15 menit kemudian langit sudah di terangi oleh cahaya petir berwarna-warni, semua listrik di kota di matikan, semua penduduk kota dan desa dalam jarak 300 KM dapat melihat pemandangan itu, tidak ada yang tidak takut, selama hidup mereka ini adalah pertama kalinya mereka melihat pemandangan mengerikan seperti itu, bahkan para pemerintah kota dan tokoh berkedudukan tinggi lainnya, belum pernah melihat atau mendengar sejarah ini.

Paviliun Seni Bela Diri

Seorang Pria 30 tahun berdiri di atas menara, melihat pemandangan di langit, "Kelahiran seorang Sage, medan perang berdarah dan para iblis akan turun dari langit." Mengucapkan itu Pria 30 tahun menangkup tangan ke dada membungkuk dengan hormat, seakan menyambut tuan mereka.

Di halam 'Paviliun Seni Bela diri' beberapa orang juga membukuk hormat, setelah mengatakan kata-kata yang sama.

Pemandangan ini terlihat di setiap 'Paviliun Seni Bela diri'.

...

Dunia iblis

"Raja, 10 juta tahun pengekangan dunia, akhirnya segel sudah lepas, Aku penasaran berapa banyak sage yang terlahir di umat manusia."Dia seekor sapi betina berdada besar.

"Dengan 10 juta tahun telah berlalu, mengingat manusia bodoh dan serakah itu, aku takut hanya ada 10 sage yang terlahir." Se ekor kerbau betina mendengus, nafasnya mengeluar,kan api.

"Raja ku, ini tidak seperti ras kita tidak mengalami penurunan," ucap Sapi Betina.

Kerbau jantan itu tertawa, "Hahaha ... Jadi bagaimana jika kita mengalami penurunan, tubuh fisik kita jauh lebih kuat dari mereka."

Seperti realisasi membanjiri kepala sapi betina itu mengangguk setuju, "Itu benar, hanya saja kita sebagai 10 raja besar tersegel disini selama 10 juta tahun, dan kekuatan kita hanya tersisa 0000.1% saja,"

"Tidak apa, setelah kita turun, para iblis tingkat rendah akan memberi pengorbanan kepada kita, dengan jumlah mereka, setidaknya 1% kekuatan kita dapat pulih dalam 100 waktu 100 tahun." Kerbau jantan itu menghibur sapi betina. Mereka saat ini berdiri sebuah pilar yang menjulang ke langit, dan 8 Raja besar lainnya sudah lama meninggal tempat ini, bersiap untuk upacara pengorbanan.

...

Karya ini cuman buat ngetes 🗿


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login