Download App

Chapter 2: Kehidupan Alisa

Kehidupan Alisa

Kehidupan Alisa yang dulu sebelum bisa menggunakan Make up, wajah nya tidak terlalu cantik, wajah kusam, jerawat, alis tebal dan berpakaian tomboy dan apa ada nya.

Soledad

It's a keeping for the lonely

Since the day that you were gone

Why did you leave me

Soledad?

In my heart you were the only

And your memory lives on

Why did you leave me

Soledad?

"Uwaa, keren banget lagu nya," Ucap Alisa sambil ikut menyanyikan lagu yang ia stel dengan volume yang sangat kencang.

Dikamar nya Alisa terdapat banyak sekali kaset-kaset musik rock maupun jazz nya, dan banyak pula terdapat komik-komik horor kesukaan nya.

"Al, bisa kecilkan nggak lagu nya," Teriak Mia kakak nya.

"Iya, iya," Sahut Alisa dan mengecilkan volume speaker nya.

Alisa pun mengambil headseat dan menghubungkan ke Hp nya ia pun menyalakan lagu Westlife yang lain sambil bersenandung kecil mengikuti lirik lagu nya.

"Aku bisa puas mendengar lagu kesukaan ku, aku bisa puas membaca komik, dan menonton film kesukaan ku, saat itu saat yang paling membahagiakan sebagai anak kelas 3 SMP.

Saat disekolah Alisa adalah anak yang cupu, tidak cantik dan menarik sama sekali dengan alis tebal dan kutu buku dan berkaca mata, ia kerap sekali menjadi bahan bullyan teman-teman sekelas nya.

"Hei," Teriak Dara teman sekelas nya yang memang suka membully.

Alisa yang tidak mendengar karena ia sedang mendengarkan lagu sambil membaca buku membuat Dara semakin marah.

"Hei," Teriak nya sekali lagi sambil menendang bangku Alisa.

Alisa kaget dan langsung berdiri, "Eh, maaf, ada apa ya Dara," Ucap Alisa sedikit takut sambil membuka headseat nya.

"Sumpah, dasar si cupu ini, di panggil nggak dengar," Gerutu Dara.

"Nih beliin Roti di kantin, cepat nggak pakai lama," Gerundel Hana teman akrab Dara.

"I-iya," Jawab Alisa sambil mengambil uang sepuluh ribu dari Dara.

Saat akan mengambil uang nya Dara sengaja menjatuhkan uang di bawah kaki nya.

"Ups, sorry," Ujar Dara dan tertawa mengejek Alisa bersama Hana.

Alisa menghirup nafas dalam menghembuskan perlahan kemudian memungut uang tersebut. Dan berlalu kekantin.

Sesampai nya di kantin ia pun segera memesan apa yang di perintahkan oleh Dara dan Hana.

"Bu, Roti selai Strowberry satu dan Coklat satu ya," Pesan Alisa ke Bibi kantin. "Terima kasih Bu," Sambung nya saat menerima Roti nya.

Saat di jalan ia bertemu dengan anak yang memang terkenal nakal, ia sengaja mengahadang kaki nya Alisa sehingga ia terjatuh.

Bruukk

"Aduh, itu kan pesanan nya Dara sama Hana, gimana dong," Ujar Alisa melihat roti yang ia bawa jatuh.

"Aduh, maaf ya kamu tadi jatuh karena kaki ku yang panjang ya," Ucap Rendi sok manis, padahal ia tertawa dalam hati melihat Alisa jatuh.

"Ah, nggak apa-apa kok, Permisi," Ucap Alisa balik lagi ke kantin mengganti Roti yang jatuh, ia terpaksa menggunakan uang nya untuk mengganti Roti Dara dan Hana.

"Aduh kakak kantin yang kerja di sana ganteng banget baik lagi," Ucap Alisa baper. "Aku nggak akan insecure kakau aku cantik, aku harus bilang sama Mama," Tekad Alisa lagi.

Setelah pulang sekolah ia segera menemui Mama nya yang sedang sibuk memasak di dapur.

"Ibuuu," Teriak Alisa saat sampai di rumah nya.

"Ada apa sih Al, bukan nya salam malah teriak-teriak," Ujar Mama nya kesal.

"Aku mau operasi lipatan mata," Rengek Alisa.

Plaakk

Sendok penggorengan kerupuk pun mendarat di kepala nya.

"Kamu sudah gila ya, masih SMP saja sudah mau operasi plastik, belajar aja yang rajin biar nilaimu bagus seperti kakak mu, minimal setengah nya," Gerutu Mama Linda khas emak-emak yang sering membanding-bandingkan anak nya.

"Ia buat apa juga operasi, kalau sudah jelek ya tetep aja jelek kak, jadi nggak bakal ngaruh," Sahut Zafran menggoda kakaknya sambil bermain game.

"Ah, keterlaluan, lagian kenapa Mama melahirkan kakak dan adek cantik dan ganteng sedangkan aku jelek, ternyata aku beneran di pungut ya dari kolong jembatan, aku benci ibu," Sungut Alisa sambil membanting pintu kamar nya.

"Astagfirullah, kesambet apa adik mu Mi," Ucap Mama Linda sambil mengelus dada nya.

"Dia kan lagi di umur yang mementingkan penampilan, dimengerti aja bu," Terang Mia ke Mama Linda.

"Kak Alisa memang beneran jelek, kenapa dia bisa lahir begitu deh," Ucap Zafran menimpali.

"Kamu diam aja deh Zaf," Marah Mama Linda, karena ia sedang pusing melihat tingkah anak tengah nya.

Di dalam kamar Alisa menangis tersedu, ia sangat kesal karena ulah teman-teman nya di sekolah.

"Kenapa aku malah melampiaskan ke Mama ya," Ucap Alisa menyesali perkataan nya tadi.

Alisa kemudian membuka sosial media dan curhat panjang lebar disana, setelah tiga puluh menit berlalu baru ada yang membalas nya.

"Maaf ya tapi memang wajah itu penting," Ujar seorang perempuan cantim bernama Irene.

"Kamu nggak pernah coba dandan Mbak? Seperti aku, jujur wajah ku nggak begitu menarik tapi setelah belajar make up aku jadi lebih percaya diri," Sahut akun kedua memberi motivasi ke Alisa dan mengirimkan sebuah link make up.

Seketika Alisa bangun dari tidur nya, ia memikirkan balasan curhat nya di sosial media tersebut.

"Ini apa ya," Gumam Alisa penasaran, ia pun mengklik tautan yang dikirimkan disana terlihat wajah wanita cantik yang tertutup setengah tangan.

Alisa pun mensecroll ke bawah dan terlihatlah wajah asli sang wanita yang ternyata jelek sebelum di make up, dan ada tulisa before dan after di bawah foto tersebut. Alisa sangat terkejut melihat perubahan wanita di dalam gambar tersebut.

Begitu lah awal nya Alisa ingin berubah menjadi cantik setelah melihat gambar itu, ia pun membeli beberapa alat make up seperti BB Cream, Tint dan Eyeliner.

"Emm, aku udah membeli make up, pokok nya pakai BB cream dulu, kemudian Eye liner, dan terakhir Tint," Ucap Alisa mengaplikasi kan semua make up yang di beli.

Dan saat ia melihat hasil make up nya, ia pun sangat terkejut karena Eye liner ketebalan dan BB Cream yang sangat pucat. Alisa pun tertawa melihat hasil make up nya.

Alisa menghapus make up dan belajar sekali lagi, setelah selesai ia pun memotret diri nya dan mengupload ke sosial media nya.

"Tunggu dulu seperti nya ada yang kurang, tapi lebih baik sih dari pada yang pertama," Gumam nya memperhatikan layar Handphone nya dengan ekpresi muka sedih.

Braakk.

Zafran membuka pintu dengan sangat kencang hingga Alisa sedikit terkejut.

"Kak, ini kata ibu cucian nya sudah sele...," Ucapan Zafran tepotong karena melihat hasil Make up kakak nya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login