Download App
100% dr Aisyah

Chapter 2: Bab 2

Dokter Aisyah yang mendengar pria ini meminta tolong, mencoba menenangkannya.

"Baik lah insyallah nanti akan saya bantu" ucap dokter Aisyah

Lalu dokter Aisyah pun menyalami ibra,

"Sekarang silah kan istrahat dulu, biar kondisinya semakin membaik"

"saye tak bisa tidur lah dok, tolong saye sekarang juga, masalah nye saya ada shooting nak buat drama" rengek ibra

"Apakah ada nomor keluarga atau teman kamu yang bisa saya hubungi?"

"saye lupa lah dokter number keluarga saye, satu pun tak ade saye nak ingat kalau tak lewat instagram je lah dok?"

"maaf, di sini nggak ada jaringan internet, yang ada di sini cuma panggilan telpon ataupun sms, kalau mau menggunakan internet, anda harus ke kota kecamatan dulu." Jawab dokter Aisyah menjelaskan

"Ya Allah ampuni saye, kalau saye banyak dosa? Macam mane saya nak balik lagi ya Allah?" ucapnya sambil menangis.

"Nanti saya akan tolong kamu untuk kembali lagi ke negara kamu lagi? Sekarang lebih baik istirahat dulu?"

Lelaki itu tidak menjawab namun dia malah mengangkat tangannya ke dahi sambil menatap ke langit-langit ruang rawat klinik.

Dokter Aisyah yang melihatnya lalu pergi keluar, dan menemui Ana yang sedang membereskan peralatan kesehatan yang akan digunakan untuk posyandu.

"Ana, ke sini sebentar?" panggil dokter Aisyah

"Ya dok" ucapnya sambil berjalan cepat ke ruangan dokter

"bapak kira-kira jam berapa nanti ada di rumah na?" tanya dokter Aisyah menanyai tentang kepala desa

"Biasanya bapak pulang dari kerja sekitar jam 5 sore dok"

"tolong nanti bilang sama bapak saya mau ketemu ya, mungkin selepas magrib saya akan ke rumah"

"Baik dok, nanti akan saya bilang sama bapak"

" Sekarang kamu boleh kembali bekerja"

"baik dok" ucap Ana yang kembali mengerjakan pekerjaan nya"

Hari sudah sekitar jam 7 malam, dokter Aisyah yang sudah siap makan makan malam segera bersiap untuk pergi ke rumah kepala desa. Sebelum pergi dia melihat ibra terlebih dahulu.

"bagaimana kondisi nya sekarang? Apakah sudah terasa sehat? obat nya sudah di minum atau belum?" tanya dokter Aisyah

"Sudah dok, dokter nak pergi kemane dha rapi macam ni?" tanya ibra

"Saya mau pergi ke rumah kepala desa, untuk membicarakan perihal nanti bagaimana kamu akan pulang ke negara mu?"

"Saye nak ikut boleh?"

"Apakah kamu sudah kuat berjalan?" tanya dokter Aisyah

"saye dah sehat lah dok, angkat dokter pun saye dah kuat sekarang" ucap ibra sambil bercanda

Dokter Aisyah tersenyum lebar mendengar ucapan ibra

"Kalau begitu, baiklah ayo sekarang kita pergi"

"Jom lah"

Kemudian dokter Aisyah dan ibra pergi ke rumah kepala desa dengan berjalan kaki. Setelah lima menitan berjalan kaki, akhir nya mereka sampai di rumah kepala desa.

Tok tok tok "assalamualaikum" ucap dokter Aisyah sambil mengetuk pintu

"Waalaikumsalam" ucap seseorang dari dalam rumah

Ternyata orang yang menjawab salam adalah Ana

"Silahkan masuk dok, bapak lagi di kamar mandi? Silahkan duduk"

Lalu dokter Aisyah dan ibra pun masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya bapak kepala desa keluar juga.

"Ada apa ya buk dokter, datang ke sini malam-malam begini?" tanya kepala desa

"kenalkan pak, ini ibra dia yang waktu itu ditemukan warga di tengah hutan" ucap dokter Aisyah sambil mengarahkan ibu jarinya ke arah ibra.

Ibra yang dari tadi diam sambil melihat sekelilingnya, menjulurkan tangannya ke arah pak kepala desa.

"saya ibra, asal saye dari kuala lumpur malaysia"

"saya Amin kepala desa di daerah ini" ucap pak kepala desa sambil menjabat tangan ibra

"jadi gini pak, ibra ini tidak punya kartu Identitas untuk kembali ke negaranya, kan kalau kita pergi ke negara orang, kita harus ada pasport dan visa, apakah bapak bisa menolong ibra ini untuk pulang ke negaranya lewat gerbang perbatasan? Sekalian saya minta ijin selama dia tinggal di sini, dia boleh menginap di klinik? Saya kan kalau malam pulang ke rumah pak, jadi dari pada klinik nya kosong pas malam hari, kayak nya lebih baik ibra saja yang tinggal di situ pak?"

Pak kepala desa yang mendengar penjelasan dokter Aisyah, mengangguk menandakan mengerti apa yang dikatakan dokter Aisyah.

"ooh jadi begitu ceritanya. Maaf bu dokter, tadi saya belum sempat ke sana karena saya ada pekerjaan di kantor kecamatan. kalau masalah itu seperti nya susah buk dokter, untuk memasuki gerbang perbatasan itu harus memiliki kartu lintas batas, untuk membuat itu dibutuhkan syarat yang banyak sekali, kalau dari sini, bisa lah kita bantu. Yang bikin susah itu ya mendapat tanda tangan dari pejabat yang berwenang pihak sana bu dokter. waktu untuk mendapat kan tanda tangan nya saja sekitar enam bulan bu dokter. Untuk masalah tempat tinggal, tidak masalah yang penting jangan berdua-duaan saja kalau sudah malam bu dokter, kan nggak enak kalau dilihat orang, apalagi bu dokter belum menikah"

"baik Pak, kalau masalah itu, kan saya cuma siang hari saja di klinik, kalau malam hari saya pulang ke rumah, di rumah pun ada bu Tri yang tinggal di situ juga"

Lalu Dokter Aisyah terdiam sejenak, dan berpikir mendengar penjelasan dari bapak kepala desa. Lalu Ana datang membawakan minuman untuk disuguhkan kepada dokter Aisyah, ibra dan juga bapaknya.

"Silahkan diminum dok, air nya, dan ini cemilannya" ucap ana sambil memberikan air kepada dokter Aisyah, ibra dan bapaknya.

"Terima kasih na" ucap dokter Aisyah

"Ya sama-sama dok" jawab Ana lagi

Lalu Ana pergi ke ruang tengah untuk menonton televisi. Setelah mengobrol panjang lebar dengan bapak kepala desa, dan belum menemukan solusi nya, dokter Aisyah akhir nya ijin pamit untuk pulang.

"Kalau begitu saya pamit pulang dulu ya pak, Ana saya pulang dulu ya?" ucap Dokter Aisyah.

" ya dok, oh ya dok gimana kalau suruh saja pak ibra untuk menghubungi keluarga di sana lewat instagram atau Facebook? Suruh mereka datang ke Indonesia bawa pasport dan visa pak ibra,? Gimana ide saya dok?" ucap Ana

Ternyata Ana mendengarkan dokter Aisyah berbicara dengan kepala desa tadi. Dokter Aisyah mengangguk menandakan setuju.

"ide kamu ada benarnya juga ya na, jadi gimana ibra, anda ingat kan dengan pasword sosial anda?" Tanya dokter Aisyah kepada ibra

"of course, tentu je lah saya ingat pasword nya"

"baik lah, nanti kalau saya cuti, saya akan antarkan anda ke kecamatan untuk menghubungi keluarga anda yang berada di Malaysia."

"kalau begitu saya permisi dulu dulu ya pak, Ana, assalamualaikum?

"Waalaikumsalam dok, hati-hati di jalan?" ucap pak kepala desa.

Keesokah harinya, dokter Aisyah mengambil cuti, untuk mengantarkan ibra ke kota kecamatan mencari warnet, agar dia bisa menghubungi keluarga lewat Facebook atau pun instagram, dengan meminjam motor milik desa.

Perjalanan dari desa ke kota kecamatan memerlukan waktu sekitar setengah jam, jalan yang tak begitu bagus, dan belum di aspal membuat perjalanan di atas motor sangat tidak nyaman. Ibra yang mengendarai motor membawa nya dengan kecepatan 50 km/jam. Di tengah perjalanan dia mengerem mendadak yang membuat badan dokter Aisyah terbentur ke punggung ibra,

"maaf dok, saya tak sengaje, ada ular liwat tadi? Dokter tak ape-ape kan? " ucap ibra sambil meminta maaf

"saya nggak kenapa-kenap kok, Cuma kaget saja, ya udah yuk lanjut lagi jalannya" jawab dokter Aisyah.

Ibra lalu melanjutkan membawa motornya lagi dan tak lama mereka akhirnya sampai di tempat tujuan.

Dokter Aisyah mempersilahkan ibra untuk masuk ke warnet, dan menghubungi keluarga.

Dokter Aisyah yang beberapa hari ini tidak bisa menghubungi kekasihnya lewat telpon, juga ingin menghubungi nya lewat Facebook.

Setelah masuk ikut masuk juga ke dalam warnet, dan membuka Facebook miliknya, dia terlihat kaget, dan meneteskan air mata, lalu langsung keluar dari warnet, dan menangis sambil menutup mulutnya, agar orang-orang tak banyak yang melihat dan mendengarnya.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login