Download App

Chapter 2: Part 2

POV Rio

Namaku Rio. Aku memiliki lima buah warung bakso yang cukup terkenal di kotaku. Berawal dari PHK massal di perusahaan tempatku bekerja, aku akhirnya memutuskan banting stir menjadi wirausahawan. Istriku Lilandra selalu memberiku suport. Resep bakso buatannya sukses diterima lidah para penikmat bakso. Dia bahkan tak malu membantuku berjualan di pinggir jalan sepulangnya bekerja. Waktu itu Lila masih bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai sekretaris. Padahal Lila bukan berasal dari kalangan bawah sepertiku. Akan mudah bagi dia untuk memilih mengembangkan karir atau pun membuka usaha yang lebih besar dari hanya mendorong gerobak bakso.

Seiring pesatnya usahaku, Lila kuminta mengundurkan diri dari perusahaan dan fokus membantuku berjualan. Ditangan Lila, dari satu gerobak menjadi lima warung bakso dengan konsep ala cafe. Satu persatu kami dapat membeli aset. Mulai dari rumah dan akhirnya mobil. Kami membuat surat perjanjian pasca nikah setelah cabang ketiga diresmikan. Siapa yang berselingkuh tidak berhak mendapat apapun kecuali cabang pertama dari warung bakso.

Sampai detik ini Lila masih konsisten membantuku. Hanya dia yang tahu resep dan bumbu khusus untuk bakso kami. Setiap pagi buta, Lila akan meracik kiloan bumbu kuah bakso dan bumbu bakso sendirian. Setelahnya dia akan mengirimkan bumbu itu bersama bahan lainnya ke penggilingan untuk diubah menjadi butiran bakso

Kesalahan terbesarku adalah jatuh cinta pada karyawan baru. Namanya Ayundra. Diam - diam aku menjalin kasih tanpa sepengetahuan Lila. Sebenarnya Lila jauh lebih cantik dari pada Ayu tapi entah mengapa wajah manisnya selalu terngiang di kepala bahkan hingga ke alam mimpi. Di bulan kedua kami berhubungan, dia hamil. Namun karena kelelahan, janin itupun gugur. Aku sempat kecewa karena tidak jadi mendapatkan keturunan, namun Ayu meyakinkan jika kami akan kembali mendapatkan bayi.

Ini bulan kedelapan aku dan Ayu menjalin hubungan. Dibulan kedua setelah keguguran Ayu memintaku untuk menikahinya secara siri. Ketika aku mengatakan niatku pada ibu, beliau mendukungku. Mungkin karena beliau juga sudah sangat ingin menggendong cucu. Tapi aku tidak berani mengatakan semua itu pada ayahku. Lila adalah menantu kesayangan ayahku dan kakak ipar kebanggaan untuk kedua adikku. Sudah pasti aku tak akan mendapatkan dukungan apapun jika mengatakan niatan ku untuk berpoligami.

Pernikahanku dengan Ayu hanya disaksikan oleh ibu. Bapak dan adik - adikku tidak ada yang mengetahui hal ini. Bapak sangat menjunjung arti kesetiaan. Bagi bapak, Lila itu pembawa berkah. Lila adalah menantu kesayangannya.

Aku sengaja membawa Ayu kerumah, agar Lila mengenal madunya. Karena sedikit repot jika menempatkan Ayu di kontrakan atau membelikannya rumah sendiri. Lila akan curiga jika aku jarang pulang, lebih baik Ayu aku suruh tinggal di rumah utama.

Sedikit berharap juga agar Lila dan keluarga yang lain mau menerima Ayu, sehingga kami bisa melegalkan pernikahan ini.

Aku sempat khawatir Lila akan mengamuk dan meminta cerai. Jika sampai itu terjadi habislah aku. Sebagian besar aset yang kami miliki atas nama Lila. Dan kami sempat membuat perjanjian jikalau aku sampai berkhianat, semua aset akan jatuh ketangan Lila. Kecuali cabang pertama warung bakso kami. Dari awal uang yang kupegang hanya dari pendapatan warung cabang pertama. Sedang dari empat warung lainnya aku mendapat persenan yang otomatis masuk ke rekeningku tiap bulan. Dengan cara itulah Lila membuat usaha kami semakin berkembang. Dia takut aku boros makanya menerapkan sistem seperti ini.

Ibu memberikan ide yang sangat bagus beberapa hari menjelang pernikahanku dengan Ayu. Ibu menyuruhku menyembunyikan seluruh berkas aset dan buku nikah kami agar Lila tidak bisa meminta cerai.

Aku berhasil menyembunyikan semua berkas aset yang disimpan Lila termasuk perhiasannya. Bahkan aku mengambil satu set perhiasan Lila untuk mahar pernikahanku dengan Ayu.

Tapi surat perjanjian pasca nikah kami menghilang. Entah dimana Lila menyimpannya. Aku menyembunyikan semuanya di brankas kamar tamu. Kamar yang sekarang akan kutempati bersama Ayu. Sengaja aku membuat sebuah brankas rahasia yang Lila tak tahu. Aku harus mempersiapkan semuanya sedari sekarang.

Bapak yang baru saja datang mendengar aku menikah lagi menjadi kalap. Aku dihajarnya dengan brutal dan penuh emosi. Rasa hati mau membalas, tapi aku urungkan. Bagaimanapun dia orang tuaku. Kemarahannya pun beralasan.

Bagi bapak dan kedua adikku, Lila pembawa berkah. Ibu dulu juga berpikir seperti itu. Hubungan mereka dulu sangat akur dan harmonis. Namun semuanya berubah saat tahun ketiga Lila tak kunjung hamil.

Aku masih memandangi Lila yang sedari tadi diam. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Bahkan saat aku menyita gawainya pun dia tak bereaksi. Jujur aku takut keluarganya tahu. Kakaknya seorang tentara, begitupun bapak mertuaku. Bisa mati di dor kepalaku kalau mereka kalap.

Akh, rasanya kepalaku pusing. Belum satu hari aku membawakannya madu namun hidupku sudah seribet ini.

" Mas, kita ke kamar saja. Aku obati lukamu." Perempuan bertubuh semampai di sebelahku membuatku tersadar. Dia memang tak secantik Lila tapi ada pesona tersendiri yang membuatku mencintainya. Wajahnya selalu terbayang dalam mimpi.

" Akh, iya dek. Ayo kita ke kamar. Nanti pasti Lila dan yang lain akan luluh. Mereka hanya kaget saja. Besok pagi pasti semuanya sudah membaik." Kuedarkan pandangan ke seluruh rumah. Semua orang sudah masuk kembali ke dalam kamar. Kamar Lila pun terlihat remang - remang, sepertinya dia sudah tertidur.

Aku menggenggam tangan Ayu lalu membawanya ke kamar tamu tepat di sebelah kamar Lila. Ayu membersihkan luka ku dengan perlahan . Dia sesekali mencuri - curi ciuman dariku.

Gemas sekali rasanya punya istri yang lebih muda. Terlebih dia yang lebih agresif dan membuatku merasa tertantang. Akhirnya aku terbuai cumbuannya lalu terhanyut pesona seorang Ayu.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login