Download App
42.85% School 69

Chapter 3: Hukuman

"Cape ish.. " Keluh Clara

Ia sudah lemas untuk berdiri di lapangan, teriknya sinar matahari sudah terasa pada kulit,bukan hanya clara yang mengeluh tapi hampir sebagian siswa-siswi juga,

"Semuanya DIAM!! "

Nada keras keluar dari pengeras suara,Ketua OSIS menenangkan siswa-siswi yang mulai brisik dan juga ricuh.

"Ini adalah evaluasi dari sekolah ini jadi kalian harap  diam dan patuhi,jika kalian tidak kuat, maka keluar dari sekolah ini, itupun jika kalian mau"

"Cape nih woi" Ucap lantang seseorang

Ketua OSIS yang mendengar itu kemudian mencari sumber suara.

"Yang tadi bersuara harap ke depan!! "

Seseorang pun maju kedepan dengan santai, di lihat dari penampilan sudah bisa di katagorikan dia anak yang urakan

Melihat seseorang yang maju, raut muka dari ketua OSIS pun tiba tiba cemas ternyata ada seseorang yang ia kenali,ketua OSIS pun memberi intruksi kepada OSIS lain agar Siswa Siswi yang berpengaruh terhadap sekolah supaya masuk ke kelas, sedangkan yang tidak agar tetap di lapangan.

Intruksi tersebut membuat kericuhan karena banyak yang tidak Terima atas prilaku OSIS terhadap siswa-siswi yang berpengaruh mereka mengistimewakan siswa siswi tersebut.

Bel istirahat pertama berbunyi siswa siswi baru masih berdiri di lapangan, baju mereka sudah basah oleh keringat dan juga kusut.

"Cape nih udah 2 jam lebih mungkin"ucap clara yang mengeluh

"Hei.. Kamu baik baik aja, kamu keliatan pucet"

Clara melihat Kyla yang sepertinya sudah tidak kuat berdiri, matanya sayu dan mukanya mulai memucat

"Fine, I'm fine"

Mendengar jawaban Kyla membuat Clara agak sebal dia terlalu memaksakan diri padahal dirinya sudah tidak kuat menahan badannya sendiri,Clara pun mengajak Kyla keluar barisan,Kyla pun pasrah saja karena dirinya memang sudah tidak kuat sesaat keluar Kyla dan Clara di hadang oleh anggota OSIS.

"Masuk barisan! " Tegas anggota OSIS tersebut.

"Kakak galiat ya, ini orang yang di samping saya sudah mau pingsan.?

Anggota OSIS tersebut menghiraukan perkataan Clara ia tiba tiba menyeret Mereka untuk masuk ke barisan lagi.tapi Clara memberontak

" Lo orang apa bukan"marah Clara

"Mau ngelawan!!! "

Akibat perseteruan Clara,, banyak siswa siswi lain melihat kepada mereka.

"Yang di belakang ada Apa" Ucap Ketua OSIS dengan pengeras suara, karena ia melihat sedikit keributan di barisan belakang.

Keributan pun terjadi di Kantin, suara ribut   itu sampai kelapangan yang tadi Clara dan Kyla jadi bahan sorotan kini siswa siswi melihat seseorang yang berjalan ke tengah lapangan dengan baju yang sudah kusam dan muka agak membiru di bagian sudut bibirnya.

"Clara lo di mana!! " Teriak Nanda yang berada di lapangan

Nanda yang sekarang menjadi pusat perhatian merasa seperti tertantang,

"Heh lo Fandi! "

Tunjuk Nanda pada seseorang yang sedang berteduh dari terik ya sinar matahari.

"Lo.. Ketua OSIS apaan, katanya lo mau merubah peraturan sekolah sama si Raka, tapi lo ngikutin aturan sekolah ini yang gak jelas, lo udah di bayar berapa!! "

Fandi dan Nanda adalah teman dekat, mereka sudah berjanji pada Raka akan sama sama merubah peraturan sekolah tapi Fandi menghianati mereka.

"Lo tau apa Nanda!! "

Tidak lama kemudian Raka dan Dara sampai di tepi Lapangan.sama dengan Nanda baju mereka sudah kusut dan area muka sudah banyak yang lebam.

"Kalian semua masuk ke kelas masing masing, kelas kalian sudah di bagikan!! " Ucap Raka pada siswa siswi yang berada di lapangan.

Aksi mereka bertiga dilihat oleh hampir seluruh siswa siswi sekolah tersebut, karena area lapangan terdapat di tengah gedung gedung kelas.

"Kenapa diam,, jangan takut sama mereka, sekarang bubar aja" Ucap Raka melihat para siswa yang berdiam diri

Seluruh siswa pun berhambur pergi dari lapangan, ada yang ke kelas untuk beristirahat dan ada juga yang pergi ke kantin

"Kak Nanda Tolong!! " Teriak Clara pada Nanda yang terlihat mondar mandir seperti mencari dirinya

Nanda langsung pergi ke arah Clara yang sedang menopang seseorang,

"Pingsan?"

"Iya kak tolong anter ke UKS. "

Nanda langsung menggendong Kyla yang sudah pingsan, sebelum itu ia melirik anggota OSIS yang berada di dekat adiknya tersebut.

"Lo goblk"

Nanda berlari sambil menggendong Kyla ia merasa badan Kyla sangat panas.

"Nan.. Kenapa? "

"Ini anak baru yang tadi di bus pingsan".

***

" Untung ada mereka ya bu.. Kita mau bantu anak anak tapi pekerjaan kita taruhannya, dan juga keluarga kita"ucap salah satu guru

Para guru melihat aksi Raka dan Nanda yang membubarkan evaluasi murid baru yang di tukangi oleh OSIS, para guru kagum kepada mereka para guru juga ingin membubarkan itu. Tapi mereka terjerat aturan sekolah yang bisa membuat mereka tidak bisa apa apa, jika melanggar mereka akan terkena imbasnya dan juga keluarga.

"Kenapa bicara seperti itu Ibu veronika,itu adalah aturan jadi tidak boleh di langgar"

"Aturan seperti itu tidak bisa di sebut sebagai aturan pak heru"

"Sudah sudah kalian para guru juga jangan saling ribut kita ikuti saja sekolah ini, sampai mana sekolah ini akan seperti ini".

***

"Nanda,gue nanti mau ketemu temen bokap gue"

"Temen bokap lo, Detektif juga? "

Raka hanya mengangguk saja, ia senang temen ayahnya itu pindah ke kota ini namun Raka juga khawatir kalau temen ayahnya tersebut akan bernasib buruk seperti ayahnya.

" Ya udah semoga aja kasus ayah lo kelar, ngomong ngomong kita pulang jalan atau naik bus?"

"Jalan aja dah. "

Sekolah berakhir siswa-siswi berhamburan keluar,sebelum pulang Raka ingin pergi ke suatu tempat terlebih dahulu tempat yang sering ia jumpai dengan seseorang.

"Pohon yang sama tempat yang sama,semua tidak ada yang berubah"ucap Raka dengan Suara lirih

Ini adalah tempat yang spesial buat Raka, ia selalu menyempatkan diri ketempat ini untuk mengobati rindu yang ada di hati ya, ia duduk di kursi panjang di bawah pohon ia mengarahkan kepala ke atas sambil mengenang masa masa itu.

"Gw Rindu" Lirihnya setetes air mata pun keluar di sela sela matanya, ia tidak kuat mengenang kenangan kenang itu.

"Ada yang Nangis nih!! "

Seseorang datang menghampiri Raka, Raka pun menoleh ke arah suara tersebut, terlihat Nikol bersama bawahannya Raka langsung menyeka air mata ya dan berdiri dengan  malas

"Ada apasih lo"

"Gue tau pasti lo ke tempat ini, Ingat ya Ka gue terus akan selalu ganggu lo, karena lo dia usah gak ada"

"Brisik lo.. Dia sperti itu karena lo juga!! "

"Lo yang ada di kejadian itu, gak usah ngeles... Dan sekarang gue akan juga akan ngehukum lo Ka".


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login