Download App

Chapter 23: ●Pertempuran Para Panglima (3)

Ini bukan yang diharapkan setiap pihak.

Aswa tidak siap menerima kehormatan seperti itu –empat panglima berkumpul dalam satu kerajaan. Kehormatan atau kegilaan? Entah. Tapi tempat paling dekat dari arena pertempuran, dan ratu paling kuat yang dapat menyembuhkan adalah Laira halla Aswa.

Tak mungkin membawa para panglima yang terluka ke kerajaan Mina di dasar samudera, atau kerajaan Paksi di puncak-puncak pepohonan tertinggi. Gayi dan Nagen , dua ratu utama Vasuki pun memiliki kekuatan istimewa. Namun mustahil membawa para panglima terluka ke sana!

"Kau tidak seharusnya terlibat dalam situasi ini, Milind," tegur sosok berwajah aristokrat, dengan bibir sewarna mawar yang sayangnya sama sekali tak menyunggingkan senyum.

"Putri Nisha," Milind mengangguk, memberi hormat. "Bagaimana mungkin Putri juga berada di sini?"

"Ayah memintaku mencarimu ke Aswa. Dan aku melihat pertempuran dahsyat yang tak dapat digambarkan."

"Putri melakukan hal yang luarbiasa," puji Milind.

"Ya," Nisha mendesah. "Dan aku takut, sejujurnya, kita berbuat kesalahan besar. Musibah apa yang akan menimpa Aswa dan juga negeri kita, Wanawa?"

Milind terdiam.

Kepalanya pun tak mampu berpikir. Satu-satunya yang ada di benaknya tadi, adalah menyelamatkan semua panglima wangsa Pasyu. Bila salah satu tewas, keadaan akan semakin rumit dan sulit.

"Kita perlu menghadap raja Shunka dan ratu Laira," Nisha memutuskan. "Dan meminta saran mereka berdua."

❄️💫❄️

Empat panglima Pasyu dipisahkan dalam ruang-ruang mengambang yang terlindungi oleh dinding-dinding awan kokoh. Jauh di bumi, awan tampak seperti gumpalan kapas yang hancur ketika disentuh. Di Aswa, kerajaan awan sedemikian kokoh hingga badai matahari pun belum tentu dapat menembus. Kubah-kubah awan tempat empat panglima beristirahat menyembuhkan luka, masing-masing dipanggul oleh delapan prajurit Pasyu Aswa. Sayap-sayap kokoh mereka terentang lebar, menyangga kubah peristirahatan. Begitupun, sebagian panggul mereka ikut menyangga. Peraduan yang nyaman dan tak tergoyahkan, semoga dapat segera menyembuhkan luka dan memberikan tempat istirahat yang nyaman.

Arena pertarungan antara Gosha dan Kundh, antara Watsa dan Haga berada di antara angkasa dan bumi. Pertempuran itu menimbulkan hujan badai yang panjang di bumi, petir yang bersahut-sahutan, gelombang pasang panas yang memenuhi udara. Gunung-gunung bergetar bak ingin memuntahkan magma.

Kundh, memang yang menyulut pertarungan pertama kali.

Ia menghina Gosha dan memintanya turun dari istana awan untuk maju berduel. Bila pertarungan persahabatan, bukan seperti itu undangan yang diberitakan. Kundh membunuh beberapa penjaga di benteng tepian Aswa sekaligus membunuh para petugas jaga Aswa yang pada periode itu bertugas mengawal seluruh wilayah wangsa Pasyu . Sebagaimana wangsa Akasha yang menetapkan setiap wangsa memiliki tugas setiap tiga purnama untuk menjaga wilayah Akasha. Akasha Wanawa adalah penguasa hutan, Akasha Giriya sang penguasa gunung, Akasha Jaladhi penguasa lautan dan Akasha Gangika penguasa sungai-sungai. Undian ditetapkan setap tahun awal purnama pertama, siapakah wangsa yang harus menjaga perbatasan.

Begitupun Pasyu.

Wangsa Pasyu memilihi tugas masing-masing walau tugas itu berat dijalankan. Pasyu Mina yang bertahta di lautan tetap memikul sulitnya menjaga perbatasan Aswa di awan, Vasuki di daratan, Paksi di puncak-puncak tertinggi. Pasyu Paksi pun menaati perjanjian untuk menjaga seluruh wilayah Pasyu yang berada di lautan. Apabila, beberapa tugas terasa tak mampu dipikul seorang diri; Pasyu dan Akasha akan bekerja sama.

Paksi, yang terasa sulit menembus lapisan-lapisan air, akan bekerja sama dengan Akasha Jaladhi yang menguasai arus lautan atau Akasha Gangika yang merajai derasnya sungai.

Ribuan tahun semuanya berjalan tenang.

Ribuan tahun, pesta pergantian pengawal berjalan penuh kebahagiaan dan sukacita.

Mengapa Kundh hal Vasuki menghancurkan persekutuan? Apakah Tala hal Vasuki menginginkan peperangan?

❄️💫❄️

"Maafkan kalau penyambutan kami tak layak," ratu Laira mencoba ramah.

Wajah kahyangan dewi yang tergurat di wajahnya tetap menyiratkan pesona, walau terlihat kegundahan dan seribu satu macam pikiran memenuhi benak.

Milind dan Nisha membungkuk hormat. Pun kepada raja Shunka, suami tercinta ratu Laira.

"Panglima Kundh melakukan hal tak terduga," Shunka berkata dengan nada dalam dan penuh tekanan. Jelas ia marah, berduka, tegang dan tak dapat mengambil keputusan apapun. "Ia membunuh prajurit-prajurit Aswa."

"Kami turut berduka," Milind memberikan penghormatan dan rasa dukacita yang dalam.

"Tapi Aswa tak bisa membiarkan Kundh mati," Laira menarik napas panjang. "Kami tak bisa serta merta membalas dendam, atau menuntut balik."

Nisha tersenyum dan membungkukkan kepala, tanda memahami dan menghargai keputusan ratu.

"Apa yang akan Raja Shunka dan Ratu Laira lakukan dalam perkara ini? Empat panglima Pasyu telah baku hantam sendiri," Nisha bertanya prihatin.

"Kalian pun ikut terseret keadaan ini," Laira turut mencemaskan Milind dan Nisha. "Apalagi Tuanku Yana Mulia, Putri Nisha, tak dapat kami bayangkan raja Vanantara banna Wanawa bila mengetahui panglima dan putri kesayangannya terpaksa terlibat dalam carut marut keadaan Pasyu."

Perbincangan terhenti.

Suara-suara samar, bisik-bisik kekhawatiran. Desis ketakutan dan ketidakpastian. Prajurit, dayang dan pelayan bergerak cepat. Seorang dayang dan tabib istana bergegas menghampiri.

"Panglima Kundh," ucap mereka tertahan.

"Ada apa dengannya?" Laira bertanya cemas.

Milind dan Nisha mendekat ke arah tabib, mencoba menangkap lebih jelas.

"Kubah pengobatan semakin redup dan kelabu," tabib melaporkan. Wajahnya berkeringat. "Sinar kehidupan panglima Kundh memudar."

Shunka menatap Laira, seakan tak percaya.

"Bagaimana mungkin? Bagaimana tiga panglima yang lain?" Shunka setengah berteriak.

"Panglima Gosha, Watsa dan Haga membaik. Namun, Panglima Kundh…bagaimana hamba mengatakannya?"

Laira menatap dayang dan tabib istana tak mengerti. Diam-diam, Milind meraba pedang dahat yang bertengger di punggungnya.

Apa yang terjadi?

Pedang dahat* hanya bekerja sesuai perintah tuannya.

Kubah pengobatan adalah sumber penyembuhan terbaik.

Mengapa sinar kehidupan Kundh tak menyala?

❄️💫❄️

___________

*dahat : kayujati istimewa dari Myanmar.

Pedang dahat adalah senjata istimewa Milind, panglima Wanawa


CREATORS' THOUGHTS
lux_aeterna2022 lux_aeterna2022

Untuk pembaca, makasih banget atas apresiasinya.

Love~

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C23
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login