Download App

Chapter 2: Tree of Wonder

Aku dan Shifa menunggu kendaraan antar jemput yang dipesankan olehnya. Sambil menunggu duduk di halte

Aku : "Rey, berapa lama lagi akan datang?"

Shifa : "sekitar 15 menit lagi, kenapa?"

Aku : "adakah yang menjual Ice Cream disini?"

Shifa : "hah?...apa itu?...apakah itu sebuah minuman?"

Aku pun bingung menjelaskannya apa itu Ice Cream, soalnya aku hanya membeli Popsicle itu pun bagi dua biar besok gak beli lagi.

Aku : "apakah disini ada susu?"

Shifa : "susu itu ada tapi hanya untuk orang - orang mampu karena pertanian dan peternakan itu datang dari atas sana"

Kendaraan itu pun tiba dan bentuknya seperti kereta kencana tanpa kuda. Ada tali panjang yang saling terhubung satu dengan lainnya seperti kereta gantung di lereng gunung es. Aku seperti menaiki kereta gantung tetapi berjalan diatas rel seperti kereta api locomotif yang setiap berjalan mengeluarkan asap hitam.

Kereta yang kami tumpang pun berjalan dengan cukup kencang kami seperti melayang diatas tanah. Makin lama, makin naik kereta itu menuju celah cahaya tadi dan aku pun penasaran apa yang ada dibalik cahaya itu, lalu kami pun silau.

Aku mencoba membuka mata. Sungguh terkejut bagaikan orang kampung yang pertama kali datang ke kota.

Ada ratusan kereta yang sama berjalan dalam waktu dekat yang saling berlintasan. Semua jalur tersusun bertingkat dengan rapi seperti rel kereta api di kota kota besar.

Aku : "apakah bisa diciptakan diduniaku"

Perjalanan yang panjang memakan waktu cukup lama untuk bersantai.

Beda Ceritanya dengan Qasyh, gadis indah nan rupawan yang ikut masuk kedalam dunia yang sama dengan tempat latar yang berbeda. Perjalanan Qasyh mengantarkan ke sebuah desa kecil yang asri. Letaknya di tenggara dari pulau Qasyh berada. Qasyh mengetahui lokasinya karena dia menemukan peta tua yang mulai usang sebagai penunjuk jalannya. Ia saat dia berjalan, ada nenek tua menghampirnya.

Nenek Tua "sepertinya kau bukan orang penduduk sini? apa kau tersesat?"

Qasyh : "siapa kau?! kenapa kau peduli kepadaku?!"

Nenek tua itu langsung terjatuh, kemudian ada orang yang melihat dan berkata

Penduduk : "hey!! beraninya kau mengganggu desa kami"

Ia langsung berlari ke arah hutan belantara sambil dikejar oleh penduduk sekitar. mereka mengejar Qasyh masuk kedalam hutan belantara penuh dengan binatang buas dan reptil. Ia bersembunyi di pohon didekat sungai untuk memastikan bisa ditempati. Nasib na'as menimpah Qasyh karena ular mengigit kakinya. Ia lalu memukul kepada ular itu dengan batang kayu, lalu ular itu melarikan diri tak berdaya.

Penduduk sekitar menemukan Qasyh dan langsung membawanya lapangan terbuka. Semua terkaget melihat kondisi Qasyh dan langsung memanggil tabib untuk menyembuhkan lukanya. Semua macam herbal sudah diberikan kepada Qasyh tetapi tidak ada yang berhasil.

Pengelana : "aku akan ke puncak bukit untuk mengambil air suci dari pohon dewi hutan"

Penduduk : "apa kau mampu? itu bukit yang sakral. tidak ada seorangpun yang pulang dengan selamat".

Pengelana : "aku kan mencobanya walaupun itu terlihat mustahil".

Ia langsung bergegas mengemas barang bawaannya dan pergi ke puncak bukit untuk mengambil air suci tersebut. Perjalanan seseorang penyelamat dimulai untuk menolong gadis bernama Qasyh sembuh dari racun ular di hutan tersebut.

Perjalanan seseorang membawanya ke puncak bukit yang suci, tempat dimana para dewi hutan berada dan hujan yang turun ke tempat tersebut adalah air mata dewi hutan sebagai anugerah bagi desa tersebut. Dengan lagat yang sedikit berbeda dengan lainnya, ia tidak percaya dewi itu tinggal diatas puncak bukit tersebut.

Dari kejauhan amat lah kecil tetapi tinggi bukit itu menjulang ke atas setara dengan gedung - gedung perkantoran 10 - 12 lantai. Ia ingin membuktikan kepada warga di desa nya bahwa dewi hutan itu hanya cerita leluhur belaka tanpa alasan bukti untuk menjelaskan keberadaan dan kehebatannya.

Dengan kuda yang melaju kencang, ia menunggangi kuda seperti orang bertempur. cepat dan lincah, kuda menapak kakinya ketanah terdengar seperti orang berlari. Dengan pedenya masuk kedalam hutan belantara tanpa arah, hanya menggunakan insting sebagai navigasi ia untuk sampai keatas tebing bukit.

Ia melewati semua ranting pohon dan kayu yang ada membuatnya terlena. Ia terbentur dengan ranting kayu kecil, lalu tersungkur ke tanah dengan tas yang dia bawa sebagai persediaannya selama mendaki.

Kuda itu tetap berlari kencang tanpa kendali, lalu menghilang dari penglihatan. Ia bangkit dan meneruskan perjalanannya dengan berjalan kaki menuju bukit yang akan ia tempuh.

Berjalan kaki dengan menyusuri asal sungai bermuara. Panjang aliran sungai yang indah memenuhi setiap ruang sisi bebatuan dan ada air terjun kecil dengan sebatang pohon besar yang melintang diatas aliran tersebut terlihat seperti bendungan air.

Berjalan melompati batuan sepanjang aliran sungai yang lumayan panjang. Dengan gayanya dengan mudah melompat dari satu ke lainnya, hingga ia terpeleset dan jatuh kedalam arus deras sungai membawanya ke ujung hutan.

Ia berusaha untuk melawan arus tersebut dan mencoba pegang dahan pohon disekitarnya. ia dapat menggapai dahannya dan berkata

Pengelana : "Link..Vineroot".

Akar pohon tadi mengeluarkan akar kecil lalu melilit orang ini keluar dari arus dan membawa keatas daratan, lalu melepaskan dari lilitan akar pohon tersebut. Pengelana : "sial..kenapa ini terjadi padaku?"

Ia melanjutkan perjalanannya dan bertemu dengan anak kecil. Anak kecil itu berlari ketakutan seakan-akan mau diculik oleh orang itu. Ia berlari ke dalam hutan sambil mengejar anak kecil itu. Setiba itu anak itu pun di hadang oleh seekor macan hutan yang ingin melahap anak itu. ketakutan memuncak kepada anak itu dan menerkam, tetapi orang itu langsung memukul bagian perut dan kepala macan itu. Macan itu tersungkur dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Pengelana : "dimana tinggalmu?"

Anak Kecil : "aku tinggal didekat lereng bukit ini. Kalo paman mau naik ke atas bukit itu, lewat dari jalan depan rumahku".

Orang ini langsung mengiyakan dan pergi menuju tempat dimana anak ini berada. Perjalanan tersebut memakan waktu setengah hari dari hutan belantara untuk sampai keujung utara hutan. Sesampainya disana, orang ini melihat kampung kecil yang indah dengan taman bersusun batu alam dari gunung tersebut.

Gapura kampung itu sangat megah dan indah sekali. melihat sekeliling rumah tersebut banyak rumah dengan bahan utamanya batu alam. Disemua kumpulan batu bertingkat itu ada satu pohon besar ditengah - tengah kota itu dan dijadikan sebuah taman kota.

Orang sekitar menyebutnya Tree of Wonder atau pohon keajaiban karena pohon itu memberikan sesuatu kekuatan special yaitu, batang kayunya hampir sekeras besi. Orang sekitar menjadikan pohon itu sebagai tempat tinggalnya Dewa Alam.

Hari demi hari dilewati di desa itu untuk menunggu sesuatu akan terjadi, tetapi harus menunggu lebih lama lagi untuk mewujudkannya.

Perjalanan seseorang harus terhenti untuk beberapa waktu karena akan terjadi sesuatu yang bahaya jika terus dilakukan. Siapa sangka ada sebuah kota besar didekat bukit yang tinggi menjulang dengan peradaban cukup maju dibanding dengan desa sebelumnya.

Setiap sisi kota dipenuhi rumah-rumah penduduk yang terbuat dari bebatuan alam dan sebagian tinggal di dinding tebing bukit yang menjulang. Banyaknya permintaan kayu bakar dan bahan pokok menjadi masalah utama dikota ini. Kota ini bernama Rockfall.

Cerita berdirinya kota Rockfall ialah seorang pedagang pengelana bersama 4 kereta dagang lengkap singgah di lingkungan dengan 2 rumah kecil saling bersebrangan.

Pedagang 1 : "bagaimana kalo kita berdagang? batu tanah jarang disini ditukar dengan barang dagang kalian. kalian juga bisa mendirikan rumah disini sebagai tempat tinggal".

Pedagang 2 : "saya setuju akan bertukar dengan barang dagangku, tetapi aku meminta tanah disini untuk mendirikan tokoku sendiri"

Pedagang 1 : "oke, aku ku terima permintaanmu. rumahku sebagai jaminan jika batu itu tidak memberimu untung"

Sejak saat itu, kota Rockfall menjadi kota besar dengan perdagangan batu mulia dan tanah jarang yang paling dicari diseluruh penjuru Eradise. Letak kota ini di tenggaranya Mazis, desa dimana tempat Qasyh berada saat ini. Orang ini bertanya kepada penduduk sekitar tentang pohon ini.

Pengelana : "permisi, apakah kau tentang pohon besar ini?" sambil menunjuk arah pohon itu.

Petapa : "oh, itu Pohon Keajaiban. pasti kau datang dari Mazis getah dari pohon inikan?"

Pengelana : "kau benar. lalu, bagaimana aku bisa mendapatkan getah pohon itu?" sambil melihat botol kecil yang orang itu pegang.

Petapa : "sebenarnya, pohon ini mati sudah cukup lama dan tidak bisa memberimu harapan lagi"

Pengelana : "apakah ada cara lain?" tanya orang ini.

Petapa : "sebenarnya ada tapi kau harus naik keatas bukit itu untuk mengambil Air Suci. cukup berbahaya untuk dirimu jika kau sendirian"

Pengelana : "aku akan pergi kesana"

Petapa : "tetapi kan?.. kau..."

Pengelana : "kehilanganku bukan masalah yang besar dibandingkan tidak melakukan apapun untuk seseorang".

Ia berjalan dan berhenti dan berkata.

Pengelana : "aku Yogas. siapa namamu?"

Petapa : "namaku Axyos"

Pengelana : "salam kenal,sobat"

Perjalanan panjang membawanya mendaki bukit yang tinggi menjulang. Tanpa pikir panjang, ia terus melanjutkan perjalanannya sampai membawanya ke Southwest Beach. Permukiman yang terisolasi dengan dunia luar karena ia didalam dinding tembok bukit yang tinggi menjulang.

Tak banyak yang mengetahui keberadaan tempat ini. Ia hanya melewatinya saja tidak singgah dan langsung naik ke puncak bukitnya. Sampai lah Yogas di desa, dimana para Wood Elf tinggal. Desa itu bernama Nirwood.

Ia langsung menemui bertemu dengan pemimpin wood elf disana dan berkata

Pengelana : "permisi, saya ingin naik ke puncak untuk mengambil air sucinya"

Ketua desa Elf : "untuk apa kau menginginkan air suci itu?".

Pengelana : "ada seseorang di desaku terluka karena tergigit ular dan membutuhkan penyembuhan segera"

Ketua desa Elf : "begitu..ikutlah denganku"

Di perjalanan menuju tempat dimana para wood elf muda dilatih untuk bisa menggunakan sihir Link khusus para wood elf.

Ketua desa Elf : "untuk apa kau ingin menyelamatkan anak itu? bukan kah ia melakukan kejahatan di desamu?"

Pengelana : "aku pun tak tau, rasanya aku hanya ingin membantu saja..."

Ketua desa Elf : "sepertinya akan mudah bagimu untuk mempelajari ilmu sihir ini"

Ketua desa Elf itu menghadap ke arah bukit dan berkata.

Ketua desa Elf : "Ilmu Sihir Link adalah kekuatan utama dari dunia ini. semua ras makhluk mengembangkan Link menjadi kekuatan yang baik dan buruk. Wood elf mempunyai Link turun temurun yang hanya didapat ketika kau mengerti apa yang diinginkan alam. dan disitulah kau dapat mengendalikan alam. alam didalam genggamanmu hanya saat kau tau dan merasakan bahwa alam telah bersamamu" lanjutnya.

Pengelana : "baiklah, aku mengerti"

Tempat latih yang sebelumnya hutan belantara menjadi lapangan dengan batang pohon bertingkat diatas tanah tersebut.

Ketua desa Elf : "kau adalah ras yang netral, ras manusia. coba untuk menumbuhkan ranting tersebut kembail"

Pengelana : "Link..Teleflora..Renew" .

Dengan cepat pohon itu menumbuhkan kembali ranting kecil tersebut. Ketua itu kembali mematahkannya dan berkata "ulangi, cobalah untuk tidak menggunakan pikiranmu".

Yogas kembali mengulanginya dan kembali dipatahkan oleh ketua tersebut.

Pengelana : "kenapa kau mematahkannya lagi?! kan sudah kulakukan sesuai katamu??!"

Ketua dea Elf : "kau memaksakan dirimu pada pohon itu untuk tumbuh ranting dan itu hanya menghabiskan energimu."

Ketua desa Elf langsung mengarahkan tangannya dan berkata"Link...Bioflora..Arise" rapalnya.

Seketika pohon kecil itu menjadi pohon hidup. "Link..Bioflora..Sapling" lanjutnya.

Ketua desa Elf : "berlatihlah untuk menyatu dengan alam"

Yogas tidak tinggal diam dan terus berlatih untuk seseorang yang ingin dia selamatkan. Latihan Yogas akan menjadi perjalanan panjang untuk membuat dirinya dapat mengendalikan Ilmu alam.


CREATORS' THOUGHTS
Isyukun Isyukun

Like it ? Add to library!

Suka? Tambah ke Pustaka!

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login