Download App

Chapter 2: Bab 2 Terlahir Kembali

"Ne- Nenek, paman.. tau dari mana aku ada di sini?" Tanya Akbari kebingungan

"Tau dari mana nya itu tidak penting, apa kamu baik-baik saja, Ari?" Tanya Nenek Bunga dengan intonasi lembut kepada Akbari sambil menghampiri nya lalu mengelus rambut nya, nama nenek nya Akbari adalah Bunga Hana, Atau biasa dipanggil nenek Bunga memiliki kepribadian yang baik hati, penyayang, lembut dan perhatian, karena kepribadian nya, anak atau cucu nya sangat sayang kepada nya.

"Ari kamu udah makan belum?, paman bawa bubur dan buah-buahan nih" Sekarang paman Agung yang bertanya dan meletakkan bubur dan buah-buahan ke meja makan sebelum aku sempat menjawab pertanyaan nenek.

"Aku sekarang udah baikan, nek, dan aku juga belum makan, paman" Balas Akbari dengan perasaan aneh.

Entah kenapa perasaan nya tiba-tiba begini setelah terbangun, Apa karena dia masih belum bisa mencerna kejadian yang menimpa nya?, atau ada sesuatu yang lain yang membuat nya merasakan perasaan aneh ini?, yang jelas dia sendiri tidak tau dengan perasaan nya.

"Ya sudah kamu makan aja buburnya dulu biar buah-buahan nya paman yang potong-potong untuk kamu makan setelah makan bubur itu" Kata paman Agung.

"Ibu bantu biar cepat selesai" Tawar nenek Bunga kepada paman Agung sebelum paman Agung sempat menjawab nya nenek Bunga sudah mengambil dan memotong buah-buahan yang diambil nya. "Baik, Bu" jawab paman Agung.

Setelah tiga kali suapan tiba-tiba dia teringat kejadian itu dan membuat air mata nya mengalir lagi, nenek dan paman nya yang melihat itu langsung bertanya hampir bersamaan kepada nya "Kamu kenapa menangis, Ari?, apa ada yang masih sakit?".

Akbari hanya diam saja dan menangis sambil memakan bubur nya walaupun mendengar pertanyaan itu, "Papa, mama, Viona, mereka meninggalkan ku sendirian, nek, kenapa aku tidak di ajak?, apa papa dan mama tidak sayang padaku?" tangis nya pecah saat mengingat kalo dia sendirian yang di tinggalkan oleh keluarga nya, begitulah pikir nya.

"Kamu ini bicara apa?, itu semua adalah takdir dan takdir itu tidak bisa di ubah, kamu kan tau itu, anak laki-laki itu harus kuat jadi jangan bersedih lagi dan jangan menyalahkan papa, mama mu lagi, ya, lebih baik kamu doain papa, mama, dan Viona biar tenang disana" Ujar nenek Bunga menenangkan cucu nya sambil mengelus rambut dan tersenyum.

"Baik, nek, aku akan mendoakan nya, semoga papa, mama, Viona diterima disisi nya, amin" Balas nya sambil memeluk erat nenek nya sampai beberapa menit.

"Amin" sahut kedua nya, merasa cucunya udah baikan sang nenek berkata "Baiklah, waktu nya untuk yang lain menjenguk mu, Ari, nih makanlah, nenek keluar dulu" sambil menyodorkan buah yang tadi di potong nya, "Yang ini di makan juga, ya" ujar paman Agung lalu melangkah keluar bersama nenek.

Setelah beberapa saat, terlihat seorang laki-laki dan perempuan melangkah masuk, benar saja itu adalah paman dan tante nya, "Gimana kabarnya, Ari?" tanya paman Anto setelah melihat keponakan nya itu, "Aku baik-baik saja, paman" jawab nya lalu mereka mengobrol sebentar, setelah itu, mereka keluar lalu pintu terbuka lagi dan sekarang terlihat sepasang laki-laki muda dan gadis muda menghampiri nya dan berkata "Sudah lama ya kita ga ketemu, apa kamu baik-baik saja?", "Ya, kita udah lama ga ketemu, aku baik-baik saja hehe" jawab nya, setelah itu mereka mengobrol sebentar lalu mereka pamit keluar ruangan agar memberi nya waktu untuk istirahat.

Jam dinding di rumah sakit menunjukkan pukul 9 malam dan tiba-tiba pintu kamar terbuka lagi dan terlihat seorang perempuan yang memiliki rambut putih melangkah masuk, setelah itu, dia menghampiri cucu nya dan berkata "Ayo kita pulang nanti kamu tinggal sama nenek aja, ya, nenek udah ngomong sama dokter, katanya

kamu boleh pulang" ujarnya, "Baik, nek" sahut nya sambil menganggukkan kepalanya.

Beberapa jam kemudian, mereka bubar dan pulang kerumahnya masing-masing. Selama itu, Akbari hanya bisa mengikuti daring agar tidak ketinggalan pelajaran sampai beberapa bulan dan tanpa terasa dia sudah lulus, sekarang dia mendaftar sekolah di sekolah bagian timur laut dan berhasil diterima di sekolah tersebut.

16 Juli 2018 adalah hari awal masuk sekolah, ini adalah hari-hari yang bikin capek sekaligus bisa menambah teman dan dia perlahan-lahan sudah mulai melupakan 'kejadian itu'. 2 tahun kemudian, saat itu dia sedang pulang sekolah dan tanpa sengaja dia mendengar seseorang berkata "Apa kamu tidak ingin ketemu sama keluarga mu lagi?", Akbari yang mendengar itu cuma bisa menoleh ke sekeliling tempat dan tidak menemukan ada seseorang yang berbicara dengannya, "Mungkin aku salah dengar" kata nya dalam hati.

Pintu supermarket pun terbuka dan terlihat 4 orang gadis muda sedang berbelanja, mereka becanda satu sama lain, tanpa sengaja salah satu gadis muda itu melihat seorang laki-laki yang dikenal nya dan dia berniat menghampiri laki-laki itu, di sisi lain, Akbari masih memikirkan suara yang tiba-tiba muncul itu dan dia mendengar suara itu lagi "Apa kamu tidak ingin ketemu sama keluarga mu lagi?" dan kali ini suara itu benar-benar jelas seperti disampingnya, dia pun menoleh ke samping tapi tetap tidak ada orang yang berbicara dengannya dan tanpa sadar dia teringat 'Kejadian itu' lagi yang membuatnya seperti orang linglung karena harus mengingat kenangan pahit itu dan tanpa disadari dia melangkah kan kakinya ke zebra cross dengan keadaan seperti orang linglung. Baru tiga langkah.

"Ahhh.." Teriak seseorang histeris, Akbari yang mendengar itu langsung tersadar kembali namun itu sudah terlambat karena disamping kirinya ada truk yang sedang melaju ke arahnya.

Krakk....

Terdengar suara tulang patah dan tubuh yang terlempar sampai 6 meter, ya, itu adalah Akbari, disisi lain orang yang berteriak histeris menghampiri nya dengan keadaan menangis, "ARI!" teriaknya, setelah itu, banyak orang yang berbondong-bondong ketempat kejadian untuk melihat kondisi nya, kondisi korban: kaki kiri, tangan kanannya putus dan seluruh tubuhnya penuh darah membuat orang yang melihatnya merasa mual.

Ditempat lain, terlihat seseorang yang seperti tenggelam ke dasar laut yang tak berujung, orang yang tenggelam itu perlahan-lahan membuka matanya dan melihat sekeliling, tempat ini sangat gelap dan dia melihat ada secercah cahaya walaupun sangat kecil.

"Tempat apa ini?" Tanyanya dalam hati, tiba-tiba dia mengingat sesuatu, "Kalo ingatanku ga salah aku tertabrak truk, lalu apakah tempat sangat gelap ini adalah.." Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, dia sudah berada dekat dengan cahaya putih, setelah itu, pandangan yang dilihatnya berubah seperti dipindahkan oleh kekuatan yang tak terlihat.

Akbari pun melihat sekeliling dengan seksama, sepanjang mata memandang sekeliling, dia merasa cuma melihat ruangan yang berwarna putih semua tanpa ada tanda kehidupan. "Aku sekarang ada dimana lagi?" ujarnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena kebingungan, "Sekarang kamu berada di Zord Land" terdengar suara yang lembut lalu tanpa sadar dia menoleh ke sumber suara dan melihat ada seorang wanita yang sedang duduk dikursi dengan pakaian khas kerajaan yang memperlihatkan postur tubuhnya yang indah, mata ungu yang mempesona, wajah mungil dan bibir merah tipis yang menggoda membuatnya sangat cantik. Setelah mata mereka saling bersitatap tanpa sadar Akbari memalingkan wajahnya karena malu.

"Ehh, kenapa kamu memalingkan wajahmu?, Apakah aku kurang menarik dimatamu?" godanya, "Perkenalkan namaku dewi Elena, keberadaanmu ditempatku cuma ada dua: Pertama, kamu tersesat. Kedua, kamu adalah orang terpilih" Ujar Dewi Elena memperkenalkan diri, "Tersesat atau orang terpilih" katanya dalam hati.

"Ya benar cuma 2 alasan itu yang membuatmu ada disini" Ujarnya, mendengar itu langsung membuatnya terkejut, bagaimana tidak, dia tidak mengatakan lewat mulut tapi hatinya, kenapa dia bisa mengetahuinya?, melihat itu Dewi Elena cuma tersenyum dan berkata "Aku bisa mendengarnya, ohh iya kamu Akbari kan?, yang sudah meninggal 30 menit yang lalu".

"Sepertinya aku tidak bisa menyimpan rahasia didepanmu, Dewi Elena. Ya benar, namaku Akbari" katanya "Mungkin aku juga tersesat, apakah aku bisa kembali?, aku ingin berkumpul dengan keluargaku" ujar Akbari.

"Sebenarnya kalo kamu mau hidup lagi, aku bisa menghidupkanmu dan kamu juga punya kesempatan untuk ketemu keluargamu lagi, bagaimana?" tawarnya, "Tapi kamu tidak akan hidup ditubuhmu yang lama melainkan dipindahkan jiwanya ketubuh baru, kamu juga boleh menolaknya jika tidak suka" terangnya.

Setelah memikirkannya matang-matang, "Baiklah, aku mau mencobanya dan jika aku mati lagi, aku bisa berkumpul dengan keluargaku lagi jadi biarkan aku mencobanya!" Ujar Akbari.

"Aku suka dengan keputusanmu tapi kamu harus ingat setelah kamu memilih jalan ini ketika kamu mati lagi maka kamu akan lenyap" ujarnya sambil tersenyum

Mendengar itu membuatnya berkeringat dingin, "Apa anda sedang becanda Dewi Elena?" kata Akbari dengan kaki gemetar, "Tenang saja kamu jalani kehidupan mu dan bawalah benda ini, " ujarnya lalu memberikan sebuah kalung, "Sampai jumpa" kata Dewi Elena menyunggingkan senyuman sambil menjentikkan jarinya dan melambaikan tangannya, setelah itu, ada lingkaran yang bersinar keluar dan mulai menyelimuti tubuh nya sebelum sempat bertanya dan salam perpisahan Akbari pun menghilang.

Setelah, memikirkannya sejenak, "Sepertinya aku melupakan sesuatu" kata dewi Elena.


CREATORS' THOUGHTS
M9v M9v

Zord Land adalah wilayah kekuasaannya para dewa-dewi, Intinya Manusia ataupun ras lain juga bisa membangun Zord Land ketika tingkatan dan kekuatannya sudah memenuhi persyaratan

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login