Download App

Chapter 2: bab 1

gubrak ,

suara benda jatuh terdengar nyaring di dalam ruangan Devan . Devan yang tiba-tiba memeluk tubuh Dea dari belakang dan juga meremas-remas buah dada nya membuat Dea refkek mendorong tubuh devan hingga tersungkur ke meja kerja nya.

"Apa yang anda lakukan tuan, jangan pernah berlaku kurang ajar meskipun anda adalah atasan saya".

cuihhh..

devan meludah tepat di depan muka Dea

"Jangan munafik kamu , harusnya kamu merasa beruntung karna saya mau menyentuh mu yang hanya seorang ob.Di luar sana banyak yang dengan suka rela antri buat saya sentuh tubuh nya.

"Tapi tidak dengan saya tuan,bahkan saya tak ingin hanya barang membayangkan saja tangan kotor anda menyentuh area privasi saya.ucap Dea penuh penekanan

"wow sombong sekali kamu, memang kamu siapa hah ? sampai kamu berani menolak keinginan saya ! bentak Devan tak terima dengan perkataan Dea .

"Saya memang bukan siapa-siapa di sini ,tapi saya masih punya harga diri dan saya tidak terima jika ada yang menginjak harga diri saya.balas Dea tak kalah sengit dari Devan.

"kurang ajar kamu , pekik devan lalu dengan cepat devan memegangi tangan Dea

cuup

Tiba-tiba devan mencium bibir mungil Dea sambil trus memegangi tangan nya agar tak memberontak.

ciuman yang pada awal nya lembut ,lama-lama menjadi ciuman yang kasar sebab Devan kesal karna Dea tidak membalas ciuman nya

tak puas hanya berciuman satu tangan Devan tiba-tiba merobek baju Dea dan tangan satu nya masih tetap memegangi tangan Dea agar tak berontak.

bulu kuduk Dea langsung berdiri saat tiba-tiba tangan dengan meremas-remas buah dada nya dan tak cukup di situ Devan jg menjilati puting susu Dea yang sudah tegang karena ulah Devan

aghhhh

desahan Dea keluar saat tiba-tiba Devan dengan rakus menyedot puting susu nya layaknya bayi yang sedang menyusu.

Dea masih berusaha memberontak namun tenaganya kalah dengan Devan.

"aggh susu mu sangat nikmat sekali Dea.puji Devan sambil terus mengenyot susu Dea

"aghh lepasin bajingan lepasin saya.. jawab Dea di tengah isak tangis nya dan sambil menahan agar suara menjijikan itu tidak keluar dari mulut nya.

"Nikmatin saja sayang ,aku tahu kamu pasti menikmatinya bukan ? siap-siap saja aku akan memberi kenikmatan yang lebih dari ini ucap Devan lalu ia mengambil sebuah tali yang mungkin sudah ia siapkan untuk mengingat Dea.Lalu ia menggendong Dea dan membawanya ke dalam kamar pribadinya yang biasa untuk bersantai saat di kantor.

lalu Devan meletakan Dea di dalam ranjang besar nya dan langsung melucuti semua pakaian Dea sampai telanjang bulat .

"Akan ku buat sampai kamu memohon kepadaku untuk menyutubuhi mu Dea,hahaha ..ucap Devan sambil tersenyum sinis

lalu tanpa aba- aba Devan kembali menjilati dan menyedot puting susu Dea lalu turun kebawah dan berhenti di depan liang surga Dea yang sudah terlihat basah.

"lihat sayang kau sudah basah ? devan tersenyum menang sekarang

Dea yang tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa membuang muka dan menangis tersedu2

aagggh

Dea tak mampu menahan desahan nya saat jari devan bermain-main di dalam liang vagina nya .devan terus memaju mundurkan dua jarinya itu di dalam sana.namun tiba-tiba Devan berhenti saat merasa liang vagina Dea terus berkedut

entah mengapa Dea merasa kecewa saat tangan Devan tiba-tiba berhenti,meaki hati nya teramat benci dengan keadaan ini tapi entah kenapa di sisi lain ia seperti mengingin kan lebih dari ini

"bagaimana Dea sayang enak bukan ? bibir Devan pun terangkat sedikit menunjukan senyum sinis nya saat menyadari tubuh Dea seakan menginginkan lagi dari nya.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login