Download App

Chapter 36: Dicegat Bandit

Telah 6 hari lamanya Zang Lung dan ayahnya Zang Yun beserta ketiga paman Zang Cian, Zang Ran dan Zang Fei melakukan perburuan di Hutan Kabut, ratusan hewan buruan, Inti Hewan dan berbagai jenis tanaman herbal telah dapatkan.

"Bagaimana Ayah...?, apakah kita akan menyusuri kembali kawasan dalam hutan ini...?" tanya Zang Lung.

"Ayah rasa kali ini sudah cukup nak...!, kuda liar didalam cincin dimensi ayah sudah ada ratusan ekor..., sebaiknya kita bersiap untuk kembali sebelum hari menjelang malam," kata Zang Yun.

"Benar..., daging buruan juga sudah terlalu banyak...!, demikian juga dengan Inti Hewan Buas," kata Zang Cian.

"Baiklah..., kita akan bersiap untuk kembali...!" kata Zang Lung kemudian mereka kembali kepondok perburun untuk bersiap kembali pulang ke Desa Kun Zang.

Beberapa saat kemudian kelima sosok pemburu itu terlihat bergegas meninggalkan pondok perburuan, dan keluar dari dalam hutan menuju jalan lintas yang menuju kearah utara dimana Desa Kun Zang berada. Sudah 1 jam mereka memacu kuda tunggangan sampai Zang Lung menghentikan perjalanan mereka,...

"Ada apa nak...?," tanya Zang Yun kepada putranya.

"Ada yang sedang menghalangi perjalanan kita ayah...!, jarak 500 meter didepan..., sesudah tikungan terdapat beberapa orang dengan niat jahat sedang menanti kita...!" kata Zang Lung menjelaskan.

"Hmm..., apakah kamu merasakan tingkat kekuatan mereka...?," tanya paman Zang Cian.

"Mmm..., ada 2 sosok yang tingkat kekuatannya sudah berada di Ranah Alam Tinggi..., dan tingkat kekuatannya berada ditingkat Spiritual Pemula tahap 20...!, samentara yang lainnya masih berada ditingkat Hawa Murni Spiritual tahap 10 kebawah...!" kata Zang Lung menjelaskan.

"Bagaimana kamu tahu mereka berniat jahat terhadap kita...?, mungkin saja mereka adalah kelompok pemburu dari desa lainnya yang kebetulan sedang beristirhat...?" kata Zang Yun mengira-ngira.

"Tidak ayah...!, tubuh mereka memancarkah aura berwarna hitam...!, itu pertanda bahwa mereka sedang berniat jahat dan tidak segan-segan melakukan pembunuhan...!," kata Zang Lung menjelaskan.

"Hmm..., sebentar aku pernah mendapat kabar bahwa kelompok pemburu dari desa tetangga kita pernah dicegat oleh kawanan bandit hutan...!, mereka merampok hasil buruan dan tidak segan-segan untuk menghabisi para pemburu jika menolak untuk memberikan hasil buruannya...!" kata Zang Ran menjelaskan.

"Ya benar...!, dan itu terjadi bulan yang lalu..., karena salah satu pemburu yang menjadi korban merupakan langganan ditoko obat keluarga kami...!" kata Zang Fei menambahkan.

"Wah.., itu artinya para bandit hutan itu telah bersarang dijalan lintas menuju Hutan Kabut ini...!, itu akan sangat mengganggu para pemburu yang mencari nafkah...!" kata Zang Yun.

"Begini saja...!, kita akan tetap maju dengan perlahan dan seolah-olah kita tidak mengetahui keberadaan mereka..., kita akan mencari tahu apa sebenarnya maksud mereka...!, tapi jika situasi memanas segera ayah dan ketiga paman menghadapi 14 sosok yang tingkat kekeuatannya berada ditingkat Hawa Murni Spiritual kebawah...!, dan saya akan menghadapi 2 sosok yang kekuatannya sudah berada di Ranah Alam Tinggi...!" kata Zang Lung menjelaskan.

"Baiklah nak...!, perhatian untuk semua agar berhati-hati dan waspada...!, kita akan menghadapi situasi yang rumit didepan..., biarkan aku yang akan bicara terlebih dahulu dengan mereka...!" kata Zang Yun menegaskan.

"Baik saudara Yun...!,"

"Baik ayah...!"

Dengan perlahan kelima pemburu tersebut menunggangi kuda mereka berjalan menuju tikungan dimana terdapat para bandit hutan yang sedang bersembunyi, dengan kesadaran spiritualnya Zang Lung dapat mengetahui bahwa belasan orang tersebut bersembunyi disamping kiri dan kanan jalan lintas yang akan mereka lalui. Setelah melewati tikungan mereka melihat hanya ada 2 sosok yang berdiri ditengah sedang menghalangi perjalanan mereka,...

"Berhenti...!, apakah kalian pemburu...?" tanya sosok berbadan gemuk dengan tingkat kekuatan Spiritual Pemula tahap 5.

"Ya benar...!, kami adalah pemburu dan sedang dalam perjalanan pulang...!, ada apa saudara menghalangi perjalanan kami...?" tanya Zang Yun.

"Hmm..., mana hasi buruan kalian...?, aku tidak melihatnya...?" tanya sosok satunya yang tingkat kekuatannya sudah berada ditingkat Spiritual Pemula tahap 10.

"Ohh..., itu...? semua hasil buruan kami sudah habis dibeli oleh para pedagang dari Wilayah Selatan...!, dan apa urusannya saudara dengan hasil buruan kami...?" kata Zang Yun selanjutnya dan tanpa sepengetahuan para bandit tersebut bahwa semua hasil buruan Zang Yun dan kelompoknya telah tersimpan dengan aman didalam cincin dimensi yang mereka pakai.

"Ahh..., banyak bicara kamu...!, kalau begitu serahkan uang hasil penjualannya kepadaku...!, agar kalian bisa lewat dengan selamat...!" kata sosok bandit yang terkuat itu.

"Heii..., tunggu dulu...!, apa maksudmu...?, kalian hanya berdua sedangkan kami ada berlima...!, apakah saudara sudah memikirkannya...?" kata Zang Yun.

Ssuuuiiittt...!,

Suara siulan nyaring dari sosok bandit terkuat itu memanggil anggotanya untuk keluar dari persembunyian mereka disisi kiri dan kanan jalan lintas tersebut, kemudian terlihatlah 14 sosok bandit dengan masing-masing memegang berbagai jenis senjata seperti pedang, golok dan tombak dan tingkat kekuatan mereka berada ditingkat Hawa Murni Langit tahap 5 sampai tingkat Hawa Murni Spiritual tahap 10.

"Nah sekarang apakah kalian masih menganggap diri kalian lebih banyak...?, hahaha...," kata sang pemimpin bandit.

"Siapa sebenarnya kalian...!, bertahun-tahun kami melakukan perburuan di Hutan Kabut tapi baru sekarang melihat kalian disini...!" kata Zang Yun.

"Kami adalah penguasa jalan lintas ini..., dan iapa saja yang melewati jaln lintas ini harus meninggalkan harta benda yang mereka bawa sebagai pengganti nyawa...!, mengerti...?" kata sang peimpin bandit tersebut.

"Baiklah kalau itu keinginan kalian...!" kata Zang Yun sebagai pemimpin kelompoknya

Kemudian Zang Yun memberikan tanda kepada ketiga saudara sepupunya untuk bergerak mendekati para anggota kelompok bandit yang berjumlah 14 orang, sementara itu Zang Lung yang sudah turun dari kuda bergerak mendekati 2 orang terkuat dikelomok bandit sambil mengaktifkan Kalung Dimensi miliknya.

"Heii anak kecil kenapa kamu tidak bersembunyi saja...!, biarkan orang-orang dewasa itu yang mengurusi persoalan disini..." kata sang pemimpin bandit.

"Hehehe..., paman aku hanya ingin mengatakan bahwa kami tidak akan menyerahkan harta kami...!, dan sebaiknya paman berdua mengajak semua anggotanya untuk segera pergi jauh dari jalan lintas ini...," kata Zang Lung sambil terus berjalan kearah 2 sosok pemimpin bandit tersebut.

"Ahh..., tidak sayang nyawa...!, kalau begitu terimalah pelajaran dariku...!" kata sosok bandit yang bertubuh gemuk sambil memasang kuda-kuda dan mengirim pukulan tangan kosong yang mengarah ketubuh Zang Lung.

Hiiaattt...!,

Wuusss..., Wuusss...,

Zang Lung yang sudah bersiaga segera mengerahkan kkuatan spiritualnya untuk menangkis pukulan sang bandit gemuk tersebut,...

Eeiiittt...!,

Dukkhh..., Bhuukk...,

Sementara itu terlihat Zang Yun, Zang Cian, Zang Ran dan Zang Fei telah dikelilingi oleh 14 orang anggota bandit dengan berbagai jenis senjata yang terhunus, sementara itu mereka juga telah mengeluarkan senjata masing-masing dari dalam cincin dimensi mereka dan hanya Zang Ran yang menggunakan senjata Tombak yang lainnya menggunakan senjata Pedang. Ditempat lain Zang Lung sedang melakukan gerakan menghindar dari serangan bandit berbadan gemuk, dengan menggunakan teknik Langkah Dewa dia dengan gesitnya melompat kekiri dan kanan dan sesekali bersalto diudara.

Whuuzz..., Whuuzz...,

"Mmm..., apakah hanya itu saja kemampuan paman...?, lebih baik sekarang berhenti dan segera pergi menjauh...!, karena saya tdak akan memberi ampun lagi...!" kata Zang Lung

"Bajingan kecil...!, coba rasakan ini...!" kata bandit gemuk tersebut sambil mengerahkan semua kemampuannya sambil mengeluaran senjata goloknya.

Sriinngg...,

"Tebasan Golok Merah"

Hiiiaaattt...!,

Swiinngg..., Swiinngg...,

"Hmm..., teknik paman hanya untuk menakut-nakuti seekor tikus...," kata Zang Lung yang masih menghindari serangan sang bandit gemuk dengan Langkah Dewanya.

"Bangs4t..., bajingan kecil kamu mempermainkanku hahh...!, kakak..., bocah ini memiliki kemampuan juga..., bantu aku memberikan pelajaran kepadanya..." kata bandit gemuk itu kepada sosok terkuat dari kelompok bandit itu.

"Tenanglah adik..., mundurlah..., biar aku yang akan menghadapinya...!, sepertinya tingkat kekuatannya sudah berada diatasmu karena aku tidak bisa melihat tingkat kekuatannya...!" kata sang pemimpin bandit sambil mengeluarkan senjata pedang dan mengerahkan tekniknya untuk menyerang Zang Lung.

Sriinngg...,

"Hadapi seranganku ini bocah...!"

"Pedang Pengejar Jiwa"

Hiiiaaattt...!,

Swiinngg..., Swiinngg...,

Zang Lung yang melihat serangan tersebut datang dengan cepat mengarah kepadanya, segera mengerahkan kemampuannya untuk menghindar sambil mengerahkan tekniknya untuk membalasa serangan tersebut.

"Langkah Dewa"

Whuuzz..., Whuuzz...,

"Jari Dewa"

Zang Lung mengerahan teknik Jari Dewa miliknya dengan menciptakan beberapa buah bilah pedang spiritual kemudian mengarahkan kesosok pemimpin bandit tersebut,...

Hiiiaaattt...,

Swuush..., Swuush..., Swuush...,

Shuutthh..., Dhhuuaarr...,

Shuutthh..., Dhhuuaarr...,

Shuutthh..., Dhhuuaarr...,

Aahhhkkk...!,

"Bocah bajingan...!, adik bantu aku menghabisi bocah terkutuk ini..., dia telah melukaiku...!" teriak sang pemimpin bandit.

"Baik kakak...!"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C36
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login