Download App

Chapter 2: 2. A Slice of Strawberry Shortcake

...

"Kamu bilang tadi kamu mau membuat kue dengan strawberry ini?, apakah kue yang akan kamu buat adalah strawberry shortcake?" 

"Ya"

"Kalau begitu, ini untukmu tapi kamu juga harus membuatkan satu untukku. Tidak. Tidak perlu kue utuh. Aku hanya butuh sepotong untuk hari ini ..." 

"Untuk hari ini?" Fikir Fang Ying. Ia tidak mengerti dengan alasan permintaan pria itu, namun nada bicara pria itu sedikit melunak dan Fang Ying merasakan sesuatu yang membuatnya harus menerima permintaan itu. 

Lagipula ia sudah diberikan strawberry secara gratis, jadi sepotong strawberry shortcake bukanlah masalah besar untuk diberikan kepada pria itu. Ia tidak akan bangkrut karenanya.

"Baiklah" ucap Fang Ying. Ia mengeluarkan kartu nama dari tasnya dan memberikannya ke pria itu. 

"Lesley's Tian-Tian Cake. Luo Fang Ying ..." gumam pria itu saat membaca kartu nama toko kue yang diberikan Fang Ying tadi. 

"Kau adalah pemilik Lesley's Tian-Tian Cake yang terkenal itu?!" Tanya pria itu. Ia cukup terkejut. Meski ia tau berita tentang toko kue yang tengah menjadi sorotan banyak media di kota Guangzhou baru-baru ini, tapi ia tidak pernah tau jika pemiliknya ternyata memanglah seperti yang di beritakan---Seorang gadis muda berbakat yang dijuluki pemilik tangan persik manis. 

"Ya. Kamu bisa datang ke tokoku sore ini untuk mengambil bagian kue milikmu. Baiklah. Terimakasih untuk strawberry-nya. Aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa" ucap Fang Ying lalu ia pergi meninggalkan pria itu karena ia harus segera membuat kue pesanan pelanggannya. 

Begitu tiba di toko kuenya, Fang Ying segera bergegas ke dapur dan membuat tiga adonan kue yang akan ia berikan kepada pelanggan setia yang memesannya, kedua untuk pria yang memberikan strawberry padanya, dan ketiga untuk ayahnya yang entah kenapa belakangan ini sering meminta dibuatkan strawberry shortcake juga untuk dibawa ke seseorang.

Dan Fang Ying tidak tau siapa seseorang itu. Mungkin kekasih baru ayahnya setelah ia bercerai?. Fang Ying tidak terlalu memperhatikan hal itu karena isi kepalanya sudah lebih disibukan dengan banyaknya pesanan yang harus ia buat setiap harinya seorang diri. Ia bahkan harus sambil menjaga toko kuenya jika ayahnya pergi ke tempat kerjanya. 

Awalnya Fang Ying hanya membuka toko online, tapi karena banyaknya masukan, jadi dia membuka toko kecil dengan cara menyewa tempat. Fang Ying juga awalnya tidak pernah berfikir jika ia akan memiliki banyak penggemar kue buatannya sehingga mau tak mau Fang Ying harus ekstra membuat kuenya dengan jumlah yang banyak. Fang Ying bahkan mulai khawatir jika ia tidak memiliki staff yang dapat membantunya, ia tidak akan bisa kuliah dengan benar. 

Dari pemasukan hasil berjualannya, Fang Ying sudah bisa membiayai hidupnya sendiri dan menggaji seseorang untuk membantunya, tapi di sisi lain ia juga ingin menggunakan uang itu untuk daftar kuliah lebih dulu. 

"Seandainya ada yang mau membantuku tanpa perlu ku beri gaji" begitu fikir Fang Ying selama ini. Ia berharap memiliki saudara--seorang adik atau kakak yang bisa membantunya, tapi sayangnya ia adalah anak tunggal dari pasangan yang telah bercerai. 

Ting!

Suara denting oven telah berbunyi dan tiga kue dasar baru saja matang. 

Fang Ying segera mengeluarkan tiga loyang kue berbentuk kotak itu dari oven dan mendiamkannya di atas meja agar kue-kue dasar itu memiliki suhu ruangan yang akan berguna untuk mempermudah mendekorasinya serta pemberian cream. 

Sambil menunggu, Fang Ying kini menyiapkan strawberry yang akan ia gunakan untuk filling dan dekorasi. 

Saat melihat strawberry-strawberry itu, Fang Ying tiba-tiba ingat dengan pria yang memberikan strawberry untuknya. Fang Ying mulai berfikir jika pria tinggi berambut kapas itu sepertinya orang yang baik. Jika saja dia tersenyum, Fang Ying pasti akan langsung melabeli pria itu sebagai malaikat, tapi sayangnya Fang Ying tidak melihatnya tersenyum. Yang ia dapatkan dari pria itu justru kata-kata yang membuatnya sadar diri meski kata-katanya itu tidak menyenangkan. Seperti memakan strawberry yang asam. 

"Jika diibaratkan seperti kue. Orang itu pasti strawberry shortcake!" Fikir Fang Ying yang menilai dari rasa dan penampilan kue andalan di toko kuenya itu---manis, asam, lembut, segar dan begitu esentrik. 

Lupakan tentang penampilan dan sifatnya. Fang Ying lebih penasaran dengan permintaan pria itu. 

"Untuk apa sepotong strawberry shortcakenya?. Kenapa dia hanya meminta sedikit bagian dari kue utuhnya?"

Sembari menebak-nebak jawaban, waktu berlalu dan akhirnya Fang Ying sudah melakukan finishing dengan melakukan frosting, yakni menaburkan gula di atas dekorasi strawberry sehingga penampilan strawberry shortcake itu terlihat sangat cantik dan manis. 

"Ah. Akhirnya selesai" ucap Fang Ying setelah ia membungkus dua kue utuh strawberry shortcake yang akan ia berikan untuk pelanggannya dan ayahnya. 

Sementara itu. Satu kue utuh yang ia ingin berikan kepada pria itu masih ia tatap. Fang Ying sudah memotong kue itu, tapi ia ragu ingin memberikan hanya sepotong untuknya. Fang Ying berfikir jika pria itu sudah baik. Bukankah membalasnya dengan satu kue utuh tidak akan membuatnya rugi?. 

"Haruskah aku memberinya satu kue utuh atau hanya sepotong seperti yang dia minta?" 

"Ngomong-ngomong, siapa nama pria itu?. Aku tidak ingat untuk menanyakan namanya karena aku sedang buru-buru tadi ..."

"A-Ying"

"Ayah?. Kenapa kau ada disini sekarang?. Pulang cepat?" 

"Tidak. Aku hanya sedang istirahat. Hari ini ayah akan lembur jadi kamu tidak perlu menyiapkan makan malam untuk ayah"

"Oh. Baiklah" 

"Dimana kue pesanan ayah?" 

"Ini. Ingat untuk membayar. Aku butuh uang untuk sewa toko dan uang daftar kuliah tahun ini" 

"Iya cerewet. Aku akan membayarnya. Dasar pelit ..." 

"Maaf saja aku tidak seperti ibu yang murah hati" 

"Ck. Anak satu ini senang sekali mengungkit masa lalu. Ini uangnya ..." 

He he. Fan Ying hanya tertawa usil. Tentu saja ia membutuhkan uang atau ia akan bangkrut segera. Dan untungnya ayahnya juga memahami hal itu. Ia tidak ingin membuat usaha putrinya itu bangkrut. Lagipula ia juga tidak bisa memberikan dana lebih kepada putrinya, jadi ia pun hanya bisa membantunya dengan memberinya support, dan membayar apa yang ia beli dari toko putrinya yang masih berkembang. 

"Oh ya. Apa kau bisa meluangkan waktu di akhir pekan ini?. Malam juga tidak apa-apa ..."

"Hm. Kenapa?. Kau mau makan malam sambil memperkenalkan calon istri barumu padaku?" Ucap Fang Ying sambil menebak-nebak setelah ia memperhatikan tingkah laku ayahnya akhir-akhir ini. 

"Aih!. Anak ini. Aku tidak perlu repot menjelaskannya lagi padamu jika kau sudah tau, tapi sebaiknya kau berpenampilan baik karena kau juga akan bertemu saudara barumu. Dia akan menjadi kakak angkatmu dan ku fikir kau akan akrab dengannya. Dia laki-laki yang baik dan memiliki senyuman yang manis seperti ibunya ..."

"Kenapa kau bicara berputar-putar hanya untuk bilang jika calon istri barumu itu sangatlah manis. Iya kan?" 

"Aih!. Kau ini benar-benar. Seterahlah. Tapi apa yang aku katakan memang fakta. Anak dan ibunya sama-sama manis!" 

"Tidak ada anak laki-laki yang manis. Yang ada anak laki-laki yang tampan!. Dasar. Kau tidak perlu malu memuji wanita!" 

"Baiklah. Baiklah. Aku harus pergi sekarang atau dia akan menunggu terlalu lama untuk kue ini" 

"Apa?. Jadi--" Fang Ying akhirnya tau untuk siapa kue yang dipesan ayahnya itu, tapi ia tidak sempat berucap karena ayahnya kembali berbicara.

"Oh ya. Ada satu pelanggan di luar. Kau tidak melupakan pesanannya kan?. Dia seperti telah menunggu lama. Kau seharusnya mulai mencari staff juga" ucap sang ayah sebelum pergi. 

Fang Ying mengerutkan dahinya. Ia ingat jika pesanan kue yang ia buat untuk pelanggan setianya seharusnya di ambil setengah jam lagi. Ia juga telah memasang tanda tutup di pintu toko. Fang Ying sering membolak-balikan tanda Buka-Tutup di pintu tokonya ketika ia harus sibuk di dapur sementara tidak ada yang menjaga tokonya. 

"Apakah pelanggan lain yang rela menunggu aku membuka toko atau itu adalah Tuan Cheng?" Ucap Fang Ying dengan menyebut nama pelanggan setianya yang datang lebih cepat untuk mengambil pesanannya?.

Karena tidak ingin membuat pelanggan atau calon pelanggan setia barunya menunggu, jadi Fang Ying segera keluar. Lagipula ia juga sudah selesai dengan kegiatan di dapurnya untuk mengerjakan pesanan, jadi ia bisa membalik tanda Tutup di pintu tokonya menjadi Buka. 


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login