Download App

Chapter 2: PART 1

"apa masih sakit nak " tanya Kiran

" Tidak nek sudah mendingan sekarang " ucap nada meyakinkan sang nenek

" Kau jangan membohongi nenek lebih baik kita pergi ke rumah sakit saja agar luka nya cepat sembuh " ucap Kiran

" Tidak perlu nek ini sudah tidak sakit nanti juga sembuh sendiri sekarang nenek lebih baik istirahat saja ini sudah pukul 12:00 gak baik buat kesehatan nenek " ucap nada kekeh

" Baiklah kalau gitu kalau kau butuh sesuatu panggil bibi modi atau Merry ya kau bisa hubungi nenek juga " ucap Kiran

" Baiklah nek good night " ucap nada

" Good night juga cucu nenek yang cantik ini " ucap Kiran

Pintu tertutup dengan rapat setelah nenek Kiran keluar nada buru-buru mengambil buku harian nya dan mencatat semua kejadian hari ini yang ia alami setiap nada hanya bisa mencurahkan isi hatinya melalui buku diary yang ia beli saat ulang tahun nya ke 17 saat itu

Dan tanpa sadar nada tertidur di meja belajarnya

" Kenapa mama panggil aku " ucap bian

" Kau tanya kenapa aku memanggil mu " ucap Kiran emosi menatap anak semata wayangnya tidak percaya

" Sudahlah ma mas bian juga tidak sengaja memukul anak itu buat apa mama harus marah " ucap Inez 

" kau bilang apa tidak sengaja kalian memang tidak punya hati ingat dia juga anak kalian " ucap Kiran emosi

" dia bukan anak ku ma sampai kapan pun aku tidak mau mengakui nya " ucap Bian

" mama kecewa sama kamu mama tidak pernah mengajarkan mu untuk membeci anak kandung nya sendiri " ucap Kiran kecewa menatap anak nya 

" aku tidak peduli " ucap Bian

" ma buat apasih mama harus bela anak sialan itu terus gak ada untung nya juga mama bela dia malahan dia semakin melunjak kalau mama sayangin dia terus " ucap Inez

" diam kau tidak perlu ikut campur urusan keluarga ku " ucap Kiran menunjuk ke arah menantu nya 

" jangan pernah mama menunjuk istri ku seperti itu "ucap Bian membela sang istri

" cihh... kau lebih memilih membela wanita ular itu dari pada mama mu ini ingat mama yang melahirkan mu dan membesarkan mu mama tidak pernah mendidik kamu seperti ini mama benar-benar kecewa sama kamu " ucap Kiran

" ya terus sekarang mau mama apa " ucap Bian

" mama mau Nada ikut ke amerika biar mama sama papa yang rawat mama masih sanggup biayain cucu mama" ucap Kiran

" ya udah mama bawa aja dia lebih bagus lagi jadi aku tidak perlu mendengar suara teriakan setiap hari nya di rumah ini kenapa mama tidak bawa aja sejak lahir " ucap Inez kesal

" diamlah kau wanita ular aku tidak butuh jawaban dari mu  sampai kapan pun aku tidak pernah menerima mu sebagai menantu Carter " ucap Kiran

" aku tidak perduli kau hanya mertua bukan orang tua ku atau suami ku yang bisa mengatur ku sesuka hati mu suami ku saja tidak masalah " ucap Inez sewot

" kau ini kenapa dulu aku merestui hubungan kalian berdua " ucap Kiran geram

" sudahlah sayang jangan di jawab lagi " ucap Bian memenangkan istri nya

" dan mama juga kan sudah tahu gimana watak nya Inez tapi mama masih aja menanggapi nya " ucap Bian

" oh jadi kamu lebih membela wanita ular itu masih oke baiklah kalau begitu mulai sekarang kamu jangan hubungi mama lagi kalau ada masalah dan jangan minta bantuan dari mama dan papa sekalipun kau kan sudah ada istri mu itu jadi minta lah bantuan dengan keluarga istri mu itu " ucap Kiran dan segera keluar dari kamar dengan raut wajah yang kecewa dan marah

" bukan begitu ma dengarin aku dulu ma" ucap Bian ingin mengejar Kiran

" sudahlah mas biarkan saja kau bisa lanjutkan besok pagi sekarang lebih baik kita istirahat saja dulu " ucap Inez

PAGI HARI NYA..... 

sreekkk....

" pagi cucu nenek "ucap Kiran mendekat ke ara Nada yang masih bergelung di dalam selimut pink nya

" emmm... pagi juga nek " ucap Nada serak khas bangun tidur

" bangun sudah cucu nenek hari ini nenek bakal pulang ke amerika loh " ucap Kiran

Nada pun langsung membuka kedua matanya dan menatap neneknya tidak percaya...

" yang benar nek kan nenek baru 2 hari di sini masa sudah mau pulang ke amerika aja " ucap Nada sedih

" ya mau bagaimana lagi nenek kan harus urus kakek tua kamu di amerika kasihan kalau di tinggal lebih lama lagi " ucap Kiran gemas dengan cucunya itu yang menggembungkan kedua pipinya 

" ya udah deh nenek hati-hati ya nanti di jalan kalau sudah sampai langsung telepon aku " ucap Nada 

" kata siapa nenek bakal ke sana sendiri " ucap Kiran

" terus nenek sama siapa ke sana sama kak Elsed atau kak Edward " tanya Nada bingung

" bukan kedua nya yang jelas nenek bakal pergi sama kamu cucu kesayangan nenek " ucap Kiran memeluk cucunya itu sayang

Nada terkejut dengan ucapan sang nenek ....

"hah jadi nenek bakal ajak aku ke amerika emang ibu sama ayah izinin aku pergi " ucap Nada sendu

" kau tidak perlu mikirin itu biar nenek yang urus dan kau sekarang adalah tanggung jawab nenek bukan kedua orang tua mu lagi " ucap Kiran

" baiklah nek kalau gitu aku mau bersiap dulu dan menyiapkan beberapa pakaian ku yang ku bawa ke amerika selama beberapa hari " ucap Nada senang

" iya nak kalau gitu nenek keluar dulu oh iya nad kita bakal pergi jam 10 pagi ini ya " ucap Kiran

" baiklah nek " ucap Nada

 ✿ ✿ ✿ ✿

" HADWIN MAVERICK ANDERSON BANGUN SEKARANG KAU INI SUDAH TUA JUGA MASIH BANGUN SIANG TERUS PANTASAN GAK ADA YANG MAU SAMA KAMU BANGUN NANTI KENA SIAL KALAU BANGUN SIANG " ucap Rosalie emosi 

" oh ayolah my sweety biarkan aku tidur dulu sebentar aja " ucap Hadwin kembali memejamkan matanya yang masih terasa berat

" JANGAN KAU MERAYU KU DENGAN GOMBALAN BUAYA MU ITU OMA TIDAK AKAN MEMPAN LAGI "ucap Rosalie berkacak pinggan di hadapan cucu nya yang bandel ini

" ayolah nek biarkan aku tidur sebentar aja cuman 1 jam lagi semalam aku hanya tidur 6 jam aja " ucap Hadwin memelas

" TIDAK ADA ALASAN ITU SUDAH LEBIH DARI CUKUP SALAH MU SENDIRI BUKAN NYA HABIS KERJA LANGSUNG PULANG MALAH KE CLUB " ucap Rosalie tidak habis pikir dengan cucu kesayangan nya ini

" oke oke nek aku bangun sekarang lihat aku sudah membuka mataku " ucap Hadwin duduk di tepi ranjang nya menatap neneknya yang berkacak pinggang menatap nya marah

" segera bersiap lah dan kita akan sarapan bersama opa mu dan jangan kau kembali tertidur lagi atau oma potong barang kebanggaan mu itu dan oma sita semua aset perusahaan " ucap Rosalie

sedang sang cucu tidak menjawab ucapan sang oma nya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi

" dasar cucu durhaka " ucap Rosalie geram melihat kelakukan cucu nya satu itu

✿ ✿ ✿ ✿

TAP....

TAP...

TAP...

" kemarilah nak kita sarapan bersama " ucap Karin di saat ia melihat cucu kesayangan itu menuruni anak tangga

" pagi nek ,mama papa kak El dan kak Ed " sapa Nada tersenyum 

sedangkan semua orang hanya acuh melanjutkan makan mereka masing masing enggan untuk menyapa kembali 

Nada menunduk dengan padangan sendu melihat keluarga nya acuh seperti ini

" sudahlah nak kau tidak perlu menyapa seperti itu lain kali cukup untuk nenek saja " ucap Kiran melirik ke arah anak dan cucu-cucu nya terutama si wanita ular itu

Nada hanya diam saja

" segera lah makan dan kita akan lansung ke bandara ya nenek sudah menyuruh pak Regan memesan tiketnya" ucap Kiran 

" loh mama pulang hari ini kah ke amerika " tanya Bian kaget

" menurut mu "ucap Kiran santai

" kenapa mama gak kasih tau aku sama mas Bian " tanya Inez

" kenapa mama harus kasih tau kalian sedangkan kalian aja selalu sibuk dengan kepentingan masing-masing pasti ujung-ujung nya juga cuman Nada yang antar mama ke bandara " ucap Kiran menatap remeh anak menantu dan kedua cucu kembar nya 

mereka hanya terdiam bagaikan bom atom yang menghantam hati mereka 

" kenapa nenek gak pernah bilang sama aku selama ini" tanya Elsed

" nenek hanya malas memberitahu kalau kalian cucu-cucu nenek juga bakal lupa nanti nya" ucap Kiran

" sudahlah nek mending sekarang habiskan makanan nenek saja " ucap Nada menengahi pembicaraan

" heh anak kecil gak usah ikut campur urusan dewasa ya kau itu cuman numpang di sini" ucap Inez remeh ke arah Nada

" JAGA UCAPAN MU WANITA ULAR JANGAN KAU BERANI-BERANI BERKATA BEGITU KEPADA CUCU KU SEHARUS NYA KAU YANG SADAR DIRI DI SINI BUKAN CUCU KU DAN KAU BIAN KENAPA KAU BISA MEMILIH ISTRI MODELAN BEGINI " ucap Kiran emosi ia tidak terima cucu kesayangan nya Nada di hina-hina terlebih oleh wanita rendahan di hadapan nya itu

" sudahlah ma ini masih pagi jangan buat keributan dan kau juga Nez diam aja bisa gak sih " ucap Bian memijat pangkal hidung dan langsung beranjak keluar dari ruang makan

" kenapa nenek berkata kasa begitu sih sama ibu dia kan gak salah apa-apa nek ucapan nya kan emang benar" ucap Edward membela Inez

" kau membela ibu mu itu padahal nyata-nyata nya salah hah terserah lah dengan keluarga ini akan jadi seperti apa nanti dan asalkan kalian tahu suatu hari nanti  pasti kalian akan menyesal  dengan pilihan kalian sendiri siapa yang salah dan siapa yang benar " ucap Kiran beranjak dari duduknya

" ayo Nad kita harus segera ke bandara nenek sudah tidak tahan tinggal di sini aura iblis nya semakin menjadi " ucap Kiran menggandeng tangan Nada

 ✿ ✿ ✿ ✿

" kemarilah son oma mu sudah menyiapkan makanan favorit mu " ucap Erlan

" tumben oma membuat makanan ke sukaan ku " ucap Hadwin heran mendekat ke meja makan

" dasar cucu kurang ajar jadi selama ini kau tidak pernah makan masakan oma selama oma sama opa mu kerja " ucap Rosalie berkacak pinggang hendak memukul Hadwi menggunakan sensok sayur yang ia pegang

" heh heh heh sudah lah oma biarkan saja ini masih pagi sudah buat keributan nanti cantiknya oma hilang loh " ucap Erlan mencoba menenangkan emosi istri nya itu

" iya oma ini masih pagi nanti tambah keriput wajah nya oma belum sempat oma melihat menantu dan cicit oma sudah di panggil sama tuhan " ucap Hadwin tenang

" APA KAU BILANG KAU MENDOAKAN OMA MATI DASAR CUCU KURANG AJAR APA INI HASIL DIDIKAN KEDUA ORANG TUA MU SELAMA INI OMA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN BEGITU PADA MU " ucap Rosalie tambah geram

" eh bukan begitu oma Hadwin hanya bercanda bukan mendoakan oma meninggal iya kan Hadwin" ucap Erlan menatap Hadwin mengedipkan satu matanya memberi kode

Hadwin yang mengerti dengan kode nya opa pun angkat bicara....

" emm eh iya oma tadi aku cuman bercanda kalau oma marah-marah terus kapan kita akan sarapan kan oma bilang aku harus segera mencarikan oma menantu " ucap Hadwin melirik opa nya 

" nah iya oma biar Hadwin cepat cari menantu buat oma jadi sekarang kita sarapan aja " ucap Erlan 

Rosalie menatap curiga ke arah kedua pria di hadapan nya ini dan yang di tatapan mu meneguk saliva nya ragu menatap sang ibunda ratu yang masih kurang yakin

" baiklah kalau gitu dan kalau bisa cari yang paket complete " ucap oma kembali duduk

kedua pria di hadapan nya bernapas lega dan ikut kembali duduk setelah ibunda ratu mansion ini sudah reda amarah nya

" paket complete seperti sexy,langsing ,body goals,menggoda,cantik,pintar make up,montok,putih, mulus dari segala sisi seperti itu maksud oma " ucap Hadwin gamblang

sedangkan Erlan dan Rosalie menatap cengo ke arah cucu nya itu dan tidak lama sebuah sendok sayur yang masih mengkilap mendarat di kepala Hadwin 

TUKKK....

Erlan mengaga menutup mulutnya melihat sendok sayur itu melayang mengenai kepala cucu satu satu nya itu 

" KAU INGIN MENCARI JALANG ATAU CALON ISTRI HAH KALAU MODELAN BEGITU BANYAK DI CLUB MALAM KAU TINGGAL PILIH AJA KALAU KAU SAMPAI MENCARI ISTRI MODELAN DAN BENTUKAN BEGITU SIAP - SIAP SAJA KAU OMA KELUARKAN DARI KARTU KELUARGA ANDERSON " ucap Rosalie kembali emosi

" hais... sudah lah oma Hadwin itu cuman bercanda" ucap Erlan menengahi

" bercanda kok kayak gitu ini pasti akibat kamu terlalu sering main di club sama si reyhan itu biar oma tutup saja semua club di kota ini " ucap Rosalie beranjak dari duduknya 

" eh eh eh oma kok malah nyalahin reyhan dia gak salah aku hanya bercanda tadi oma jadi oma gak perlu marah " ucap Hadwin mulai panik

" sudahlah oma kasihan wajah cucu mu itu memelas karena kau ingin menutup semua club nanti miliknya gak bisa bebas masuk sana sini " ucap Erlan

" BIARIN AJA OMA MALAH SENANG KALAU PERLU OMA HANCURIN SAMPAI GAK TERSISA " ucap Rosalie kesal

" Sudahlah Oma apa Oma gak kasihan sama aku " ucap Hadwin memeluk Rosalie

" Oma gak mempan lagi sama ucapan mu itu Oma udah kebal " ucap Rosalie sembari mengotak-atik ponsel nya


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login