Download App

Chapter 2: Bab 1

cerita ini hanya fiktif belaka 

Nama gue Farrel. Gue berasal dari Bandung. Gue baru aja lulus dari SMP. Karena keinginan gue untuk bersekolah di Jogja, maka mulai sekarang gue akan kos di Jogja karena gue akan menghabiskan masa SMA gue di Jogja. SMA gue merupakan salah satu SMA favorit di kota ini. Tetapi, ada banyak hal terselubung dibalik semua itu.

"Inget ya, jaga diri disana. Jangan nakal. Jangan boros. Kalau ada masalah cerita ke mama papa."

Hari itu adalah hari keberangkatanku ke Jogja. Ya..setamat SMP ini, gue ingin melanjutkan SMA di luar kota Bandung. Karena gue ingin belajar mandiri, dan pilihan gue tertuju pada kota Jogja. Kota ini terkenal dengan kota pelajar, dan suasananya yang nyaman. Hal itu yang membuat gue memutuskan untuk mendaftar ke salahsatu SMA favorit disana, karena nyatanya nilai gue ga jelek–jelek amat (ngga sombong ya wkwk tapi emang kenyataannya gitu).

"Iya mah..Farrel kan udah kesana kemarin buat cari kosan dan udah punya beberapa temen baru. Jadi mama jangan terlalu kuatir. Anak mama kan udah gede hehe.." "Iya deh. Yaudah buruan berangkat. Nanti kamu ketinggalan keretanya."

"Hei, apa kabar bro? Capek pasti ya tuh badan semaleman di kereta haha.."

Temanku itu ngebut sepanjang perjalanan dan tak lama kemudian tiba di kosan gue. Kosan gue ini kosan campuran, dan juga bertingkat. Jadi, kosan cowok ada dibawah sedangkan kosan cewek ada diatas. Beberapa kamar ada yang punya kamar mandi di dalam, tapi ada juga yang kamar mandinya di luar.

"Yaelah, mau cari sarapan doang harus segitunya ya."

"Iya iya sabar napa." Kali ini giliran gue yang nyetir. Sekalian gue pengen tau daerah di sekitaran kosan gue. Jalanan di sini kebanyakan tidak terlalu lebar, dan juga suasananya yang terasa sangat classic membuat gue saat ini merasa betah berada di sini. Tak lama, kami tiba di tempat tujuan. Ternyata gak jauh jauh amat dari kosan. Dan benar juga, disini banyak cewek cakep. Dan sepertinya mereka seumuran dengan kita. Roy dengan gesit langsung menuju penjual soto, yang setelah gue amati ternyata banyak ceweknya.

"Eh elo ngomong gitu, emangnya elo ga takut sama pacar elo?"

"Eitdah gitu doang marah..haha" Tak lama kemudian pesanan soto kita datang. Dan tiba tiba..

"Maaf mas..kita boleh duduk disini? Meja lain pada penuh soalnya.." Kami pun menoleh ke asal suara. Dan alangkah terkejutnya kami, ternyata ada 3 orang cewek cantik yang sepertinya habis jogging.

"Makasih ya mas..hei kalian mau pesan apa?" Mereka pun saling berdebat tentang makanan yang akan mereka pesan.

"Hei, mereka cakep juga tuh. Elu ga mau ngelewatin kesempatan ini kan? Haha.."

"Anjrit..katanya mau cari cewek cakep. Begitu ada di sampingnya, malah grogi. Mau lu apa sih.." Gue pun ngecengin Roy yang ternyata grogi kalo deket ama cewek cakep. Dan gue pun berinisiatif membuka percakapan.

"Kalian habis jogging ya..?" kataku membuka percakapan.

"Iya mas..kita habis lari dari depan kampus *** sampe depan mall ******.." jawab cewek yang berada di sampingku.

"Oh..oiya, kenalin gue Farrel, dan ini temen kosan gue Roy." ujar gue sambil mengulurkan tangan.

"Aku Dea. Itu Rara dan yang satunya lagi Angel." Jawab dia sambil menjabat tangan gue.

"Benarkah? Kukira kalian udah kuliah hehe.." katanya sambil tersipu malu.

Mereka pun sontak tertawa mendengar perkataan gue. Kita pun berbincang bincang agak lama. Saling bercerita tentang asal sekolah, nilai ujian kemarin, hingga tentang pacar. Alangkah senangnya Roy saat mengetahui mereka masih single.

"Maaf dek..kalo masih mau ngobrol bisa dilanjutin di tempat lain nggak? Ini masih rame..masih banyak yang mau makan disini." Ujar bapak penjual soto.

Percakapan kami pun harus terhenti. Kami pun tak lupa bertukar nomor whatsapp agar masih bisa ngobrol, dan tentu saja foto bareng. Karena menurut cewek, tanpa selfie dunia terasa hampa. Haha.. Kami pun menuju mobil untuk pulang.

Di mobil, kita masih membahas cewek cewek itu..

"Njir..mereka cakep banget..gak kuat gue.."

"Anjrit..gak kuat kenapa. Mau coli lu?"

"Yee..cowo mah sering gitu kan haha."

"Ya emang gue akuin mereka cakep. Dan ternyata satu sekolahan sama kita. Tapi seenggaknya tahan nafsu elo lah..masa' gitu doang gak kuat. Gimana kalo elo ketemu Raisa."

"Ah taek lu.." Sepanjang perjalanan tak henti hentinya dia membahas cewek cewek itu. Padahal pas duduk disampingnya saja ia tak berani ngobrol dengan mereka. Kamipun tiba di kosan. Dan saat akan memarkirkan mobil, gue pun terkejut.

"Loh, Roy..bukannya mereka itu.."

Sore itu, gue ditelpon mama. Ia bertanya tentang kosan gue, persiapan sekolah gue, dan sebagainya. Tak lupa ia memberi wejangan yang sering kali gue dengar.

"Kamu jangan tergoda cewek cewek disana. Cakep cakep loh."

"Iya ma..kalo tergoda kan ya nggak papa hehe.."

"Terserah kamu deh.." lalu ia memberikan wejangan lainnya yang membosankan.

Lalu, gue mendengar ketukan pintu kamar gue. Segera kuputus teleponku dengan mama, dan kubuka pintuku. Dan kulihat sesosok bidadari turun dari langit di depan kamarku. Yap, Dea.

Gue dan Roy sama sama kaget saat tau bahwa Dea, Rara, dan Angel satu kosan dengan kita. Roy saja kaget, apalagi gue yang baru aja pindah kesini.

"Rel, elo lagi sibuk nggak? Boleh minta tolong?"

"Minta tolong apa ya? Gue lagi sibuk nih.." kata gue pura pura sibuk, sambil memasang tampang kesel.

"Sibuk ngapain ya? Kayaknya nggak ada yang dikerjain tuh. Jangan jangan elo lagi ..." tanya dia sambil tersenyum sinis.

"EH KAGAK LAH." Balas gue yang ngerti apa yang dia maksud. "Njir..gue cuma pura pura tadi. Mau minta tolong apa?

"Anterin gue ke toko buku dong. Rara sama Angel lagi keluar jadi gue gaada temen nih. Mau kan?" kata Dea sambil memelas.

"Yaudah deh..buruan ganti baju sono."

Tak lama kemudian kita udah di dalem mobil menuju ke toko buku. Sepanjang perjalanan, kita ngobrol tentang apa saja. Iseng iseng gue nanya tentang pacarnya. Dan alangkah terkejutnya gue,

"Lo ga punya pacar?"

"Iya..emang kenapa sih? Aneh ya..haha"

"Ya iyalah. Cewek secantik kamu masa' ga punya pacar."

"Idih ngegombal..basi tauu ahaha.."

"Tapi emang beneran cantik kok. Kalo engga buat apa gue ngegombalin elu."

Dia terdiam. Aduh, apa jangan jangan gue salah ngomong ya.

"De, sori kalo gu—"

"Kalo elo dah punya pacar?" tanyanya sambil malu malu.

"Yakali..gue aja baru pindahan. Masa' langsung dapet pacar. Kalo gitu caranya, ga bakal ada jomblo di dunia ini lah haha.."

"Oh iya deng hehe.."

"De, kita langsung balik ke kosan apa mau cari makan sekalian? Ini udah malem juga dan gue juga laper."

"Yaudah deh kita cari makan aja. Bentar gue kabarin dulu Rara sama Angel biar mereka nggak nyariin." Jawab dia dingin.

Kita masih saling diem dieman.

"Mau makan dimana nih?"

"Terserah lu deh rel.."

"Elu kenapa sih? Lagi ada masalah ya?"

Dia diem aja.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login