Download App

Chapter 3: Bab 3. Kehidupan Baru

"eungghh" suara lenguhan gadis yang terbangun dari komanya membuat atensi wanita paruh baya yang menjaga nya menatapnya penuh haru

"Non, non sudah sadar" ujar wanita paruh baya itu

"a-airr" ujar Ara dengan segera wanita paruh baya itu mengambilkan air dan membantunya untuk minum

"Maaf ibu siapa?" Tanya ara membuat wanita itu terkejut

"Ini bi ina non, apa non tidak ingat" ujar bi ina dibalas gelengan kepala

"Ini gue beneran transmigrasi, berarti yang tadi nyata dong, hmm ga sabar mau main main sama keluarga baru hihi " batin Ara

"Dokter dokter" teriak bi ina. Tak lama kemudian seorang dokter masuk kedalam kamar tempat gadis itu dirawat

"Ada apa Bu" ujar dokter itu

"Ada apa dengan non Rea, kenapa dia tidak mengenal saya dok" ujar bi ina sedih

"Saya periksa dulu Bu" ujar dokter itu kemudian memeriksa keadaan Rea

"Seperti nona Rea mengalami amnesia akibat benturan keras dikepalanya" ujar dokter itu

"Apakah bisa sembuh dok" tanya bi ina

"Bisa bu tetapi jangan terlalu memaksa bu, perlahan lahan saja" ujar dokter itu

" Baik dok" ucap bi Ina

"Dok kapan saya bisa pulang" tanya Ara

"Kondisi mu sudah sangat baik, setelah infusnya habis kamu boleh pulang, tetapi jangan melakukan hal yang berat" atau yang bisa membuat stress" ujar sang dokter diangguki oleh ara

"Kalau begitu saya permisi dulu" ujar dokter itu kemudian pergi meninggalkan ruang rawat Ara

"Eu'umm bi..?" Ujar ara berfikir

"Bi ina non" jawab bi ina yang mengerti maksud sang nona

"Kenapa tidak ada yang menjenguk ku?" Tanya Ara membuat bi ina menatap sendu nona muda nya

"Ituu nonn.." ujar bi ina takutt

"Hu'umm, tidak usah dijelaskan bi aku paham ko" ucap Ara sedih kemudian memeluk bi Ina

(Disini Ara kita panggil Rea ya biar nggak bingung)

"Non yang sabar ya masih ada bibi yang sayang sama non Rea" ujar bi Ina membalas pelukan nona muda nya

"Makasih bi udah selalu ada buat Rea,cuman bibi yang ngertiin Rea " ujar Ara

"sama - sama non" ujar bi Ina

"bi Rea laper, rea mau makan boleh minta tolong beliin makan" ujar Rea

" Boleh non, bibi belikan dulu non mau makan apa" ujar bi ina membuat rea berfikir

"Rea mau nasi goreng bi" ujar Rea semangat

"Baik non bibi belikan dulu" ujar bi ina kemudian pergi meninggalkan ruang rawat Rea. Tak lama kemudian seorang gadis memasuki ruang rawat Rea.

"Audrey? Apa bukan ya, au ah mending tanya aja" batinnya frustasi

"Huaaa Reree, akhirnya Lo sadar juga hikss, gue kangen sama Lo" ujar gadis itu

"Maaf kamu siapa ya?" Tanya Rea pelan membuat gadis itu menatap kaget

"Lo lupa sama gue re" ujar gadis itu

'' gue amnesia, jadi nggak ingat" ucap Rea dibalas anggukan kecil

"Kenalin gue Audrey Loveria Bagaskara, kita sahabatan sejak SMP" ujar Audrey memperkenalkan diri nya

"Oh ya kita punya 2 sahabat lagi namanya Reva sama Dila mereka nggak bisa kesini, mereka lagi di luar kota" ujar Audrey Rea pun hanya ber oh ria. Tak lama kemudian bi ina datang membawa 2 bungkus nasi goreng dan 3 potong ayam goreng.kemudian menyerahkan kepada Rea

"Makasih ya bi" ucap Rea dibalas anggukan kecil

"Non Audrey sudah dari tadi?" Tanya bi Ina

" Baru saja bi" ujar Audrey

" Ayo kita makan sama sama" ujar Rea semangat

"Non saja yang makan bibi sudah makan tadi" ujar bi Ina.

" Beneran bi" ucap Rea dibalas anggukan kepala oleh bi Ina

"Yuk drey makan" ajak Rea

"Wihh boleh² gue juga belum makan hehe" ujar Audrey cengengesan. Mereka pun makan bersama di iringi dengan canda tawa, bi ina yang melihat nona muda nya Tertawa lepas pun tersenyum

"Semoga non selalu bahagia " batin bi Ina.

Tak lama kemudian mereka pun selesai makan, dan dengan segera Audrey membereskan sampah bekas makanannya.

"Bi ayo kita pulang, infusnya juga sudah habis, Rea bosen disini" ujar Rea cemberut membuat mereka menahan gemas dengan sikap Rea

" Iya non, kalau begitu bibi bereskan baju bajunya non dulu" ujar bi Ina. Tak lama kemudian bi Ina pun selesai membereskan baju dan segera pulang.

"Kita pulang naik apa bi?" Tanya Rea

"Kita di jemput supir non" jawab bi Ina seadanya

"Nah itu dia supirnya ayo non" ajak bi Ina. Mereka pun segera pergi meninggalkan rumah sakit menuju kediaman keluarga Argantara. 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga Argantara

"Ayo non" ajak bi ina. Mereka pun segera masuk ke dalam mansion megah keluarga Argantara . Terdengar suara gelak tawa di dalam.

"Cihh keluarga macam apa anaknya sakit kagak diperduliin dasar Munaf" ujar Rea dalam hati 

"Ada apa non kenapa bengong " ujar bi ina membuyarkan lamunan Rea

"E-eh, gapapa ko bi " ujar rea cengengesan . Mereka pun segera masuk dan benar saja terlihat beberapa orang yang sedang tertawa bak keluarga Cemara.

"Masih hidup Lo" ujar kakak Rea sinis

"Menurut lo?" Jawab Rea tak kalah sinis kemudian pergi meninggalkan mereka.

"Kenapa dengan Rea, apa ini hanya triknya untuk menarik perhatian kami" batin mereka.

~~~**~~~

Brukkkk

Rea menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. perlahan ia memejamkan mata yang terasa berat.

Sedangkan disisi lain

"Gimana keadaan Rea Drey" ujar seorang gadis yang tak lain adalah Revalina Putri Nathalie

"Baik, tapii..." Jawab Audrey menggantung ucapannya membuat atensi mereka menatap bingung ke arahnya

"Tapi apa Drey?" Tanya Dila ~ Faradila Angreani

"Rea mengalami amnesia" ujar Audrey sedih

"OMG!! Lo serius?" Tanya Dila tak percaya Dibalas anggukan kepala oleh Audrey

"Gimana kalau kita jenguk Rea sekarang mumpung gue nggak sibuk" ajak Reva

"Ayok lah gas " jawab keduanya bersamaan"

Balik lagi ke Rea

"Eungghh " suara lenguhan gadis baru bangun dari tidurnyayang tak lain adalah rea. Ia pun segera pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. 30 menit kemudian Rea keluar dari kamar mandinya dengan memakai piyama cream motif beruang, ia pun segera menuju meja rias

"Astaga Rea cakep banget muka lo,nih pipi juga chubby,heran gue sama lo ngapain pula lo tutupin wajah bak dewi lo ini dengan penampilan lo yang cupu itu" ujar Rea di depan cermin

"Gue akan rubah penampilan lo dan setelah ini nggak ada lagi Rea yang cupu" ujarnya lagi. Kemudian ia pun segera memakai skincare dan sedikit lipbalm.

"Perfect, anjir cakep banget gue" ujarnya di depan cermin.

Tokk

Tokkk

Tokkk 

"Non Rea ini Bi Ina" ujar bi ina

"Hiss ada apa sih'' kesal Rea. Ia pun segera membuka pintu kamar nya terlihat bi ina didepan pintu

"Ada apa bi?" Tanya Rea

"Itu di bawah ada sahabat non Rea" ujar bi Ina

"Suruh aja mereka ke sini bi, Rea malas turun ke bawah " ujar Rea

"Baik non" kata bi ina kemudian pergi meninggalkan kamar Rea


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login