Download App

Chapter 2: Sekolah Berhantu

Sekolah Menengah Negeri Kemala Bhayangkara merupakan salah satu sekolah terkenal di kota kecil itu. Sekolah itu dibangun pada tahun 1950-an, dan sudah mengalami beberapa renovasi sejak saat itu. Namun, meskipun sekolah itu terlihat modern dan bersih dari luar, ada beberapa cerita seram yang beredar di kalangan murid dan guru tentang adanya hantu yang bersemayam di dalam gedung tersebut.

Cerita itu pertama kali terdengar ketika salah seorang murid yang sedang belajar di perpustakaan melihat sesosok bayangan hitam yang berjalan di lorong. Ketika dia mencoba mengikutinya, bayangan itu menghilang di depan matanya. Sejak itu, beberapa murid mengaku melihat bayangan itu di berbagai tempat di gedung sekolah.

Namun, cerita seram itu semakin menjadi-jadi ketika seorang guru bahasa Inggris baru, Miss Sarah, mulai mengajar di sekolah itu. Meskipun dia selalu tersenyum dan ramah kepada murid-muridnya, ada yang aneh dengan sikapnya. Dia selalu berjalan dengan pelan dan selalu terlihat murung.

Pada suatu hari, seorang murid yang bernama Rini menemukan catatan di buku catatan Miss Sarah yang tergeletak di meja. Catatan itu berisi tentang kesedihan yang dialaminya ketika kehilangan kekasihnya dalam sebuah kecelakaan mobil. Miss Sarah juga mengaku bahwa dia melihat bayangan kekasihnya di dalam gedung sekolah itu, dan dia merasa bahwa dia tidak sendirian.

Rini berusaha membangunkan keberanian untuk membicarakan hal ini pada teman-temannya, namun mereka hanya menertawakannya dan mengatakan bahwa dia berlebihan. Namun, Rini tidak menyerah dan terus mencari bukti tentang adanya hantu di sekolah itu.

Suatu malam, Rini bersama dua temannya, Andi dan Dita, memutuskan untuk menjelajahi gedung sekolah pada malam hari. Mereka membawa kamera dan alat pendeteksi hantu, dan mulai mencari bukti tentang adanya hantu di sekolah itu.

Mereka berjalan-jalan di koridor dan ruang kelas yang gelap, dan terkadang mendengar suara aneh dan menyeramkan. Namun, mereka terus mencari bukti dan memotret setiap sudut gedung itu. Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk kembali ke ruang kelas untuk mengedit video yang mereka rekam.

Namun, ketika mereka tiba di ruang kelas, mereka kaget melihat Miss Sarah duduk di atas meja, dengan tatapan kosong yang menakutkan. Rini mencoba menghampirinya, namun dia merasakan kehadiran yang aneh di sekitar Miss Sarah. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan guru bahasa Inggris itu.

Mereka memutuskan untuk meninggalkan ruang kelas dan pergi ke perpustakaan, namun mereka disambut oleh bayangan hitam yang pernah dilihat oleh beberapa murid. Bayangan itu semakin dekat dan semakin besar, sehingga bayangan itu mengambil bentuk sosok mengerikan dengan mata merah menyala dan mulut yang terbuka lebar.

Andi, Dita, dan Rini kaget dan berteriak histeris melihat sosok itu. Namun, mereka tidak bisa bergerak atau melarikan diri karena kekuatan gaib yang menahan mereka.

Sosok itu mulai berbicara dengan suara serak yang menakutkan, "Kalian telah mengganggu kedamaianku di sini. Kalian akan menjadi milikku selamanya." Suara itu bergema di seluruh ruangan dan membuat mereka semakin takut.

Namun, tiba-tiba sosok itu menghilang dan mereka bisa bergerak kembali. Mereka segera berlari keluar dari perpustakaan dan kembali ke rumah masing-masing. Mereka tidak bisa tidur semalaman karena kejadian yang baru saja mereka alami.

Keesokan harinya, mereka memutuskan untuk pergi ke sekolah dan menghadap kepala sekolah. Mereka menceritakan semua yang mereka alami pada kepala sekolah, namun kepala sekolah tidak percaya. Dia mengatakan bahwa itu semua hanya imajinasi mereka belaka.

Namun, beberapa hari kemudian, kepala sekolah menerima telepon dari orang tua Rini. Orang tua Rini mengatakan bahwa anaknya mengalami gangguan mental dan sering melihat bayangan hitam yang menakutkan. Mereka membawa Rini ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan.

Andi dan Dita semakin takut dan merasa bersalah karena telah membawa Rini ke dalam masalah ini. Mereka memutuskan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang keberadaan hantu di sekolah itu.

Mereka berbicara dengan beberapa murid dan guru lama, dan akhirnya menemukan sebuah rahasia yang tersembunyi di dalam gedung sekolah itu. Pada tahun 1950-an, ada seorang guru yang dipecat karena telah memperkosa beberapa muridnya. Namun, sebelum dia meninggal, dia meletakkan kutukan pada gedung sekolah itu. Dia berjanji akan kembali dan menghantui gedung sekolah itu selamanya.

Andi dan Dita merasa bahwa mereka harus menghentikan kutukan itu dan menyelamatkan Rini dari keadaannya yang buruk. Mereka meminta bantuan dari seorang paranormal untuk membersihkan gedung sekolah dari kekuatan gaib yang menghantui.

Setelah beberapa hari, paranormal itu berhasil membersihkan gedung sekolah dari kutukan itu. Namun, Rini tetap membutuhkan waktu untuk pulih dari gangguan mentalnya.

Sejak saat itu, gedung sekolah itu menjadi lebih tenang dan tidak ada lagi cerita seram yang beredar di kalangan murid dan guru. Namun, Andi, Dita, dan Rini selalu ingat tentang kejadian yang mereka alami di sekolah itu. Mereka belajar bahwa tidak semua cerita seram adalah bohong belaka dan bahwa ada kekuatan gaib yang bisa mengancam kehidupan kita. Beberapa tahun kemudian, ketika Andi dan Dita sudah lulus dari sekolah dan memasuki dunia kerja, mereka mendengar kabar bahwa gedung sekolah itu akan dirobohkan dan dibangun kembali.

Mereka merasa sedih karena gedung sekolah itu adalah tempat di mana mereka belajar, berteman, dan mengalami banyak kenangan indah selama beberapa tahun. Namun, mereka juga merasa lega karena kutukan itu sudah dihapus dan gedung sekolah yang baru akan menjadi tempat yang aman bagi murid-murid di masa depan.

Ketika mereka mengunjungi gedung sekolah itu untuk terakhir kalinya sebelum dirobohkan, mereka merasa ada sesuatu yang aneh. Mereka merasa ada suara-suara aneh yang berasal dari dalam gedung, dan suasana yang terasa mencekam.

Mereka memutuskan untuk kembali ke dalam gedung dan menyelidiki apa yang terjadi. Namun, ketika mereka masuk, pintu yang tadinya terbuka tiba-tiba tertutup dengan sendirinya.

Mereka mencoba membuka pintu, namun tidak bisa. Mereka merasa terperangkap dan mulai panik. Tiba-tiba, mereka mendengar suara yang familiar. Suara itu adalah suara bayangan hitam yang pernah mereka lihat beberapa tahun yang lalu.

"Kalian kembali lagi ke sini," suara itu berkata dengan suara seraknya yang menakutkan. "Kalian tidak bisa meninggalkan tempat ini. Kalian akan menjadi milikku selamanya."

Andi dan Dita berusaha untuk menghindari suara itu dan mencari cara untuk keluar dari gedung itu. Mereka mencoba memanggil bantuan, namun tidak ada yang mendengar suara mereka.

Saat mereka mencari cara keluar, mereka menemukan sebuah ruangan rahasia yang tersembunyi di dalam gedung. Di ruangan itu, mereka menemukan catatan-catatan lama yang ditulis oleh guru yang pernah mengajar di sana.

Dalam catatan-catatan itu, mereka menemukan bahwa gedung sekolah itu memang terkena kutukan yang kuat. Kutukan itu tidak hanya datang dari guru yang dipecat, tetapi juga dari perbuatan-perbuatan jahat yang dilakukan oleh beberapa murid di masa lalu.

Andi dan Dita menyadari bahwa mereka harus melakukan sesuatu untuk mengakhiri kutukan itu, atau mereka akan terjebak di dalam gedung itu selamanya.

Mereka mengumpulkan informasi dari catatan-catatan itu dan mencoba untuk memahami bagaimana cara mengakhiri kutukan itu. Mereka menemukan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri kutukan itu adalah dengan memberi penghormatan kepada arwah-arwah yang terjebak di dalam gedung itu.

Mereka kembali ke ruangan tempat suara bayangan hitam muncul dan memanggil arwah-arwah itu. Setelah berbicara dengan arwah-arwah itu, mereka mengucapkan penghormatan dan meminta maaf atas segala kesalahan yang terjadi di masa lalu.

Tiba-tiba, suasana menjadi tenang dan pintu terbuka dengan sendirinya. Mereka merasa lega dan akhirnya bisa keluar dari gedung itu. Ketika mereka keluar, mereka melihat bahwa gedung sekolah itu benar-benar dirobohkan dan hanya tinggal puing-puingnya saja.

Andi dan Dita merasa lega bahwa mereka berhasil mengakhiri kutukan itu dan membantu arwah-arwah itu untuk menemukan ketenangan. Mereka juga berharap bahwa gedung sekolah yang baru akan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi murid-murid di masa depan.

Namun, mereka merasa sedikit sedih karena mereka tidak akan pernah bisa kembali ke gedung sekolah itu lagi. Gedung itu adalah tempat di mana mereka menghabiskan banyak waktu dan mengalami banyak kenangan indah selama beberapa tahun.

Mereka meninggalkan gedung sekolah itu dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, mereka merasa senang karena kutukan itu sudah dihapus dan arwah-arwah itu bisa beristirahat dengan tenang. Namun, di sisi lain, mereka merasa sedih karena mereka harus meninggalkan gedung sekolah itu untuk selamanya.

Saat mereka meninggalkan gedung sekolah itu, mereka melihat sesuatu yang aneh. Di atas puing-puing gedung, mereka melihat bayangan hitam yang sama dengan bayangan hitam yang pernah mereka lihat di dalam gedung.

Bayangan itu melambangkan kutukan yang pernah menimpa gedung itu. Andi dan Dita mengerti bahwa kutukan itu mungkin tidak pernah benar-benar hilang dan mungkin akan selalu ada di sana.

Mereka meninggalkan gedung sekolah itu dengan hati-hati dan berjanji untuk tidak pernah kembali lagi ke sana. Mereka tahu bahwa jika mereka kembali, mereka mungkin akan terperangkap di dalam gedung itu selamanya.

Sejak kejadian itu, Andi dan Dita sering kali teringat pada pengalaman mereka di gedung sekolah itu. Mereka berbicara tentang hal itu dengan teman-teman mereka dan berharap bahwa pengalaman mereka dapat menjadi pelajaran bagi orang lain.

Mereka berharap bahwa orang lain tidak akan mengalami hal yang sama seperti yang mereka alami. Mereka juga berharap bahwa orang-orang yang tinggal di sekitar gedung sekolah itu akan menghormati arwah-arwah yang terjebak di dalam gedung itu dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan kutukan yang sama terjadi lagi di masa depan.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login