Download App

Chapter 2: DAMBA JOJO SUPERMALL

Berjalan pelan dan perlahan ku memasuki Damba Jojo Supermall bersama karibku Bobi, kulihat jam pada waktu itu telah menunjukkan pukul 16.00 waktu Republik Damba. Apalagi hari ini adalah malam minggu, sebagaimana yang Bobi katakan sebelumnya bahwa malam ini kita ada acara di Dambanya Kafe.

Begitu juga dengan Risa yang beberapa hari ini telah mengirimiku pesan singkat yang cukup intens, tidak hanya acara tahun baru saja yang diperbincangkan namun juga dirinya mengatakan mau mengenalkanku pada seseorang.

Lantas ku berpikir, siapakah dirinya yang akan dikenalkan olehku, tentu berdebar-debar dan terbayang-bayang diri ini terlebih lagi perasaanku pun begitu, begitu senang walau baru hanya dikabarkan.

Kami berdua melaju masuk sembari melihat-lihat isi Damba Jojo Supermall dengan clingak-clinguk. Kulihat orang-orang pada sore hari menjelang malam sungguh begitu ramai, mungkin dikarenakan libur pada akhir pekan. Sembari berjalan-jalan menunggu waktunya malam, diriku dikejutkan oleh Bobi dengan berkata.

"Bang Jem, waduh, aku lupa bawa dompet nanti tak bisa belanja nih, boleh kupinjam motormu sebentar Bang,?" ujar dan tanya Bobi.

"Ya ya silakan, tapi jangan lama-lama ya,!" ujar dan seruanku padanya.

Pada waktu itu diriku berboncengan berdua dengannya, tiba-tiba saja dirinya ketinggalan dompet dan tentu dia kembali kerumah sebentar dengan menggunakan motorku. Ya tidak mengapalah, lalu kuberjalan-jalan lagi melihat dengan lebih detail apa-apa saja yang ada di dalam Damba Jojo ini.

Begitu banyak barang-barang mewah bahkan terkadang dapat membuatku seakan-akan terlena, beberapa menit setelah Bobi berjalan pulang sejenak lalu ku bertemu dengan seorang gadis yang begitu menawan dan juga teman baikku.

Bahkan diriku sudah mengenalnya cukup lama juga walaupun kami berbeda tempat kuliah, sembari berjalan pelan kulihat dirinya dari kejauhan memandangku dengan tatapan yang tajam, begitu juga dengan diriku yang berpikiran seolah-olah ku mengenalnya seketika kulihat dirinya dari kejauhan.

"Hai..Jem, tumben ya kita bertemu disini, sama siapa kamu,?" tanyanya sembari tersenyum dengan dandanan dan gayanya yang begitu anggun.

"Iya nih Sofi, tadi bareng Bobi temenku, tapi dia pulang sebentar," dan "Kamu ngapain disini Sof,?" ujar dan tanyaku padanya.

"Nggak, jalan-jalan malming aja nih, kan, besok libur," ujarnya padaku.

Lalu kami duduk-duduk sejenak berdua di kursi umum yang ada di Damba Jojo Supermall pada waktu itu, orang-orang banyak berlalu lalang dan tanpa terasa kami mengobrol dan bercerita tentu hari sudah semakin sore, bahkan kulihat pada waktu itu telah memasuki waktu Mahgrib.

Beribadah sebentar diriku di Musholla yang ada, begitu juga dengan Sofi yang kulihat masih saja duduk-duduk di Kursi panjang Supermall. Sembari melihat handphone dan setelahnya diriku menyapa lagi si Sofi.

"Wah Sofi, masih disini kamu ya, aku kira tadi sudah pergi," ujarku sembari tersenyum karena dia begitu anggun pada sore hari menjelang malam ini.

"Iya nih, kamu mau kemana,?" tanyanya padaku.

"Sepertinya aku mau keluar ke Halaman Supermall Sof, soalnya sudah hampir dua jam lebih nih si Bobi belum juga datang," ujarku yang cukup panik melihat si Bobi yang membawa motorku namun belum juga kembali kesini, tentu diriku panik dan bingung.

"Loh Kenapa Jem, memangnya kenapa,?" ujar dan tanya Sofi.

"Ini nih, dia bawa motorku, katanya tadi pulang sebentar eh tak tahunya sudah dua jam nih aku disini sendiri, tumben ada kamu jadi ku tidak begitu bosan," ujarku menjelas.

Ya bagaimana tidak, apa yang dia kerjakan dengan membawa motorku bahkan sudah hampir dua jam pun berlalu dan ku tak tahu, seketika kulihat jam pada waktu itu sudah menunjukkan pukul 18.30 waktu Republik Damba.

Sementara orang-orang semakin ramai bahkan tidak ada yang ku kenal selain mereka-mereka, dan untung saja ada Sofi disini. Lalu ku katakan kepadanya bahwa diriku mau menunggu si Bobi di luar halaman Supermall saja, karena nanti malam kami ada acara juga di Dambanya kafe.

"Lalu bagaimana ini?."

Pikirku yang telah bingung karena ku seperti terabaikan dan tak terpikirkan, tentu saja ku mengirimkan pesan singkat padanya melalui handphoneku.

"Bob, sedang apa dimana, mengapa belum kesini,?" tanyaku dengan nada yang cukup tinggi karena terabaikan disini.

"Oke Bang, ini lagi di jalan, tadi ban motor pecah ban, jadi di tampal dulu di jalanan," ujarnya menjelaskan.

Diriku Percaya saja padanya karena kupikir dirinya adalah teman baikku, maka sudah semestinya ku percaya. Dengan melihat Sofi hadir sendiri dan tiba-tiba saja bertemu dengan diriku, lalu ku katakan kepadanya bahwasanya ku ingin beranjak berjalan keluar menunggu si Bobi.

Namun nampaknya Sofi masih ingin berjalan-jalan mengitari ruangan dan melihat-lihat seisi Mall, karena tertampak dari wajahnya yang kulihat begitu senang dikala itu sembari memperhatikan orang-orang dan apapun yang ada disana.

Diriku tahu bahwasanya si Sofi sudah mempunyai pacar, karena pernah beberapa kali kulihat dirinya berjalan berdua dengan pacarnya itu, ya walaupun ku juga suka kepadanya namun ku tetap biasa saja, sehingga hubungan pertemanan kami pun tetap langgeng.

"Aku beranjak keluar ya Sofi, sampai jumpa lagi nanti," ujarku.

"Oke Jem, kabar-kabarinlah kalau ada acara nanti di Tahun Baru ini," ujar Sofi.

"Ya, tapi sepertinya belum ada nih Sof," ujarku sembari tersenyum padanya.

Ku beranjak berjalan pelan menuju halaman utama Damba Jojo Supermall, kemudian ku duduk sejenak sembari mengirimi pesan singkat lagi kepada Bobi untuk segera kesini karena hari telah beranjak malam. Apalagi ini adalah malam minggu, tentu begitu banyak para pengunjung yang datang.

Diriku berdiri pas di depan jalanan Supermall yang begitu ramai pada malam ini, bahkan saking ramainya terlihat seperti sedikit macet. Baru saja kuberdiri beberapa detik dan ternyata hari mulai turun hujan gerimis namun tidak deras.

Sehingga jika tidak menggunakan mantel masih tetap dapat melaju, tidak lama setelah itu dan beberapa menit kemudian kulihat orang-orang begitu ramai di depan jalanan Damba Jojo Supermall, bahkan ada yang berteriak dan membunyikan klakson motor-motor dan mobilnya dengan begitu kencang, sehingga macet semakin tertampakkan.

"Ada apa ya Pak, ramai-ramai disana,?" tanyaku pada sekuriti Damba Jojo yang sedikit keheranan manalagi hari juga hujan gerimis.

"Hmm, tak tahu saya Dik, ayo kita lihat" ujar si sekuriti.

Lalu kemudian Pak Sekuriti Supermall berjalan menuju ke tempat orang-orang ramai itu yang tak jauh dari tempatku berdiri, jaraknya mungkin sekitar Dua puluh langkah dari tempat ku berdiri dan jika kulihat tepat persis di depan gang masuknya Supermall.

Ternyata setelah kulihat, rupanya ada beberapa wanita yang sedang ribut-ribut disana sembari memaki satu sama lainnya, bahkan mereka mengucapkan kata-kata yang begitu kasar dan tak enak di dengarkan. Driku juga kesana mendengarkan dan tentu melihat mereka-mereka bertengkar bahkan tertampak mereka pun masih seperti anak kuliahan.

Tentu suasana menjadi semakin panik dan tegang manakala orang-orang disana jugalah begitu, untung saja ada Pak Sekuriti yang hadir sehingga suasana menjadi sedikit tenang, ku juga tidak mengenal siapa mereka-mereka itu.

"Ada apa ya Pak,?" tanyaku pada orang-orang yang berdiri disana ketika ku melihat dari keramaian yang ada.

"Ada apa ya,?" tanyaku pada seorang disana.

"Kenapa mereka ya Mas," tanyaku lagi pada seorang disana.

"Siapa mereka mbak,?" tanyaku lagi pada seorang wanita yang juga melihat disana namun mereka diam saja dan bingung.

Namun setelah ku bertanya nampaknya mereka pun juga tidak mengetahui mengapa wanita-wanita itu bertengkar, bahkan saking beringasnya mereka-mereka pun saling mencaci dan memaki satu sama lainnya dan bahkan hampir bertonjok-tonjokan.

Di sela-sela mobil dan motor mereka pun saling bertengkar. Ada-ada saja kupikir, malam minggu begini eh malah kejadian seperti ini yang kutemui. Karena telah panik terlebih lagi motorku yang tak jelas entah dimana dirinya berada sekarang, lalu ku telepon si Bobi dengan cepat.

"Kring kring..," Bunyi suara telepongenggamku namun tidak diangkat olehnya. Tentu tertambah panik lagi diriku manakala hari telah beranjak malam.

Ku berdiri sejenak sembari memandangi keramaian, dan tidak lama kemudian si Bobi datang kulihat ia dari kejauhan seraya mengatakan.

"Maaf Bang Jem, ku sedikit terlambat, tadi di jalan kena macet dan ban motor juga pecah," ujarnya padaku.

"Ya ya, okelah, yang penting kau sudah disini," ujarku.

Kemudian kami memutar motor dan beranjak berjalan menuju ke Dambanya Kafe, sebagaimana tadi yang kukatakan bahwasanya malam ini diriku akan dikenalkan oleh Risa pada seorang temannya, tentulah diriku senang.

Namun ku sedikit jengkel dengan Bobi manakala diriku diabaikan seperti ini, namun ah ya sudahlah. Ya kutinggalkan saja keramaian itu bersama Bobi menuju ke acaranya, Bobi tampaknya mengerti tanpa banyak kata-kata walau kulihat dari raut wajahnya sedikit tertampak berbeda pendapat, lalu dirinya menjelaskan sewaktu di perjalanan kendala-kendala yang terjadi.

"Ke Dambanya Kafe kita Bob,?" tanyaku.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login