Download App

Chapter 2: Introducing, Next Stop! Part 5

--------Sesampainya TIS dan Katastrofi di Guild---------

(Dialog akan dimunculkan untuk mempermudah pembaca, dan akan dimunculkan bagian ( teks ) yang menandakan isi hati karakter)

TIS dan Katastrofi menatap bangunan seperti rumah fantasi dihadapan mereka, bangunan dua lantai itulah Guild tempat TIS bekerja sebagai Hunter / Adventurer.

TIS dan Katastrofi masuk ke dalam, dan terlihatlah pemandangan sebuah guild dimana ada bar di sisi kanan, lengkap dengan para Hunter / Adventurer yang sedang berkumpul untuk berbincang-bincang, papan quest (tugas) yang terpampang di bagian tengah ruangan tepat disamping tangga yang menghubungkan kedua lantai, dan yang tak kalah pentingnya tempat resepsionis guild di sisi kanan, dimana kala itu terlihat para Adventurer baru yang sedang mengantri — tepatnya ada 10 adventurer — giliran mereka.

Katastrofi : " Banyak sekali manusia disini.. "

TIS : " Ya, inilah suasana Guild, ketika banyak tugas "

Katastrofi : " Ooohh.. "

TIS : " Azaria, kita pilih quest dulu "

Katastrofi : " Kau benar "

TIS dan Azaria pun berjalan menuju papan quest, mereka berdua mulai melihat-lihat berbagai macam quest dari kertas yang tertancap oleh paku di papan tersebut.

Katastrofi : " Hmmm... Banyak sekali.. "

TIS : " Iya, kau pilih quest, aku juga milih, nanti kalau ketemu, kita diskusikan yang mana yang dipilih, oke? "

Katastrofi : " Iya (seenaknya saja dia memerintah ku disini! Jikalau aku tidak terikat oleh primordial law! Sudah kuremukkan kepalanya! ) "

TIS : " Siap! "

Mereka berdua pun melihat Quest tersebut satu per satu, ada beragam, seperti Basmi para goblin daerah gua timur, atau tangkap para bandit di Kota Acupalaka, bantu aku mengumpulkan 100 buah apel khas gunung Niveria, dan masih banyak lagi.

Namun, yang paling menangkap mata Katastrofi, adalah Quest yang bertuliskan, "TANGKAP ORC RAKSASA di desa Orcen", yang terletak paling tinggi di papan tersebut.

TIS yang menyadari mata Katastrofi yang tertuju pada quest itu menghentikan pencarian miliknya dan mendekati Katastrofi.

TIS : " Azaria, kau memilih yang ini? ", ujar TIS sembari mengambil kertas quest tersebut dan membacanya. "

Katastrofi : " Ya, dari kelihatannya, itu adalah top quest disini bukan? "

TIS : " Hey, tahu juga kamu tentang sistem guild ini? ", tanya TIS melihat Katastrofi yang dengan mudahnya menentukan quest tersulit di guild tersebut.

Katastrofi : " Tentu saja, aku adalah- "

TIS dengan cepat menutup mulut Katastrofi dengan tangan kirinya, dan memberi Katastrofi kode untuk sembunyikan identitasnya sembari tersenyum.

TIS : " Tuh, kan Keceplosan... ", Kata TIS sambil melepaskan tangannya dari wajah Katastrofi.

Katastrofi : " Sial... ", Jawab Katastrofi dengan nada kesal.

TIS : " Dahlah, sebaiknya kita langsung daftar aja yuk! "

Katastrofi : " Terserah kau saja ", jawab Katastrofi dengan ketus.

TIS : " iya, iya, aku minta maaf tadi... ", ujar TIS meminta maaf pada Ultimate Being of Destruction itu.

Namun, Katastrofi menghiraukan permohonan maaf tersebut dan hanya menatap TIS dengan tajam.

TIS menghela nafasnya dan langsung menuju ke antrian yang kini sudah agak kosong, Katastrofi mengikuti TIS dan berdiri di sampingnya.

Katastrofi melihat sekeliling guild dan menyadari bahwa orang-orang guild (Hunter / Adventurer) menatap mereka berdua dengan cermat, sambil berbisik satu sama lain.

Hunter A : " Hey, lihat wanita cantik itu ! Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya! "

Adventurer B : " Iya, aku juga, apakah dia baru disini?? "

Merasa terganggu, Katastrofi maju mendekati Hunter / Adventurer tersebut dan mengacak pinggangnya.

Hunter B : " Hey, lihat dia mendekat. "

Adventurer A : " Oh tidak, sepertinya dia marah "

Katastrofi yang dengan wajah tidak senangnya bersiap untuk menyerang orang tersebut, namun.

Katastrofi : " Apa maksud kalian? "

Hunter A : " Oh, kami? Ayolah, kami hanya- "

Dengan cepat Katastrofi langsung mencekik pemburu tersebut, dan menariknya membuatnya terjatuh dari kursi.

Hunter A : " Ekkk.. A... Ampun... "

Melihat hal tersebut, suasana langsung menjadi ribut, para Hunter / Adventurer terkejut melihat reaksi Katastrofi, dan tenaganya yang sanggup menyeret orang dewasa tersebut.

Namun, di tengah riuh dan kacaunya suasana tersebut, TIS datang dan langsung menjewer telinga Katastrofi.

Katastrofi : " Aduh.. aduh.. ", Azaria merasa telinganya sakit

TIS : " Azaria... Lepas... ", perintah TIS sembari menghela nafas.

Katastrofi : " Hah, apa maksudmu??? ", Tanya Azaria yang masih mencekik Hunter tersebut.

TIS : " Di lepas ya... ", ujar TIS sembari memperkuat jeweran telinganya.

Buset sampe dipilin dong

Katastrofi : " Aduh... aduh.. iya... iya... ", ujar Katastrofi yang kesakitan.

Katastrofi pun melepas cekikannya pada Hunter tersebut.

Hunter A : " Hueekkh.. Ekkh.... ehek.... "

TIS pun melepas jeweran nya pada Katastrofi yang membuat Katastrofi memegangi telinga kanannya tersebut. Sementara itu, TIS menunduk dan membantu Hunter A berdiri.

TIS : " Bapak, tidak apa-apa? ", ujar TIS sembari memberikan kantong kecil berisi gold (mata uang dunia ini)

Hunter A : " Ehek.. ehek... I... Iya, sakit aja... ", Sambil mengambil kantong tersebut

melihat kondisi yang lebih tenang Orang guild menghampiri mereka berdua, terutama TIS

Hunter B : " TIS, itu siapa?? "

TIS : " Pertama-tama, saya mohon maaf atas ketidaknyamanannya, ini adalah Azaria, Familiar saya... ", Jelas TIS sambil menunjuk katastrofi dengan tangannya.

Adventurer B : " Oh.. yang tadi pagi ya? "

TIS : " Iya.. "

Hunter C : " Kau perlu mendidiknya lagi kawan.. "

Adventurer A : " Ya, ampunn.... "

TIS : " mohon maaf ya... "

Hunter D : " Untung nggak ada Pak ketua, kalau ada, terancam kamu "

Adventurer C : " Alah, Pak ketua kenal ama TIS kok "

TIS : " Hahaa, tapi tetap, saya mohon maaf, terutama pada pak Friz (Hunter A), Familiar saya ini dari Ras Succubus "

Hunter B : " Pantas cantik nan Sek- "

Katastrofi yang masih memegang telinganya melotot pada Hunter B.

TIS : " Hush, dia marah tuh. "

TIS yang sudah menenangkan situasi itu segera berpamitan dan membawa katastrofi keluar.

----------------- Di Luar Guild (Menuju Quest) -----------------

TIS dan Katastrofi berjalan keluar Guild, dan berjalan keluar kota (untuk menjalankan quest)

TIS : " Yaaa... Kita mulai Quest "

Katastrofi : " Hmm, akan kutunjukkan padamu, betapa kuatnya diriku meskipun sudah dilemahkan "

TIS : " iya, iya "

Mereka terus berjalan kaki menuju Desa Orcen, ditengah perjalanan TIS berbicara.

TIS : " Azaria... Lain kali jangan- "

Katastrofi : " Mereka menggangguku. ", Jawab Katastrofi dengan sinis.

TIS : " Jangan seperti itu lagi. "

Katastrofi : " Apa maksudmu? Aku kesal, mereka membuatku kesal, aku tentu melakukan itu, lagipula aku tidak membunuhnya "

TIS berdiri di depan Katastrofi menghentikan langkahnya, dia menatap Katastrofi dengan tatapan yang tajam namun lembut.

TIS : " Lain kali jangan oke? ", jawab TIS sambil Memegang bahu Katastrofi

Katastrofi yang melihat sikap TIS merasa kesal dengannya, tetapi anehnya, dia tidak menolaknya.

Katastrofi terdiam, tidak memberikan jawaban, tetapi ekspresi nya sedikit melemah, tak lama kemudian, dia menarik nafas, dan berkata.

Katastrofi : " Iya... maaf.. "

TIS : " Nanti kita minta maaf ke Hunter A lagi "

Katastrofi hanya diam.

TIS tersenyum melihat itu, dia pun kembali berjalan di samping Katastrofi dan mereka melanjutkan perjalanan menuju Desa Orcen.

TIS, Desa Orcen ada orc nya kan? Logis

TIS : " Orcenheimer "

Lain !

TIS : " Benar kan? "

Wkwkwkw, benar sih

Katastrofi : " Manusia, kau bicara dengan siapa? "

TIS : " Kamera "


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login