Download App
33.33% Zialona
Zialona Zialona original

Zialona

Author: Prettypett

© WebNovel

Chapter 1: awal dari kehilangan

Naik naik ke puncak gunung

Tinggi tinggi sekali... 

Naik naik ke puncak gunung

Tinggi tinggi sekali... 

Kiriii... Kanan... Ku lihat saja... 

Banyak pohon cemara... 

Kiri... Kanan... Ku lihat saja... 

Banyak pohon cemara.... 

Suara nyanyian "pohon cemara" itu berasal dari salah satu mobil Daihatsu Luxio hitam yang ditumpangi oleh 8 anggota keluarga... Mereka sedang melakukan sebuah perjalanan menuju ke kampung halaman ayah nya berada... 

Terlihat binar kegembiraan yang tercetak jelas pada setiap wajah anggota keluarga itu...

Suasana yang begitu damai, hanya ada suara tawa yang mereka lontarkan... Tidak ada kesedihan, yang ada hanya kegembiraan yang keluarga itu rasakan.... 

"Ndaaa... Liatt itu adaa kambingg!!!" seru seorang gadis kecil berumur 5 tahun sambil menunjuk ke arah luar jendela yang terbuka... 

"Aya.. Aya.. Bunda juga tauu kalii klo itu tuh kambingg, kata siapa sapi coba" sahut anak lelaki yang ada di sebelah gadis bernama 'aya' tersebut. 

Sedangkan Aya menatap kesal ke arah anak lelaki yang ada di sebelahnya sambil mengerucut kan bibirnya... 

"Ihhhh bangg jayyy!!! Ayaa kan nanya nya ke bunda bukan ke bang jayy" ucap Aya kepada anak lelaki tersebut.

"Iyaa dehh terserah Queen Ayyanar aja" ucap anak lelaki yang dipanggil 'bang jay' oleh Aya sambil menggelengkan kepala nya pelan... 

Sedangkan sang Bunda 'liona'_ yang berada di kursi depan, hanya bisa tersenyum melihat kedua anak nya yang tidak pernah akur lewat spion tengah mobil, namun dia tahu bahwa meskipun kedua anak nya itu tak pernah akur, mereka saling menyanyangi satu sama lain dan saling menjaga satu sama lain meskipun anak gadisnya baru berusia 5 tahun... 

"Bangg jay... Bang jay udh bawa alat pancing sama bola kan? " tanya seorang anak lelaki yang berada di kursi paling belakang. 

Jay menengok ke arah belakang sambil menganggukan kepala nya

"udah ru, abang udah bawa kok, tenang aja"

"Sip bangg.. Pasti seruu ini mahh" ucap anak lelaki yang dipanggil 'biru' oleh keluarga nya.. 

"Nda... Ini nyampe nya msih lama ya??? " tanya anak lelaki yang ada di sebelah biru sambil menatap melas ke arah tempat Bunda nya berada.

"Ga terlalu lama kok, paling setengah jam lagi.. Putra knpa nanya gitu sayang? Kamu laper? " tanya Liona sambil melihat ke arah Putra_anak ke-3 nya lewat spion depan.

"Iya bunda... Putra laperr" ucap putra lemas sambil memegang perutnya. 

Liona tersenyum melihat itu, anak lelaki nya yang satu ini memang beda dari saudara nya yang lain. Jika saudara nya yang lain kuat untuk menahan makan sampai 4 jam lebih sedangkan dia dalam kurun waktu 1 jam saja sudah lapar, padahal 1 setengah jam yang lalu mereka berhenti di Rest Area untuk beristirahat dan makan terlebih dahulu. 

"Kamu ini makan mulu pikirannya put... Bentar lagi kita sampe kok, jadi di tahan aja dlu ya lapernya" ucap Andra_ kepala keluarga tersebut sambil menggelengkan kepala nya melihat kelakuan salah satu anaknya itu.. 

"Ihhh ayah... Tapi ini putra udah laperr bangett lohh" ucap Putra sambil terus menerus memasang wajah melas nya. 

"Padahal kan 1 setengah jam yang lalu kita semua udah makan put, masa iya sih kamu laper lagi" ucap Andra tanpa mengalihkan pandangan nya dari jalan yang ada di depan nya.. 

Liburan kali ini, Andra dan Liona memang sengaja tidak menyuruh Sopir Pribadi mereka untuk mengendarai mobil karna mereka ingin quality time keluarga besar tanpa ada orang lain yang ikut bergabung.. 

"Benerr tuh kata ayah, bang put kan baru makan 1 setengah jam yang lalu" ucap Aya tanpa mengalihkan pandangan nya yang sedang mengusap kepala Tian_abang pertama nya. 

"Ihh beda tauuu.. Ayah sama queen ga bakal ngertii" ucap Putra ketus, dia pun menyandarkan punggung nya dan melipat kedua tangannya di depan dada.. 

Liona yang melihat Putra sedang marah pun tersenyum kecil.. 

"Putraa sayang... Tunggu sampe ya, klo berhenti disini kan engga mungkin, liat tuh ke arah luar, disini hutan semua. Mending kamu tidur aja supaya kamu ga laper nanti klo udah sampe bunda bangunin kok.. Okeyy?? "

Dengan nada lemas Putra menjawab, "Iya deh bun".

"Aya sayang.. Kamu juga tidur ya... Liat, abang-abang kamu yang lain udah pada tidur, sekarang Aya tidur" ucap liona pada Aya_anak ke-5 nya dan di balas anggukan oleh Aya, "siap ndaa".

---

Beberapa menit telah berlalu, Liona melihat ke arah belakang memastikan bahwa semua anak nya sudah tertidur dengan lelap. Setelah melihat semuanya sudah tertidur dengan lelap, dia kembali melihat ke arah depan, pikirannya tiba-tiba kosong menatap jalan yang mereka lewati.

Begitu banyak pohon tinggi disebelah kanan maupun di sebelah kiri, perasaan Liona mendadak menjadi tidak enak, hati nya gelisah dan pikirannya sudah kosong... 

Andra yang melihat istrinya melamun menjadi khawatir, pandangan matanya kosong sambil menatap ke arah depan, sedang kan kedua tangannya tidak berhenti memainkan kuku-kuku jari nya sebagai tanda bahwa Liona sedang di landa kekhawatiran. 

Tangan kiri Andra memegang kedua tangan Liona lembut, seketika itu Liona tersadar dan menatap ke arah Andra.

" kamu kenapa sayang, hmm?? Ga biasanya kamu kaya gni? Kamu mikirin apa??? " ucap Andra lembut sambil mengusap tangan Liona lembut, Andra mengendarai mobil nya sedikit lebih pelan agar dia bisa menenangkan istrinya, beruntung di belakang mobil mereka tidak ada pengendara mobil/motor yang membuat Andra bisa membawa mobil nya lebih pelan. 

"Mas, perasaan aku kok ga enak gini sih?? Ini jalannya bener? Kok gada pengendara lain yang lewat? Kenapa cuman mobil kita aja yang lewat sini mas? " tanya Liona bertubi-tubi sambil tak henti-hentinya melihat keadaan sekitar. 

"Heyy sayang, itu cuman perasaan kamu aja kali, sebenernya ini salah satu jalan alternatif karna jalan yang biasa kita pakai di tutup, ada perbaikan katanya dan mungkin soal gada pengendara lain yang lewat karna mereka gamau lewat jalan hutan kaya gni mereka lebih baik muter ke jalan yang lain drpda ke jalan ini" jawab Andra. 

"Knpa kita ga lewat jalan yang ramai aja? Knpa hrus lewat jalan ini? Perasaan aku ga enak bangett mas"

"Kita bisa aja lewat jalan yang ramai tapi nyampe nya pasti lama, bisa sampai 1 atau 2 jam lagi, mas sengaja pilih lewat jalan ini biar cepet paling butuh waktu setengah jam doang. Mas kasian sama Putra, dia pasti udah laper banget dan Anak-anak yang lain pasti pengen cepet-cepet tidur di kasur"

"Aku paham mas, tapi tetep aja perasaan aku ga enak, aku takut ada sesuatu yang terjadi mas"

"InsyaAllah engga akaan ada sesuatu yang terjadi sayang, percaya sama ma__"

Citttt... 

Ucapan Andra terpotong saat dia mendadak menginjak rem mobilnya. Liona tersentak kaget begitupun dengan ke-6 anak nya yang langsung terbangun dari tidur lelap mereka. 

"Mas!!! Mereka siapa?! " tanya Liona dengan wajah panik nya, tak kalah panik dengan perasaan nya. 

"Aku gatau sayang" jawab Andra sambil melihat ke arah depan dimana terdapat 4 sepeda motor yang di naiki oleh 2 orang pria dalam 1 motor. Terhitung ada 8 orang pria dengan postur badan yang cukup berisi, mereka memakai pakaian serba hitam lengkap dengan kain yang menutupi sebagian wajah para pria itu. 

"Mas gimna ini.. Aku takut" ucap Liona sambil memegang kuat tangan kiri Andra. 

"InsyaAllah kita baik-baik aja sayang" ucap Andra sambil mengelus tangan Liona berharap agar hal itu dapat membantu Liona untuk mengurangi rasa takutnya. 

"Nda... Ayah... Ada apa? " 

Liona dan Andra menoleh ke belakang secara serempak, mereka menatap ke-6 anak nya yang terbangun dari tidur nya. Kemudian Andra menatap ke arah salah satu anaknya yang bertanya, ternyata dia adalah Tian_anak pertamanya yang berumur 12 tahun. 

Andra tersenyum lalu menggelengkan kepala nya pelan, "Gapapa sayang".

 Tok.. Tok... Tok... 

"WOIII... KELUAR GA LO!!"

 Semua orang yang berada di mobil terkejut saat salah seorang pria menggedor-gedor kaca mobil Andra dengan membawa sebuah balik kayu yang ukurannya cukup besar di tangan kanan nya. 

"Nda... Ayah... Ayaa takutt" ucap Aya dengan suara yang sudah bergetar menahan tangis dan mata nya yang terlihat berkaca-kaca. 

Andra dan liona terdiam mendengar suara anak gadis mereka satu-satunya. Terdapat ketakutan yang sangat hebat dalam suara yang Aya ucapkan itu, terbukti karna Aya langsung memeluk tubuh Tian dan Jay yang ada di sebelah kanan dan kirinya. 

Liona menatap Anak-anak nya sendu. Ibu mana yang tidak sedih melihat semua Anak-anak nya berada dalam bahaya dan memancarkan wajah penuh ketakutan seperti sekarang ini?? Sungguh, liona lebih menyukai suasana mobil beberapa jam yang lalu, dimana hanya ada tawa yang dia dengar dan sorot mata kebahagiaan yang dia lihat bukan seperti saat ini, suara bergetar menahan tangis dan sorot mata yang berkaca-kaca. 

Liona mengusap kedua mata nya agar air mata nya tidak terjatuh dan anak-anak nya tidak melihat nya. Sekarang yang harus Liona lakukan adalah membuat mereka tenang dan berfikir positif meskipun hati nya sendiri dipenuhi dengan rasa takut dan khawatir.. 

"Kalian engga usah takut... Selagi masih ada ayah dan bunda di sisi kalian, pasti kalian baik-baik aja okee? " ucap liona dengan nada sedikit gemetar menahan tangis. 

"Iya bunda" jawab ke5 anaknya kompak, tak terkecuali anak bungsu nya karna dia masih tertidur di pelukan anak ke2 nya... 

Liona dan Andra tersenyum, setidaknya khawatiran mereka sedikit mereda karna melihat senyum ke 5 anaknya. Bagi Andra dan Liona, senyuman anak mereka adalah salah satu alasan mereka semangat dan bahagia, mereka akan selalu ada, jika suatu saat nanti salah satu dari mereka tidak ada maka Andra dan liona pasti akan kehilangan salah satu cahaya hidup mereka... 

TOK.. TOK.. TOKK

"WOII BUKA PINTUNYA, ANJJ"

(maaf yaa agak kasar bahasa nya hhe) 

Mereka semua kembali dikejutkan karna teriakan seorang pria dari luar, pria itu masih sma seperti pria yang sebelum nya hanya saja pria itu tidak membawa tongkat kayu. 

Liona menatap cemas ke arah Andra, seolah mengisyaratkan "mas ini gmna? " kpda suaminya itu lewat tatapan mata. 

"Kalian tenang aja, ayah coba turun dulu sebelum mereka ngelakuin hal yang lebih dari ini" ucap Andra menatap anggota keluarga nya satu-persatu sambil tersenyum. 

"Engga mas!! Kmu jangan nekat buat keluar, mereka ada 8 orang sedangkan kamu sendirian. Ga usah nekat mas!! Mending kamu disini aja, biarin mereka!! " ucap liona panik sambil menahan tangan suaminya agar suaminya tidak bisa keluar. 

"Sayang.. Klo mas diam di sini terus nanti mereka bakalan berusaha buat hal yang lebih supaya kita semua keluar, daripada harus kita semua yang keluar lebih baik mas aja yang keluar, mas gamau kamu sama anak-anak jadi korban mereka"

Dengan perlahan Andra melepaskan tangannya yang di genggam erat oleh liona. Sedangkan liona dengan sekuat tenaga mencoba untuk menahan suaminya agar tidak keluar. 

"Enggaaa mas!! Kmu ga bolehh keluar!! " ucap liona dengan nada sedikit membentak. 

Andra menangkup wajah liona dengan kedua tangannya lantas tersenyum, "sayang.. Kmu percaya kan sama mas? Kmu lupa siapa mas waktu muda dulu hm? Kmu ga perlu khawatir, mas pasti bakalan jaga diri mas sendiri okey? " 

"Tapi mas, itu kan udah la__"

"WOII CEPETT KELUAR ANJJ. GUE DOBRAK LAMA-LAMA" 

Ucapan liona terpotong karna teriakan pria yang di luar, liona menatap Andra lalu menatap pria yang berada di luar mobil. Liona tahu Andra waktu muda seperti apa, namun tetap saja dia masih khawatir karna sudah hampir 20 tahun liona tidak pernah melihat Andra berlatih lagi dan itu membuat liona ragu untuk memperbolehkan suami nya itu menghadapi mereka yang jumlah nya dibilang cukup banyak untuk bisa Andra lawan sendirian... 

"Sayang.. Percaya sma mas oke? " 

Meskipun ragu liona perlahan menganggukkan kepalanya, "tapi mas jangan sampai terluka ya.. "

Andra tersenyum lantas mencium kening liona lembut, "mas engga janji tapi bakal mas usahain".

Perlahan Andra membuka sabuk pengaman nya sebelum membuka pintu mobil, Andra menatap liona sekali lagi sambil berkata, "jagain anak-anak jangan sampai kalian ada yang keluar, apapun kondisi nya di luar sana kalian jangan keluar ya.. "

liona mengangguk kan kepala nya.

Kemudian Andra menatap Tian_anak pertama nya, " kamu sebagai anak pertama ayah, ayah serahin semua yang ada di sini sma kamu tian, jangan biarin mereka keluar dan jaga mereka dengan baik" 

Tian menganggukkan kepalanya, "baik ayah.. Tian pasti akan ngelakuin sesuai yang ayah bilang" ucap Tian yakin. 

Andra tersenyum, setidaknya dia sedikit tenang dan sekarang waktunya untuk Andra mengurus 8 orang yang sudah mengganggu quality time nya bersama keluarga nya. 

Perlahan Andra membuka pintu mobil dan keluar dengan tatapan datar nya, dia menatap satu-persatu pria yang ada di hadapan nya sekarang. 

"Kalian siapa? Kenapa kalian menghalangi jalan saya dan keluarga saya?" ucap Andra sambil menatap mereka Satu-persatu dengan tatapan nyalangnya... 

"Lo gak perlu tau siapa kita, yang jelas kita disini pengen lo sama keluarga lo itu mati secara perlahan" ucap salah satu dari mereka yang memakai kain merah di lengan kanannya, Andra yakin bahwa pria itu adalah ketua dari 8 orang yng ada di hadapan nya sekarang ini... 

"Kalian punya masalah apa dengan saya? Dan jangan pernah kalian menyentuh istri dan anak-anak saya!!! " 

"Bacot lo, serangg!!!! "

Perkelahian pun tak bisa di hindarkan. Andra mencoba melawan 8 orang tersebut sekuat tenaga. Andra akui bahwa mereka memiliki bakat yang cukup baik dalam bertempur namun sekarang bukan waktunya untuk mengakui kehebatan mereka... 

BUGH.. 

BUGHH... 

TAKK

KREK

BUGHH. 

BUGHH. 

Suara pukulan dan tendangan terus terdengar jelas, Andra berusaha untuk menghadapi mereka dengan cukup serius hingga saat dimna dia sedang lengah, ada seorang pria yang mendekati nya dengan membawa balok kayu. 

"AYAHHH AWAS!!! "

BUGH.

Andra terkejut bukan main mendengar teriakan dari anak gadis satu-satunya dan suara seseorang yang dipukul dengan balok kayu dengan cukup kencang. 

Andra melihat ke arah belakang dimana suara itu berasal dan lagi-lagi dia dibuat terkejut ketika dia melihat Aya sudah dalam keadaan pingsan di tanah dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya. 

"AYA!!! "

"AYAA!! "

 Teriak Andra bersamaan dengan Liona dan ke4 anak laki-laki nya yang sudah keluar dari mobil sambil berlari ke arah Aya, begitupun dengan Andra yang langsung berlari ke arah istri dan anak-anaknya.. 

Liona menangis histeris sambil memeluk tubuh Aya, air matanya sudah mengalir deras saat dia melihat dengan mata kepala nya sendiri, Aya dipukul oleh seorang pria yang membawa balok kayu. 

"Ayaa!!! Jangan tinggalin.. Hiks.. Bunda.. Sayang.. Hiks.. Ayaa.. Bangunn nakk.. " ucap liona sambil terus mengguncang tubuh anak pelan, dia tak peduli dengan baju nya yang sudah di penuhi darah Aya. 

Andra yg ingin menghampiri istri dan anak-anaknya justru malah terjatuh akibat dorongan dari arah belakang nya, belum sempat Andra menoleh ke arah belakang, tengkuk bagian belakang nya sudah dipukul cukup keras dengan balok kayu oleh salah satu pria, 

Bugh.. 

"Aww..." ucap Andra lirih, seketika pandangan nya mulai mengabur tapi sekuat tenaga Andra mencoba untuk menjaga kesadaran nya, dia ingin menghampiri istri dan anak-anaknya. 

Sedangkan pria yg telah memukul Andra, tersenyum sinis melihat nasib Andra, "ck.. Ck.. Ck.. Andra ziafram, anak dari pasangan Farrell ziafram dan denita sari pemilik perusahaan Z'ram Company yang kini lagi di puncak kejayaannya.. Gimana klo misalkan ada berita bahwa keluarga ziafram generasi ke 2 sudah mati saat ingin berlibur ke kampung halamannya??? Hahahahh kayanya itu bakalan jadi salah satu berita besarr yang akan terjadi di dunia bisnis ini... Tapii sayangnya gue gamau ngebunuh lu sma keluarga lu secara langsung, gue mau lu sma keluarga lu itu mati disini secara perlahan... Karna disini gue yakin gada satu pun orang yang akan datang ke tempat ini, jadi lu dan keluarga lu itu akan mati secara perlahan disini... "

Andra menggeram marah sambil mengepalkan kedua tangannya kuat saat mendengar apa yg pria itu ucapkan. 

"Lu siapa anj!!! Punya masalah apa lu sama gue?! Jangan pernah lu bawa2 anak sma istri guee bangsat!! "

Andra benar-benar marah, dia mencoba untuk bangkit karna ingin melawan pria itu namun sayangnya dia kehilangan fokusnya sehingga dia tak menyadari ada pria lain yang sudah siap dengan balok kayu di tangannya.. 

Bugh

Seketika Andra langsung kembali terjatuh tetapi dia masih memiliki sedikit kesadaran, dia masih mendengar teriakan istri dan anak-anaknya yang meneriaki dirinya sebelum dia benar-benar kehilangan kesadaran nya... 

"MAS!!! "

"AYAH!! "

Saat liona ingin berlari menghampiri Andra, dia di pukul oleh salah satu pria dengan balok kayu dan seketika itu pula, liona langsung terjatuh dan pingsan di tempat...

"BUNDAA!!! " teriak ke 4 anak lelakinya. 

Mereka ingin menghampiri kedua orang tua mereka namun sayangnya hal itu tidak bisa mereka lakukan karna para pria yang sedari tadi hanya diam saja menyaksikan apa yang sudah terjadi, kini mereka telah memegang tangan ke4 anak tersebut... 

"Lepasinnn!!! "

"Aku mau samperin bundaa!!! Lepasinnn gaa!!! "

"Lepasinnn guee anjjingg!! "

"Omm jelekk lepasinn kita!! Bunda sma ayah kasiann!! "

Teriakan mereka sangat terdengar jelas, begitu menyakitkan ketika kita melihat orang yang kita sayangi sedang berada dalam bahaya sedang kan kita tidak bisa melakukan kan apa2... 

"Diem kalian!! Klo kalian gamau berkasb sama kaya orang tua kalian, kalian harus diem!! " teriak pria yang menjadi ketua diantara 8 orang tersebut.. 

Seketika ke4 anak itupun terdiam, karna mereka sendiri pun memang takut untuk melawan, mereka tidak ingin ada hal yang lebih dari ini... 

Sedangkan pria itu tersenyum melihat ke4 anak itu yang mematuhi ucapan nya, "bagus boy.. Sekarang kalian semua cepet kasih mereka obat bius" perintah pria itu dan langsung di laksanakan oleh anggota nya... 

Ke4 anak itu mulai kembali memberontak saat mereka dipaksa untuk menghirup aroma yang ada di sapu tangan yang mereka berikan namun sayangnya mereka tidak bisa melakukan apa-apa karna tenaga pria itu jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka beberapa menit setelah itu suasana mulai terasa sepi karna ke4 anak itu sudah pingsan... 

8 pria itu tersenyum karna berhasil menjalankan misi mereka, "bos, semua udah selesai, kita bawa mereka ke markas atau tinggalin disini aja?" ucap salah satu anggota kepada ketua nya. 

"Kita balik ke markas, biarin mereka disini"

Anggota nya pun hanya menganggukkan kepala nya tanda setuju kemudian mereka segera menaiki motor mereka masing-masing dan meninggal kan lokasi tersebut... 

Beberapa menit setelah mereka pergi, 5 orang pria datang dan menghampiri keluarga itu, "kasian banget kalian... Tapi tenang aja, kita pasti bakalan pastiin klo kalian semua selamat cuman harus ada salah satu dari kalian yang harus kami bawa... Maaff"


CREATORS' THOUGHTS
Prettypett Prettypett

haii gayss... sebelum nya aku mau ngucapinnya makasih banyakk buat yang udah baca cerita ini hehe

maaf klo msih bnyak kurangnya/typo nya soalnya ini pertama kalinya aku nulis buat publik heheh... klo ada yg salah dalam penulisan nya kasihh tau aku saja yaa...

sekali lagi terimakasih dan maaff...

lovee buat klian yg udah bacaaa

Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login