Download App

Chapter 92: Sakit

Vol 2 ch 31

"Kondisi pasen semakin parah!" ucap Dokter Forvixer sambil menggenggam lengan Army.

Tekanan darah yang ia rasakan terlalu lemah untuk orang dewasa normal. Ia menggunakan sihirnya untuk sedikit membantu fungsi jantung Army menjadi normal. Tiba-tiba, Army membuka matanya kembali. Ia tersadar di tengah kondisi yang sangat tidak cocok.

"D-dokter?" tanya Army sambil berusaha memproses apa yang terjadi.

Ia mengingat bahwa terakhir kali ia terpental jauh, tapi sekarang ia berada di bawah tanah bersama Dokter Forfixer.

Dokter Forvixer terkejut. "Army? Kau masih sadar?"

"Bukannya tadi ak-"

Tiba-tiba, rasa sakit yang luar biasa mulai Army rasakan di seluruh tubuhnya. Otot-ototnya menjadi tegang dan tak bisa digerakan. Organ dalamnya terasa nyeri, tapi ia tidak tahu dimana lokasi persis nyeri tersebut. Ia hanya bisa memegangi perut serta kepalanya.

"Army!" seru Dokter Forvixer. Ia segera memegang bahu Army. "Dimana rasa sakit itu?"

"S-semuanya terasa sakit ..."

Keringat mulai mengucur deras pada wajah Army. Tubuhnya semakin terasa sakit, tapi ia terlalu lemas untuk melakukan apa-apa. Archangel benar-benar memberi pukulan telak padanya di saat terakhir. Tatapan matanya perlahan berubah menjadi seperti tatapan orang mati akibat seluruh rasa sakit yang menjalar.

Dokter Forvixer menengok ke salah satu Perawat yang sedang membereskan peralatan. "Kita butuh anastesi total!"

Perawat itu langsung berdiri dan berlari untuk mengambil tempat peralatan lainnya. "Segera datang, Dok!"

Setelahnya, Perawat menyuntikkan anastesi pada lengan Army untuk membuatnya pingsan secara perlahan. Prosedur kemudian dijalankan dengan memeriksa kondisi tubuh Army. Karena sudah sering memeriksanya, Dokter Forvixer bisa melakukan pemeriksaan dengan sangat mudah. Ia langsung menyiapkan beberapa peralatan lain termasuk alat sihir untuk melanjutkan perawatan.

Shiro berlari menyusul Fori yang sedang menonton proses penanganan Army.

"Fori!"

Mereka berdua memperhatikan bagaimana penanganan tersebut sedang dilakukan oleh Dokter Forvixer sambil berharap yang terbaik.

Fori meraih lengan baju Shiro sambil menatapnya. "T-tuan Army juga akan baik-baik saja kan?"

Shiro merasa bahwa yang terjadi hari ini jauh berbeda dari sebelumnya. Di Ousbundle, Army masih bisa mempertahankan kesadarannya dengan sangat baik, tapi sekarang ia langsung pingsan setelah Devil's Incarnation berakhir. Meski begitu, Shiro tetap mengangguk dengan penuh keyakinan.

"Ya, dia akan baik-baik saja!"

Tirai mulai dipasang oleh para petugas medis untuk memberi privasi pada Dokter. Shiro dan Fori diminta segera mundur karena tidak diizinkan berada dekat ruangan. Aktifitas petugas medis yang mendadak tinggi di dalam bunker membuat kabar tentang Army tidak sadarkan diri tersebar ke seluruh anggota Fallen Orions. Sebagai orang yang membawa Army serta mempersiapkan tenaga medis, Fori dan Shiro dihampiri dan ditanyai apa yang sebenarnya terjadi. Mereka sebelumnya melihat bagaimana Army bertarung dengan prima, sehingga melihat Army menjalani perawatan intensif membuat mereka bertanya-tanya.

"Baiklah, kami akan menceritakannya di luar," ucap Shiro setelah bingung mengahadapi banyaknya pertanyaan.

Terdengar langkah kaki dari beberapa orang yang berlari dari arah samping.

"Kak Shiro!"

Cherry berlari bersama beberapa orang lainnya yaitu, Zuuta, Yuika, serta anggota Slow Kill Party, Akane, Kurosaki, dan Reina.

Setelah sampai di dekat Shiro, ia menatapnya dengan sangat serius. "Apa yang terjadi pada Kakak?!"

Kumine yang baru selesai mendata penduduk juga ikut datang. "Kudengar Army sedang tidak baik-baik saja. Ada apa sebenarnya?"

Shiro menjawab, "Mari keluar. Kita tidak bisa berkumpul seperti ini di dalam. Tempat sempit seperti ini bisa membuat kita mengganggu yang lainnya."

Bunker tersebut sebenarnya sangat luas karena disiapkan untuk menampung seluruh warga kota, bahkan bersama suplai selama bertahun-tahun. Shiro hanya berusaha mengulur waktu agar ia dan Fori bisa menyusun penjelasan yang bisa dipahami oleh semua orang.

Sesampainya di luar, Shiro bersandar di gerbang bunker sambil melipat tangannya.

"Sebenarnya, skill Devil's Incarnation yang Army miliki itu, mirip seperti Regretless."

Ia memejamkan mata sambil mengingat kembali bagaimana ia mempertahankan Regretless saat insiden portal di hutan.

"Meski bisa memperkuat diri hingga ke tingkat yang tidak masuk akal, tubuh kami tetaplah tubuh manusia biasa. Kami akan merasa lelah yang sangat berat setelah melakukannya. Dalam kondisi yang ekstrim, otot-otot kami akan terasa nyeri, bahkan ada kemungkinan rusaknya organ dalam tanpa disadari."

Ia membuka matanya kembali sambil menatap semua orang yang mendengarkan pembicaraannya.

"Kekuatan kegelapan itu seperti menggunakan obat terlarang. Kami mengabaikan kapasitas tubuh dan memaksanya melakukan hal di luar batas. Akan tetapi Army ..."

Fori menyahut, "... Apa yang terjadi pada Tuan Army sepertinya bukan hanya sekedar itu."

"Maksudnya?" tanya Rikka yang penasaran.

Shiro mengangkat kedua bahunya, menandakan kalau ia tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut secara pasti. "Aku memang tidak mengetahui bagaimana cara kerja kekuatannya, tapi respon tubuhnya itu sangat parah."

Fori mengangguk. "Ia seperti orang sekarat tiap memakai Devil's Incarnation, bahkan yang sekarang ini jauh lebih parah ..."

Shiro menghela nafas sambil duduk secara perlahan. "Ini pernah terjadi sebelumnya, saat kami meratakan Ousbundle. Tetapi seperti kata Fori, kali ini kondisinya tidak sama."

Cherry terkejut bukan main setelah mendengar perkataan Shiro dan Fori tentang Devil's Incarnation. Ia langsung bisa menebak apa yang terjadi pada Army saat ini. "Kalau begi-"

Tiba-tiba Ardent datang sambil menyahut, menyela perkataan Cherry. "Karena memang ada yang salah pada tubuhnya."

Ia berjalan bersama dengan Saki, Putri Veena, dan Putri Caroline. Situasi sekarang sudah diketahui seluruhnya oleh Ardent melalui Raja Xaniel, Need, dan Eevnyxz yang masih ada di atas istana.

"Salah?" tanya Shiro.

Semuanya terkejut melihat Ardent yang datang bersama dua orang tak dikenal. Situasi yang mengkhawatirkan ini membuat mereka tidak terlalu memperhatikan keberadaan Putri Veena dan Putri Caroline disana. Mereka terfokus pada Ardent yang mulai berbicara lebih jauh.

"Aku tak tahu soal Devil's Incarnation," ucap Ardent dengan lesu. "Tetapi Army, ia memang memiliki sesuatu yang ia rahasiakan dari kita sebelumnya."

Ia menatap Saki dan mengangguk bersamanya. Mereka berdua seperti telah menyiapkan sesuatu beberapa saat sebelumnya.

Ardent menarik nafas cukup panjang, kemudian menghembuskannya lagi. "Tubuh Army mengalami penuaan yang jauh lebih parah daripada Shiro."

Semua orang kembali terkejut, kecuali Cherry yang telah mengetahuinya. Mereka semua melihat bahwa Army masih tampil seperti anak muda yang normal, sehingga wajar saja muncul ketidakpercayaan.

"Penuaan? Bukankah ia terlihat normal?" tanya Ashborn.

Zuuta melipat kedua tangannya. "Aku bahkan tidak melihat perubahan padanya, selain tingginya yang sudah sangat tinggi."

"Tunggu, jika yang seperti Army saja dibilang tua, bagaimana denganku?" tanya Rikka sambil memegangi wajahnya.

Ardent kemudian menjelaskan bahwa penampilan luar Army memang tidak berubah, tapi seluruh organ dalam tubuhnya lah yang menua. Ia menunjukkan kertas hasil pemindaian organ Army pada semua orang. Ia juga menjelaskan bahwa kondisi unik ini hanya dialami oleh Army, karena telah menyatu bersama Tofu sangat lama. Cara penggunaan kekuatan iblis yang berbeda juga membuatnya semakin parah. Tidak seperti Shiro yang menaklukkan kegelapan, Army memeluk kegelapan dengan erat dan menyatukan kegelapan tersebut dengan dirinya, meski hal tersebut merusak tubuhnya secara perlahan.

Kini, semuanya telah tahu bagaimana kondisi Army sebelum Army sendiri yang memberitahu mereka.Kekuatan kegelapan adalah kekuatan yang sangat identik dengan pengorbanan, sehingga tak sulit bagi mereka untuk memahami penjelasan Ardent. Apalagi setelah melihat bagaimana Army memunculkan Tofu sepenuhnya.

Shiro menjadi semakin cemas setelah mendengar penjelasan Ardent. "Ia baru saja menggunakan kekuatan yang jauh lebih tinggi daripada saat itu, dan saat itu saja ia sudah seperti orang sekarat ..."

Shiro mengepalkan tangannya dengan sangat kuat. "Bagaimana jika ia ..."

Ardent berjalan mendekati Shiro lalu menepuk bahunya. "Simpan itu untuk nanti."

Ardent melirik pada Cherry yang ada di sebelahnya. "Kau bukan satu-satunya orang yang khawatir disini, jadi hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah berdoa."

Shiro menatap Cherry selama beberapa saat. Ia bisa merasakan kecemasan yang luar biasa dari matanya, tapi disaat yang bersamaan, Cherry juga terlihat teguh.

"Meskipun kuat, aku bukanlah pemilik struktur Support," ucap Ardent dengan pesimis. "Kita hanya bisa menyerahkan segalanya pada tenaga medis."

Struktur Mana adalah teori kecocokan sihir yang ada pada setiap manusia sejak lahir. Jika dilakukan observasi terhadap aliran mana yang ada pada manusia, aliran tersebut akan terlihat memiliki pola uniknya sendiri seperti sidik jari. Meski terlihat berbeda pada tiap orang, pola-pola itu memiliki beberapa kecenderungan yang sama, sehingga mereka bisa dikelompokkan bersama dengan tipe sihir yang dikenal oleh manusia.

Struktur Mana mempengaruhi sihir pada manusia sesuai dengan kelompoknya, tetapi Struktur Mana tidak membatasi sihir yang bisa dikuasai seseorang. Struktur Mana hanya membuat beberapa tipe sihir menjadi dominan dari yang lainnya. Seseorang yang hebat bisa saja menguasai seluruh sihir di dunia dengan sangat baik, tapi akan tetap ada tipe sihir yang menjadi lebih kuat.

Struktur Mana dibagi menjadi 4 tergantung dengan tipe sihir apa yang menjadi dominan, yaitu Attacker, Defender, Supporter, dan Passive.

Struktur Attacker merupakan Struktur Mana yang akan membuat dominan seluruh sihir bertipe serangan. Struktur Mana ini dimiliki oleh kebanyakan manusia yang ada saat ini dibandingkan dengan Struktur Mana lainnya.

Struktur Defender merupakan Struktur Mana yang akan membuat dominan seluruh sihir bertipe pertahanan. Struktur Mana ini juga bisa memperkuat tubuh seseorang, sehingga para Tanker bisa lebih kuat daripada manusia normal.

Struktur Support merupakan Struktur Mana yang akan membuat dominan seluruh sihir dukungan, peningkatan, serta penyembuhan. Struktur Mana ini memiliki fungsi yang paling luas, tapi hanya ada sedikit orang yang memilikinya. Sihir dukungan, peningkatan, serta penyembuhan cukup sulit untuk dilakukan, sehingga keberadaan mereka kurang dibutuhkan di medan perang atau party petualang. Selain itu, para Tanker juga bisa melakukan dasar sihir-sihir tersebut, membuat mereka semakin tidak dibutuhkan dalam pertarungan.

Meski begitu, para pemilik Struktur Support sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak sedang dalam pertarungan, kesulitan penggunaan sihir tersebut bukan menjadi sebuah masalah. Penelitian medis, pembuatan ramuan, serta pembuatan berbagai barang sihir yang hebat lainnya biasa dibuat oleh para pemilik Struktur Support.

Yang terakhir adalah Struktur Passive. Struktur Mana ini memiliki pola aneh atau terlalu lemah sehingga tidak teridentifikasi ada pada kelompok apa. Para pemilik Struktur Passive biasanya adalah orang dengan kekuatan sihir yang rendah. Akan tetapi dalam beberapa kasus langka, Struktur Passive dapat berubah menjadi Struktur Attacker, Defender, atau Supporter secara misterius.

Masing-masing orang memiliki Struktur Mana, tapi bukan berarti mereka semua mampu dan mau mendalami sihir. Banyak orang yang memilih untuk hidup normal karena menjadi tentara atau petualang sangat melelahkan, bahkan beresiko kematian. Mereka hanya menggunakan sihir tersebut untuk membantu kegiatan sehari-harinya saja. Beberapa orang bahkan dengan sengaja mengabaikan potensi sihirnya, dan lebih memilih untuk mendalami kekuatan fisik seperti Reol.

Kembali pada Ardent yang telah membawa semua orang ke kedai guild. Ia berniat untul melanjutkan pembicaraan di sana, tetapi suasana malam menjadi tidak mengenakan diantara mereka. Semua hanya diam sambil bergerak semaunya, seperti sedang berada dalam sel penjara. Putri Veena dan Putri Caroline bahkan menjadi bingung dengan apa yang harus mereka lakukan. Tidak ada yang berbicara satu saman lain, padahal seharusnya mereka sedang merayakan sebuah kemenangan.

Melihat kondisi yang seperti itu, Fori menjadi tidak nyaman. Baginya, tiada duka selama masih sekedar luka. Ia kemudian berdiri dan memutuskan untuk berbicara memecah keheningan yang ada.

"Tuan dan Nona sekalian. Kudengar, Dokter Forvixer adalah orang yang sering menangani tuan Army, jadi sepertinya kita bisa percaya dengan kemampuannya."

Ardent mengingat kembali kertas pemindaian tubuh Army. "Ya, kau benar. Namanya tertulis pada kertas tadi. Sudah pasti bahwa ialah yang paling memahami kondisi Army sekarang."

Shiro menatap Ardent dan Fori, lalu sadar bahwa mereka berdua sedang berusaha mencairkan suasana. Ia juga merasa bahwa berdiam diri seperti itu bukanlah sifatnya yang sebenarnya.

Sambil berdiri, ia tersenyum lebar. "Kalian benar. Army juga tidak akan mati semudah itu."

Saki memutar posisi duduknya menghadap Shiro. "Ya. Senior sudah sering berada dalam keadaan berbahaya, tapi ia bisa melaluinya. Ia pasti juga bisa melalui situasi kali ini."

Ashborn mengangguk. "Ia selalu percaya pada kita dalam menjalankan misi. Kita seharusnya juga percaya padanya."

Cherry menepuk kedua pipinya sendiri dan tersenyum kembali. "Kakak tidak akan suka melihat kita begini. Kita harus tersenyum agar ia senang saat bangun nanti!"

Semua orang mulai berbicara kembali sambil menyemangati satu sama lain. Mereka kini percaya bahwa segalanya akan baik-baik saja.

Rikka tertawa kecil melihat mereka semua. Ia berdiri, lalu menatap Ardent. "Kalau begitu, apa Papa bisa memperbaiki kota? Pemandangan saat ini tidak baik untuk dilihat Army nanti."

Ardent mengacungkan ibu jarinya dan tersenyum. "Agak sulit, tapi aku akan berusaha membantu!"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C92
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login