Download App
40% Ollie

Chapter 2: Bab2_Menikah.

Saat itu Ollie masih terduduk santai bercerita masalalu nya kepada dokter Ana, dengan sesekali berbagai ekspresi yang dia keluarkan,kadang tenang,kadang sedih kadang tampak murung dan marah. Dokter Ana hanya berusaha bersikap profesional terhadap pasien nya, walaupun terkadang dia pun ikut sedih mendengar cerita kehidupan seorang Ollie .

"Aku mempercayakan seluruh hidup ku padanya dokter, aku rela merubah seluruh apa yang ada pada diriku agar lebih baik untuk nya, ya walaupun aku tau tabiat nya keras dan egois aku tetap menikahi nya dengan harapan dia lah satu satu nya yang bisa melindungi ku, menyayangi ku , dengan tulus, aku tidak memandang pekerjaan nya,aku tidak melihat rupanya, aku berusaha jadi yang terbaik baginya, tapi sepertinya semua itu tidak cukup, menikah bukan satu cara agar aku bisa bahagia, aku sedikit pun tidak bisa merubah nya , sikapnya yg egois otoriter dan mengatur dan cuek terhadap ku membuat banyak pertengkaran tercipta bahkan saat malam pernikahan kami bertengkar tanpa ada yang tau, dia tidak seperti yang ku harapkan, sejak pacaran pun dia seperti itu tak berubah , dia tidak pernah mau kalah dan tak mau dianggap salah , dia pun tak segan mengucapkan kata-kata kasar pada ku, hanya kesepian yang kudapat dari pernikahan, aku bukan prioritas nya, jika bertengkar aku selalu menyakiti diriku sendiri, meminum obat secara berlebih agar bisa cepat tidur atau overdosis,atau melukai pergelangan tangan ku dengan silet kebiasaan lama ku waktu SMP itu masih aku bawa hingga diusia pernikahan, hingga aku punya anak balita aku mengurangi selfharm, paling jika aku sudah terlampau sakit hanya berbicara dengan diriku sendiri seperti orang gila, jika tidak minum obat berlebih, dia tidak pernah bisa mengerti jiwa ku yang sakit, dan jiwaku makin sakit ketika bersamanya, sampai dititik aku sudah lelah ,dan berusaha bilang padanya aku butuh pengobatan dia tidak menggubris nya dan hanya menganggap ku buang waktu saat aku ikut grup fobsos di FB ,dia tidak pernah memahami sakit ku, dia hanya bisa meninggalkan ku dalam keterpurukan, dan aku semakin tenggelam dengan masalah hidup ku, aku berjudi karena pengaruh buruk nya dan ketagihan judi hingga habis semua yg ku miliki, hutang ku dimana mana, dan aku jadi buronan DC ,dan dia hanya bisa pergi saat semuanya berantakan,tidak ada yang tersisa lagi dalam diriku selain kehancuran ,aku mengerti mengapa dia memilih pergi mungkin itu salah satu cara dia melarikan diri dari diri ku yang penuh dengan masalah keuangan.Dulu sebelum dia pergi ,aku bertanya apa ada yang senang saat kondisi mu penuh tekanan tapi dia orang yang seharusnya membuatku bangkit dengan santai nya asik dengan komunitas diaplikasi ya, ironis sekali aku istrinya yang butuh didengar dia tak perdulikan rasa sakit yang menumpuk didalam batin ku, tapi dia dengan senang hati menampung setiap curhatan teman perempuan nya,dari pagi hingga pagi lagi, sampai sampai aku tidak boleh membuka hp nya, sampai sampai aku berpura pura tidur disebelahnya dengan menahan Isak tangis ku saat dia tertawa dengan teman temannya, siapa yang tidak sakit saat kita penuh beban fikiran dan tekanan batin masih berusaha mengerjakan pekerjaan rumah tangga sebaik mungkin dan bersikap senormal mungkin didepan suami yang kerja nya siang malam pagi subuh sore ngeladenin curhatan teman teman perempuan nya, itu membuat ku tidak tahan ,aku tidak bisa membendung lagi luapan emosi yang aku pendam , akhirnya aku berteriak dan tekat ku bulat ingin bercerai ,saat itu juga emosi ku meledak dan ku minta cerai. . . Sejenak dia tertegun dengan tindakan ku ,aku masih menangis sejadi jadinya, tak berapa lama dia pun bangkit dan mempaking beberapa baju dalam tas ransel, aku sadar Dia akan pergi ,maka aku bereskan tempat tidur sambil menangis berharap dia tidak pergi dari rmh ,tapi dia tidak menggubris nya akhirnya Dia pergi dari rumah dan tak pernah kembali. Aku hanya terdiam meratapi yang terjadi ,berharap ini hanya mimpi , masih berharap suatu saat dia kembali, beberapa hari berlalu aku merasakan rindu pada nya, aku menghubunginya beberapa kali tapi dia menolak panggilan ku, lalu ku kiring chat WA, menyuruh nya pulang tapi yang dia balas hanya sesuatu yang menyakitkan, hingga 3 kali kesempatan yang sama aku membujuknya pulang dan jawabannya tetap sama , "Bukan kah ini yang kau mau, bercerai, sudah kamu urus dirimu sendiri janganh hubungi aku lagi ,aku tidak akan pernah kembali pulang " dan itulah ucapan nya yg terakhir sejak itu aku tidak pernah menghubungi nya lAgi atau memintanya pulang, kenyataan ini memukul ku trus menerus , hingga suatu malam ingin sekali aku bunuh diri, tapi tepat sekali malam itu seorang teman menghubungi ku , aku bilang kondisi ku lagi down , aku tak tau harus bagaimana yang ada aku hanya ingin mati, dan teman ku yang baik itu menasehati banyak hal , membuatku banyak bercerita dia menguatkan aku terus menerus hingga tak terasa sudah tengah malam, aku termotivasi dengan nasihat nasihatnya, aku mulai bangkit dari keterpurukan ku, malam itu juga aku mandi karna sudah 3 hari aku tidak mandi keadaan ku sangat kacau, aku bersyukur masih ada yang perduli pada ku malam itu, jika tidak ada dia malam itu aku tak tau aku akan berakhir seperti apa.Ditinggal suami kabur bukan perkara gampang ,apa2 aku lakukan sendiri,berusaha tabah dan sabar di mata orang tua,aku tidak ingin terlihat lemah.haei hari berlalu,Minggu minggu berlalu hingga bulan berlalu aku mulai terbiasa walaupun kadang aku merasa masih ada sedikit rinduku untuk nya, masih berharap dia pulang kerumah...tapi ku sadar itu hanya mimpi belaka, aku sadar banyak kesalahan dan beban hutang ku yang mungkin membuat nya enggan pulang atau apalah intinya sudah tidak ada yang bisa diharapkan,sifatku yang terlalu bucin inilah yang membuat ku lemah,sifat bucin ku yang sudah mendarah daging merasa tidak berdaya dan tidak bisa move on terhadap orang yang sebenarnya sudah menghancurkan hidupku secara tidak langsung, ya dulu memang berkali kali kami pisah ,ucap cerai ber kali kali dan aku lagi yang membujuknya pulang sampai aku ini seperti tidak punya harga diri sama sekali. Dulu sempat kita bertengkar dan ku maki semua keluarga nya,dan ku bilang begini begitu pilih kasih dll, keluar juga kata kat kasar seolah itu yang terakhir tapi nyatanya aku terlalu lemah , akhirnya aku yang bersujud memohon2 maaf pada seluruh keluarganya, sedikit pun dia tidak pernah membela ku jika kami bertengkar,sebaliknya dia seolah meminta simpati orang lain dan keluarga nya agar mereka sama membenci ku ,sedangkan aku tidak pernah berkoar koar seperti caranya, mendatangi ortu ini itu lalu dia ajak ngobro yang ujung ujungnya mencar pembenaran dan dukungan serta ikut menambah agar mereka ikut membenci ku, pernah satu ketua dokter aku mengelilingi semua rumah keluarga nya untuk meminta maaf sebagai syarat agar dia menerima ku kembali, saking bucinnua aku melakukan hal itu membuang harga diri ku yang seorang perempuan , meminta maaf bersujud dikaki mereka dan sungkem baru dia puas,rasanya harga diriku sudah hancur.jika bisa ku balikan waktu aku tidak ingin menikah dengan laki laki seperti dia. Tapi semua sudah terlanjur dokter nasi sudah jadi bubur aku tidak bisa mengulang apa yang pernah terjadi.Dengan lepas darinya saja aku sudah merasa lega merasa happy dan gembira. Aku bersyukur sangat bersyukur. Ternyata diluaran sana masih banyak laki laki yang mengharapkan ku, hanya saja aku tak tau mana laki laki yang benar tulus atau hanya modus, buktinya sebelum punya hubungan dengan Tyo berkali kali aku dimodusi cowo jahat, saat itu aku sudah berteman dengan Tyo, kami dulu teman curhat walaupun cuman sekedarnya tidak begitu tau bagaimana dia sebenarnya aku hanya tau dia secara permukaan saja.kita seperti cerminan ,ketika kita jatuh cinta , ketika kita sedih dan putus cinta selalu berbarengan ,kita saling curhat satu sama lain dan bertekad tidak akan bucin lagi itu bikin kita kapok, tapi lambat laun ada perasaan kagum yg berlebihan pada dirinya,aku sering memperhatikan nya , dan satu vidio jaman dulu dia suka maen gitar membuat ku begitu terpesona , sempat kita aga berjarak karna ada suatu konflik kecil dan kurang lebih seminggu atau 10 hari kita tidak bertegur sapa, tapi dia sesekali bertanya, ini siapa, lalu ku jawab , anu... Sekalian ku ungkapkan perasaan kagum ku terhadapnya yang saat dia maen gitar itu, dia bilang ga usah lebai biasa aja itu dah lama , ku bilang keren om ,ku panggil dia Om, dan dia menganggap ku ponakan, di ujung putus asa entah kenapa akhirnya aku nembak dia, mengutarakan perasaan ku terhadapnya,dan pasrah jika dia terima atau menolak. Tyo sempat bicara bahwa dia lagi males tuk berpacaran atau apa pun itu, beberapa saat diaterdiam ,,, ku bilang " ya sudah tak apa, yang penting aku dahbilang perasaan ku terhadap mu,Its ok jangan dipaksakan " 

Dan beberapa jam kemudian dia menerimaku , awalnya kita merasa ini sangat canggung tapi begitu waktu berlalu kami semakin saling mencintai satu sama lain , saling mengenal saling mendukung, tidak pernah aku mendapatkan laki laki seperti Tyo dia selalu mengerti keadaan ku ,dan selalu bersyukur memiliki ku, dan selalu meminta maaf atas keterbatasan nya , dia selalu mengalah jika kita bertengkar, kami berjanji tidak akan meninggalkan atau menghianati satusama lain ,akan saling menjaga komitmen yang sudah kita bentuk, sama sama saling lelah dengan setiap hubungan yang berujung perpisahan, dia berjanji akan menikahi ku secara resmi tahun depan, tapi karna aku takut hal itu terjadi diluar kendali dan diluar kuasa maka aku minta dia menikahi ku terlebih dahulu secara Siri, dia menerima ku sebagai singel mom, aku kenalkan anak ku dengan nya melalu telpon, jika libur sekolah aku membawa anak ku ke sini dan sesekali ku pertemukan mereka agar lebih akrab dan syukurlah mereka cocok satu sama lain. Beriring nya waktu aku semakin posesif,dan cemburu berlebih ,sangat frustasi jika Tyo kurang memperhatikan aku dan lebih sibuk dengan teman temannya, tak jarang aku menguntit setiap apa pun yang dia kerjakan ,sering terjadi percekcokan hanya gara gara masalah sepele, aku terlalu cemburu terhadap dia dan teman temannya, aku tidak bisa berbuat dengan teman temannya, sulit sekali sudah ku coba berkali kali, mencoba akrab dengan mereka ternyata aku tak bisa.kadang kalo Tyo sedang bareng dengan mereka ,aku lebih memilih menguntit nya setelah dirasa cukup maka aku pun pergi menyibukkan diri ku sendiri agar tidak terlalu terfokus padanya, penyakit ku ini kambuh lagi, ini seperti aku dulu , ini seperti apa yang ku lakukan terhadap mantan suami ku dulu, kelakuan ku yang Overprotektif membuat nya jengah ,dia menyuruh ku mencari kegiatan lain selain terus menanyakan kabar atau sekedar ingin selalu di telpon , ya dia mulai merasa bosan dengan segala perhatian ku , mulai merasa terganggu dengan keberadaan ku , dan aku pun mulai melakukan nya pada Tyo, maka dari itu aku mulai membatasi diri untuk tidak mengawali memberi kabar atau memulai telpon atau sekedar kirim WA , aku tidak mau jadi pasangan yang membosankan bagi dia seperti dulu mantan suami ku merasakan hal itu. Aku membiasakan diri merubah nya walaupun itu sedikit menyiksa , aku alihkan perhatian ku padahal lain, berusaha berfikir positif, tapi rasa cemburu ku dan curiga ku selalu membuat semua kacau , sudah berkali kali aku memutuskan hubungan tapi kembali nyambung lagi, ada perasaan pesimis disetiap hubungan yang ku lalui tanpa ada pemicu atau ancaman sekalipun , kada aku ada di fase semangat kadang aku berada di fase pesimis , dan masa bodoh . Ku harap Tyo bisa bersabar dengan ku , dan sampai sekarang aku bersyukur dia masih bersama ku. Dia selalu bersabar dengan tingkah ku yang diluar normal, dia selalu memelukku saat aku hilang kendali,dan tak pernah ky dengar kata kata kasar dari mulutnya apa lagi tindakan fisik , dia adalah laki laki yang baik yang harusnya ku nikahi sejak dulu sebelum aku tumbuh remaja sekali pun ,dia selalu melindungi ku dan menyayangi ku, dan dia adalah alasan utama ku berobat ,aku ingin sembuh untuk nya ,aku ingin sembuh agar nanti bisa hidup normal bahagia bersama keluarga kecil kami. Dia adalah alasan terbesar aku melakukan ini, ku harap dia bisa merubah sifat sifat nya yang kurang baik yang bisa membuat ku cemburu. Dan aku yakin dia bisa..."

4 jam sudah berlalu Ollie menceritakan masa lalu nya yang cukup memprihatinkan.Dokter Ana pun segera memberinya resep obat untuk dia habiskan hingga pertemuan berikutnya.

Setelah itu Ollie pulang, dan saat masuk mobil untuk pulang Tyo menelpon nya.

"Ya Halo syang ada apa? "

"Bagaimana pengobatan nya , sudah selesai kah ,aku mencoba menghubungi mu dari tadi tapi ga diangkat angkat.kamu baik baik saja kan ,aku kahwatir, mau aku jemput?" Ucap Tyo 

"Ga usah ,aku ini mau pulang banget ,tadi memang aku silent hp nya, karena masih didalam ruangan dokter.aku on the way to home..." 

"Really?! Are you Okay,my honey?" Tanya Tyo menyakinkan.

"Yes i do, Im really really Okay, ..."

"Baiklah , sudah ku siapkan sayur sup di dapur,tinggal angetin aja kalo mau makan, sama goreng ayam ,lengkap dengan sambal sama kerupuk nya, jangan terlalu banyak sambel ya sayang ,minum air putih nya banyak, jangan lupa minum obat nya." Ucap Tyo

"Iya ... Iya... Suami ku... Im so happy to have you to be my love... " Ucap Ollie sambil tersenyum senang 

"Ya udah...

"Bentar... Bentar... Apakah hari ini ,hari libur? Kok ga ada yang ngasih aku kiss...!" Ucap Ollie buru . Terdengar Tyo tertawa kecil.

"Iya ...iya... Emuahhh.... Emuahhh....Emuahhh ... Mana kiss buat aku?" Tanya Tyo

"Emuahhh....emuah...emuammmh,emuahhh..."

Balas Ollie

"Ya udah aku pergi kerja dulu ya , I love u so much my Ollie, my wife...." 

"I love u too my husband... Hati hati dijalan hati hati kerjanya... Miss u..." 

"Miss u too my honey..." 

Dan setelah itu mereka pun menutup sambungan telpon , Ollie pulang menuju rumah dan Tyo dari rumah ortunya menuju kantor tempat tinggalnya bekerja.

Hari itu berlalu seperti biasa, dan mereka selalu berharap hari esok akan mendapatkan hari yang lebih baik dengan perubahan diri yang lebih baik pula.

To be continued...


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login