Lea menagis tersedu- sedu di Jalan, Suasana yang gelap Dan sepi itu membuat Lea takut, dia tidak Tau harus kemana lagi, tempat ini begitu menakutkan Dari tadi Lea tidak melihat Mobil yang lewat taksi juga tidak ada, Lea merasa kepala nya sedikit pusing, ketika Lea menyebrang jalan tiba-tiba ada cahaya lampu menuju ke arah nya, dia tidak Tau cahaya itu datang Dari mana, kepala nya pusing sekali, Pandagan nya juga mula gelap, lea coba untuk membuka mata, dia melihat dengan kabur ada sosok laki-laki yang sedang berdiri di depannya.
Tolong aku....
Lea meminta pertologan dengan suara pelan, Dan kemudian pandaganya menjadi gelap,berapa jam kemudian Lea mendengar bunyi bising seperti mesin Nadi Dan orang berbicara, pelan-pelan Lea membuka mata, cahaya lampu di atasnya membuatkan matanya pedih, lea memejamkan mata nya, dan mengosok kedua mata dengan tangan nya lalu membukanya kembali, Lea kenal tempat seperti ini. Lea heran kenapa dia bisa berada di sini, ada 3 laki-laki Dan Dua wanita berdiri di depanya Dan melihatnya seperti mereka sedang berbicara tentangnya
Hello nona anda sudah sedar!!, bagai mana keadaan nona, apakah merasa sakit di mana-mana
Tidak, docter saya baik-baik saja, tapi Bagaimana saya bisa berada di sini?..
Maaf nona perkenal kan saya ken, nona pengsan di depan Mobil tuan saya, untung saja nona tidak tertabrak, jadi kami membawa nona kerumah sakit, apakah nona punya keluarga yang bisa kami hubungi?..
Tidak perlu saya akan memberi tahu mereka sendiri, terima kasih Pak ken sudah menolong saya,
Sudah tanggung jawab saya, docter menyaran kan nona bermalam di rumah sakit untuk pegawasan, ini adalah kartu nama Dan nombor telepon saya, hubungi saya jika nona butuh sesuatu, saya pamit dulu.
Lea hanya membalas dengan senyuman, Lea melihat kartu nama lalu menaruhnya di meja, melihat jam di dinding, menunjukan pukul 12 malam,
Astaga ini sudah pukul 12 malam, pasti nenek kwatir aku belum pulang-pulang ke rumah, sebaiknya aku telepon nenek dulu..
Lea melihat keliling tapi tidak menemukan tas nya, Lea menyangka kalau dia sudah menghilangkan tas nya sendiri, dia menarik napas dalam, Lea terpaksa memakai telepon rumah sakit untuk menghubungi nenek nya, lalu berjalan ke kaunter depan untuk meminjam telepon, Lea memberitahu neneknya kalau dia nginap di rumah Santi, jadi meminta neneknya jangan kwatir, Lea rasa bersalah sudah membohogi nenek, dia tidak Ingin nenek nya kwatir, Lea mematikan pangilan telepon lalu berjalan ke ranjang nya,
Bagai mana wanita itu??,
Dia baik-baik saja Pak tidak terluka, cuma sedikit terkejut sepertinya dia baru lepas nangis kerana mata nya merah Dan bengkak,
Leo mengusap rahang nya, dia melihat tas di atas kursi Mobilnya, dia yakin tas ini milik lea, kerana hanya lea yang menaikki Mobil nya, Leo membuka tas Lea, di dalam tas itu ada telepon, dompet, Dan kartu pelajar universitas, dia tidak menyangka kalau Lea Masih belajar.
Ini tas wanita itu, kembalikan pada nya,
Baik pak..
Ken datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi lea, tapi ruangan itu kosong, ken memanggil sister,
Wanita di ruagan ini ada di mana?,,
Maaf Pak ken wanita itu sudah keluar rumah sakit, dia meminta saya menyerah kan kartu nama ini ke pada anda,
Baiklah..
Saya pamit dulu Pak ken.
Ken hanya megangguk, dia tersenyum sendiri, lalu menuju Dan masuk ke Mobil, ken memberitahu kepada Leo kalau Lea sudah keluar rumah sakit Dan meninggal kan kartu nama yang dia berikan pada lea
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!