Download App

Chapter 9: PERSIAPAN PERNIKAHAN

Ayunda pergi ke kantin sekolah untuk melihat apakah ada yang bisa ia makan , kampus juga masih saja ramai walau pun hari mulai gelap .

Para mahasiswa masih asyik berkumpul dan mengobrol di bawah pepohonan , bahkan ada pasangan yang sedang bermesraan .

Ayunda menarik nafasnya dan berjalan sambil menundukkan kepalanya.

bukkkk tanpa sengaja Ayunda menabrak seseorang yang ada di hadapannya .

" ah ... ma .. " kata maf ayunda terhenti ketika melihat siapa yang berdiri di hadapannya , ternyata bukan Ayunda yang menabrak orang itu tapi dia lah yang menghalangi jalan Ayunda .

" Kau . ! "

ucap Ayunda pada pria itu yang tidak lain adalah Rehan mantan kekasihnya .

" Ayu .. "

Rehan menghentikan ucapannya saat melihat tatapan tajam dari Ayunda .

" kita tidak akrab . jadi kau tidak harus menyebut namaku seperti itu . "

Rehan tahu bahwa Ayunda masih sangat membencinya .

Ayunda pergi melewati Rehan yamg masih termenung diam dengan ke tidak berdayanya menghadapi sikap dingin Ayunda .

Rehan juga tahu bahwa jika ia tetap memaksakan diri untuk mengejar Ayunda saat itu tidak akan bisa merubah apa pun tapi yang ada Ayunda akan semakin membenci dirinya .

serba salah . itulah yang di rasakan Rehan saat itu entah apa lagi yang harus ia jelaskan pada Ayunda untuk menghilangkan salah paham di antara mereka , Rehan tidak pernah bermaksud untuk meninggalkan Ayunda saat itu apa lagi di saat ia sedang terpuruk .

tapi semua penyesalan itu menjadi sia-sia saja saat ini karena Ayunda sangat marah padanya.

Ayunda pergi ke kantin kampus dan tidak ada lagi makanan yang tersisa.

Ayunda terpaksa hanya membeli sepenggal roti dan juga sekotak susu untuk mengisi perutnya, ia pun menelpon pamannya mengatakan bahwa mungkin dirinya akan pulang sedikit malam karena harus menyelesaikan tugasnya.

paman Danu mengijinkan Ayunda tapi tidak terlalu larut malam .

Ayunda kembali ke ruangan pak Rian dan melihat pak Rian tidak ada di ruangannya .

" pergi kemana dosen pemarah itu .."

gumam Ayunda , Ayunda tidak memikirkannya lagi dan duduk untuk menyelesaikan tugas itu dengan cepat.

beberapa menit kemudian suara pintu terbuka dan ternyata itu adalah pak Rian yang datang dengan membawa sesuatu di tangannya.

" makanlah ... "

ucap pak Rian sambil meletakan sebuah tas yang berisikan makanan di atas mejaku .

" terima kasih pak . tapi saya baru saja makan ... "

perkataan Ayunda membuat pak Rian tidak sedang lalu menarik kursinya dengan keras hingga membuat Ayunda terkejut.

Ayunda dapat melihat amarah di wajah pak Rian , Ayunda pun menatap makanan itu dan menghela nafasnya.

perlahan Ayunda mengambil tas itu dan melihat sekotak makanan lengkap dengan buah serta minuman juga .

ia pun mengeluarkan makanan itu dari dalam tas .

" terima kasih pak ..., oh iya , apakah pak Rian telah makan ?? "

tanya Ayunda pada pak Rian , pak Rian yang melihat Ayunda mengambil makanan uang ia beli Marasa senang dalam hatinya .

" aku kenyang . kau makanlah dan teruskan menyalin tugasmu . "

Ayunda pun menganggukkan kepalanya lalu memakan makanan itu .

ia sendiri tidak mengerti dengan sifat pak Rian yang sering berubah-ubah.

pak Rian adalah pria yang sangat hangat dan juga baik, karena kesalahan yang ia buat hingga membuat pak Rian berubah 100% padanya .

Ayunda makan sambil sesekali melirik kearah pak Rian.

" dia sangat tampan jika serius seperti itu ... "

gumam Ayunda.

***

waktu menunjukkan pukul 8:30 malam, Ayunda akhirnya selesai juga menyalin semua tugas itu.

Ayunda meregang tubuh karena terasa keram semuanya.

Ayunda berjalan ke meja pak Rian untuk memberikan tugasnya namun ia melihat pak Rian yang tertidur saat itu .

terus terang Ayunda sedikit marah pada pak Rian tapi ia tidak membenci Pak Rian sama sekali .

walau pun pak Rian sedikit kerasa terhadap dirinya tapi Ayunda tahu bahwa ia yang berulah terlebih dahulu.

Ayunda mengambil shall yang ada di tasnya dan menyelimuti pak Rian setelah itu pergi.

kampus masih saja ramai dengan anak asrama yang tinggal didalam asrama kampus.

Ayunda tiba-tiba di depan gerbang kampus dan mencari taksi tapi ia dikejutkan dengan seseorang yang menyentuh pundaknya dari belakang.

" siapa ??? "

ucap Ayunda sambil berbalik dan ternyata itu adalah Brian.

" Brian ?? kau belum pulang ? "

tanya Ayunda yang tampak terkejut melihat anak itu masih di kampus jam segini.

" kebetulan tapi ngumpul bareng teman jurusan lain dan ngobrol. Kebetulan bertemu kamu disini . mau aku antar ?? "

tawaran Brian masih di pikirkan Ayunda , namun biar tanpa menunggu lagi menarik tangan Ayunda ke tempat parkir motornya.

Brian pun memberikan helm pada Ayunda untuk ia pakai.

" ini ambil ... "

ucap Brian pada Ayunda namun Ayunda masih saja terdiam dengan situasi saat itu .

" kamu takut aku bawah kabur ??? "

Ayunda tersenyum dan tertawa mendengar perkataan Brian .

" mana mungkin ... jika kau orang jahat kau pasti tidak akan menolongku . aku hanya bingung saja ... kita baru bertemu hari ini tapi kau bersikap seakan kita telah dekat dalam waktu lama . "

Brian tersenyum hingga terlihat giginya yang putih serta lesung pipi yang menambah ketampanan.

Ayunda tidak bisa menolak lagi lalu naik ke motor Brian .

dalam perjalan Brian mengajak Ayunda untuk makan, walau pun Ayunda mengatakan bahwa ia telah makan namun Brian menawarkan kue untuknya .

Ayunda lagi-lagi tidak bisa menolak Brian yang begitu menggemaskan dan juga tampan saat membujuknya .

mereka pun pergi ke toko kue dan duduk menikmati kue itu.

hingga ponsel Ayunda berdering dan tenyata pamannya sudah menelpon Ayunda.

" Brian , aku harus kembali sekarang. paman terus menelpon sejak tadi , paman dan juga bibiku pasti sangat khawatir "

ucap Ayunda lalu mengambil tasnya.

Brian menyusul Ayunda dan meminta untuk naik ke motornya karena ia akan mengantar sampai ke rumah Ayunda .

Ayunda terpaksa menyetujui untuk hal itu karena saat itu juga malam mulai larut dan susah mendapatkan taksi .

beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah.

" terima kasih Brian .."

ucap Ayunda sambil melambaikan tangan pada Brian lalu masuk kedalam.

sesampainya di dalam rumah , disana telah duduk menunggu paman dan juga bibi Ayunda.

" paman, bibi, maaf aku pulang terlambat "

ucap Ayunda sambil menundukkan kepalanya.

" tidak apa-apa ayu. "

ucap Bibi Rose.

Bibi Rose meminta Ayunda untuk duduk sebentar karena ada yang ingin ia bicarakan dengan Ayunda.

" begini Ayu, pihak laki-laki sudah menghubungi kami dan meminta kami untuk mempersiapkan pernikahan, kalian hanya akan menikah di KUA, itu pun secara tertutup dan hanya di hadiri beberapa orang saja. "

Ayunda tidak menunjukan reaksi apa pun saat mendengar hal itu, ia tahu bahwa ini adalah jalan yang telah ia pilih.

" baik bibi. lebih cepat lebih baik .... lagi pula sebentar lagi aku akan selesai kuliah. "

setelah perbincangan panjang Ayunda pamit kembali ke kamarnya untuk istirahat.

sungguh sulit untuk berpikir saat itu, ingin menangis meratapi nasib tapi air matanya pun tidak ingin keluar lagi.

hanya bisa pasrah pada keadaan dan juga kenyataan bahwa ia akan segera menjadi istri seorang pria tua.

Hari-hari pun berlalu tanpa hambatan apa pun.

pak Rian tidak lagi mempersulit Ayunda sejak kejadian hari itu, sedangkan Brian selalu menjadi teman Ayunda .

mereka begitu akrab, bahkan Brian sering mengajak Ayunda pergi bersama, entah itu membeli buku, atau pergi ketempat ramai lainnya.

Ayunda bukannya tidak tahu dengan maksud dari Brian tapi ia hanya bisa pura-pura tidak tahu walaupun Brian kerap menampakkan perasaannya secara terang-terangan tapi hati Ayunda tidak bisa lagi menerima cinta sejak putus dari pacar pertamanya.

apa lagi ia tidak pantas mencintai atau di cintai karena faktanya ia akan segera menikah.

# HAPPY READING MY READER

SALAM HANGAT DAN SAYANG DARI AKU

😘😘 🍁🍁


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C9
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login