Download App

Chapter 6: Dia Membawa Senjata Api Serbu M63

Aku pun keluar dari ruangan UKS dan menuju kelas Veronica, saat diperjalanan tiba tiba saja ada orang yang berlari dan menabrakku hingga kami berdua terjatuh.

Ternyata yang telah menabrakku itu adalah ketua kelas, yang bernama Putra! wajahnya penuh memar seperti habis dipukuli seseorang.

"Putra kenapa kamu berlari lari tanpa melihat jalan dengan benar? "

"Itu semua karena kamu Silvia! Karena kamu tidak ada di kelas, aku jadi mengganti kan kamu sebagai bahan bully an para ketua Geng Iskind di kelas"

"Kenapa kamu menyalahkan aku putra? itu semua karena kamu tidak berani melawan mereka! "

" Apa kamu pikir aku gila Silvia, berani melawan mereka, apakah kamu tidak melihat kondisiku yang sedang babak belur sekarang"

Aku pun hanya bisa terdiam dan merasa kasihan kepada putra dengan wajahnya yang babak belur itu, dan kacamatanya yang pecah sebelah.

"Sudah pergi sana kamu Silvia! dekat dekat denganmu akan menambah kesialanku lagi hari ini!"

Putra pergi menjauh meninggalkanku dan aku mulai melanjutkan untuk mengambil tugas miliknya Veronica di kelas nya.

Setelah sampainya aku di depan rumahku, aku mengetok pintu rumah.

Tok Tok Tok,

" Ibu aku sudah pulang!!!"

Kreeekkkk.....

Pintu tua itu mulai berbunyi keras ketika ibuku membukakan pintu itu.

"Silvia sudah pulang?, hari ini bantu ibu jualan yah? bapak sedang tidak enak badan untuk bisa bantu ibu jualan"

" Baik Bu... tapi Silvia ganti baju dulu"

Waktu sudah menunjukan pukul 17.00 sore, aku berangkat dengan ibuku ke tempat biasanya Ibu ber jualan pecel lele di pinggir jalan dekat dengan pasar Tanah Abang.

Dalam beberapa jam kami berdua menunggu, pelanggan yang tidak datang datang juga ke stand tempat kami berjualan.

"Hari ini kenapa ko sunyi ya Bu jualannya?

padahalkan biasanya rame stand jualan kita Bu!"

"Oh itu mungkin karena ibu dengar kabar barusan dari pemilik kios disebelah. katanya malam ini ada pertikaian Geng di jalan ini"

" Lah Bu, kalau ada pertikaian geng! bukannya kita harus buru buru tutup stand jualan kita yah? "

"Palingan cuma kabar hoax aja Silvia!

mana ada jaman sekarang sampai ada pertikaian geng yang berani di pinggir jalan terbuka seperti ini"

Dalam hatiku pun berkata "Lah ibu boro boro di jalanan, disekolahku aja ada banyak Geng malah ada yang suka ikut tawuran antara sekolah lagi"

Ketika itu pukul 21.00 malam ketika ibuku pulang membuatkan makanan untuk ayah yang sedang sakit di rumah.

Tiba tiba saja terdengar suara tembakan.

DOOR... DOOR... DOOR!

Suara tembakan itu terdengar sangat dekat dengan tempat aku berdiri.

Dengan sembunyi sembunyi aku memberanikan diri menengok ke arah suara itu terdengar.

Benar saja di sana ada lebih dari 50 orang yang sedang bersenjata api lengkap dan memakai samurai di pinggangnya.

Mereka bertikai saling serang entah apa yang mereka rebutkan.

Setelah lebih dari 30 menit aku bersembunyi di dalam stand jualanku. suara tembakan itu mulai tidak terdengar lagi.

Tapi ada hal gila lain yang menghampiri tempat stand jualanku,

"ASTAGAAAA"

Aku terkaget kaget ketika aku melihat Robby salah satu dari 10 Ketua Geng Iskind yang sedang memegang Senjata api serbu M63 buatan Amerika serikat sedang mau bersembunyi di dalam sini.

"SHUUUT diam silvia jangan katakan aku ada disini kalau ada yang ingin mencariku"

Dengan tangan yang menunjuk ke hidungnya Robby bertelungkup bersembunyi dibawah meja kasir.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C6
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login