Download App
33.33% Aleasea

Chapter 2: 1

Pagi ini seperti biasa Sea melakukan runitasnya di SMA ANGAKASA untuk mencari Alfa.

Dia berjalan sambil bersenandung kecil dan melirik kotak kecil ditangannya itu dengan senyum yang terus terkembang.

Senyumnya kini menjadi sangat lebar ketika mata cokelatnya melihat sosok Alfa didepannya.

"Alfa!" panggil gadis itu.

Diam? Ya itu lah yang dilakukan Alfa setiap gadis ini menghampiri nya. Bicara aja jarang.

"Nih," senyum Sea terkembang sambil menyodorkan kotak makan yang ada ditangannya kepada Alfa.

"Ambilah. Sea udah capek-capek buatin ini buat Alfa lho," ucap Sea memohon.

"Hm,"

Alfa mendengus kesal. Ia menarik napasnya panjang-panjang.

"Berapa kali gue harus bilang gue kagak mau Nerima bekel dari lu," bentak Alfa.

"Ini kemauan sea kok," balas gadis itu.

"Cih," dengus Alfa.

"Terima ya," rengek Sea.

"Lo punya otak gak sih? Kenapa lu terus ngejar ngejar gue Sea? Gue gak cinta sama pembunuh kaya Lo,"

Jleb

Kata-kata terakhir Alfa mampu membuat gadis itu bungkam. Dadanya merasa sesak. Napasnya kini tak beraturan.

Alfa tersenyum sinis melihat ekspresi wajah Sea.

"Lo bukan tipe gue Sea," ungkapnya.

Sea masih tertunduk menahan agar butiran bening itu tak keluar dari kelopak matanya.

"Wesss bro, sabar," ucap Rian menenangkan sahabatnya itu.

"Gue sabar ngadepin perempuan gila ini? Cih kagak Sudi gue," balas Alfa dengan senyum devil nya.

Sea mendongak wajahnya.

"Sea pergi dulu. Sea mau nenangin diri dulu. Kalo udah tenang sea kesini lagi," ucap Sea lalu melangkah pergi hari hadapan Alfa.

Sea mempercepat langkahnya. Banyak pasang mata yang melihat kejadian itu merasa iba kepada sea.

Lagian udah tau Alfa gitu

Kasihan

Murahan

Sama aa' aja neng kalo Alfa kagak mau

Alfa tega

Kok Alfa gitu sih?

Dan masih banyak lagi kata kata yang keluar dari mereka yang melihat kejadian itu.

"Lo keterlaluan Al," ucap Rian.

"Kalo lo kagak suka seengaknya Lo jaga omongan Lo," sahut Rizal.

Alfa menghela napasnya. Ia meninggalkan kerumunan itu dan melilih pergi ke rooftop.

Dilain tempat

"Salah sea apa ya Tuhan? Kenapa Sea harus merasa kan semua ini? Kenapa Sea gak bisa bahagia?" gumam Sea.

Air matanya terus nenetes. Gadis itu sekarang ada di belakang sekolah ia memilih tempat itu karena ia merasa tak kan ada orang yang akan menjamak tempat itu.

"Lo gak salah kok," ucap seorang pria di belakang Sea.

Sea menoleh kebelakang mencari sang pemilik suara.

Sea tersenyum melihat siapa pria itu. Dia adalah teman sea dari kecil.

"Raihan?" tanya Sea memastikan.

Ya pria itu adalah Raihan teman kecil Sea. Sea sealalu saja menceritakan semua masalahnya kepada Raihan. Karena hanya dia yang Sea percaya.

"Ngapain di sini?" tanya Raihan yang tengah menyamakan tempat duduknya dengan Sea.

"Nangis," jawab Sea singkat.

"Alfa?" sea mengangguk mengiyakan pertanyaan Raihan.

Raihan tau jika Sea sedang menangis di sekolah pasti alasannya pasti Alfa. Raihan juga tau jika Sea sangat mencintai Alfa.

Raihan menarik Sea kedalam pelukannya.

"Udah jangan nangis,"

Sea merasa nyaman dengan pelukan itu. Menurut Sea Raihan lah orang yang bisa menenangkan pikirannya ketika ia sedang sedih.

"Lo nanti sibuk gak?"

Sea menggeleng

"Jalan yuk!"

"Kemana?"

"Beli es crime."

Sea tersenyum mendengar ucapan Raihan barusan. Sea mengangguk setuju. Raihan membalas senyuman dari sea.

"Balik sana ke kelas!" suruh Raihan.

Mereka melangkah dari tempat itu dan kembali ke kelas masing-masing.

Di tengah perjalanan sea melihat Alfa sedang bersama dengan perempuan. Sea memicingkan matanya memperjelas penglihatannya.

Ah Sea tau siapa perempuan itu. Dia gadis yang dicintai Alfa. Maura namanya gadis cantik yang menjadi perempuan spesial dihidup alfa.

Sea berjalan melewati mereka. Sea mesang senyum manisnya.

"Hay Alfa!" sapa Sea.

Ya walaupun sudah disakiti berulang kali Sea tetap kukuh mengejar pria itu walaupun ia tau ada pacar pria itu disini.

"Kegatelan Lo," bentak Maura.

Sea tak peduli dengan ucapan Maura matanya masih setia memandang Alfa. Menurutnya wajah Alfa bagaikan malaikat begitu sempurna.

"Ah. Udahlah lah Al, yuk pergi," tutur Maura sambil menggandeng tangan Alfa untuk pergi menjauhi Sea.

"Yahhhhh Alfa kok pergi," teriak Sea kecewa.

Sea memonyongkan bibirnya kedepan dan berjalan sambil menghentakkan-hentakkan kakinya kesal.

Mudah untuk mengatakan maaf namun sulit untuk mengunakan kata itu

Aleasea


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login