Download App

Chapter 2: Chapter 2 : Darkness World (Fix)

"Aku akan mengulur waktu agar kau tidak bisa berpindah dimensi sialan!" Ujar Alice dengan nada yang dipenuhi amarah.

"Jangan mimpi kau bajingan!" Alpha juga mengeluarkan nada dengan penuh amarah.

Di sisi lain, Alpha juga mengeluarkan senjata terkuat miliknya, yaitu sebuah pedang dengan bilah berwarna biru, serta memiliki corak tulisan kuno berwarna putih.

Pedang yang dipakai Alice dan Alpha merupakan sebuah pedang yang terbelah menjadi dua bagian. Bagian sisi gelapnya dipakai oleh Alice sedangkan sisi terangnya digunakan oleh Alpha.

Pedang itu memiliki nama Blade of Seven Stars.

Setelah tubuh Alice cukup dekat, Alice langsung mengubah posisi pedangnya menjadi posisi lurus ke depan lalu mencoba untuk menusuk bagian perut milik Alpha.

Sementara itu, Alpha menahan tusukan Alice dengan menggunakan bilah pedangnya.

Tanpa jeda, Alice kembali menarik pedangnya, begitu juga dengan Alpha, lalu mereka saling menebas secara vertikal dan horizontal selama beberapa kali.

Tang! Ting! Tang! Ting!

Suara benturan antar pedang terdengar jelas, namun tidak satu pun mengenai sasaran atau tubuh lawan masing-masing.

Mereka berdua memiliki tujuan yang sama yaitu, untuk mengulur waktu agar salah satu mereka tidak bisa berpindah dimensi, lalu menyerang Guardian dari Holy World secara tidak sengaja. Lalu salah satu dari mereka akan mendukung Holy World untuk menghancurkan musuh yang menyerang Guardian.

Gelombang kejut akibat pertarungan pedang mereka terus bermunculan, hingga menyebabkan angin kencang yang bisa membuat manusia normal, bahkan yang memiliki kekuatan cukup kuat terpental atau terbang.

Ekspresi Alice tersenyum jahat.

(Author : Seperti di cover)

Sementara itu, Alpha tidak memasang ekspresi apapun, karena wajah miliknya datar.

Di saat pertarungan, Alice menggunakan tangan kanan untuk menebas pedangnya, begitu juga dengan Alpha.

Kilatan-kilatan petir serta aura akibat pertarungan itu terlihat jelas serta mengerikan. Mungkin saja, jika ada orang yang menyaksikan pertarungan Alice, Ia akan langsung pingsan atau lari karena sangat mengerikan.

Setelah beradu pedang, mereka berdua mulai saling melesat dengan kecepatan tinggi sembari beradu pedang. Karena sangat cepat, sehingga menyebabkan hanya terlihat kilatan dari berwarna hitam serta putih yang seolah-olah saling tabrakan serta terdengar juga suara hantaman pedang.

Ting!

Ting!

Di sisi lain, Guardian of Heaven Punishment mulai mendekat ke arah Alice beserta Alpha, namun mereka berdua masih sibuk bertarung.

"Sialan kau bajingan!"

"Aku akan membunuhmu dasar kotor!"

Ucapan kotor yang penuh sumpah serapah juga mulai terdengar, serta diikuti oleh suara pedang yang saling membentur.

Tang!

Ting!

Lalu tiba-tiba terdengar suara seperti bebatuan yang hancur karena terinjak oleh sesuatu yang sangat besar.

Alice dan Alpha seketika berhenti bertarung dan menoleh ke arah sumber suara tersebut. Kini, ketiga Guardian of Heaven Punishment hanya memiliki jarak sekitar 2 kilometer dari tempat Alice dan Alpha berada.

Alice dan Alpha segera melesat ke arah belakang masing-masing untuk membuat jarak di antara mereka berdua.

"Sialan, jika saja makhluk merepotkan itu tidak aktif,"

Alice lalu melesat sejauh mungkin dari Alpha dengan kecepatan tinggi serta dalam posisi tubuh horizontal.

Karena sangat jauh, keberadaan Alpha saat ini tidak diketahui.

"Tcih, sepertinya Aku harus berpindah dimensi."

Alice kemudian mengangkat jari telunjuknya, setelah itu muncul banyak lingkaran sihir berwarna ungu serta hitam yang mengelilingi tubuh Alice.

Setelah beberapa menit, akhirnya lingkaran-lingkaran sihir tersebut mengeluarkan cahaya hitam yang cukup pekat, namun belum ada tanda-tanda kemunculan Alpha.

"Greater Dimensional Teleportation,"

Alice lalu menghilang dari Holy World.

Kemudian, Alice muncul di sebuah jembatan berwarna hitam yang terlihat cukup menyeramkan. Di sepanjang pagar jembatan, terpasang batu berwarna merah menyala dan terlihat seperti Ruby, namun jika batu tersebut dilihat lagi, maka akan nampak jika batu itu jauh lebih mahal dibandingkan Ruby.

"Hahhh..... Sepertinya aku ingin sedikit beristirahat,"

"Sepertinya sudah cukup untuk tahap satu dalam pertarungan antar Dewa, saatnya berlanjutnya ke tahap dua dengan mengerahkan pasukan juga,"

Alice kemudian meregangkan beberapa bagian tubuhnya, lalu mulai berjalan dengan santai.

Banyak petir berwarna ungu terus menyambar lingkungan sekitar Alice dengan acak, dan di langit juga terdapat sebuah pusaran berwarna ungu, yang seolah-olah siap untuk menghisap siapa pun. Di bawah jembatan yang merupakan tempat Alice saat ini, tampak sebuah jurang yang sangat gelap dan tak berujung. Bisa dipastikan yang masuk ke dalam jurang tersebut tidak akan pernah kembali.

Di ujung jembatan, tepatnya di depan Alice terdapat sebuah kastil raksasa yang memiliki ukuran sangat besar. Kastil tersebut memiliki aura gelap yang sangat kental, serta beberapa petir ungu terus menyambar area di sekitar kastil. Jika saja ada manusia yang melihat kastil ini, dia dapat dipastikan tidak dapat berkedip, karena kastil ini cukup megah dan besar.

Alice lalu memejamkan matanya sesaat. Namun, saat membuka mata muncul dua ekor makhluk dengan bentuk aneh, serta seorang perempuan yang memiliki rambut merah.

Makhluk aneh pertama memiliki kepala kambing dengan tubuh humanoid, serta memakai jubah hitam yang di balut dengan beberapa rantai emas di tubuhnya. Ia juga memakai topi hitam aneh layaknya seorang pesulap, serta memiliki bulu berwarna gelap.

Ia bernama Tragos Diavo.

Makhluk aneh kedua merupakan seorang slime berwarna biru gelap serta memiliki nama Guu.

Lalu, Seorang perempuan dengan rambut merah, telinga lancip, serta kulit yang sangat putih dengan mengenakan armor atau zirah berwarna ungu dengan corak hitam.

Di tengah zirahnya tersebut, terdapat sebuah mata dengan pupil vertikal, serta terus menatap ke segala arah.

Ia juga memakai sepatu hak tinggi, yang masih menyatu dengan armornya tersebut.

Wanita itu memiliki nama Azumi Saeva Vega.

"Selamat Datang, sang penguasa kegelapan, penguasa mutlak, dan Dewi dari dunia ini, Master Alice,"

Dorrrr!!!

Suara petir yang cukup keras bergema di sekitar Alice sesaat setelah ucapan seseorang yang menganggap Alice sebagai Paduka mau pun Master atau majikan atau juga bisa dibilang sebagai Tuan atau pun Nyonya.

Serta mata merah Alice menyala sangat terang.

Beberapa saat berlalu, kini Alice mulai berjalan ke arah ujung jembatan, serta Tragos, Guu, dan Azumi yang berjalan di belakang.

(Catatan : Guu mengesot ya karena dia seorang slime)

"Azumi, bagaimana keadaan kastil?"

"Semuanya baik-baik saja, hamba sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk memenuhi permintaan mutlak Paduka,"

"Baiklah jika begitu, setelah sampai di kastil, kau harus menyiapkan seluruh perlengkapan tempurku, aku juga akan membawa banyak Universe Item yang tersimpan di dalam Makam Agung Darkness World,"

"Baik, Hamba mengerti,"

Alice terus berjalan hingga memasuki sebuah kastil dengan ukuran raksasa, Kastil itu memiliki nama Great Castle of Darkness World.

Saat ini, Alice berada di Darkness World yang merupakan sebuah dunia yang berhasil Alice kuasai setelah mengalahkan seorang undead.

Sembari berjalan, Alice memutuskan untuk berbincang kepada para bawahannya saat ini.

"Azumi, bagaimana kondisi Darkness World sejauh ini? Apakah ada sebuah masalah?" Alice bertanya tanpa menghadap ke arah belakang.

"Baik, tidak ada masalah, kondisi pangan, politik, kuil dan lainnya sudah stabil, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Paduka," Azumi menjawab dengan kepala tertunduk.

Singkatnya, Kini Alice bersama dengan Azumi sedang berada di dua buah pintu ruang takhta.

Pintu tersebut memiliki sebuah corak yang menggambarkan perjuangan Alice untuk menjadi True Underworld Queen.

Srettt.....

Azumi membuka pintu ruang takhta dengan pelan, lalu di dalam sana terdapat banyak makhluk aneh yang berlutut di depan sebuah kursi takhta yang cukup besar.

"Hee mereka sudah berkumpul ya,"

"Iyap sesuai dengan perintah Master,"

Alice lalu berjalan dengan santai serta sembari mengeluarkan aura hitam dan ungu di seluruh tubuhnya, Ia lalu menaiki beberapa anak tangga untuk menuju singgasana.

Azumi juga mengikuti Alice dari belakang, setelah itu Ia ikut berlutut bersama para makhluk dengan tampang aneh dan menyeramkan lainnya.

Kemudian, Alice duduk di singgasana dengan kaki yang menyilang secara terangkat layaknya seorang bos di sebuah perusahaan.

"Angkat kepala kalian,"

Seketika, seluruh makhluk di sana mengangkat kepalanya sembari dalam posisi berlutut.

"Arina Sirius,"

"Iya!"

Seorang wanita dengan pakaian serba putih serta rambut putih menjawab panggilan Alice. Ia memakai sebuah gaun putih dan memiliki sayap berwarna putih layaknya malaikat, namun wanita itu mempunyai mata berwarna ungu pekat.

Arina Sirius merupakan seorang bawahan Alice yang memiliki kekuatan paling besar, serta ia juga tangan kanan Alice karena Arina diciptakan menggunakan dua Universe Item sekaligus.

Bahkan jika Arina sering dilatih, ada kemungkinan kekuatan Arina melebihi Alice.

Tetapi, Alice tidak ingin hal itu terjadi, karena Ia Alice memiliki sedikit kebiasaan buruk yaitu paranoid.

"Persiapkan seluruh Eptagram Guardian dalam kondisi tempur tingkat tertinggi,"

"Ya! Saya mengerti!"

"Baiklah, Aku akan menjelaskan situasinya,"

"Saat ini, kita sedang berada dalam pertempuran akhir untuk menguasai Dunia Alpha,"

Seketika, ruangan yang semula hening, kini menjadi cukup bising karena obrolan ataupun suara-suara dari seluruh bawah Alice yang tampak bersemangat.

"Tetapi...."

Setelah Alice mengucap itu, ruangan seketika kembali hening.

"Aku selalu bertarung seri dengan Alpha Genesis, jadi Aku akan mengerahkan Eptagram Guardian untuk pertempuran kali ini,"

'Walaupun sebenarnya Aku baru bertarung dua kali jika dihitung sekarang dan di masa lalu,'

'Yah walaupun Eptagram Guardian sudah mengetahuinya, namun membuat improvisasi akan lebih menarik dan tidak membosankan,'

"Arina Sirius, Aeter Canopus, Eques Arcturus, Astaroth Alpha Centauri, Azami Saeva Vega, Exypno Gienah,"

"Ya!"

Seluruh orang yang di panggil oleh Alice menjawab dengan serentak.

"Persiapkan diri kalian,"

"Arina, jangan lupa aktifkan juga Great Guardian of Darkness World, Aku tidak ingin ada yang mengganggu atau masuk secara paksa ke Darkness World,"

"Baik, Saya mengerti,"

"Saat ini, kita akan menjalani pertempuran akhir melawan Alpha Genesis, kita harus mengerahkan seluruh kekuatan kita berapa pun biayanya,"

"Ya!"

Seluruh orang maupun makhluk aneh di ruangan itu menjawab dengan serentak.

"Azumi, kita akan ke Makam Agung sekarang untuk mengambil peralatan tempurku,"

"Ya saya mengerti,"

"Baiklah Hahahaha,"

∆∆∆∆∆∆∆

Singkatnya, setelah pergi ke Makam Agung, Alice kini mengenakan zirah yang menutupi seluruh tubuhnya terkecuali wajahnya.

Ia mengenakan zirah berwarna hitam dengan corak ungu, serta zirah itu memiliki tiga lapis.

Lapisan pertama atau yang terdalam memiliki warna hitam pekat, sedangkan lapisan kedua memiliki warna hitam sedikit terang, lalu lapisan terluarnya memiliki warna abu-abu.

Alice juga mengenakan sepatu hak tinggi dan sebuah helm berwarna hitam yang merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari zirah Alice.

Serta di belakang Alice terdapat siluet enam orang ataupun makhluk dengan ukuran serta bentuk bervariasi.

Keenam makhluk itu merupakan Eptagram Guardian yang merupakan bawahan langsung dari Alice.

"Baiklah pertempuran akhir akan dimulai!!"

'Lebih tepatnya tahap 2 dan tahap final,'


CREATORS' THOUGHTS
Fallen_Tear Fallen_Tear

Haloo ^^

Jangan lupa dimasukkan ke dalam Library jika suka, dan bisa berikan komen dan review untuk mendukung Author.

Terima kasih sudah membaca ^^

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login