Wanita hamil itu terus mendesah menikmati setiap sentuhan yang dilakukan suami tercintanya kepadanya, sementara Irwan semakin bergairah mendengar desahan wanita hamil itu. Rasanya, ia ingin menyatukan tubuhnya dengan tubuh wanita hamil itu secepatnya, laki-laki itu pun mulai melucuti pakaian yang wanita hamil itu pakai, hingga menyisakan bra dan cd-nya saja.
"Kamu benar-benar cantik, Lia. Membuatku jatuh cinta kepadamu setiap harinya." Irwan berkata dengan suara yang sangat lembut, sehingga mampu membuat hati wanita hamil yang berada di dekatnya itu bergetar.
Lia pun tersenyum dan tersipu malu, sehingga tanpa ia sadari pipinya pun menjadi merah seperti tomat. Irwan kembali menyerang bibir wanita hamil itu yang sudah menjadi candunya, sedangkan tangannya menggerayangi tubuh bagian atas wanita hamil itu. Dengan kedua tangannya, Irwan memainkan dada wanita hamil itu, bahkan sesekali ia meremasnya.