Download App

Chapter 86: Ruang Putih

Theria memperhatikan wajah Elia yang memulai memutih. Dia yang keempat bukan berarti yang terkuat, tapi dialah yang mengingatkan Elia tentang tekad. Dia menghubungkan benang merah antara kebengisan Bibi dengan darah yang mengalir di tubuhnya. Kalau begitu yang keempat ....

"Dia membawa busur dan anak panah," ucap Elia sama persis dengan dugaan Theria. "Dia memakai topeng warna hitam, sedangkan yang lainnya memakai topeng warna putih. Ku pikir mereka anak buah kepercayaan Dalang."

Tidak, kau salah Elia, sergah Theria dalam hati.

"Siapa mereka? kenapa mereka begitu bengis padaku? Jangan bilang kalau aku akan bertemu lagi dengan mereka."

"Apakah mereka mengatakan sesuatu?"

"Tidak ada. Mereka hanya menontonku yang sekarat tertancap di sebuah batu. Saat aku membuka mata lagi, aku sudah berada di Ruang Putih dengan Dalang duduk santai membaca buku," Elia menyebutkannya seperti menyebutkan pandemi.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C86
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login