"Jangan gegabah, Pa! Itu sangat berbahaya jika mendatangi kantornya. Lagipula Papa Davin sudah menemuinya." Brian meneriakkan kata-kata itu menyadarkan untuk ayahnya. Ia tak ingin jika Adi Prayoga seolah akan memasuki kandang singa. Hal itu tentunya sangat berbahaya, mengingat ayahnya itu merupakan salah satu dari target operasi mereka.
Mendadak Adi Prayoga kehilangan kekuatan di dalam dirinya sendiri. Rasa penasaran di dalam hatinya telah melemahkan seluruh kekuatan dan juga keyakinannya. Ia takut jika selama Irene hidup, wanita itu telah mengkhianatinya.
"Mengapa Davin Mahendra sama sekali tak menghubungi aku? Haruskah aku yang datang ke istananya itu?" Pria tua itu mulai gelisah, berjalan mondar-mandir tanpa arah. Adi Prayoga tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
"Papa Davin sedikit terluka. Mungkin beliau sedang beristirahat sebentar." Hanya jawaban itu yang bisa diberikan oleh Brian kepada ayahnya. Toh ... ia sendiri juga melihat luka yang diceritakan oleh Marco kepadanya.
Special Buat Kak Evalia_Santosa
Mohon maaf atasan kesalahan teknis yang baru saja terjadi. Bab sebelumnya sudah diganti dengan yang seharusnya.
Terima Kasih Atas Dukungannya
Big Love Lenna Cristy