Download App

Chapter 22: Cerita 22

"obat itu sangat keras bill, sebaiknya kau bawa bosmu kedokter" billy sangat frustasi.

"Sialan kamu van, lebih baik aku nggak cerita sama kamu kalau kelakuanmu seperti ini!!" Billy kembali memukul evan,

"Bill, please bawa pergi bosmu, isy itu adikku, dia adalah tanggung jawabku, tak ada hubungannya dengan bosmu, aku tak mau sesuatu yang buruk menimpa bosmu, tolong bill.." kata evan memohon, billy yang sedang memegang kerah baju evan terdiam menatapnya, dia mulai mengerti kenapa evan melakukan itu pada bosnya, ternyata karna dia seorang kakak yang ingin bertanggung jawab dan tak ingin melibatkan orang lain dalam urusannya. 

"kuharap kau mengerti bill, bosmu herry bukan siapa-siapanya isy, aku tak ingin dia terlibat..ini bahaya bill" kata evan lagi, dia balas menatap billy penuh permohonan.

"Walaupun begitu kau tetap tak boleh menyakiti bosku" dan sekali lagi billy memukul evan, kemudian dia meninggalkan evan dan dia segera membawa bosnya ke mobil mereka.

"Bill kita harus menolong isy.. jangan bawa aku pergi.." protes evan, dia tetap bersikeras untuk masuk kedalam gudang untuk menolong isy, tapi tubuh herry mulai lemah dan dia tak mampu melawan billy. 

Melihat bosnya semakin lemah billy bergerak lebih cepat menuju mobilnya sambil menahan bau kotoran dari tubuh bosnya. Didalam mobil, billy yang mengacuhkan permohonan dan protes herry langsung menelpon dokter mira untuk mengirimkan mobil ambulance agar mereka bisa ketemu ditengah jalan,  billy kwatir bosnya kehabisan cairan sebelum mereka tiba dirumah sakit. Billy juga langsung menelpon polisi melaporkan penyandaraan itu, firasatnya berkata kalau ditempat itu telah terjadi pertempuran, dengan sambil berharap tak ada korban jiwa. billy menarik nafasnya dalam-dalam. Dan dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.

billy menghentikan mobilnya ketika melihat mobil ambulance yang dimintanya telah tiba. dan para petugas langsung bergerak untuk memberikan pertolongan pertama pada herry. billy langsung menemui pengendara mobil ambulance yang lain dan memberikan petunjuk untuk pasien yang lainnya. dan saat dia telah berada di dekat bosnya sebuah suara menyapanya.

"kak bill, apa sebenarnya yang terjadi?" tanya risty yang sejak tadi diam, dia langsung memeriksa herry. herry yang saat itu nyaris pingsan tapi ketika mendengar suara risty dia berusaha bangun untuk memastikan kalau itu benar risty, billy juga tak kalah kaget dengan herry, sewaktu risty turun dari mobil ambulance dia tak memperhatikan karena risty menggunakan masker, tapi ketika risty bersuara dia jadi tahu kalau itu adalah risty.

"i isy ka kamu kah itu? ke kenapa kamu bisa disini?!" tanya billy ragu suaranya terbata-bata karena tak percaya, sedangkan herry dia hanya tersenyum bahagia melihat risty, dia ingin memeluknya tapi dia sadar keadaannya sangatlah memalukan.

"kak mira mengatakan kalau herry sedang dalam keadaan urgent jadi aku langsung datang kesini " kata risty dan dia yang telah selesai memeriksa herry, langsung dengan sigap menyuntikan obat, dan memasang cairan infus pada herry.

"apa yang sebenarnya terjadi kak? kenapa herry bisa meminum obat pencuci perut dengan dosis seperti ini.., trus kalian ini dari mana?" tanya risty lagi. billy yang mendengar perkataan risty jadi yakin kalau itu adalah real risty, dia terdiam tak mampu berkata-kata lagi, dia sedang berpikir keras, diapun sekarang jadi bingung, ada apa sebenarnya yang terjadi.. bukankah risty sedang disekap, tapi kalau risty disekap lalu siapa yang sedang berada didepannya ini? apakah dia hanya mimpi?

"kenapa kak billy bengong? aku perlu penjelasan ada apa sebenarnya ini?" risty menatap billy, kedua alisnya mengerut, kenapa kak billy hanya diam? pikir risty bingung.

"kak billy kenapa diam? aku sedang bertanya kak..kak billy baik-baik sajakan?" risty mengungkapkan apa yang dipikirannnya.

"ya sudah kalau kak billy tak ingin membahasnya disini, kita bahas dirumah sakit aja kak ya...sampai ketemu dirumah sakit kak" kata risty dan segera pergi dengan mobil ambulance yang membawa herry menuju rumah sakit. dan billy akhirnya telah kembali normal dan mengejar mobil ambulance itu.

dirumah sakit risty menyuruh billy membersihkan tubuh herry dan mengganti pakaiannya yang telah berbau busuk dengan pakaian yang bersih. setelah bersih dan mengganti pakaiannya, herry yang telah berada dibawa pengaruh obat dan juga karena tubuhnya masih lemah dia jadi tertidur. saat herry sedang tidur itu risty menarik billy keluar dari kamar herry,

"kak bill masalah kita belum selesai, kak billy harus menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?" tanya risty ketika mereka telah berada diluar kamar herry, walaupun telah berada diluar kamar risty tetap berbicara dengan suara yang setengah berbisik takut menyebabkan keributan.

"ceritanya panjang isy dan sebaiknya nanti bos kak billy yang menjelaskan.. tapi kakak penasaran, bukankah isy belum masuk kantor?" tanya billy mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.

"iya kak billy, sebenarnya memang isy ingin pergi jauh dari sini, tapi dokter mira berhasil membujukku makanya aku kembali kesini, dan baru sehari ini masih kerja"

"apa kakak dan kakekmu telah tahu kalau kamu kembali bekerja dirumah sakit?" dia masih penasaran dengan sikap evan tadi .

"kalau kakek sudah tahu, tapi kak evan kayaknya belum tahu, emang kenapa kak? apakah ini ada hubungannya dengan kejadian dengan hari ini?"

" eh.. gimana ya? iya ada isy.. tapi nanti bosku yang cerita ya isy.. biar kalian berdua yang membahas ini" jawab billy menghindar dan tak lama kemudian suara sirine ambulance terdengar dari jauh, dan risty langsung bergegas ke ruang IGD setelah pamit dari billy, dan melihat herry yang masih tidur.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C22
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login