Download App

Chapter 415: Konsep Wanita Kaya

"Hey Tilina, wajahmu sangat jelek, apakah ada sesuatu?"

Tilina segera tersadar karena ini dan secara langsung dia mengetik pesan kepada Gisele.

Tilina: Posisi!

Gisele: Image-17954.jpg

Gisele: Aku menunggu!

Melihat foto yang dikirim oleh Gisele, Tilina segera bertanya: "Kalian tahu tempat toko Hermes disini?!"

Gigi dan Bella saling pandang sebelum akhirnya mereka menggelengkan kepala dengan jujur.

Sayang sekali, mereka benar-benar tidak tahu tata letak mall ini~

Tilina hanya bisa memegang salah satu dari kedua tangan mereka sebelum menyeret mereka dengan berteriak: "Kalau begitu kita tanya!"

"Tujuan, toko Hermes !!!"

.....

Di sisi lain, Gisele mematikan ponselnya dengan wajah senang. Dengan senang hati dia berjalan diantara kerumunan orang menuju Samael.

Samael dan Adriana kebetulan menemukan sosok Gisele lalu menyapa tanpa sedikitpun rasa canggung.

"Wah wah wah, lihat disini~ Apa yang kalian lakukan disini?"

"Aku? Aku sedang diam berdiri." (Samael)

"Aku sedang memegang tangan Samael." (Adriana)

Sudut mulut Gisele berkedut, dia menarik nafas dalam-dalam sebelum berkata dengan tajam: "Baiklah, kau menang! Tapi kau yakin aku akan diam?"

Adriana tidak ragu menjawab pertanyaan Gisele dengan senyuman, "Lalu kau akan bergerak Gisele?"

"Kau harus tahu bahwa aku tidak akan melakukan apapun. Lagipula aku sudah masuk!"

Melihat keduanya yang sangat tidak akur, Samael hanya bisa menepukkan tangannya dan berkata: "Baiklah, Adriana, juga Gisele. Ini wilayah umum, memalukan untuk bertengkar di sini oke?"

Gisele mendengus dingin dan menatap Samael, "Jadi kau tidak akan mengajakku?"

"Mau berbelanja bersama? Tapi kau bayar sendiri?"

"Ya Ya, bayar sendiri~" Adriana juga ikut menggoda Gisele.

Gisele menggertakkan giginya dan berkata, "Baiklah aku tahu! Akan kubayar sendiri !!!"

"Hahaha..." Samael dan Adriana tertawa melihat ini.

Kemudian ketiganya berjalan masuk ke toko Hermes dimana disana Alessandra melambaikan tangannya pada Samael dan Adriana.

Dia agak terkejut dengan kemunculan Gisele, tapi...tidak terlalu.

Bagaimanapun mereka semua model, jadi wajar jika mereka akan bertemu satu sama lain terutama di mall terbesar disini~

Sepuluh menit kemudian, Tilina dan kembar Hadid akhirnya sampai di depan toko Hermes !!!

Dari kaca toko, Tilina segera melihat Samael yang duduk di dalam dan segera dia maju dengan kecepatan penuh!

"Kakak~ Sam ~~~~ !!!!"

Suara itu membuat Samael tertegun sebelum akhirnya dia menoleh ke samping dimana Tilina, adik perempuan pertamanya melompat dengan gerakan ingin menerkam !!!

"Tilina?!"

Dengan kejutan Samael mengangkat kedua tangannya, dan Tilina langsung terjun di pelukan Kakaknya, dan langsung menggigit lehernya!

"Ah ah ah, apa yang kau lakukan? Kau, apakah kau kerasukan arwah sesuatu di negara ini?" Samael dengan rasa aneh menjauhkan kepala kecil adiknya dari lehernya.

Dengan eskpresi garang, dia melotot pada Samael: "Katakan Kakak! Apa yang terjadi disini !!!"

"Aku berbelanja, dengan Alessandra, Adriana, dan Gisele. Apakah ada yang salah?" Samael kebingungan.

Tilina langsung melonjak, "Semuanya tentu salah! Sungguh, padahal aku sudah susah payah menjauhkan kakak dari mereka!"

"Tapi kenapa Kakak masih bisa bertemu dan bahkan berpegangan tangan !!!"

Disaat Samael akan menjawab, Gigi dan Bella segera menarik tangan Tilina dan menjauhkannya dari Samael.

"Sungguh Tilina, kau bahkan tidak tahu seberapa menarik Kakakmu pada wanita. Aku sudah bilang ini berkali-kali~"

"Itu benar sekali. Kakakmu, Samael benar-benar tidak tertahankan oke? Selain itu, bagi kami wanita berkarir, sosok Samael menjadi lebih seperti pria idaman!"

"Ah? Kenapa tiba-tiba masuk ke karir?" Tilina yang masih mengamuk di detik sebelumnya langsung menjadi jinak.

Melihat ini, Gigi tidak bisa membantu tapi mengeluh, "Ada hubungannya oke?"

"Jika tidak, coba pikirkan...Menurutmu bagaimana jika seorang pria memandang seorang wanita yang memiliki kekayaaan besar?"

"...Serakah?"

"Aku tidak tahu darimana pikiran itu berasal tapi itu salah satunya. Tapi ada hal yang lebih tepat..."

"Coba pikirkan..."

"Ada seorang wanita yang berusia tiga puluh!" Bella kemudian bersenandung, "Kondisi wanita itu cukup bagus. Dia memiliki rumahnya sendiri, tapi sayangnya, dia tidak punya pacar...'

"Tidak bisakah kau menemukan pacar dalam kondisi yang sangat baik?" Tilina bingung.

Menurutnya, dalam situasi seperti ini, seharusnya tidak sulit mencari pacar bukan?

Mungkinkah karena sangat jelek?

Seperti, tinggi 150 senti dengan berat 120 kg lebih, atau semacamnya?

Melihat kebingungan adiknya, Samael segera mengelus kepalanya, "Kalian bertele-tele, dengar Tilina..."

"Jika ada wanita seperti itu, kebanyakan akan membuat laki-laki minder, lagipula laki-laki adalah spesies yang sombong."

"Hanya laki-laki yang tidak punya harga diri yang akan serakah pada harta sang wanita kaya itu oke?"

"Mereka, yang disebut laki-laki adalah sosok yang tidak mau kalah apapun halnya, bahkan jika itu termasuk dalam hal penghasilan ataupun pekerjaan."

Bella dan Gigi mengangguk, "Itu benar!"

"Faktanya, saat seorang wanita itu sangat cantik, dia memiliki tubuh yang bagus, dan memiliki karir yang tinggi sehingga semua persyaratan kebutuhan hidupnya terpenuhi, itu sangat sulit untuk menemukan seorang pacar."

Tidak ada yang salah dengan logika ini!

"Mengingat kondisi wanita seperti ini yang sangat baik, akan sulit baginya untuk menemukan pria yang kondisinya lebih buruk dari dirinya." (Gigi)

"Bagaimanapun juga, konsep dari kedua belah pihak sangat mungkin bertentangan jika mereka nantinya menjalin hubungan."

"Karena itu, jika seorang wanita kaya ingin jatuh cinta, itu adalah hal yang sulit." (Gigi dan Bella)

Dalam pernikahan usia tua, pria adalah spesies yang lebih unggul.

Bagaimanapun, mereka dapat terintegrasi secara timbal balik, dan dapat kompatibel ke bawah, atau bahkan ke atas.

Mereka kaya, wanita banyak yang mengantri. Mereka miskin, bahkan keajaiban mungkin saja terjadi bukan?

Tetapi wanita hampir hanya dapat berkembang ke atas!

Mereka, hanya dengan sedikit integrasi peer-to-peer, sangat sedikit kompatibilitas jika harus ke bawah.

Begini, wanita itu sangat kaya... ambil contoh Chelsea.

Apakah dia ingin laki-laki yang dia suka tidak kompeten, tidak memiliki keahlian khusus, dan hanya ingin hartanya?

Tentu saja tidak! Karena itu dia memilih jalan Lily!

Lalu jika wanita miskin? Maka itu tergantung wajah...

Cantik, maka selamat mencari, jelek, maka hanya bisa menunggu cinta sejati atau berusaha memperkuat karirnya.

Justru karena situasi ini, jumlah surplus perempuan lanjut usia yang bekerja dan tidak menikah di kota-kota maju semakin meningkat, yang hampir membentuk fenomena yang minus pada angka kelahiran!

Faktanya, di kota-kota besar di seluruh Dunia, sejumlah besar pria dan wanita akan enggan untuk jatuh cinta dan lebih memilih untuk menikmati kehidupan lajang dan bahkan fokus pada pekerjaan.

Pertama-tama, ambil seorang pria sebagai contoh.

Dalam kasus kencan cinta biasa, di awal berkenalan, pertemuan itu mencakup makan malam, nonton film, dan memberi pertunjukkan lingkungan yang sesuai bukan?

Konfigurasi ini sangat umum, bukan?

Makan malam, film, minum dan makan makanan ringan, dll.

Jika dihitung mungkin hanya menghabiskan 100-200 dolar. Jika itu menambahkan biaya transportasi, mungkin mendekati 300 dolar.

Tetapi hasil dari menghabiskan seratus sampai tiga ratus dolar?

Jangan berharap untuk berpegangan tangan!

Bahkan mungkin sang pria akan secara diam-diam dikeluhkan bahwa makanannya tidak memenuhi standar yang cukup, program kencannya terlalu membosankan, dll.

Kemudian ketika janji temu kedua dibuat, kemungkinan besar akan ditolak dengan asal-asalan.

Menghadapi situasi seperti itu, kebanyakan pria yang sudah menyadari bahwa dirinya cukup miskin memang ogah untuk jatuh cinta.

Setelah menghabiskan uang, menghabiskan waktu, tidak ada kemajuan?

Apa gunanya game seperti ini?

Dunia tidak seperti Gal game sayang, Dunia itu materialistic dan realistic!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C415
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login