Download App

Chapter 42: 42. Yang Di Dalam Toilet

Kina dan Felicia saling menatap satu sama lain melihat tingkah Leo yang tiba-tiba menghentikan kata-katanya, dia tidak jadi menjawab pertanyaan mereka dan malah meninggalkan mereka berdua kembali ke kamarnya tanpa meneruskan kalimatnya.

"Leo kenapa sih Fel, lo ngerasa aneh nggak sih sama sikap Leo barusan?" tanya Kina pada Felicia yang langsung mengangguk.

Dia juga merasa sedikit aneh melihat sikap Leo seperti itu. Leo seperti kurang fokus dan tidak bisa menjawab pertanyaan mereka, Felicia merasa kalau Leo mungkin masih kepikiran tentang Andrea.

"Iya gue juga ngerasa kalau Leo itu aneh, kenapa dia malem-malam berdiri di sini ya? Di kamar mandi, kurang kerjaan apa gimana sih itu anak?" tanya Felicia pada Kina. Mereka kemudian segera memasuki kamar mandi dan menunaikan hajat mereka. Setelah selesai keduanya segera kembali ke dalam kamar. Karena kamar mandi atas sedang dipakai Likha untuk buang air besar, jadi terpaksa juga Kina turun bersama Felicia, karena sudah tidak bisa menahan pipis lagi.

Sementara itu Leo saat ini sudah kembali berada di atas tempat tidur namun dia tidak segera berbaring dan meneruskan tidurnya tetapi malah duduk bersandar di kepala tempat tidurnya sambil menatap keempat temannya yang sudah tertidur lelap.

"Apa gue udah gila ya? Kok perasaan gue jadi kayak keracunan buah kecubung kayak gini ya. Bukannya tadi Felicia masuk ke dalam kamar mandi terus kenapa tiba-tiba ada Felicia dan Kina di samping gue dan mereka baru keluar dari kamar. Padahal jelas-jelas di dalam kamar mandi masih ada orang bahkan Felicia belum keluar dari kamar mandi karena gue juga denger suara air tadi. Terus siapa dong yang ada di dalam kamar mandi, apa jangan-jangan yang ada di dalam kamar mandi setan, atau Kina dan Felicia yang baru datang itu bukan mereka yang sebenarnya? Ah bingung gue!" Gumam Leo sambil mengacak rambutnya.

Leo kemudian segera berbaring dan akan memejamkan matanya tapi sampai suara Adzan Subuh terdengar Leo sama sekali tidak bisa tidur. Setelah Azzam dan Alan terbangun untuk melaksanakan shalat subuh barulah Leo bisa memejamkan matanya karena dia saat ini merasa lebih aman karena ada Azzam dan Alan yang sudah terbangun.

Sementara itu para gadis juga sudah mulai memasak sarapan pagi setelah mereka melaksanakan shalat subuh bagi yang beragama muslim, mereka berempat saat ini benar- benar bekerja sama untuk membuat sarapan pagi mereka. Setelah beberapa waktu mereka sudah selesai menyiapkan semuanya dan kini mereka semua sudah berkumpul di ruang makan kecuali Leo.

"Kok kalian cuman berempat, di mana Leo?" tanya Likha pada keempat lelaki yang ada di hadapannya sementara Kina dan Felicia juga Andrea kini baru kembali dari dapur dan mereka segera bergabung bersama dengan Likha dan yang lain.

"Masih tidur, ntar gue bangunin bentar." Alan segera beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke dalam kamar. Beberapa saat kemudian Alan dan Leo keluar dan mereka segera bergabung ke ruang makan. Wajah Leo terlihat sangat kusut dan kurang tidur, lingkar matanya sedikit menghitam karena mungkin dia benar-benar mengantuk.

"Leo! Kenapa sih lo bangunnya kebluk banget sih, emangnya lu begadang semalam?" tanya Andrea pada Leo. Dia mencoba bersikap biasa pada Leo meskipun sebenarnya saat ini antara Leo dan Andrea itu benar-benar sangat canggung. Namun karena belum jelas bagaimana perasaan Leo terhadapnya juga Andrea tidak mau banyak berharap pada Leo maka dia berusaha agar semuanya terlihat seperti biasa.

"Iya tuh! Leo tuh semalem ini, dia begadang di depan kamar mandi tuh. Nggak tahu kenapa, nggak tahu dia nungguin apa. Mana ini lagi, apa namanya, pas gue sama Felicia deketin dia tuh gue tanya malah dia itu nggak jawab malah kabur gitu aja. Kan kita jadi bingung! Emangnya dia tidur sambil jalan terus berdiri di depan kamar mandi gitu, padahal kamar mandinya kosong tapi dia tuh nggak masuk-masuk. Nggak tahu kenapa dia malah nungguin di depan kamar mandi." ucap Kina sambil menyendokkan nasi ke piring Alan dan segera menyerahkannya kepada kekasihnya itu. Meski dia masih sedikit kesal, tetapi dia juga mencoba bersikap biasa kepada Alan karena dia sudah dinasehati oleh Andrea semalam.

"Iya tuh bener kata Kina gue sama Kina kan bangun mau ke kamar mandi kan, nah pas gue sama Kina udah sampai di kamar mandi itu gue lihat si Leo tuh lagi berdiri gitu kayak nungguin seseorang, padahal tuh di dalam kamar mandi itu nggak ada siapa-siapa loh." Felicia membenarkan ucapan Kina karena memang dia dan Kina juga merasa heran dengan sikap Leo yang seperti orang linglung. Dia hampir menjawab pertanyaan mereka tetapi tidak jadi dan malah segera berlari ke dalam kamar.

Azzam langsung menatap ke arah Leo dengan tatapan curiga, dia yakin kalau Leo pasti melihat sesuatu yang Azzam sendiri sudah tahu mungkin memang di villa itu ada sesuatu.

"Udah-udah! Sekarang kita sarapan dulu, ngapain sih bahas toilet di meja makan! Bikin napsu makan gue jadi ilang aja." potong Alvin merasa geram karena mereka akan sarapan pagi tetapi malah membicarakan kamar mandi.

"Alah gaya banget sih lo Vin! Padahal ada orang boker di depan lo aja elo mah tetep ngabis-abisin makanan. Gaya banget pake bilang napsu makan lo ilang. Ilang aja ngabis-abisin apalagi nggak ilang." Ucap Kina merasa gemas dengan kata-kata Alvin. Likha yang melihat hal itu langsung membelalakan matanya.

"Astaga Kina, Alvin! Udah-udah, kalian berdua kenapa sih? Kita ini mau sarapan loh! Kok jadi ngomongin kamar mandi dan teman-teman sejawatnya sih." Protes Andrea pada Alvin dan Kina. Mereka akhirnya menyudahi perdebatan mereka dan segera sarapan pagi.

Leo yang semula bad mood karena kejadian yang dia alami semalam menjadi geli dengan kata-kata Andrea barusan. Gadis yang disukainya itu ternyata juga memiliki sisi dewasa juga saat melerai kedua temannya meski bahasanya agak sedikit bar-bar.

"Iya udah kita sarapan dulu, lagian juga kalian nggak apa-apa kan? Ya udahlah pokoknya mulai sekarang kita tuh harus happy oke!" Azzam menengahi obrolan mereka. Akhirnya mereka semua sarapan dan setelah sarapan selesai mereka juga berbagi tugas untuk membereskan semuanya. Dan setelah semua bersih mereka duduk bersama-sama di ruang tamu untuk membicarakan apa yang akan mereka lakukan siang hari ini.

Persahabatan mereka memang sangat unik, mereka memiliki sifat dan karakter yang berbeda tetapi tidak menjadikan hubungan mereka menjadi renggang melainkan semakin akrab karena mereka bisa menutupi kekurangan satu sama lain.

*****


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C42
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login