Download App

Chapter 114: Bingung

Adi sedang duduk di ruang tamu apartemen Bastian. Sejak cidera ini, Adi memilih tinggal bersama Bastian di apartemen. Ia tidak ingin membuat ibunya khawatir dengan kondisi kakinya yang masih cidera.

Sementara itu, tuannya sedang mondar-mandir berusaha menelpon seseorang. Adi bisa menebak kalau Bastian sedang berusaha menghubungi Kirana.

"Tuan, mending istirahat dulu deh. Jangan mondar-mandir seperti itu terus," kata Adi.

Bastian frustasi. Sejak kemarin, Kirana sama sekali tidak membalas pesan ataupun mengangkat telpon darinya. Kelihatannya gadis itu benar-benar kecewa pada dirinya.

"Kirana membenciku sekarang, Di," kata Bastian sambil meleparkan dirinya ke sofa.

"Itu gak benar, Tuan. Dokter Kirana tidak mungkin membenci Tuan Bastian," kata Adi berusaha menenangkan.

Bastian menggeleng. "Dia pasti membenciku."

Adi hanya bisa menggigit bibir. Wajar sekali jika Kirana sampai marah. Adi pun juga akan marah jika melihat orang yang disukainya berpelukan dengan orang lain.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C114
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login